seperti perkataan Devano, hari ini pria tampan itu akan kembali melanjutkan perjalanan bisnisnya.
Raina yang sedari tadi menangis karena Devano tidak menghiraukan permintaannya. Gadis itu khawatir Devano tidak kembali tepat waktu, sedangkan acara pertunangan mereka tinggal menghitung hari saja.
"Dev, hiks, hiks, apa ndak bisa di batalin aja? Raina ndak mau Dev pergi, kalo Dev pergi Raina kesepian hiks," ucap Raina di sela-sela tangisnya.
"Sayang, aku kan harus kerja. aku janji akan pulang secepat nya, cuma hadirin meeting dengan beberapa klien terus balik lagi. kamu tunggu aku pulang yaa," bujuk Devano, Raina tidak bisa berkata apa-apapun lagi keputusan Devano sudah bulat.
Devano berangkat hanya membawa ransel dan memakai pakaian santai saja.
"tapi janji yaa, Dev harus cepat pulang? awas aja kalo Dev ingkar janji, Raina akan marah sama Dev." ancam Raina.
"Iya sayang, aku pergi dulu yaa. kamu baik-baik di rumah,"
"Dev!" Panggil Raina, Devano pun kembali membalikkan badan dan menatap sang gadis yang sedang menundukkan kepalanya.
"Iya sayang?" tanya Dev.
"Dev ndak mau, itu_eee."
"itu apa sayang?"
"Dev ndak mau cium Raina sebelum pergi?" Ucap Raina dengan cepat lalu menundukkan kepala nya karena malu. perkataan Namira masih membekas di pikirannya saat ini.
"Hahaha, jadi gadis nakal ku ini mau di cium ehh?" Devano tertawa melihat wajah Raina yang memerah karena malu.
Devano melangkah maju, mencium pipi sang gadis dengan penuh sayang.
"aku berangkat ya sayang," setelah mengucapkan itu, Devano benar-benar berbalik dan berjalan menuju mobil yang akan mengantarkannya ke bandara.
"Dev udah nyium Raina, berarti Dev ndak akan ninggalin Raina yeyyy!!" Teriak Raina dengan wajah yang riang, Mayang dan Saras yang melihat tingkah nona mereka mengernyit bingung.
"Saras, apa nona sedang sakit? bukan kah tadi nona sangat terlihat sedih dengan kepergian tunangannya, kenapa sekarang nona malah terlihat sangat bahagia?" Tanya Mayang yang di jawab gelengan oleh Saras.
"entahlah, hanya nona dan tuhan yang tau bagaimana keadaan hati serta perasaan nona sekarang." jawab Saras.
setelah kepergian Devano, Raina masuk kedalam kamarnya dan mengunci pintunya. hal itu membuat Mayang dan Saras kesal, ini kan tugas mereka untuk selalu mendampingi Raina tapi malah di kunciin.
seperti kejahilannya beberapa hari yang lalu, Raina kembali menaruh obat tidur di kedua minuman pelayannya. kalian sudah tau jawabannya kan, yup gadis itu kembali kabur dari pengawasan keluarganya.
tujuan Raina kali ini adalah rumah Siska, gadis itu baru saja mendapat kabar bahwa mereka sedang berada di rumah Siska.
"Namira!!" Panggil Raina saat melihat Namira sedang meminum segelas air putih, hal itu membuat Namira terkejut dan tersedak air minumnya sendiri.
"Lo ini gak bisa permisi dulu ya kalo datang?!" Teriak Namira yang kesal karena di kaget kan Raina.
"hehehe, maaf Namira soalnya Raina lagi bersemangat nih. Namira tau ndak?"
"**** lo, ya gak tau lah lo nya belum cerita juga. emang lo bersemangat karena apa?" Namira masih menatap Raina kesal.
sedangkan, kedua sahabat nya yang lain sedang berada di ruang keluarga. saat ini Namira dan Raina sedang berada di dapur, entahlah apa yang di pikirkan Raina. dirinya malah masuk lewat pintu belakang yang biasa di gunakan pelayan.
"lo kapan datangnya? kok udah ada aja dalam rumah gue?" Tanya Siska yang baru saja datang disusul Rara di belakangnya.
"ayo-ayo kita duduk, Raina ada kabar gembira ini." ucap Raina mendorong ketiga sahabat nya menuju ruang keluarga. orang tua Siska sedang berada di luar negeri, sedangkan kakak Siska sedang ada urusan bisnis di luar kota.
"Lo ada kabar gembira apaan sih?! heboh banget dehh lo, heran gue." tanya Siska dengan nada yang ketus.
"Dev udah cium pipi Raina," ucap Raina dengan wajah yang berbinar, Raina pun menceritakan bagaimana Devano bisa menciumnya.
"hahahah, seriusan? masih permulaan sih, tapi bagus juga paling nggak lo udah dapat ciuman dari Devano. ehh, tapi apa lo gak malu ngomong gitu sama Devano?" tanya Siska
"malu lah, Raina kan juga punya urat malu belum putus urat malunya. tapi kan Dev akan nurutin apa yang Raina minta, buktinya Dev langsung cium pipi Raina tadi." jawab Raina tersenyum bangga, ketiganya mencibir Raina yang kelewat polos ini.
"ya, ya, ya, terserah lo deh. bosen gue di rumah mulu, jalan kuyy! udah lama kali kita gak pernah jalan bareng." ucap Siska yang di setujui Raina dan dua sahabat nya yang lain.
sebelum pergi, Raina harus merubah penampilannya terlebih dahulu, tidak memungkinkan gadis itu untuk keluar dengan penampilan nya yang sekarang.
Raina mengepang rambutnya menjadi dua bagian.
setelah semuanya siap, keempat sahabat itu pun bergegas pergi ke sebuah pusat perbelanjaan. di tengah perjalanan, tanpa sengaja mereka bertemu seseorang yang sangat mereka hindari. ya, mereka tanpa sengaja bertemu dengan Gio.
"hay sayang, akhirnya kita bertemu juga. lo tau, meskipun sahabat-sahabat lo ini bilang lo udah tunangan gue sama sekali gak peduli dan akan merebut lo dari siapapun itu." ucap Gio, Raina yang mendengar nya merasa sangat jijik.
"hahhh, apa kita saling kenal? Gue rasa, lo salah orang dehh." jawab Raina sedikit tersenyum sinis, Raina memang merubah sikapnya saat berada di luar bersama sahabatnya seperti saat ini.
"lo gak bisa bohongin perasaan lo sendiri Raina, gue tau kalo lo masih suka kan sama gue? oh iya, biar gue beri tahu 1 rahasia." Gio mendekatkan mulutnya ke telinga Raina.
"Gue tau siapa lo sebenarnya sayang," bisik Gio.
"oh yaa? Gue gak peduli lo tau apa nggak, intinya gue gak kenal sama lo." ucap Raina, gadis itu jelas saja merasa khawatir karena Gio telah mengetahui identitasnya tapi bukan berarti gadis itu akan takut dengan nya bukan.
Gio menggenggam pergelangan tangan Raina dengan erat membuat gadis itu meringis kesakitan, tampak kemerahan di pergelangan tangannya.
"banci lo beraninya sama cewek, lo laki atau waria?" Ucap seorang pria yang menolong Raina hingga gadis itu lepas dari cengkeraman tangan Gio. pria itu adalah Qinzo, walaupun penampilan Raina sangat berbeda dari biasanya pria itu masih mengenali Raina.
"Lo keterlaluan banget ya!! lo siapa bisa ngatur-ngatur kehidupan sahabat gue hah?! lo ingat ya, selagi gue dan yang lain masih ada jangan pernah berharap untuk kembali milikin Raina." teriak Siska yang marah saat melihat tangan Raina yang memerah.
"Gue bakal balik lagi, dan saat itu lo pasti akan balik ke pelukan seorang Gionardo Frederick." ucap Gio, mengabaikan perkataan Siska lalu segera berlalu dari hadapan mereka.
*****
**Jangan lupa like, vote dan komen yaah😉
See u next time😘**
Gionardo Frederick
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
ふじょし
ihh thorr kata gw visual gio lebih gans dari dev sihh
2020-11-26
1
Umala Sari
lanjut kilat thor
2020-09-30
1