Happy Reading🙂
Tampak suara canda tawa memenuhi meja makan keluarga Raina, kecuali seorang pria yang sedari tadi hanya diam menyimak pembicaraan antara keluarganya dengan keluarga Raina. Pria itu adalah Devano, anak pertama dari Dimas dan Sari.
Sedangkan di kamarnya, Raina masih saja mengerjai kedua pelayannya membuat kedua pelayan itu menghela nafas pelan menghadapi sikap nona mereka yang selalu jahil.
"Nona, ini sudah satu jam lamanya kami memilihkan pakaian untuk Nona kenakan. Ayo lah Nona, jangan mempersulit kami lagi tuan dan nyonya pasti sudah menunggu sedari tadi di ruang makan." Ucap Saras dengan tatapan memelas dan di angguki oleh Mayang.
Bagaimana mereka tidak lelah, sehabis mandi tadi Raina hanya sibuk mengerjai mereka. Menyuruh mereka untuk mencari pakaian yang dia inginkan, namun sampai isi lemari hampir tandas belum ada satu pun yang menarik di mata Raina.
"Ihhh, kok gitu sih. Kan udah tugas buat nurunin semua perintah Raina, ya udah dehh Raina mau pake baju yang pertama aja." Perkataan Raina sukses membuat Mayang dan Saras duduk lemas di lantai, apa tadi katanya baju yang pertama? Seisi lemari hampir semua nya kosong karena ulah mereka dan sekarang Raina ingin memakai pakaian yang sudah jelas tertimbun pakaian yang lainnya.
Melihat ekspresi kedua pelayannya, Raina tertawa sampai perutnya terasa keram.
"Hahaha, muka kalian kok gitu sihh. Udah, aku pake yang ini aja," ucap Raina masih dengan tawanya. sambil mengambil dress untuk di kenakannya lalu segera memakai dress nya.
"Ehh, jangan lupa di beresin lagi ya heheh" lanjut Raina saat sudah berada di depan pintu kamar bersiap untuk pergi ke ruang makan dengan tersenyum riang gadis itu menuruni tangga sambil bersenandung.
"Selamat malam semua," sapa Raina saat sudah berada di meja makan.
"Malam princess, ayo duduk biar Mama ambilin makanan buat kamu." Jawab Dewi, setelah Raina duduk dengan tenang semuanya pun memulai makan malam nya.
Revan bersyukur dalam hati melihat Raina yang lebih anteng saat ini, tidak seperti biasanya yang menjadi kang rusuh.
"Ehh?!! Kakak tampan kok ada di rumahnya Raina sih??" Ucap Raina tiba-tiba dengan hebohnya, membuat Revan yang sedang minum tersedak karena kaget.
Ingatkan Revan untuk menarik kembali kata-katanya, Raina kini justru sibuk mengoceh di sela-sela makannya. Dewi dan Bima yang melihat tingkah Raina hanya bisa tersenyum miris di hadapan Dimas dan keluarganya.
"Anak kalian sangat menggemaskan, siapa namamu nak?" Tanya Sari pada Raina yang malah sibuk merecoki Devano.
"Tante siapa? Kata Papa, Raina ndak boleh bicara sama orang asing." Ucap Raina sekenanya, todak sadar diri sudah lancang berbicara dengan Devano yang jelas-jelas juga orang asing. Perkataan Raina membuat semua mata tertuju pada Bima membuat pria itu tersedak minuman nya sendiri saat menyadari semua mata tertuju pada nya.
"Apa? Aku hanya tidak mau Raina berbaur dengan orang jahat, wajar dong kalo Aku berpesan seperti itu pada Raina." Ucap Bima yang merasa terintimidasi.
"Kakak tampan, pertanyaan Raina belum di jawab issh! Kesel dehh, atau Kakak tampannya sengaja yaa ngikutin Raina di taman tadi?!!" Devano hanya menatap Raina dengan tatapan datarnya.
"Adek, makan dulu gihh. Jangan rusuh dulu, mereka itu tamu nya Papa nggak sopan dek." Ucap Revan memperingati Raina yang hendak kembali merusuh.
Raina hanya diam lalu kembali melanjutkan makannya.
"Kalo saja Diva tidak mengalami kecelakaan saat itu, kami pasti juga akan sangat senang memiliki anak gadis yang cantik dan bisa tersenyum bebas seperti anak kalian." Ucap Sari tersenyum miris melihat Raina yang selalu tersenyum dan membuat semuanya bahagia.
Devano menyadari kesedihan yang di pancarkan kedua orang tuanya, pria tampan itu sangat merasa bersalah karena tidak pernah mempercayai perkataan sang adik bahkan saat Diva sedang koma pun pria itu bahkan masih ingin melindungi orang yang telah membuat adiknya menderita.
"Maafin aku ya Ma, Pa, coba aja aku tau dari awal tentang perempuan itu pasti Diva bisa sama-sama kita sekarang." Ucap Devano penuh rasa sesal, membuat Sari tersadar akan apa yang baru saja dia ucapkan.
"Maafkan Mama nak, Mama tidak bermaksud buat kamu kembali merasa bersalah seperti ini." Ucap Sari mengelus pundak Devano dengan lembut dan penuh kasih sayang.
"Semoga Diva bisa segera sadar dari koma nya yaa, kami sekeluarga turut sedih akan apa yang menimpa Diva." Yaa, setahun yang lalu Aldiva Farasya adik kandung Devano mengalami kecelakaan mobil dan mengalami koma hingga saat ini. Para keluarga hanya bisa berdoa untuk kesembuhan Diva agar gadis itu bisa sehat seperti dulu lagi.
"Siapa Diva? Terus Diva nya sakit apa? Kak Revan apain Diva? Kak Revan harus tanggung jawab," tanya Raina tiba-tiba dengan tatapan mengintimidasi, Revan yang mendengar ucapan sang adik menatap si empu dengan tatapan datarnya.
"Ngapain kamu bawa-bawa nama Kak Revan? Kakak kan sudah bilang kalo makan jangan banyak omong dulu, bandel banget sih." Ucap Revan sedikit nyolot, Raina balik menatap Revan dengan tatapan datarnya namun malah terlihat menggemaskan dimata semuanya.
"Hahahah, Raina kamu sungguh menggemaskan sayang. Boleh gak sih Raina nya kami bawa pulang ke rumah?" Ucap Dimas tertawa melihat wajah menggemaskan Raina.
"Bo_"
"Ndak boleh! Raina cuma anak Papa Bima dan Mama Dewi jadi ndak boleh di bawa kemana-mana" belum juga Revan menyelesaikan ucapannya, sudah di sambar aja sama adek nakal nya ini.
Perkataan Raina membuat mereka semua kembali tertawa, sedangkan yang menjadi objek kembali mengunyah buah apel yang baru saja di ambil nya.
Tanpa pamit dan mengucapkan apapun, Raina sudah beranjak menuju ruang keluarga sembari membawa cemilan keripik singkong kesukaannya. Dewi yang melihat kelakuan Raina sekali lagi hanya bisa ngelus dada, takut emosinya keluar didepan para tamu.
"MBAK MAYANG, MBAK SARAS, BURUAN TURUN TEMANIN RAINA MAIN!!" Teriak Raina dengan suara tos nya memanggil kedua pelayannya.
"Ckck, kamu kasih makan apa sih adek kamu itu Van? Ini di rumah lo, kita juga masih ada tamu malah teriak-teriak seperti tarzan." tanya Bima dengan wajah lelahnya, hari ini emosi Bima kembali terkuras habis dengan kelakuan Raina.
Sudah di bilang kan, gadis cantik itu tidak bisa sehari pun tanpa membuat masalah. Jelas saja sejak pagi sukses membuat emosi menguap dengan penampilan Raina yang basah karena memaksa mencuci mobil yang nyatanya tidak kotor sama sekali.
Mengerjai miss Sabrina dengan memberikan obat tidur pada minumannya, kembali memecahkan kaca jendela kamar yang baru saja di ganti 2 hari yang lalu, mencabuti semua tanaman milik Dewi yang baru saja tumbuh karena di anggap rumput dan yang terakhir kabur-kaburan dari pengawasan kedua pelayannya, rasanya Bima ingin mengurung putri cantiknya itu ke dalam kamar namun tidak tega dan merasa kesepian jika tidak mendengar celotehan gadis itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
BELVA
kapan 2 mampir kembali di novel
#gadis imut diantara dua raja
mksh ya ka
2021-02-03
1
Caramelatte
semangat thor!
Salam dari "Belong to Esme"
2020-11-26
0
Miss GH
mampir hadir salam dari karyaku beri like rate vote mendarat buat author.
salam darinlove my flaws hubby
2020-11-26
0