Bahagiakan Dia.

Dion yang mengetahui pertunangan sahabatnya segera menemui Raka di kediamannya. Tentu saja hal itu ia ketahui dari Andra yang memiliki hobi persis Randy.

Dion tidak habis pikir dengan jalan pikiran Raka. Untuk apa dia mengintai perkembangan Kinan beberapa tahun terakhir jika hanya berakhir dengan menikahi wanita lain.

"Ah begitu cepat sampai ke telingamu. Aku tidak habis pikir dengan asisten kepercayaan ku itu." Raka tertawa pelan.

"Apa aku tidak akan pernah tahu jika Andra tutup mulut?" tanya Dion lemah. Guratan kecewa terlihat dimatanya.

"Aku bukan tidak ingin memberitahumu. Hanya saja ini bukan waktu yang tepat untukmu mengetahui hal ini," ucap Raka memberikan penjelasan.

"Kenapa? Apa hubungan kita hanya sebatas tuan dan majikan." Dion menekan kalimatnya.

"Hey. Kenapa kau jadi seserius ini. Aku hanya butuh waktu Dion. Kau temanku, Andra juga temanku. Kita berteman dan kau tahu itu bukan." Raka mencoba meminta pengertian kepada sahabatnya yang sedang merajuk itu.

"Dengan pertunangan yang kau lakukan saat ini. Dan dengan pernikahan yang sebentar lagi kau lakukan. Apa Kinan tetap menjadi tujuanmu?" desak Dion meminta penjelasan.

"Tentang Kinan, tidak bisa aku sangkut pautkan dengan pernikahan yang akan aku lakukan Dion. Kinan tetap tujuan utamaku, dan jika suatu saat nanti Kinan kembali aku tetap akan membawanya kembali kesisiku," tegas Raka.

"Apa kau akan menceraikan istrimu suatu saat nanti?" Pernyataan Dion membuat Arka membisu. Ia tak mampu memberikan keputusan itu sekarang.

"Aku tidak mampu membantah orang tuaku. Jelita adalah keinginan mereka." Ucapan Raka membuat Dion merasa Raka sebagai seorang pengecut.

"Jika kau mencintai Kinan, aku mohon bahagiakan dia tanpa harus ada orang ketiga di antara kalian." Ucapan Dion yang seolah memberikan perintah membuat Raka tertegun. Ada apa dengan sahabatnya kenapa dia begitu berani kepadanya.

"Aku tau apa yang harus aku lakukan Dion. Kau tenang saja, cukup lakukan tugasmu. Perkara hati dan perasaan itu adalah tanggung jawabku. Pulanglah aku ingin beristirahat hari ini."

Mendengar Raka mempersilahkan nya pergi secara halus Dion berlalu tanpa mengucapkan sepatah katapun. Raka menatap punggung Dion yang mulai menjauh dengan tatapan penuh tanya.

******

Hari Minggu menjadi hari yang paling disukai banyak orang, begitupun dengan Jelita. Memilih menghabiskan waktu untuk Berinteraksi dengan bunga di sekeliling rumah sewaktu pagi menjadi hal yang sangat berdampak positif baginya.

Tanaman yang ia rawat bagaikan anak sendiri seolah memberikan energi lebih ketika dia melihatnya. Saat tengah asik dengan kegiatannya. Jelita dikejutkan dengan kedatangan Raka yang tiba-tiba saja masuk kedalam halaman rumahnya. Raka melewati wanita itu begitu saja seolah dia tidak ada disana.

"Cari siapa Pak. Orang nya udah pindah." Jelita menyindir Raka.

"Bersiaplah Mama ingin aku mengajakmu pergi hari ini!" perintah Raka.

Niatnya untuk beristirahat hari ini digagalkan oleh Bu Rena yang meminta anaknya untuk melakukan pendekatan dengan calon istrinya.

"Katakan saja saya tidak mau, dan anda bisa pulang sekarang juga." Jelita berucap demikian karena melihat Raka yang begitu terlihat enggan menemuinya.

"Cepatlah, aku tidak akan mengajakmu sepanjang hari." Perintah Raka yang langsung dituruti oleh Jelita.

"Silahkan masuk." Jelita mempersilahkan Atasan sekaligus tunangannya untuk masuk.

Seraya menunggu Jelita berdandan. Raka memperhatikan ruang tamu yang tidak semewah rumahnya namun begitu nyaman. Ia merasakan kehangatan ketika berjumpa dengan Adik dan Ibu Jelita beberapa hari lalu.

Sebuah keluarga sederhana yang selalu dipenuhi kasih sayang setiap harinya. Ia merasa cemburu melihat kedekatan Ibu dan Anak-anaknya. Selama hidup yang dikenal Raka hanyalah tentang pendidikan dan berusaha menjadi yang terbai, hanya itu yang diperdulikan Papanya.

Mamanya sebagai seorang Pejabat negara membuat waktu Raka agar bisa bersamanya semakin sedikit. Lamunan Raka buyar ketika melihat sosok wanita cantik didepannya telah siap untuk pergi.

"Saya sudah siap," ucap Jelita memberikan kode untuk segera pergi.

"Tanpa kau bicara aku tahu." Raka berucap ketus yang membuat Jelita merasa ingin membatalkan rencananya untuk ikut bersama pria didepannya.

Raka melajukan mobilnya kesebuah tempat favoritnya untuk menenangkan diri. Selama perjalanan mereka memilih untuk diam. Tidak ada sedikitpun pembicaraan yang mereka lakukan.

Jelita memilih melihat keluar jendela menghilangkan gugup dan geramnya harus berjalan bersama pria menyebalkan ini pikirnya. Ketika jalanan sudah terlihat berbeda dengan banyaknya pepohonan di pinggirnya Jelita begitu bahagia.

Ia merasa menemukan orang yang menyukai hal yang sama dengannya. Raka menghentikan mobilnya dan mengajak Jelita keluar mobilnya.

Menikmati pemandangan yang masih terlihat begitu asri sungguh menenangkan jiwa. Beberapa menit berlalu dan mereka masih setia dengan kebisuannya, hingga Jelita menjadi sedikit geram.

"Ngajak keluar cuma diem aja ngapain, enakan ngurus bunga kantil kesayangan gue," gumam Jelita dalam hati.

"Kau mengumpat ku?" Pertanyaan yang lebih tepatnya sindiran membuat Jelita bingung harus menjawab apa.

"Bagaimana Anda bisa tahu?" Pertanyaan bodoh itu tiba-tiba saja keluar dari bibirnya.

"Dasar bodoh. Tentu saja aku tahu, pertanyaanmu barusan membuat aku semakin yakin kau terus saja mengumpatku. Iyakan?" Jelita menjadi terjebak dengan pertanyaannya sendiri.

"Maafkan saya," ucap Jelita.

"Kau tidak ingin meminta maaf untuk hal yang lain?" Singgung Raka yang membuat Jelita kembali ciut. Apakah Raka menyinggung masalah itu. Atau hanya sekedar pertanyaan jebakan seperti sebelumnya.

"Saya tidak mengerti maksud anda." Jelita mencoba mengelak.

"Aku yakin kau mengerti. Bicaralah selagi aku berbaik hati," ucap Raka dingin. Jelita sedikit takut mendengar Raka berucap demikian.

"Maafkan kesalahan saya atas perlakuan buruk saya beberapa hari lalu Pak. Saya tidak.bermaksud demikian," ucap Jelita gugup.

"Dan jika ternyata aku bukan atasanmu apa kau tidak akan pernah mengakuinya?" Raka bertanya penuh selidik yang membuat Jelita semakin bingung. Suasana yang begitu sejuk seketika membuat Jelita merasa sesak.

"Maaf Pak. Saya benar-benar sungguh menyesal, jika saja anda tidak menghalanginya saya mungkin hal itu tidak akan terjadi." Jelita mencoba membela diri, Raka tampak diam tak berniat membalas perkataan Jelita. Hingga beberapa saat dia kembali membuka suara.

"Baiklah lupakan masalah itu, dan prihal pertunangan kita aku minta kau jangan berharap lebih," ucap Raka tiba-tiba seraya memejamkan mata.

Entah mengapa perkataan itu membuat Jelita sedikit terhenyak. Ia tahu bahkan sangat tahu tidak mungkin akan ada cinta di antara mereka. Raka sangat tidak menyukainya begitupun dengan dirinya. Namun untuk mendengar ucapannya secara langsung Jelita merasa sakit.

"Saya tahu posisi Pak. Anda tidak perlu memikirkan hal itu." Jelita berucap lirih memandang laki-laki disampingnya. Kenapa dia jadi semelow ini. Tidak biasanya ia melakukan ini, pikirnya.

"Gadis baik," ucap Raka sambil mengelus kepala Jelita singkat. Hal itu berhasil membuatnya berdesir.

"Tidak jelita, kau ingat dia tidak menyukai wanita, sadarkan dirimu." Jelita mengumpat dirinya yang seakan-akan tak terkendali.

Hari terlihat gelap. Awan hitam mulai tampak pertanda hujan akan datang. Mereka memutuskan kembali kerumah agar tidak terjebak hujan nantinya.

TBC 🌻

.

.

.

Happy Reading

Maaf jika masih banyak kekurangan

Love you semua💕

Terpopuler

Comments

Nanik Kusno

Nanik Kusno

😠😠😠😠 ingin sekali ku getok kepala Raka

2024-05-03

0

Farni hana

Farni hana

sindiran yg yg ngena banget 🤣🤣🤣

2024-03-11

1

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trusssbar

2023-12-06

1

lihat semua
Episodes
1 Jelita Khairani
2 Lamaran (Kerja)
3 Awal (Kerja, Pertemuan)
4 Abima Raka Wijaya
5 Mendadak Ciut
6 Telat
7 Keputusan Papa
8 Ayah Tidak Bercanda
9 Tidak Ada Yang Benar
10 Dunia Begitu Sempit
11 Bisakah Bertukar Takdir.
12 Cincin.
13 Bahagiakan Dia.
14 Mencoba Terbiasa.
15 Baju Pengantin.
16 Siapa Dia.
17 Jauhi Dia.
18 Hari Pernikahan
19 Tidak Mau Mengalah.
20 Tidak Akan.
21 Rainbow Cake.
22 Benar-benar Tidak Waras.
23 Ngajak Perang
24 Sedikit senyum.
25 Menghindar
26 Sakit
27 Perlakuan Manis
28 Harapan Ayah
29 Sandiwara wanita.
30 Seandainya.
31 Tentang Kinan.
32 Makan Berdua.
33 Memalukan.
34 Ada Apa dengan Raka.
35 Aku Suamimu.
36 Janda
37 Hampir Saja
38 Pergi Bersama
39 Pengusik
40 Perhatian Raka
41 Ketakutan Raka.
42 Jangan ulangi
43 Takut kehilangan.
44 Jodoh Cerminan Diri.
45 Kambing Tampan.
46 Mungkinkah Aku Mencintaimu.
47 Penjelasan.
48 Pertemuan Tak Terduga.
49 Gara-gara Bang Aka (Raka or Arka)
50 99 Rupiah.
51 Izinkan Aku!! (Buka Segel)
52 Suka-suka Raka.
53 Uget-uget.
54 Jambak-jambakan.
55 Gara-gara Cabe.
56 Good bye Marisa.
57 Masa Depan.
58 Hukuman Sore.
59 Rhania Kepooooo.
60 Sepiring Berdua.
61 Air Mata Jelita.
62 Raka yang sesungguhnya.
63 Randy Kembali.
64 Sedikit Lagi.
65 Alat Pelampiasan Dendam.
66 Pengakuan Terselubung.
67 Kang Gosip.
68 Salah Alamat Rhan.
69 Janggan Mengusiknya.
70 Di Bawah Rintik Hujan.
71 Tak Dapat Berbohong.
72 Aku Mencintaimu (Ngelindur)
73 Mertua Baik.
74 Culik Aku Om.
75 Amarah.
76 Takut Gelap.
77 Drakula Kecil.
78 Kasihan Randy.
79 Latihan Jadi Ayah (Baby Nara )
80 Keinginan Mama.
81 Keluar Malam.
82 Manjanya Jelita (21 ples)
83 Wanita Bodoh.
84 Masa Lalu yang Salah.
85 Yakinkan Raguku.
86 Suami Bae-bae
87 Demi Istriku.
88 Jadikan Aku Istri Kedua (Jangan Harap)
89 Serangga Nackal.
90 Jodoh Buat Andra ( )
91 Ungakapan Hati Dion.
92 Senam Malem.
93 Baik - baik Saja.
94 Mertua Posesif (Apalagi Anaknya)
95 Kebahagiaan untuk Raka.
96 Dia Hanya Milikku
97 Rencana Makan Besar (Andra Gebleg)
98 Ratapan Hati Rambut Jagung
99 Gara - gara Randy (Game)
100 Kebersamaan Sebelum Pergi (Jauh)
101 Jatuh Cinta Terakhir.
102 Pesan Terakhir
103 Istri Ribet (Aku Pamit)
104 Teror Malam Hari.
105 Memendam Ketakutan Sendiri (Mama)
106 Kembali Ke Rumah.
107 Semoga Baik-Baik Saja (Raka)
108 Secercah Harapan untuk Kembali.
109 Terungkap (Raka Mo Pulang, Ma)
110 Senyummu Hanya Milikku, Ta.
111 Kembalinya Sepasang
112 Keluarga Heboh (Gara - Gara Curut)
113 Raka Jelita (Sosok manis Andra)
114 Berjalan Berdua (Kembalilah, Kinan)
115 Andra Rhan.
116 Gara - Gara Boneka (PHO)
117 Hukuman
118 Masuk Angin
119 Kocheng
120 Hampir Gila (Jelita Hilang)
121 Jelita Vs Buaya Betina
122 Kejutan Kecil untuk Jelita.
123 Panggil Aku, Mas!! (Ngidam Ala Jelita)
124 Cinta-Luka (Raka/Andra)
125 Jumpa Pertama
126 Sebentar Saja.
127 Di kantor? Gas aja lah (Raka ) Mengandung ion+ sesuai umur othor.
128 Mikir Dong, Bos!!
129 Untuk Pertama Kalinya (Bentak) ~Kinan
130 Saling Menyiksa (Gigit)
131 Sarapan Pagi (Bagi Raka)
132 Because Of You (Daster Pembawa Sial)
133 Aku, Kamu dan Anak Kita.
134 Bagaimanapun Kamu
135 Kecewa (Dua Pria)
136 Kesemutan (Takut kehilangan )
137 See You, Jagoan (Raka Gila)
138 Penyesalan Kembali (Raka)
139 Ada Apa Dengan Mama.
140 Kenyataan (Raka~Andra)
141 Judul Berubah
142 Raka untuk Jelita
143 Adik (Tak Ber~akhlak)
144 Lidah Tak Bertulang (Raka Berulah, Jelita Marah)
145 Selamat Jalan Andra ( )
146 Khawatir
147 Sejatinya Pasangan (Tidak Waras)
148 Suami (Tidak Sempurna)
149 Selamat Datang Sang Pewaris ( )
150 Dirgantara Avgian
151 Penculikan Gian ( )
152 Papah (Tada Akhlak)
153 Wijaya dan Penerusnya (Sama Saja )
154 Uncle Rand (Bawa Gian)
155 Sehat Selalu Anak Mama.
156 (Takdir Takkan Salah) END
157 BONUS CHAPTER
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Jelita Khairani
2
Lamaran (Kerja)
3
Awal (Kerja, Pertemuan)
4
Abima Raka Wijaya
5
Mendadak Ciut
6
Telat
7
Keputusan Papa
8
Ayah Tidak Bercanda
9
Tidak Ada Yang Benar
10
Dunia Begitu Sempit
11
Bisakah Bertukar Takdir.
12
Cincin.
13
Bahagiakan Dia.
14
Mencoba Terbiasa.
15
Baju Pengantin.
16
Siapa Dia.
17
Jauhi Dia.
18
Hari Pernikahan
19
Tidak Mau Mengalah.
20
Tidak Akan.
21
Rainbow Cake.
22
Benar-benar Tidak Waras.
23
Ngajak Perang
24
Sedikit senyum.
25
Menghindar
26
Sakit
27
Perlakuan Manis
28
Harapan Ayah
29
Sandiwara wanita.
30
Seandainya.
31
Tentang Kinan.
32
Makan Berdua.
33
Memalukan.
34
Ada Apa dengan Raka.
35
Aku Suamimu.
36
Janda
37
Hampir Saja
38
Pergi Bersama
39
Pengusik
40
Perhatian Raka
41
Ketakutan Raka.
42
Jangan ulangi
43
Takut kehilangan.
44
Jodoh Cerminan Diri.
45
Kambing Tampan.
46
Mungkinkah Aku Mencintaimu.
47
Penjelasan.
48
Pertemuan Tak Terduga.
49
Gara-gara Bang Aka (Raka or Arka)
50
99 Rupiah.
51
Izinkan Aku!! (Buka Segel)
52
Suka-suka Raka.
53
Uget-uget.
54
Jambak-jambakan.
55
Gara-gara Cabe.
56
Good bye Marisa.
57
Masa Depan.
58
Hukuman Sore.
59
Rhania Kepooooo.
60
Sepiring Berdua.
61
Air Mata Jelita.
62
Raka yang sesungguhnya.
63
Randy Kembali.
64
Sedikit Lagi.
65
Alat Pelampiasan Dendam.
66
Pengakuan Terselubung.
67
Kang Gosip.
68
Salah Alamat Rhan.
69
Janggan Mengusiknya.
70
Di Bawah Rintik Hujan.
71
Tak Dapat Berbohong.
72
Aku Mencintaimu (Ngelindur)
73
Mertua Baik.
74
Culik Aku Om.
75
Amarah.
76
Takut Gelap.
77
Drakula Kecil.
78
Kasihan Randy.
79
Latihan Jadi Ayah (Baby Nara )
80
Keinginan Mama.
81
Keluar Malam.
82
Manjanya Jelita (21 ples)
83
Wanita Bodoh.
84
Masa Lalu yang Salah.
85
Yakinkan Raguku.
86
Suami Bae-bae
87
Demi Istriku.
88
Jadikan Aku Istri Kedua (Jangan Harap)
89
Serangga Nackal.
90
Jodoh Buat Andra ( )
91
Ungakapan Hati Dion.
92
Senam Malem.
93
Baik - baik Saja.
94
Mertua Posesif (Apalagi Anaknya)
95
Kebahagiaan untuk Raka.
96
Dia Hanya Milikku
97
Rencana Makan Besar (Andra Gebleg)
98
Ratapan Hati Rambut Jagung
99
Gara - gara Randy (Game)
100
Kebersamaan Sebelum Pergi (Jauh)
101
Jatuh Cinta Terakhir.
102
Pesan Terakhir
103
Istri Ribet (Aku Pamit)
104
Teror Malam Hari.
105
Memendam Ketakutan Sendiri (Mama)
106
Kembali Ke Rumah.
107
Semoga Baik-Baik Saja (Raka)
108
Secercah Harapan untuk Kembali.
109
Terungkap (Raka Mo Pulang, Ma)
110
Senyummu Hanya Milikku, Ta.
111
Kembalinya Sepasang
112
Keluarga Heboh (Gara - Gara Curut)
113
Raka Jelita (Sosok manis Andra)
114
Berjalan Berdua (Kembalilah, Kinan)
115
Andra Rhan.
116
Gara - Gara Boneka (PHO)
117
Hukuman
118
Masuk Angin
119
Kocheng
120
Hampir Gila (Jelita Hilang)
121
Jelita Vs Buaya Betina
122
Kejutan Kecil untuk Jelita.
123
Panggil Aku, Mas!! (Ngidam Ala Jelita)
124
Cinta-Luka (Raka/Andra)
125
Jumpa Pertama
126
Sebentar Saja.
127
Di kantor? Gas aja lah (Raka ) Mengandung ion+ sesuai umur othor.
128
Mikir Dong, Bos!!
129
Untuk Pertama Kalinya (Bentak) ~Kinan
130
Saling Menyiksa (Gigit)
131
Sarapan Pagi (Bagi Raka)
132
Because Of You (Daster Pembawa Sial)
133
Aku, Kamu dan Anak Kita.
134
Bagaimanapun Kamu
135
Kecewa (Dua Pria)
136
Kesemutan (Takut kehilangan )
137
See You, Jagoan (Raka Gila)
138
Penyesalan Kembali (Raka)
139
Ada Apa Dengan Mama.
140
Kenyataan (Raka~Andra)
141
Judul Berubah
142
Raka untuk Jelita
143
Adik (Tak Ber~akhlak)
144
Lidah Tak Bertulang (Raka Berulah, Jelita Marah)
145
Selamat Jalan Andra ( )
146
Khawatir
147
Sejatinya Pasangan (Tidak Waras)
148
Suami (Tidak Sempurna)
149
Selamat Datang Sang Pewaris ( )
150
Dirgantara Avgian
151
Penculikan Gian ( )
152
Papah (Tada Akhlak)
153
Wijaya dan Penerusnya (Sama Saja )
154
Uncle Rand (Bawa Gian)
155
Sehat Selalu Anak Mama.
156
(Takdir Takkan Salah) END
157
BONUS CHAPTER

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!