Tidak Mau Mengalah.

Lanjutan part sebelumnya ...........

"Akhirnya keluar juga. Aku pikir kau bunuh diri," ucap Raka tanpa melihat Jelita seperti biasa.

"Ah tidak ada alasan saya melakukan itu," ucap Jelita dengan senyum terpaksa yang padahal tidak terlihat oleh Raka.

Raka merebahkan dirinya ditempat tidur. Jelita kembali tak bergeming yang benar saja dia akan benar-benar tidur ditempat yang sama dengan Raka.

"Maaf, Pak. Saya tidak bisa tidur berbagi tempat tidur." Jelita berucap ragu yang sebenarnya mengusir Raka secara halus.

"Kau bisa tidur disana." Raka menunjuk sofa didepan mereka.

Mendengar ucapan Raka, Jelita menjadi kesal dan segera meraih bantal dan guling disamping pria itu. Ia merebahkan tubuhnya di sofa yang sebenarnya kurang nyaman bagi Jelita.

"Dasar manusia kayu, nggak ada ngalah-ngalah nya jadi laki." Jelita mengumpat dalam hati.

"Jangan coba-coba mengumpatku." Raka berucap dengan mata yang sudah terlihat terpejam. Insting laki-laki itu sungguh tajam pikir Jelita.

"Dih. Kenapa dia bisa tau" gumam Jelita.

Tubuhnya yang begitu lelah membuat Jelita tak butuh waktu lama menyelami dunia mimpi. Tidak ada yang spesial dari pernikahannya pikirnya. Malam pertama yang begitu berbeda dengan apa yang pernah ia dengar dari teman-temannya. Semua hanya omong kosong pikirnya.

******

Malam berlalu Jelita membuka matanya perlahan menyesuaikan dengan cahaya. Suasana yang terlihat berbeda dari kamarnya. Sesaat ia mengingat kenapa bisa berada di kamar itu.

Benar-benar tidak bisa dipercaya semua bukanlah mimpi pikirnya. Jelita meregangkan otot-ototnya karena tidur ditempat yang kurang dnyaman menurutnya. Lagi-lagi Jelita harus melihat pemandangan pagi hari.

Raka keluar dari kamar mandi seraya menggosok rambutnya yang terlihat basah. Sepagi itu Raka membersihkan diri, Jelita tak bisa mengalihkan pandangannya dari Raka. Merasa dirinya diperhatikan Raka melirik kearah Jelita yang sudah mengalihkan pandangannya ke sembarang arah.

"Apa kau begitu senang mencuri pandang tubuhku," ucap Raka yang membuat Jelita merasa sangat malu. Bisa-bisanya dia tertangkap basah memperhatikan Raka sedari tadi.

"Saya tidak melihat apa-apa." Jelita membela diri.

"Bersiaplah kita akan kembali kerumah Papa." Raka memberi perintah.

"Lalu pakaianku bagaimana?" tanya Jelita heran.

"Kita akan kerumah Ibu dan Ayah terlebih dahulu." Raka berucap singkat.

Jelita yang tidak ingin membuat Raka memberikan perintah untuk kedua kalinya beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Selesai dengan urusannya Raka dan Jelita beranjak meninggalkan hotel dan segera menuju rumah Mertuanya.

Perjalanan sunyi seperti biasa. Raka dengan kebisuannya dan Jelita enggan untuk mengajaknya bicara. Memilih menatap jauh keluar jendela adalah pilihan terbaiknya.

*******

Setelah Raka mengehentikan mobilnya didepan rumah Jelita, segera ia turun tanpa memperdulikan Raka yang tertinggal. Jelita datang diwaktu yang tepat, keluarganya tengah sarapan bersama seperti kebiasaan mereka setiap pagi. Bu Rini yang melihat kedatangan mereka segera berlari menyambut kedatangannya.

"Eh mantu Ibu udah dateng, ayo kita sarapan sama-sama."

Jelita yang melihat sikap manis Ibunya hanya mencebikkan bibir. Raka seolah telah mengambil kasih sayang Ibunya.

Raka mendaratkan tubuhnya tepat disamping Jelita. Jelita sudah merasa lapar sejak tadi, segera ia mengambil jatah sarapan untuknya.

"Jelita ambilin Suami kamu!" titah Bu Rini memberikan perintah.

Sesaat Jelita terdiam, dia begitu kaku untuk hal ini. Perlahan Jelita mengambilkan sarapan untuk Raka. Ia tidak tahu apakah Raka akan menyukainya sarapan sederhana kesukaan keluarga mereka, satu piring nasi goreng disertai telur mata sapi favoritnya.

Melihat Jelita yang terlihat kaku dan ragu Randy susah payah menahan tawanya. Ia tidak bisa tertawa lepas kali ini. Jelita yang berada didepannya dengan sengaja menendang kaki Randy di bawah meja. Randy meringis kesakitan namun tidak berani untuk membalas.

Usai sarapan Raka terlihat berbincang hangat dengan Pak Arman dan juga Bu Rini. Ini adalah kesempatan Randy untuk membalas dendamnya sebelum pergi ke sekolah. Sengaja Randy berjalan ke arah Jelita yang tengah mencuci tangannya. Dengan tanpa dosa Randy menarik rambut Panjang Jelita yang membuatnya berteriak menahan sakit.

"Ra-sa-in." Randy begitu geram tanpa melepaskan tangannya.

Raka dan kedua orangtuanya yang tengah mengobrol merasa terganggu dengan suara keributan dari kedua saudara itu. Melihat Jelita yang terlihat kesakitan Raka mendekati Randy dan mencekal tangan Adik iparnya untuk melindungi Jelita. Randy yang melihat Raka menahan tangannya segera mungkin melepaskan rambut Jelita dari genggamannya.

"Randy ! Kamu tu kayak cewek tau nggak!" Jelita meneriaki Randy yang berada tak jauh di depannya.

"Udah-udah. Randy minta maaf sama Kakak kamu!" bentak Sang ibu.

"Dia yang mulai, Bu." Randy mencebikkan bibirnya.

"Kamu tu persis anak gadis tau. Main tarik rambut segala. Cepet minta maaf," Sang ayah ikut andil menegur Putranya.

"Iya udah. Maaf," ucap Randy singkat dan mengulurkan tangannya kepada Jelita. Namun, Jelita menepisnya dan berlalu begitu saja masuk ke kamarnya.

Randy meminta maaf bukan hanya karena perintah Ayahnya. Tapi lebih takut melihat Raka yang melihatnya dengan tatapan yang tak bisa diartikan. Ia tidak perduli meskipun Jelita tidak memaafkannya. Toh nanti akan kembali akur pikirnya.

Usai tragedi perang Bharatayuda dengan adiknya Jelita menyiapkan pakaian dan beberapa barang yang akan ia bawa ke rumah Mertuanya. Raka yang ikut masuk kekamar Jelita terlihat sedikit terkejut dengan apa yang terdapat didalamnya.

Kamar Jelita cukup untuk dikatakan rapi dan terasa cukup nyaman meski tidak terlalu besar. Raka memperhatikan tembok kamar yang terlihat beberapa foto Jelita dari masa ke masa terpajang rapi disana.

Namun, yang membuat Raka sedikit heran adalah foto-foto pria tampan dengan ukuran berbeda bertebaran di dinding kamarnya. Jelita benar-benar terobsesi dengan Pria tampan pikirnya.

"Untuk apa kau memenuhi kamar mu dengan wajah Pria ini," ucap Raka yang tidak bisa membendung penasarannya.

"Ah. Dia suami saya, Pak," ucap Jelita singkat yang membuat Raka mengernyit heran.

"Kau pernah menikah sebelumnya?"

"Belum, Anda yang pertama." Jelita berkata sembari memasukkan barang-barangnya.

Raka semakin yakin bahwa dia menikahi wanita yang kadar kewarasannya dibawah rata-rata. Ia tidak habis pikir kenapa Papanya begitu kekeh menikahkannya dengan wanita itu.

Cukup lama Raka menunggu Jelita, ia fokus dengan ponsel ditangannya sesekali menghubungi Andra menanyakan keadaan kantor yang ia tinggal kemarin dan juga pagi ini.

"Sebanyak itu?" Raka sedikit terkejut melihat Jelita yang siap membawa dua koper dengan ukuran besar.

"Iya. Kenapa?" Jelita melirik koper di sisi kanan dan kirinya.

"Tidak. Lakukan sesukamu." Raka berlalu begitu saja menarik salah satu koper milik Jelita.

"Kenapa nggak dua-duanya sih." Jelita berdecak dalam hati. Bu Rini menghampiri Jelita di dalam kamarnya setelah melihat Raka membawa salah satu koper Jelita keluar.

"Hah .... Kamu bawa barang sebanyak ini untuk apa Jelita, astaga." Bu Rini sama terkejutnya dengan persiapan Jelita.

"Bu, aku itu cuma bawa dua koper bukan dua lemari." Jelita membela diri.

"Iya, dua koper tapi kamu lihat ukuran koper itu segede apa," ujar Bu Rini menggelengkan kepala.

Jelita berpamitan kepada Ibunya. Raut sedihnya tak bisa disembunyikan. Meskipun ia akan tetap bisa berkunjung sesuai keinginannya namun ia tidak akan bisa merasakan kehangatan keluarganya seperti dulu, akan ada waktu yang menjadi penghalang untuk selalu bertemu pikirnya.

Berpisah dengan rumah yang menjadi saksi tumbuhnya membuatnya menitikkan air mata. Bu Rini begitu paham dengan perasaan anaknya. Jelas saja ia merasa begitu sedih, anak manjanya itu tetap akan manja kepadanya. Meski berat Jelita harus tetap mengambil langkahnya.

TBC 🌻

.

.

.

Jangan lupa tinggalkan jejak 🌧🌧

Terpopuler

Comments

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Masuk ke area yg baru Jelita ..💪💪💪

2024-05-03

0

Nur Hidayati

Nur Hidayati

semangat kak❤️

2023-12-25

1

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

itrussehat

2023-12-06

1

lihat semua
Episodes
1 Jelita Khairani
2 Lamaran (Kerja)
3 Awal (Kerja, Pertemuan)
4 Abima Raka Wijaya
5 Mendadak Ciut
6 Telat
7 Keputusan Papa
8 Ayah Tidak Bercanda
9 Tidak Ada Yang Benar
10 Dunia Begitu Sempit
11 Bisakah Bertukar Takdir.
12 Cincin.
13 Bahagiakan Dia.
14 Mencoba Terbiasa.
15 Baju Pengantin.
16 Siapa Dia.
17 Jauhi Dia.
18 Hari Pernikahan
19 Tidak Mau Mengalah.
20 Tidak Akan.
21 Rainbow Cake.
22 Benar-benar Tidak Waras.
23 Ngajak Perang
24 Sedikit senyum.
25 Menghindar
26 Sakit
27 Perlakuan Manis
28 Harapan Ayah
29 Sandiwara wanita.
30 Seandainya.
31 Tentang Kinan.
32 Makan Berdua.
33 Memalukan.
34 Ada Apa dengan Raka.
35 Aku Suamimu.
36 Janda
37 Hampir Saja
38 Pergi Bersama
39 Pengusik
40 Perhatian Raka
41 Ketakutan Raka.
42 Jangan ulangi
43 Takut kehilangan.
44 Jodoh Cerminan Diri.
45 Kambing Tampan.
46 Mungkinkah Aku Mencintaimu.
47 Penjelasan.
48 Pertemuan Tak Terduga.
49 Gara-gara Bang Aka (Raka or Arka)
50 99 Rupiah.
51 Izinkan Aku!! (Buka Segel)
52 Suka-suka Raka.
53 Uget-uget.
54 Jambak-jambakan.
55 Gara-gara Cabe.
56 Good bye Marisa.
57 Masa Depan.
58 Hukuman Sore.
59 Rhania Kepooooo.
60 Sepiring Berdua.
61 Air Mata Jelita.
62 Raka yang sesungguhnya.
63 Randy Kembali.
64 Sedikit Lagi.
65 Alat Pelampiasan Dendam.
66 Pengakuan Terselubung.
67 Kang Gosip.
68 Salah Alamat Rhan.
69 Janggan Mengusiknya.
70 Di Bawah Rintik Hujan.
71 Tak Dapat Berbohong.
72 Aku Mencintaimu (Ngelindur)
73 Mertua Baik.
74 Culik Aku Om.
75 Amarah.
76 Takut Gelap.
77 Drakula Kecil.
78 Kasihan Randy.
79 Latihan Jadi Ayah (Baby Nara )
80 Keinginan Mama.
81 Keluar Malam.
82 Manjanya Jelita (21 ples)
83 Wanita Bodoh.
84 Masa Lalu yang Salah.
85 Yakinkan Raguku.
86 Suami Bae-bae
87 Demi Istriku.
88 Jadikan Aku Istri Kedua (Jangan Harap)
89 Serangga Nackal.
90 Jodoh Buat Andra ( )
91 Ungakapan Hati Dion.
92 Senam Malem.
93 Baik - baik Saja.
94 Mertua Posesif (Apalagi Anaknya)
95 Kebahagiaan untuk Raka.
96 Dia Hanya Milikku
97 Rencana Makan Besar (Andra Gebleg)
98 Ratapan Hati Rambut Jagung
99 Gara - gara Randy (Game)
100 Kebersamaan Sebelum Pergi (Jauh)
101 Jatuh Cinta Terakhir.
102 Pesan Terakhir
103 Istri Ribet (Aku Pamit)
104 Teror Malam Hari.
105 Memendam Ketakutan Sendiri (Mama)
106 Kembali Ke Rumah.
107 Semoga Baik-Baik Saja (Raka)
108 Secercah Harapan untuk Kembali.
109 Terungkap (Raka Mo Pulang, Ma)
110 Senyummu Hanya Milikku, Ta.
111 Kembalinya Sepasang
112 Keluarga Heboh (Gara - Gara Curut)
113 Raka Jelita (Sosok manis Andra)
114 Berjalan Berdua (Kembalilah, Kinan)
115 Andra Rhan.
116 Gara - Gara Boneka (PHO)
117 Hukuman
118 Masuk Angin
119 Kocheng
120 Hampir Gila (Jelita Hilang)
121 Jelita Vs Buaya Betina
122 Kejutan Kecil untuk Jelita.
123 Panggil Aku, Mas!! (Ngidam Ala Jelita)
124 Cinta-Luka (Raka/Andra)
125 Jumpa Pertama
126 Sebentar Saja.
127 Di kantor? Gas aja lah (Raka ) Mengandung ion+ sesuai umur othor.
128 Mikir Dong, Bos!!
129 Untuk Pertama Kalinya (Bentak) ~Kinan
130 Saling Menyiksa (Gigit)
131 Sarapan Pagi (Bagi Raka)
132 Because Of You (Daster Pembawa Sial)
133 Aku, Kamu dan Anak Kita.
134 Bagaimanapun Kamu
135 Kecewa (Dua Pria)
136 Kesemutan (Takut kehilangan )
137 See You, Jagoan (Raka Gila)
138 Penyesalan Kembali (Raka)
139 Ada Apa Dengan Mama.
140 Kenyataan (Raka~Andra)
141 Judul Berubah
142 Raka untuk Jelita
143 Adik (Tak Ber~akhlak)
144 Lidah Tak Bertulang (Raka Berulah, Jelita Marah)
145 Selamat Jalan Andra ( )
146 Khawatir
147 Sejatinya Pasangan (Tidak Waras)
148 Suami (Tidak Sempurna)
149 Selamat Datang Sang Pewaris ( )
150 Dirgantara Avgian
151 Penculikan Gian ( )
152 Papah (Tada Akhlak)
153 Wijaya dan Penerusnya (Sama Saja )
154 Uncle Rand (Bawa Gian)
155 Sehat Selalu Anak Mama.
156 (Takdir Takkan Salah) END
157 BONUS CHAPTER
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Jelita Khairani
2
Lamaran (Kerja)
3
Awal (Kerja, Pertemuan)
4
Abima Raka Wijaya
5
Mendadak Ciut
6
Telat
7
Keputusan Papa
8
Ayah Tidak Bercanda
9
Tidak Ada Yang Benar
10
Dunia Begitu Sempit
11
Bisakah Bertukar Takdir.
12
Cincin.
13
Bahagiakan Dia.
14
Mencoba Terbiasa.
15
Baju Pengantin.
16
Siapa Dia.
17
Jauhi Dia.
18
Hari Pernikahan
19
Tidak Mau Mengalah.
20
Tidak Akan.
21
Rainbow Cake.
22
Benar-benar Tidak Waras.
23
Ngajak Perang
24
Sedikit senyum.
25
Menghindar
26
Sakit
27
Perlakuan Manis
28
Harapan Ayah
29
Sandiwara wanita.
30
Seandainya.
31
Tentang Kinan.
32
Makan Berdua.
33
Memalukan.
34
Ada Apa dengan Raka.
35
Aku Suamimu.
36
Janda
37
Hampir Saja
38
Pergi Bersama
39
Pengusik
40
Perhatian Raka
41
Ketakutan Raka.
42
Jangan ulangi
43
Takut kehilangan.
44
Jodoh Cerminan Diri.
45
Kambing Tampan.
46
Mungkinkah Aku Mencintaimu.
47
Penjelasan.
48
Pertemuan Tak Terduga.
49
Gara-gara Bang Aka (Raka or Arka)
50
99 Rupiah.
51
Izinkan Aku!! (Buka Segel)
52
Suka-suka Raka.
53
Uget-uget.
54
Jambak-jambakan.
55
Gara-gara Cabe.
56
Good bye Marisa.
57
Masa Depan.
58
Hukuman Sore.
59
Rhania Kepooooo.
60
Sepiring Berdua.
61
Air Mata Jelita.
62
Raka yang sesungguhnya.
63
Randy Kembali.
64
Sedikit Lagi.
65
Alat Pelampiasan Dendam.
66
Pengakuan Terselubung.
67
Kang Gosip.
68
Salah Alamat Rhan.
69
Janggan Mengusiknya.
70
Di Bawah Rintik Hujan.
71
Tak Dapat Berbohong.
72
Aku Mencintaimu (Ngelindur)
73
Mertua Baik.
74
Culik Aku Om.
75
Amarah.
76
Takut Gelap.
77
Drakula Kecil.
78
Kasihan Randy.
79
Latihan Jadi Ayah (Baby Nara )
80
Keinginan Mama.
81
Keluar Malam.
82
Manjanya Jelita (21 ples)
83
Wanita Bodoh.
84
Masa Lalu yang Salah.
85
Yakinkan Raguku.
86
Suami Bae-bae
87
Demi Istriku.
88
Jadikan Aku Istri Kedua (Jangan Harap)
89
Serangga Nackal.
90
Jodoh Buat Andra ( )
91
Ungakapan Hati Dion.
92
Senam Malem.
93
Baik - baik Saja.
94
Mertua Posesif (Apalagi Anaknya)
95
Kebahagiaan untuk Raka.
96
Dia Hanya Milikku
97
Rencana Makan Besar (Andra Gebleg)
98
Ratapan Hati Rambut Jagung
99
Gara - gara Randy (Game)
100
Kebersamaan Sebelum Pergi (Jauh)
101
Jatuh Cinta Terakhir.
102
Pesan Terakhir
103
Istri Ribet (Aku Pamit)
104
Teror Malam Hari.
105
Memendam Ketakutan Sendiri (Mama)
106
Kembali Ke Rumah.
107
Semoga Baik-Baik Saja (Raka)
108
Secercah Harapan untuk Kembali.
109
Terungkap (Raka Mo Pulang, Ma)
110
Senyummu Hanya Milikku, Ta.
111
Kembalinya Sepasang
112
Keluarga Heboh (Gara - Gara Curut)
113
Raka Jelita (Sosok manis Andra)
114
Berjalan Berdua (Kembalilah, Kinan)
115
Andra Rhan.
116
Gara - Gara Boneka (PHO)
117
Hukuman
118
Masuk Angin
119
Kocheng
120
Hampir Gila (Jelita Hilang)
121
Jelita Vs Buaya Betina
122
Kejutan Kecil untuk Jelita.
123
Panggil Aku, Mas!! (Ngidam Ala Jelita)
124
Cinta-Luka (Raka/Andra)
125
Jumpa Pertama
126
Sebentar Saja.
127
Di kantor? Gas aja lah (Raka ) Mengandung ion+ sesuai umur othor.
128
Mikir Dong, Bos!!
129
Untuk Pertama Kalinya (Bentak) ~Kinan
130
Saling Menyiksa (Gigit)
131
Sarapan Pagi (Bagi Raka)
132
Because Of You (Daster Pembawa Sial)
133
Aku, Kamu dan Anak Kita.
134
Bagaimanapun Kamu
135
Kecewa (Dua Pria)
136
Kesemutan (Takut kehilangan )
137
See You, Jagoan (Raka Gila)
138
Penyesalan Kembali (Raka)
139
Ada Apa Dengan Mama.
140
Kenyataan (Raka~Andra)
141
Judul Berubah
142
Raka untuk Jelita
143
Adik (Tak Ber~akhlak)
144
Lidah Tak Bertulang (Raka Berulah, Jelita Marah)
145
Selamat Jalan Andra ( )
146
Khawatir
147
Sejatinya Pasangan (Tidak Waras)
148
Suami (Tidak Sempurna)
149
Selamat Datang Sang Pewaris ( )
150
Dirgantara Avgian
151
Penculikan Gian ( )
152
Papah (Tada Akhlak)
153
Wijaya dan Penerusnya (Sama Saja )
154
Uncle Rand (Bawa Gian)
155
Sehat Selalu Anak Mama.
156
(Takdir Takkan Salah) END
157
BONUS CHAPTER

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!