Sejak pertemuan dengan sahabatnya kemarin, Raina selalu memikirkan perkataan Namira. Apa benar Dev akan meninggalkan nya jika dirinya jika tidak memberikan ciuman pertama nya? huhh, Raina yang jahil ini ternyata juga bisa di balas jahil oleh sahabatnya sendiri yaa.
"Sayang, kamu kenapa melamun hemm?" Tanya Dewi di sela kesibukan nya menyiapkan pesta ulang tahun Revan. yaa, besok Revan akan berulang tahun, pria itu akan genap berumur 23 tahun. sebenarnya Revan tidak ingin mengadakan pesta, namun dirinya tak kuasa karena teman-teman semasa sekolahnya dulu yang menginginkan. Revan memang sangatlah dekat dengan teman-temannya, hingga sekarang.
"mama, kenapa rumah kita di dekor?" Tanya Raina, gadis itu memang terlalu kebanyakan melamun hari ini sampai melupakan hari ulang tahun kakak nya sendiri.
sedangkan itu, di tempat lain Revan tengah berusaha membujuk seorang Devano Putra Nugraha untuk segera kembali dari perjalanan bisnisnya. Revan tidak bisa membayangkan kekacauan apa yang akan di lakukan Raina nanti jika tidak ada Devano.
"gak ada gunanya lo bujuk gue buat balik, lo gak lihat kerjaan gue yang numpuk gini?" Devano masih mengabaikan Revan dan tetap fokus pada pekerjaannya.
"Lo gak kangen sama gadis nakal lo itu? Ayo lah Vano, gue gak bisa biarin Raina berbuat jahil nantinya. lo tau kan teman-teman gue bakal datang ke rumah gue besok? emang lo mau Raina di taksir teman-teman gue?" bujuk Revan, oke Devano kalah untuk yang satu ini.
"Lo gak ngundang gue tuhh, gue kan juga teman lo." ya, Devano memang lah teman sekolah Revan dulu.
"Lo gak penting soalnya, udah lah pokoknya lo harus ikut gue pulang." Ucap Revan membuat Devano mencibir pria itu yang sialnya adalah calon kakak iparnya.
"Gue pulang, asal lo harus jujur kenapa akhir-akhir ini lo seperti menjauh dari Raina. Gue gak akan tinggal diam kalo gadis gue nangis, ingat itu."
"sorry Van, tapi gue gak bisa kasi tau lo sekarang. Gue lakuin itu demi keamanan Raina, gue sayang sama dia gak mungkin gue ngambil sikap ceroboh dan buat adek gue celaka." Perkataan Revan membuat Devano mengangguk kan kepala mengerti,
"oke, kita pulang sekarang." putus Devano, mereka pun segera ke bandara untuk menaiki jet pribadi keluarga Nugraha dan pulang ke rumah
keesokan harinya, sudah tampak keramaian di rumah. Raina yang sedari pagi tidak keluar kamar pun merasa terganggu dengan kebisingan yang terjadi karena teman-teman Revan yang mulai berdatangan.
"mbak Mayang, coba lihat deh di luar. ada apasih ribut-ribut? Raina kesel ihh, Raina pengen nonton drama dengan tenang aja ndak bisa!" Tanya Raina dengan nada kesal, bukan Mayang yang menjawabnya melainkan Saras yang kebetulan di tugaskan untuk mengecek Raina di kamar nya.
"aduhh nona, ayo cepat bersiap para tamu sudah mulai berdatangan. nyonya dan tuan sudah menunggu di bawah." Ucap Saras saat melihat nona nya masih memakai pakaian tidur nya, seperti nya gadis itu belum mandi sedari tadi.
"kenapa Raina harus bersiap?" tanya Raina.
"ckckck, apa nona benar-benar lupa dengan hari ini? ini hari perayaan ulang tahun tuan muda Revan nona, ayo sebaik nya nona cepat bersiap." jelas Saras lagi.
"iya-iya, baiklah." pasrah Raina lalu segera masuk ke kamar mandi.
Raina sangat cantik dengan dress selutut berwarna pink kesukaannya. Saras dengan sabar mendandani nona nya itu, sedang kan Mayang di tugaskan untuk membantu para pelayan yang lain untuk melayani tamu.
"sudah cukup, Raina ndak mau di make up lagi Raina ndak suka!" Teriak Raina saat Saras akan menambahkan blush on pada wajahnya, tanpa memperdulikan Saras gadis itu segera memakai hells dengan tinggi 5 cm lalu segera berlari keluar dari kamarnya meninggalkan Saras yang berdecak kesal karena Raina pergi tanpa menyelesaikan riasannya.
meskipun berlari tanpa riasan yang sempurna, tetap saja Raina menjadi pusat perhatian semua orang. Shakira yang melihat Raina jauh lebih unggul darinya pun berdecak kesal, gadis itu rupanya ingin mengalahkan pesona seorang Raina Vischa Arabella.
"mama, papa, kenapa kalian tidak kasih tau Raina kalo kak Revan ulang tahun? Raina jadi tidak mempersiapkan hadiah buat kak Revan, kak Revan pasti tambah ndak suka sama Raina," ucap Raina tertunduk sedih.
"hey sayang, kamu sendiri yang pelupa dan sering melamun. mama kan udah kasih tau kamu dari kemarin, siapa yang suruh kamu melamun terus heh?"
"mama, terus gimana dong? itu lagi, kenapa kakak-kakak nya pada lihatin Raina sih ihhh! Raina ndak suka!" Raina yang kesal bertambah kesal saat teman-teman pria Revan selalu curi pandang padanya.
"Raina sayang, jangan buat jahil dulu yaa. kamu gak mau kan pesta ulang tahun kakak kamu berantakan?"
"tergantung mama, kalo mereka ndak gangguin Raina." Dewi dan Bima menganngukkan kepala mengerti akan maksud perkataan Raina.
semua teman-teman Revan telah datang, tinggal si pemilik pesta yang belum muncul.
"hey, kamu Raina anaknya om Bima kan? Kamu masih ingat gak sama aku?" sapa seorang pria pada Raina yang sedang asik memakan cemilan di kursi khusus.
"siapa ya? Raina ndak kenal, ndak usah sok kenal sama Raina." Ucap Raina dengan jawaban yang ketus,
"ini aku Qinzo masa kamu lupa sih?" Ucap pria itu yang ternyata adalah Qinzo.
"Raina ndak kenal, sana ihhh jangan ganggu Raina." usir Raina membuat raut wajah Qinzo berubah pias, sangat sulit untuk meluluhkan gadis nakal ini.
bukannya pergi, Qinzo malah duduk di sofa sebelah Raina. Gadis cantik itu mendelik tak suka, wajahnya bertambah kesal.
dengan kesal Raina berdiri dari duduknya, jangan salahkan gadis itu jika membuat ulah. Qinzo sudah membuatnya bertambah kesal, dengan langkah pasti gadis berjalan ke arah kerumunan.
semua mata tertuju pada Raina, gadis itu tetap mengabaikan. berjalan ke stan minuman dengan tersenyum jahil, memegang sebuah bubuk putih. garam, yaa bubuk itu adalah garam halus. sudah di bilang kan, jangan ganggu Raina sekarang hadapilah kejahilan Raina dan semuanya menjadi kena batunya.
sebelum aksi Raina terjadi, tangannya segera di hentikan oleh sebuah tangan kekar.
"Sayang, jangan jahil dulu hehh. kamu gak kasian sama kakak kamu kalo pestanya kamu rusak hemm?" Ucap orang itu yang tak lain adalah Devano.
Ya, pria itu baru saja sampai bersama Revan. untung saja mereka datang tepat waktu, kalau tidak entahlah apa yang akan terjadi pada orang yang meminum minuman asin karya Raina.
"Dev?? huaaa, Dev dia nyebelin gangguin Raina mulu. Raina ndak suka, Raina ndak suka di lihatin orang lain." Ucap Raina dengan wajah di buat sedih, padahal kan yang akan berbuat jahat itu dia. humm, benar-benar ya Raina ini.
melihat aksi Raina yang berhasil di gagalkan Revan menghela nafas legah. untung saja, pawangnya datang tepat waktu.
"Ucap Revan tersenyum tenang, tidak sia-sia dirinya jauh-jauh pergi ke kota seberang untuk membujuk calon adik iparnya ini untuk pulang di hari ulang tahunnya.
*****
Jangan lupa like, vote dan komen yaah😉
See u next time😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Umala Sari
tambah seru nih thor
2020-09-29
0