sepanjang acara, Raina selalu berada di dekat Devano. Raina yang sifatnya pecicilan malah jadi gadis yang penurut.
Devano menghela nafas pelan saat mengingat kejadian beberapa waktu lalu saat dirinya sedang berganti pakaian, beberapa teman Revan kembali menggoda gadis nya. Bukan Devano yang menahan cemburu tapi justru Raina dengan sadis nya memberikan minuman dengan campuran garam halus pada pria yang mendekatinya dengan alasan sebagai salam perkenalan, naasnya saat pria-pria itu meminumnya gadis itu malah bersikap biasa saja seolah-olah tidak mengenal dirinya.
"sayang, aku harus balik ke luar kota lagi malam ini. kamu baik-baik ya di rumah, setelah semua urusan pekerjaan aku selesai aku akan pulang dan temuin kamu." ucap Devano, hal itu membuat Raina memasang wajah kecewa.
"kak Marcel, Raina mau kue nya dong." pinta Raina pada Marcel yang datang sambil membawa sepiring kecil kue.
"Sayang, aku lagi ngomong loh ini. kamu malah ngomong sama orang lain." ucap Devano kesal karena Raina yang mencuekinya.
"apasih, ndak yaa. Dev baru datang hari ini dan mau pergi lagi?? Dev lupa dengan pertunangan kita yang tinggal menghitung hari? Raina marah sama Dev!" Ucap Raina mata gadis itu membola lucu membuat Devano tidak tahan untuk membungkus wajah sang gadis agar hanya dirinya yang dapat melihat wajah menggemaskan nya itu.
"ehh, jadi tunangan nya Dev ini lagi marah humm? sayang, dengerin aku. aku akan pulang secepatnya dan gak akan lupain hari pertunangan kita nanti." bujuk Devano namun masih tidak mendapat respon dari sang gadis.
"hay Devano, udah lama ya kita gak ketemu. lo tambah ganteng aja sekarang, dek tolong ambilin minum bisa gak?" Ucap seorang perempuan yang tiba-tiba datang dan bercipika-cipiki bersama Devano, Raina yang melihatnya menggeram marah apalagi saat perempuan itu malah menyuruh nya seolah dirinya adalah pelayan di rumahnya.
baiklah, kita lihat saja aksi Raina selanjutnya.Devano menerima kedatangan perempuan itu dan mengabaikannya, melihat respon yang di tunjukkan Devano membuat gadis itu semakin bersemangat.
"huhh, memangnya dia fikir Raina ini pelayan heh!! minum nih minuman enak hasil racikan Raina." ucap Raina sambil mendumel menambahkan garam halus ke dalam minuman perempuan itu.
"Dev!! Kamu, ini minumannya. sekarang pergi, jangan dekat-dekat sama Dev lagi." marah Raina saat melihat perempuan itu selalu merangkul lengan kekar milik Devano.
"apa-apaan sih lo! lagian Devano nya aja gak masalah kok lo yang sewot sihh," balas perempuan itu
Raina tersenyum sinis saat melihat perempuan itu mulai meminum minumannya.
"Raina hitung mundur yaa, hihihi" ucap Raina pelan sambil cekikikan.
1
2
3
"uwekkk, minuman apaan nih asin banget! ehh, lo mau ngeracunin gue ya?!" Teriak perempuan itu pada Raina, hal itu membuat mereka menjadi pusat perhatian.
"sepupu Raina, apa lagi yang kamu lakuin? Kamu jahilin yamu-tamu kak Revan lagi?" Tanya Shakira, gadis itu sedang berusaha untuk menjatuhkan Raina rupanya.
perkataan Shakira membuat perempuan itu semakin menatap Raina tajam.
"? hahh, apa urusannya sama Shakira yang cuma ngontrak?" balas Raina mengernyitkan dahinya bingung.
"Emang kakak nya fikir Raina ini pelayan heh?? Raina ini nona muda disini enak aja nyuruh-nyuruh Raina seperti pelayan." jawab Raina dengan nada yang ketus, Revan yang mendengar perkataan Raina pun menggeram marah.
tidak ada yang boleh memperlakukan adiknya selayaknya pelayan.
"apa benar itu Seva? Lo nyuruh adek gue ngambilin minuman buat lo?! gue gak bisa ngapa-ngapain, lo sendiri yang cari masalah sama adek gue." tanya Revan, dirinya yang bersiap untuk marah harus di urungkan karena tidak ingin rencana nya berantakan.
"gue nyuruh dia tuh karena gue gak suka dia dekat-dekat sama Devano, lo tau kan Rev kalo gue masih cinta sama Devano dari dulu sampai sekarang?" jawab Seva, raut wajah perempuan itu berubah sedih.
"Sayang, udah jangan marah-marah lagi. tadi aku reflek sayang, maafin yaa." bukannya merespon keributan di depannya, Devano malah sibuk membujuk gadisnya untuk memaafkan dirinya.
"Ndak ya, Raina tetap masih marah sama Dev!! pergi sana, Raina mau cari cowo baru!" usir Raina, perkataannya itu membuat Devano marah.
"kamu mau cari cowok lain? cari aja, kita lihat berapa lama dia bisa bertahan hidup." ucap Devano dengan nada datar, Raina bukannya takut tapi malah bertambah kesal.
"kok gitu sihh, Raina kan maunya Dev nahan Raina buat ndak cari cowok baru! kok malah di silahkan sih!!" Teriak Raina, oke Devano mulai gerah. begini kah Raina jika sedang marah? sangat sulit membujuk nya, Devano pikir mudah sama seperti sebelumnya tapi nyatanya gadis itu semakin mengeluarkan taringnya saat Seva mulai mendekati nya tadi.
"Sayang, aku gak mau cari cowok lain. ayo, duduk disini aku beliin eskrim." bravo, kali ini bujukan Devano berhasil😂
Raina dengan cepat duduk di pangkuan Devano, hal itu membuat seluruh tamu terkejut melihat aksi Raina. bagaimana tidak, mereka semua sangat mengenal Devano. pria itu sangat tidak suka ada perempuan yang mendekatinya, dan lihatlah sekarang seorang gadis manja dengan berani duduk di atas pangkuan pria itu.
"beneran? Dev mau beliin eskrim? yeyyy!!" Tanya Raina dengan mata berbinar
"gak, kamu gak boleh makan eskrim." jawaban Devano membuat Raina cemberut, dan segera turun dari pangkuan Devano namun di tahan pria itu.
"hahahah, aku bercanda sayang. baiklah, hari ini aku beliin kamu eskrim tapi gak boleh banyak-banyak yaa." Devano tertawa melihat wajah Raina yang cemberut tapi justru terlihat menggemaskan.
"Ndak apa-apa sedikit, yang penting Dev mau beliin Raina eskrim Raina udah sangat senang." Devano terdiam dengan perkataan Raina, dirinya memang sadar tidak pernah mewujudkan permintaan Raina untuk yang satu ini.
"Devano, dia siapa? Kenapa dia duduk di pangkuan lo? Vano, lo pasti belum move on kan sama gue itu sebabnya lo sengaja mesra-mesraan sama cewek gila ini?" Tanya Seva, wajah perempuan itu memerah saat melihat keromantisan Devano dan Raina.
Seva adalah mantan kekasih Devano sewaktu sekolah dulu, hingga sekarang perempuan itu rupanya masih menyukai Devano bukan suka tapi tepatnya obsesi.
"ihhh, gangguin aja!! pergi sana, Raina ndak mau lihat muka kakak nya!" usir Raina.
"kamu dengarkan perkataan gadis nakal saya ini? silahkan pergi dari sini, dan ingat jangan coba-coba untuk mengganggu dia lagi. lo akan berhadapan dengan gue sendiri nantinya." wajah Seva semakin memerah saat Devano ikut mengusirnya.
dengan menahan marah, Seva segera pergi dari hadapan Raina dan Devano.
"nona, hari sudah malam apa nona ingin istirahat sekarang?" Tanya Saras yang baru saja datang, kedatangan Saras lagi-lagi di buat terkejut. mereka tau siapa Saras dia adalah salah satu pelayan kepercayaan keluarga Raina yang di khusus kan untuk melayani nona muda.
mereka beranggapan yang di panggil nona muda itu adalah Shakira, apalagi saat melihat gadis itu dengan santai nya menjawab pertanyaan Saras.
"Saras, cepat ambilkan saya minum. saya merasa haus." perintah Shakira, hal itu membuat Raina membalikkan badan hingga berhadapan langsung dengan para tamu yang masih kepo dengan kedekatannya dengan Devano.
Saras hanya diam, tidak mengiyakan dan juga tidak menolak.
"Shakira punya kaki, punya tangan, kenapa ndak ambil sendiri?" Tanya Raina.
"terserah aku dong adik sepupu, mbak Saras kan pelayan disini wajar dong kalo Aku nyuruh dia ngambilin aku minum." jawab Shakira dengan sombongnya.
"dan Shakira bukan majikan disini, mbak Saras tolong siapin baju tidur Raina yaa. tolong suruh mbak Mayang kesini," pinta Raina pada Saras.
"baik, nona" jawab Saras lalu segera bergegas pergi dari sana.
semua kejadian itu tak luput dari pandangan para tamu membuat wajah Shakira memerah malu dan Raina tersenyum penuh kemenangan. Devano tersenyum melihat aksi berani gadis nya itu.
******
Jangan lupa like, vote dan komen yaah😉
See u next time😘
Ada Raina dan Devano di pesta ulang tahun Revan nihh🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Umala Sari
makin hari makin halu aja,😉semangat thor
2020-09-30
1