"Apa? Apa hah?! Mau lawan Raina heh?? Sini maju kalo berani, ahh takut kan kamu sama Raina," ucap Raina sambil tersenyum sombong.
Miaow
Miaow
"Helleh, apaan sih kamu Kitty. Raina tuh lagi ngomong sama kamu ini, jangan meong-meong aja bisanya. Jangan pura-pura ndak bersalah ya, tadi Raina lihat kamu nyuri ikan di dapur." Lanjut Raina lagi masih sibuk mengunyah keripik singkong kesukaannya, tapi mulut gak bisa diem lihat si Kitty yang rebahan dengan adem ayemnya.
"YA AMPUN ADEK!! Hufft, Raina adek nya Revan yang paling cantik itu kenapa becek semua hah?!" Teriak Revan saat melihat kondisi ruang keluarga yang berantakan dengan banyaknya air yang membasahi lantai.
"Kok kayak ada bau amis yaa?" Ucap Revan dengan nada yang pelan.
"Kak Revan kok udah pulang? Mama papa sama temannya kemana? Terus kakak tampannya juga mana?" Tanya Raina mengabaikan omelan Revan. Sudah di bilang kan, Raina itu tipe gadis yang suka berbuat sesukanya tidak perduli pada yang lebih tua bahkan pada Dewi dan Bima juga seperti itu.
Revan menghela nafas pelan, pria tampan itu memang ikut bersama keluarganya dan keluarga Dimas ke rumah sakit setelah mendapat kabar bahwa Diva sudah berhasil melewati masa kritisnya. Mereka tidak mengajak Raina karena takut gadis itu kembali membuat rusuh disana.
Jadilah sekarang, Raina lesehan di lantai ruang keluarga di temani Kitty kucing kesayangan nya dan Tommy kucing yang baru di bawanya pulang kemarin.
"Jawab dulu pertanyaan kakak adek, ini kenapa lantainya basah semua? MBAK MAYANG, MBAK SARAS CEPAT KE RUANG KELUARGA SEKARANG" tanya Revan lalu berteriak untuk memanggil kedua pelayan adiknya.
Revan sangat yakin, adiknya itu pasti sudah mengerjai mereka tadi.
"Tu-tuan muda, maaf kan kami tuan," ucap Mayang sambil menunduk takut, wajah Mayang dan Saras terlihat pucat pasi melihat keberadaan Revan.
"Apalagi yang gadis nakal ini lakukan mbak?" Tanya Revan menghela nafas kasar, pusing melihat kelakuan nakal Raina.
"No-nona,"
"Semua ikan hias kesayangan nyonya di beri makan kucing oleh nona muda, tuan muda." Ucap Saras memotong perkataan Mayang, masih menundukkan kepalanya dan menjawab dengan takut-takut.
"Adek?? Itu bener?" Tanya Revan memastikan yang di jawab anggukan polos oleh Raina.
"Tadi Tommy lapar, ya udah Raina suruh aja Tommy cari makan sendiri. Biar mudah, Raina simpan deh ikan-ikannya di lantai itu supaya Tommy ndak kesusahan." Jawab Raina dengan senyuman lebar tanpa dosa sambil menunjuk lantai basah yang tadi Revan tanyakan sebabnya.
"Oh tuhan, kenapa kau ciptaan adik yang sangat menggemaskan dan menjengkelkan di saat bersamaan seperti ini??" Ucap Revan mengacak rambutnya dengan frustasi.
****
Setelah perdebatan panjang yang kembali terjadi, kini Raina tengah menerima hukuman yang di berikan Dewi karena sudah berani memberi ikan-ikan kesayangannya sebagai makanan kucing. Nasib untung Mayang dan Saras datang lebih cepat dari gerakan Tommy, jadi lah mereka menyelamatkan ikan-ikan itu.
Raina yang melihatnya jelas tidak terima lantas memerintahkan kedua pelayannya untuk membersihkan seluruh isi rumah yang besar sebagai hukumannya.
"Kamu dengarkan Raina? Hari ini kamu gak boleh kemana-mana, Mbak Mayang dan Saras akan terus ngawasin kamu. Awas aja kalo kamu coba-coba kabur lagi hukumannya nanti mama tambah." Ucap Dewi dengan nada yang serius, Raina hanya diam mendengar ucapan sang mama.
"Iya mama, tapi kalo ngerjain mbak Mayang dan Saras boleh kan??" Jawab Raina berusaha nego.
"Hehh, hukuman kamu belum sejam aja kamu udah ngerencanain niat jahil buat pelayan kamu hemm?" Tanya Dewi merasa gemas dengan tingkah sang anak.
"Ndak mama, Raina kan cuma tanya. Kalo ndak boleh ya, Raina tetep jahilin mereka kok mama tenang aja." Jawab Raina dengan santai nya bahkan kelewat santai malah.
Mayang dan Saras yang mendengar perkataan nona mereka hanya bisa bersabar menghadapi kejahilan yang akan mereka terima nanti.
****
"Bodoh, bagaimana bisa kamu sebodoh ini hah?! Seharusnya bisa sedikit lebih berhati-hati, gara-gara kebodohan kamu semua rencana kita gagal. Saya beri kamu satu kesempatan lagi, buat Devano kembali jatuh kedalam pelukanmu dan buat keluarga Nugraha menderita." Ucap seorang pria dengan rahang tegas yang terpahat sempurna di wajahnya. Pria itu adalah Rafly Adyatmaja, Pria tampan yang dulunya adalah sahabat dari seorang Devano Putra Nugraha.
Telah terjadi kesalah pahaman di antara mereka membuat Rafly berniat untuk menghancurkan keluarga Nugraha. Rafly selalu menyangkut paut kan hilangnya kedua orang tuanya dengan kesuksesan yang di dapatkan keluarga Nugraha.
Flash back
Kesuksesan keluarga Nugraha telah banyak di kenal khalayak ramai, hingga musuh bermunculan untuk merebut semua kesuksesan Dimas yang berhasil menduduki predikat pertama sebagai pebisnis sukses dan sulit untuk di dijatuhkan. Hingga suatu ketika, para musuh mengetahui identitas kedua anak dari Dimas memanfaatkan nya untuk menjatuhkan kedudukan Dimas.
Di balik permasalahan itu, Devano yang masih berumur 15 tahun dan Diva 12 tahun harus hidup dalam ketakutan. Untung saja, Roy ayah dari Rafly selalu membantu keluarga Nugraha terutama melindungi Devano dan Diva.
Suatu ketika, Devano masuk kedalam perangkap musuh. Devano yang masih belum mengerti akan apa yang terjadi, terjebak setelah mendapat kabar bahwa adiknya Diva di culik dan dirinya di perintahkan untuk menyelamatkan Diva seorang diri.
Roy mengetahui perihal masalah itu, lantas saja Roy bersama isterinya Diana yang seorang polisi wanita mengikuti Devano secara diam-diam. Benar saja, semuanya hanya jebakan.
Demi menyelamatkan Devano, Roy dan Diana rela menjadi gantinya. Akhir nya Devano dibebaskan namun dengan kondisi yang menyedihkan, tubuhnya di lemparkan begitu saja ke jalan raya dengan luka-luka di tubuhnya.
Sejak saat itu, Roy dan Diana tidak pernah kembali. Terdengar kabar bahwa mereka telah meninggal dunia, Rafly jelas sangat terpukul mendengar kabar itu. Persahabatan nya dan Devano berakhir dengan konflik yang tak berujung. saat mengetahui Devano adalah sebab menghilangnya kedua orang tua nya, Rafly memutuskan tali persahabatan mereka dan memutuskan untuk membalas dendam.
***
"Minggir-minggir, Raina mau nonton tv. Kak Revan ke kamar kakak sendiri aja gihh, ajak juga itu kakak-kakak nya Raina ndak suka." Ucap Raina dengan santai nya mendorong Revan hingga pria tampan itu jatuh ke lantai dengan tidak elit nya.
"Adek, kamar kakak kan lagi di renovasi karena ulah kamu. Kamu aja sana yang ke kamar kamu sendiri, gak sopan banget sihh ngusir sahabat-sahabat kakak." Ucap Revan berusaha sabar menghadapi Raina yang kembali merusuh setelah 2 hari yang lalu selesai melaksanakan hukumannya.
"Kak Revan lebay, Raina kan cuma mecahin pot bunga, kaca jendela, sama kaca lemari aja gitu aja sampai di renovasi huhh! Raina ndak suka, kakak-kakak nya lihatin Raina terus. Kata papa, Raina ndak boleh dekat sama cowok." Ucap Raina masih kelewat santai.
"Kalo bukan kamu adek aku, udah lama kakak cemplungin kamu ke kolam ikan hiu di rumah opa. Cihh, gk boleh dekat sama cowok katanya tapi sama Devano nempel terus kamu dek." Balas Revan.
"Lama banget sih kak pindahnya, Raina panggilin mbak Mayang sama mbak Saras nih yaa." Ancam Raina sukses membuat Revan memboyong kedua sahabatnya ke kamar tamu untuk melanjutkan pekerjaan mereka.
Revan bukan takut dengan mbak Mayang dan Saras, tapi pria tampan itu tau akan ada banyak ide jahil yang akan gadis itu berikan jika kedua pelayannya ada di dekatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
BELVA
💕💕💕💕💕💕👍
2021-02-03
0
Caramelatte
eyo kakak author! Ku balik nih!🤭 Semangat yaa upnya! 🤗
2021-01-11
0
Jujuk
hahaha...kucing reva
2020-11-04
1