Semua yang berada di ruangan itu berbalik menatap Devano yang tengah tersenyum sinis pada Qinzo. Raina yang berada di gendongan Devano hanya diam tidak memperdulikan para pria yang saling menatap, selagi bukan dirinya yang ditatap Raina akan tenang.
Setelah perdebatan yang panjang, akhirnya Qinzo dapat mengerti bahwa Raina sudah menjadi milik Devano. Meskipun begitu, pria itu tidak akan pernah berhenti untuk mendapatkan Raina selagi gadis itu belum menjadi milik Devano seutuhnya.
Sementara itu, Raina yang merasa lelah pun pulang ke rumah dengan Devano yang setia menemaninya. Namun karena masih ada urusan yang harus dirinya selesaikan, dengan terpaksa Devano harus kembali meninggalkan Raina.
"Sayang, kamu istirahat di rumah yaa. Oh iya, jangan lupa untuk minum obat kamu jangan bandel untuk yang satu ini. Jangan coba kelabuin aku sayang, aku akan tau apa yang kamu lakuin selagi aku gak ada." Pesan Devano sebelum meninggalkan Raina, pria itu tau bagaimana Raina. Gadis itu selalu mengabaikan kesehatannya sendiri, dan akan melakukan sesuatu agar tidak meminum obatnya.
Jadilah sekarang, Raina duduk diam di kamarnya. Namun ada yang berbeda dari Raina, kali ini Mayang dan Saras tidak bersamanya dan gadis itu hanya menatap diam dinding-dinding kamarnya.
"Aku capek bersikap seperti ini, sampai kapan aku harus terus bersandiwara. Hanya dengan ini aku bisa aman, tapi aku lelah dengan semua kepura-puraan yang ku lakukan." Ucap seorang gadis yang berwajah cantik dan selalu menjadi pusat perhatian kemanapun dirinya pergi. Gadis itu selalu menjadi pusat perhatian karena kecantikan ataupun karena tingkah jahil yang selalu di lakukan nya.
Ya, gadis itu adalah Raina atau lebih tepatnya Raina vischa Arabella. Ada suatu sebab dan alasan sehingga memaksa Raina harus bersikap polos dan kekanakan. Raina yang sebenarnya adalah gadis yang penuh ambisi dan tekad yang kuat, gadis itu tidak akan membiarkan dirinya menjadi lemah. Namun apa daya, Raina terpaksa harus terus menjalankan sandiwaranya di depan semua orang termaksud keluarganya dan Devano.
Oma dan Opa Raina sudah mengetahui semuanya, mereka sangat tau sebab kenapa Raina harus bertingkah seperti ini. Mereka justru sangat mendukung sandiwara yang di lakukan cucu kesayangan mereka tanpa sepengetahuan Bima selaku papa kandung Raina.
Raina adalah gadis yang cerdas dan bertalenta, sejujurnya gadis itu telah lama lulus dari sekolah menengahnya sejak usianya 16 tahun. Namun lagi-lagi agar sandiwaranya berjalan lancar, gadis itu terpaksa harus mengulang semuanya dan home schooling atas kemauan keluarganya.
"Hay sayang, lo dimana? Gue bosen di rumah terus nih, capek juga kalo bikin kenakalan lagi." Sapa Raina pada seseorang lewat telepon.
",,,"
"Oke, tunggu yaa. Gue mau lihat sekitar dulu." Raina menutup panggilan telepon lalu mengamati sekitar dengan teliti. Gadis itu berniat kabur untuk menemui teman-temannya.
Sejujurnya, Raina memiliki 3 sahabat. Mereka adalah Siska, Namira dan Rara. Mereka sudah bersahabat sejak kecil, namun sejak kejadian itu dan Raina harus tinggal bersama oma dan opa nya.
"Halo ciwi-ciwinya Raina yang cantik tapi lebih cantikan Raina!!" Teriak Raina, saat ini gadis nakal itu sedang berada di rumah Rara. Ya, seseorang yang di telepon tadi adalah Rara.
"Bosen aku lihat kamu, pulang lagi gihh." Ucap Siska sedikit jahil. Siska memang memiliki sifat yang sedikit jahil dan jutek secara bersamaan seperti saat ini, gadis itu berhasil membuat Raina memasang wajah cemberutnya.
"Siska, jangan mulai yaa. Raina baru datang loh ini udah di usir aja, jahat ihhh Raina kan baru sembuh kalian ndak pada jengukin Raina huhh!" Jawab Raina, Siska hanya nyengir sedangkan kedua sahabat nya yang lain ikutan tersenyum merasa bersalah pada Raina.
"Sorry sayang, kan lo lagi bersandiwara jadi kita gak bisa jenguk lo dehh." Rara menatap Raina dengan tatapan bersalah.
"Oke, kalian Raina maafin tapi kalian harus datang di acara pertunangan Raina minggu depan." Perkataan Raina sontak saja membuat ketiga sahabat nya terkejut.
Pasalnya, Raina tidak pernah bercerita tentang apapun pada mereka. Setau mereka, Raina dulu punya pacar bernama Gio namun mereka sudah lama putus karena Gio yang selingkuh.
Raina yang memiliki sifat bodo amat meninggalkan Gio begitu saja bahkan enggan untuk menemui pria itu lagi. Mereka jelas saja terkejut mendengar perkataan Raina yang tiba-tiba.
"Tunangan sama siapa lo?! Wahh parah nih anak gak kasi tau kita-kita, tapi bukannya lo belum bisa move on dari Gio ya??" Tanya Namira penuh selidik.
"Sama orang lahh, masa sama monyet. Maaf dehh, soalnya tiba-tiba aja Raina jatuh cinta sama cowok di taman terus ndak di kira-kira cowok nya ngelamar Raina kan udah jelas Raina terima dongg. Jangan asal ngomong yaa, Raina udah ndak ada tuh perasaan sama siapa namanya?? Aduhh, Raina tiba-tiba amnesia nihh. Cepet tolongin Raina, nanti Raina bisa lupain kalian juga lohh." Ucap Raina sedikit drama, pake acara pura-pura lupa nama mantan🤣
Siska, Namira dan Rara melihat Raina dengan tatapan datar mereka. Sudah biasa melihat tingkah Raina yang di bawah batas wajar, seperti saat ini gadis cantik itu kembali berbuat ulah dengan mengotori sofa dengan es krim yang di makannya sedari tadi.
Aksi Raina yang sedang memakan eskrim dan mengotori sofa di rumah Rara terhenti karena dering telepon yang berbunyi.
Dengan malas, Raina melihat nama si penelpon. Wajah Raina berubah pias saat melihat nama yang tertera.
Dev tunangan Raina is calling
"AHHHH! Rara, Siska, Namira, tolongin Raina!!" Teriak Raina tiba-tiba membuat ketiga sahabatnya terkejut.
"Kenapa sih lo?! Yang tadi aja belum di jawab sekarang malah teriak-teriak gak jelas." Ucap Siska sedikit kesal karena kaget mendengar teriakan Raina yang tiba-tiba, pasalnya gadis itu sedang memakai lipstik yang baru saja di bawakan kakaknya dari luar negeri.
Kalian tahu kan, seperti apa ekspresi wajah Siska. Belum lipstik itu tersapu rata di bibirnya, teriakan Raina membuat nya berubah haluan sehingga mengenai wajahnya.
"Dev nelpon, gimana dong?! Dev pasti ada di rumah Raina sekarang, tadi Raina minta Dev bawain Raina eskrim yang banyak." Ucap Raina dengan wajah yang panik, bisa habis dirinya jika ketahuan kabur dari rumah.
"Dev? Saha? Tukang kebon?" Tanya Namira tanpa mengerti situasi.
"Ihhh Namira!! Dev itu tunangan Raina bukan tukang kebon!! Aduhh, gimana ini Raina ndak mau Dev marah."
"Ohh, tunangan lo." ucap Siska, Namira dan Rara bersamaan masih menyadari ekspresi wajah panik Raina.
"Ganteng gak? Gantengan mana sama Gio??" Tanya Namira lagi, gadis itu masih mengabaikan wajah panik Raina.
Akhirnya setelah perdebatan panjang, Raina memutuskan untuk menjawab panggilan telepon dari Devano. Seperti dugaannya, Devano saat ini telah berada di rumahnya dan sudah di pastikan pria itu sangat marah saat mengetahui dirinya tidak ada di rumah. Saat ini Raina bukannya takut Devano lama menunggu, tapi Raina takut Devano tergoda kalang kecil yang numpang di rumahnya.
Kalau kakaknya Revan yang selalu ada untuknya saja bisa lebih menyayangi Shakira, bagaimana dengan Devano yang baru mengenal dirinya? Seperti itulah pemikiran Raina saat ini.
Dengan terengah-engah, Raina meraup oksigen sebanyak-banyaknya. Gadis itu tidak mau Shakira memiliki banyak waktu untuk menggoda Devano selagi dirinya tidak ada.
"Dari mana kamu? Aku cuma ninggalin kamu sebentar udah ngilang aja, pintar yaa pintar banget kabur dari jendela terus ngelabuin mbak Mayang dan Saras." Omel Devano saat melihat Raina sudah berada di hadapannya dengan ngap-ngapan.
Raina hanya menunduk, merasa bersalah. Gadis itu harus kembali melakukan sandiwaranya kembali.
Jangan lupa like, vote dan komen yaah😉
See u next time😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Inaya Putri
oh ada kejadian apa sih sampe Raina jdi bersandiwara
2020-12-07
1