Ayah Tidak Bercanda

Hal yang Jelita takutkan tidak sepenuhnya benar. Pasalnya hari ini ia dapat bekerja dengan tenang karena tidak berjumpa dengan atasan yang mati-matian ia hindari sejak pagi tadi.

Hingga tiba waktu makan siang ia mengehentikan pekerjaannya lalu beranjak pergi ke kantin untuk mengisi perutnya yang sudah dangdutan. Jelita dan Rhania memilih kursi di pojok kantin agar bisa berghibah ria.

"Rhan, gue mau tanya. Tadi pagi pas lo dateng ke kantor liat Pak Raka nggak?" tanya Jelita pelan yang membuat Rhania mengehentikan suapannya tiba-tiba.

"Ngapain lo nanyain Pak Direktur. Lancang juga lo jadiin dia bahan ghibah kita harini." Rhania menatap Jelita penuh selidik.

"Nggak papa sih. Gue penasaran aja dikit." Jelita merasa menyesal menanyakan hal itu kepada Sahabatnya.

"Lo ada masalah sama dia ya, gue heran aja tumben banget lo dateng sepagi itu. Bahkan ngalahin Bu Arne?" Rhania mencoba mengintrogasi Jelita.

"Kecil sih masalahnya." Jelita menceritakan tragedi di Kafe beberapa waktu lalu ketika jumpa pertamanya dengan Atasannya. Seketika Rhania terbahak tak mampu menahan tawanya mendengar cerita Jelita.

"Lo jahat banget sih. Gue tu lagi terancam punah, malah di ketawain!" Jelita semakin kesal ketika Rhania tidak dapat menghentikan tawanya bahkan sesekali memukul tangannya.

"Lo bilang itu masalah kecil? Kecil dari mananya Jelita. Itu masalah besar diantara masalah besar yang pernah gue tahu." Rhania berucap seraya mengusap matanya yang berair karena terlalu banyak tertawa.

"Terus gue harus gimana? Kasih solusi kek." Jelita meminta saran pada Sahabatnya.

"Emang dia kenal sama lo?" Rhania bertanya yang di jawab dengan gelengan kepala dari Jelita.

"Gue nggak tahu Rhan. Dia pura-pura nggak kenal atau emang nggak kenal." Jelita memainkan sendok didepannya dengan lesu.

"Lo salah dalam hal ini Ta. Udah tau kan kewajiban orang kalo punya salah." Jelita hanya menghela nafas kasar mendengar saran Rhania.

"Kalo gue minta maaf ternyata dia nggak kenal sama gue otomatis dia bakal inget juga kejadian itu. Tapi kalo gue nggak minta maaf ternyata dia inget sama kejadian itu makin mati gue. Harus gimana jadinya?" Jelita bingung mengambil keputusan yang harus ia ambil.

"Intinya lo salah Ta. Inget atau nggaknya dia sama lo tetep aja lo harus minta maaf. Bukan hanya karena dia atasan kita, kesiapapun juga harus gitu kan." Rhania mencoba memberikan nasihat kepada Sahabatnya.

Jelita dan Rhania kembali terdiam. Tawa pecah Rhania beberapa saat lalu telah menghilang. Jelita mendengar beberapa karyawan di meja yang tak jauh darinya tampak membicarakan orang yang sama dengan yang mereka bahas.

Namun, tentu saja berbeda tema. Mereka sedikit berbisik namun dapat terdengar oleh Jelita dan Rhania. Andai saja Sang Direktur tahu ia menjadi buah bibir karyawannya di Kantin habislah mereka.

"Rhan. Masa ia atasan kita gay sih?" Jelita malah membahas gosip yang dibicarakan di meja sebelah.

"lo tu ya, tadi murung. Pas denger cerita tentang Pak Raka bangkit lagi nafsu ghibahnya." Rhania terheran dengan Jelita yang suasana hatinya dapat berubah dalam sekejap.

"Ya nggak Rhan. Maksud gue ini ada hubungannya sama gue. Jadi ini alasan dia nggak mau bahas masalah tempo hari. Dia nggak tertarik berurusan sama cewek kayak gue Rhan. Ya kan!" Jelita tampak berbinar. Jika memang demikian maka ia akan sangat bahagia sekali tentunya.

"Sekalipun lo bikin masalah sama Gay atau apapun jenisnya lo tetep salah oke. Nggak ada hubungannya dia tertarik apa nggak sama lo. Salah ya tetep salah inget itu."

Rhania tetap menolak pernyataan Jelita yang mencari celah melupakan kesalahannya. Jelita cemberut mendengar ucapan sahabatnya yang tidak memberikan dukungan kepadanya kali ini.

"Eh bentar, masa iya dia Gay sih. Ganteng gitu maskulin lagi. Nggak percaya gue," timpal Rhania yang mendapat cebikkan dari Jelita.

"Gue udah nggak minat ngeladenin lo Ghibah. Tadi aja lo biasa aja. Sekarang malah dibahas sih heran." Jelita meninggalkan Rhania yang masih setia duduk di depan makanannya yang sudah habis sejak tadi.

*****

Seperti yang pernah disampaikan Randy tadi malam. Nyatanya kedua orang tuanya benar-benar mengajak Jelita untuk berbicara suatu hal yang serius usai makan malam.

"Jelita ada yang ingin Ayah bicarakan denganmu. Ayah mohon kamu tidak kaget berlebihan ketika mendengarnya." Ayahnya membuka pembicaraan. Jelita sudah dapat menduga apa yang akan disampaikan kedua orang tuanya.

"Iya, ada apa Yah. Jelita akan mendengarkan ayah dengan baik," ucap Jelita sopan. Jelita melihat wajah sang Ayah yang tampak teduh dan penuh harap Jelita dapat menerima keputusannya.

"Ayah dan Ibu sudah sepakat untuk menerima lamaran teman Ayah beberapa hari lalu nak. Ayah harap Kamu tidak mengecewakan Kami ya." Ucap Pak Arman lembut seraya mengenggam tangan putrinya. Ia takut Putrinya tidak terkendali dengan keputusannya.

"Ayah bercanda kan. Jelita nggak lagi ulang tahun loh." Jelita mencoba mencairkan suasana ruangan yang tampak hening. Dan juga ia berharap Ayahnya mempertimbangkan keputusannya yang menurutnya terlalu cepat.

"Ayah tidak bercanda Jelita. Kau tau Ayah sangat menyayangimu. Putri Ayah beranjak dewasa dan Ayah harus menyerahkan kamu kepada seseorang yang bisa menjaga mu dengan baik nantinya." Lagi-lagi Ayahnya berucap begitu halus membuat Jelita tak tega untuk menolak kehendak Ayahnya.

"Tapi. Jelita belum membahagiakan Ayah dan Ibu. Kasih aku waktu untuk lebih lama sama kalian ya. Aku nggak bisa jika harus menikah sekarang." Jelita mencoba menolak kemauan Ayahnya dengan halus.

"Pernikahan kalian tidak terkesan buru-buru Jelita. Kamu masih punya beberapa bulan untuk tetap bersama kami, dan setelah kamu menikah maka tanggung jawab Ayah terhadap kamu akan berpindah di tangan suamimu." Jelita menahan nafas seketika. Ayahnya benar-benar tidak bercanda.

"Berapa bulan waktu yang Ayah berikan untuk aku bisa menikmati masa muda dan tetap bersama kalian?" Jelita bertanya seraya menahan tangis. Untuk beberapa hal air matanya lah yang menjadi cara untuk berbicara.

"Tiga bulan Nak. Kamu masih punya waktu tiga bulan untuk terus bersama kami," Jawab Bu Rini mewakili Ayahnya.

"Sebenarnya teman Papa meminta sesegera mungkin, bahkan jika besok bisa dilakukan ia akan memilih besok. Namun karena Ayah masih ingin memeluk anak Ayah, maka kalian akan bertunangan terlebih dahulu.

Setelah tiga bulan yang akan datang barulah kalian akan resmi menikah." Jawab Pak Arman panjang lebar yang membuat Jelita membeliak. Kedua orang tuanya telah merencanakan serapi itu. Dia tidak tahu sama sekali, mungkin karena dia terlalu sibuk dengan Drakor favorit pikirnya.

"Siapa orangnya yang akan menjadi suamiku Yah, apa aku mengenalnya?" Tanya Jelita kemudian.

"Tiga hari lagi mereka akan datang untuk mengurus pertunangan kalian. Ayah harap kamu tidak melakukan hal-hal yang membuat Ayah kecewa Nak." Ucap Ayahnya penuh harap. Jelita Tampak berpikir seraya menunduk menatap jari mungilnya yang tampak saling menguatkan.

"Jika dengan memenuhi permintaan Ayah membuat kalian bahagia. Jelita akan menerimanya dengan baik," ucap Jelita yang membuat kedua orang tuanya merasa sangat lega.

"Terimakasih Nak. Ibu bahagia sekali dengan keputusanmu." Ucap Ibunya sambil memeluk Anaknya dan mencium puncak kepalanya. Air mata terlihat menetes dari mata Ibunya. Jelita tidak dapat menerjemahkan perasaannya kali ini. Baginya membuat kedua orang tuanya bahagia adalah hal yang ia selalu tanamkan dalam dirinya.

Jelita menganggukkan kepala dan pamit pada kedua orang tuanya beranjak ke Kamar. Ia perlu beristirahat untuk menetralkan pikirannya. Kebahagiaan kedua orang tua lebih dari segalanya.

Ia menatap keluar Jendela menikmati sejuknya angin Malam. Pikirannya melayang jauh. Hingga ia dikejutkan kedatangan Sang Ibu yang membelai rambutnya pelan. Jelita memeluk Ibunya dalam diam. Beberapakali Jelita tampak menghela nafas perlahan dalam pelukan Ibunya.

Tak terasa Putri kecilnya yang selalu mengadu jika terluka telah menjelma menjadi wanita cantik yang sebentar lagi akan membangun mahligai rumah tangga dan juga menjadi sosok ibu bagi malaikat kecilnya suatu saat nanti.

"Tidurlah, angin malam tidak baik untukmu." Ibunya menutup jendela kamar dan menyelimuti tubuh jelita tak lupa mencium kening putrinya sebagai ucapan selamat malam. Ia tatap wajah imut jelita yang sudah memejamkan mata. Bu Rini beranjak mematikan lampu kamar dan keluar dari kamar Putrinya.

TBC 🌻

Selain bisa ghibah Jelita juga bisa nangis.

Author harap kalian suka dengan karya author. 🌻

Terpopuler

Comments

Er Lita

Er Lita

sukses selalu untuk author 💪😍

2024-05-03

0

Mira Gita

Mira Gita

syukaaaaa syekali sama karya-karya kak de. terlove pokoknya 😍

2023-12-24

1

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trisberkarya

2023-12-05

0

lihat semua
Episodes
1 Jelita Khairani
2 Lamaran (Kerja)
3 Awal (Kerja, Pertemuan)
4 Abima Raka Wijaya
5 Mendadak Ciut
6 Telat
7 Keputusan Papa
8 Ayah Tidak Bercanda
9 Tidak Ada Yang Benar
10 Dunia Begitu Sempit
11 Bisakah Bertukar Takdir.
12 Cincin.
13 Bahagiakan Dia.
14 Mencoba Terbiasa.
15 Baju Pengantin.
16 Siapa Dia.
17 Jauhi Dia.
18 Hari Pernikahan
19 Tidak Mau Mengalah.
20 Tidak Akan.
21 Rainbow Cake.
22 Benar-benar Tidak Waras.
23 Ngajak Perang
24 Sedikit senyum.
25 Menghindar
26 Sakit
27 Perlakuan Manis
28 Harapan Ayah
29 Sandiwara wanita.
30 Seandainya.
31 Tentang Kinan.
32 Makan Berdua.
33 Memalukan.
34 Ada Apa dengan Raka.
35 Aku Suamimu.
36 Janda
37 Hampir Saja
38 Pergi Bersama
39 Pengusik
40 Perhatian Raka
41 Ketakutan Raka.
42 Jangan ulangi
43 Takut kehilangan.
44 Jodoh Cerminan Diri.
45 Kambing Tampan.
46 Mungkinkah Aku Mencintaimu.
47 Penjelasan.
48 Pertemuan Tak Terduga.
49 Gara-gara Bang Aka (Raka or Arka)
50 99 Rupiah.
51 Izinkan Aku!! (Buka Segel)
52 Suka-suka Raka.
53 Uget-uget.
54 Jambak-jambakan.
55 Gara-gara Cabe.
56 Good bye Marisa.
57 Masa Depan.
58 Hukuman Sore.
59 Rhania Kepooooo.
60 Sepiring Berdua.
61 Air Mata Jelita.
62 Raka yang sesungguhnya.
63 Randy Kembali.
64 Sedikit Lagi.
65 Alat Pelampiasan Dendam.
66 Pengakuan Terselubung.
67 Kang Gosip.
68 Salah Alamat Rhan.
69 Janggan Mengusiknya.
70 Di Bawah Rintik Hujan.
71 Tak Dapat Berbohong.
72 Aku Mencintaimu (Ngelindur)
73 Mertua Baik.
74 Culik Aku Om.
75 Amarah.
76 Takut Gelap.
77 Drakula Kecil.
78 Kasihan Randy.
79 Latihan Jadi Ayah (Baby Nara )
80 Keinginan Mama.
81 Keluar Malam.
82 Manjanya Jelita (21 ples)
83 Wanita Bodoh.
84 Masa Lalu yang Salah.
85 Yakinkan Raguku.
86 Suami Bae-bae
87 Demi Istriku.
88 Jadikan Aku Istri Kedua (Jangan Harap)
89 Serangga Nackal.
90 Jodoh Buat Andra ( )
91 Ungakapan Hati Dion.
92 Senam Malem.
93 Baik - baik Saja.
94 Mertua Posesif (Apalagi Anaknya)
95 Kebahagiaan untuk Raka.
96 Dia Hanya Milikku
97 Rencana Makan Besar (Andra Gebleg)
98 Ratapan Hati Rambut Jagung
99 Gara - gara Randy (Game)
100 Kebersamaan Sebelum Pergi (Jauh)
101 Jatuh Cinta Terakhir.
102 Pesan Terakhir
103 Istri Ribet (Aku Pamit)
104 Teror Malam Hari.
105 Memendam Ketakutan Sendiri (Mama)
106 Kembali Ke Rumah.
107 Semoga Baik-Baik Saja (Raka)
108 Secercah Harapan untuk Kembali.
109 Terungkap (Raka Mo Pulang, Ma)
110 Senyummu Hanya Milikku, Ta.
111 Kembalinya Sepasang
112 Keluarga Heboh (Gara - Gara Curut)
113 Raka Jelita (Sosok manis Andra)
114 Berjalan Berdua (Kembalilah, Kinan)
115 Andra Rhan.
116 Gara - Gara Boneka (PHO)
117 Hukuman
118 Masuk Angin
119 Kocheng
120 Hampir Gila (Jelita Hilang)
121 Jelita Vs Buaya Betina
122 Kejutan Kecil untuk Jelita.
123 Panggil Aku, Mas!! (Ngidam Ala Jelita)
124 Cinta-Luka (Raka/Andra)
125 Jumpa Pertama
126 Sebentar Saja.
127 Di kantor? Gas aja lah (Raka ) Mengandung ion+ sesuai umur othor.
128 Mikir Dong, Bos!!
129 Untuk Pertama Kalinya (Bentak) ~Kinan
130 Saling Menyiksa (Gigit)
131 Sarapan Pagi (Bagi Raka)
132 Because Of You (Daster Pembawa Sial)
133 Aku, Kamu dan Anak Kita.
134 Bagaimanapun Kamu
135 Kecewa (Dua Pria)
136 Kesemutan (Takut kehilangan )
137 See You, Jagoan (Raka Gila)
138 Penyesalan Kembali (Raka)
139 Ada Apa Dengan Mama.
140 Kenyataan (Raka~Andra)
141 Judul Berubah
142 Raka untuk Jelita
143 Adik (Tak Ber~akhlak)
144 Lidah Tak Bertulang (Raka Berulah, Jelita Marah)
145 Selamat Jalan Andra ( )
146 Khawatir
147 Sejatinya Pasangan (Tidak Waras)
148 Suami (Tidak Sempurna)
149 Selamat Datang Sang Pewaris ( )
150 Dirgantara Avgian
151 Penculikan Gian ( )
152 Papah (Tada Akhlak)
153 Wijaya dan Penerusnya (Sama Saja )
154 Uncle Rand (Bawa Gian)
155 Sehat Selalu Anak Mama.
156 (Takdir Takkan Salah) END
157 BONUS CHAPTER
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Jelita Khairani
2
Lamaran (Kerja)
3
Awal (Kerja, Pertemuan)
4
Abima Raka Wijaya
5
Mendadak Ciut
6
Telat
7
Keputusan Papa
8
Ayah Tidak Bercanda
9
Tidak Ada Yang Benar
10
Dunia Begitu Sempit
11
Bisakah Bertukar Takdir.
12
Cincin.
13
Bahagiakan Dia.
14
Mencoba Terbiasa.
15
Baju Pengantin.
16
Siapa Dia.
17
Jauhi Dia.
18
Hari Pernikahan
19
Tidak Mau Mengalah.
20
Tidak Akan.
21
Rainbow Cake.
22
Benar-benar Tidak Waras.
23
Ngajak Perang
24
Sedikit senyum.
25
Menghindar
26
Sakit
27
Perlakuan Manis
28
Harapan Ayah
29
Sandiwara wanita.
30
Seandainya.
31
Tentang Kinan.
32
Makan Berdua.
33
Memalukan.
34
Ada Apa dengan Raka.
35
Aku Suamimu.
36
Janda
37
Hampir Saja
38
Pergi Bersama
39
Pengusik
40
Perhatian Raka
41
Ketakutan Raka.
42
Jangan ulangi
43
Takut kehilangan.
44
Jodoh Cerminan Diri.
45
Kambing Tampan.
46
Mungkinkah Aku Mencintaimu.
47
Penjelasan.
48
Pertemuan Tak Terduga.
49
Gara-gara Bang Aka (Raka or Arka)
50
99 Rupiah.
51
Izinkan Aku!! (Buka Segel)
52
Suka-suka Raka.
53
Uget-uget.
54
Jambak-jambakan.
55
Gara-gara Cabe.
56
Good bye Marisa.
57
Masa Depan.
58
Hukuman Sore.
59
Rhania Kepooooo.
60
Sepiring Berdua.
61
Air Mata Jelita.
62
Raka yang sesungguhnya.
63
Randy Kembali.
64
Sedikit Lagi.
65
Alat Pelampiasan Dendam.
66
Pengakuan Terselubung.
67
Kang Gosip.
68
Salah Alamat Rhan.
69
Janggan Mengusiknya.
70
Di Bawah Rintik Hujan.
71
Tak Dapat Berbohong.
72
Aku Mencintaimu (Ngelindur)
73
Mertua Baik.
74
Culik Aku Om.
75
Amarah.
76
Takut Gelap.
77
Drakula Kecil.
78
Kasihan Randy.
79
Latihan Jadi Ayah (Baby Nara )
80
Keinginan Mama.
81
Keluar Malam.
82
Manjanya Jelita (21 ples)
83
Wanita Bodoh.
84
Masa Lalu yang Salah.
85
Yakinkan Raguku.
86
Suami Bae-bae
87
Demi Istriku.
88
Jadikan Aku Istri Kedua (Jangan Harap)
89
Serangga Nackal.
90
Jodoh Buat Andra ( )
91
Ungakapan Hati Dion.
92
Senam Malem.
93
Baik - baik Saja.
94
Mertua Posesif (Apalagi Anaknya)
95
Kebahagiaan untuk Raka.
96
Dia Hanya Milikku
97
Rencana Makan Besar (Andra Gebleg)
98
Ratapan Hati Rambut Jagung
99
Gara - gara Randy (Game)
100
Kebersamaan Sebelum Pergi (Jauh)
101
Jatuh Cinta Terakhir.
102
Pesan Terakhir
103
Istri Ribet (Aku Pamit)
104
Teror Malam Hari.
105
Memendam Ketakutan Sendiri (Mama)
106
Kembali Ke Rumah.
107
Semoga Baik-Baik Saja (Raka)
108
Secercah Harapan untuk Kembali.
109
Terungkap (Raka Mo Pulang, Ma)
110
Senyummu Hanya Milikku, Ta.
111
Kembalinya Sepasang
112
Keluarga Heboh (Gara - Gara Curut)
113
Raka Jelita (Sosok manis Andra)
114
Berjalan Berdua (Kembalilah, Kinan)
115
Andra Rhan.
116
Gara - Gara Boneka (PHO)
117
Hukuman
118
Masuk Angin
119
Kocheng
120
Hampir Gila (Jelita Hilang)
121
Jelita Vs Buaya Betina
122
Kejutan Kecil untuk Jelita.
123
Panggil Aku, Mas!! (Ngidam Ala Jelita)
124
Cinta-Luka (Raka/Andra)
125
Jumpa Pertama
126
Sebentar Saja.
127
Di kantor? Gas aja lah (Raka ) Mengandung ion+ sesuai umur othor.
128
Mikir Dong, Bos!!
129
Untuk Pertama Kalinya (Bentak) ~Kinan
130
Saling Menyiksa (Gigit)
131
Sarapan Pagi (Bagi Raka)
132
Because Of You (Daster Pembawa Sial)
133
Aku, Kamu dan Anak Kita.
134
Bagaimanapun Kamu
135
Kecewa (Dua Pria)
136
Kesemutan (Takut kehilangan )
137
See You, Jagoan (Raka Gila)
138
Penyesalan Kembali (Raka)
139
Ada Apa Dengan Mama.
140
Kenyataan (Raka~Andra)
141
Judul Berubah
142
Raka untuk Jelita
143
Adik (Tak Ber~akhlak)
144
Lidah Tak Bertulang (Raka Berulah, Jelita Marah)
145
Selamat Jalan Andra ( )
146
Khawatir
147
Sejatinya Pasangan (Tidak Waras)
148
Suami (Tidak Sempurna)
149
Selamat Datang Sang Pewaris ( )
150
Dirgantara Avgian
151
Penculikan Gian ( )
152
Papah (Tada Akhlak)
153
Wijaya dan Penerusnya (Sama Saja )
154
Uncle Rand (Bawa Gian)
155
Sehat Selalu Anak Mama.
156
(Takdir Takkan Salah) END
157
BONUS CHAPTER

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!