Jangan lupa like, komen dan vote nya yaa😊
Hari ini tepat dengan kepulangan Diva dari rumah sakit. Sejak pagi tadi, Raina sudah sibuk mempersiapkan diri untuk ikut menjemput gadis itu.
Mayang dan Saras kembali di buat pusing dengan tingkah nona mereka. Di bangunkan sejak pukul 4 subuh, merapikan kamar, menyiapkan sarapan nona mereka, dan terakhir menyiapkan dress yang akan di kenakan Raina.
"Aduh nona, semua dress sudah kami keluarkan apa tidak ada satupun yang akan nona kenakan?" Ucap Saras dengan wajah lelahnya. Sudah 1 jam lamanya mereka membongkar seisi lemari pakaian Raina namun sampai sekarang gadis itu malah duduk diam di sofa tanpa melakukan atau mengatakan apapun.
Raina masih saja diam menatap sejejeran gaun dan dress yang sudah bermekaran di ranjang queen size nya.
"Mbak Saras, Raina mau pakai baju ini aja deh." Ucap Raina tiba-tiba sambil memegang sebuah gaun yang terlihat sederhana namun elegan. membuat kedua pelayannya sekali lagi harus menahan sabar.
Pasalnya, dress yang di pilih Raina adalah dress yang pertama kali gadis itu pilih sebelum mengobrak-abrik seluruh isi lemari.
Bisakah Mayang dan Saras mengumpat kasar pada nona mereka yang menjengkelkan ini? Jawabannya tentu saja tidak, mereka sudah menjadi pelayan pribadi Raina sejak gadis itu berusia 3 tahun.
Mayang dan Saras bisa saja keluar dari pekerjaan mereka, karena gaji yang mereka dapatkan selama bekerja di keluarga Raina sudah jauh lebih dari cukup untuk mencukupi kebutuhan keluarga mereka. Namun, Mayang dan Saras tidak ingin. Menurut mereka, keluarga Raina sudah sangat baik pada mereka.
"Mbak Mayang, kalo Raina pake baju gaun ini kira-kira kak Dev akan terpesona ndak sama Raina?" Tanya Raina meminta saran pada Mayang, Mayang yang mendengar pertanyaan nona nya itupun tersenyum kecil. Nona nya ini sudah dewasa, lihatlah wajahnya yang memerah karena malu.
"Nona ini sangat lah cantik, memakai gaun apapun nona tetap terlihat cantik. Bahkan walau hanya mengenakan baju tidur bergambar beruang kesayangan nona pun nona Raina tetap cantik. Tidak ada alasan untuk tuan Devano tidak terpesona dengan penampilan nona, nona terlihat lebih dewasa sekarang." Jawab Mayang memuji kecantikan nona nya.
Raina yang mendengar perkataan Mayang pun tersipu malu.
"Baiklah, kalian tolong rias Raina yaa? Raina mau tampil sempurna saat ketemu kak Dev nanti." Pinta Raina, gadis itu terlihat sangat bersemangat.
Sedangkan di ruang keluarga, tampak terjadi sedikit keributan disana. Bima masih saja memarahi bawahannya yang sudah melakukan sebuah kesalahan besar.
"Saya sudah memerintahkan kamu untuk menutup semua akses tentang putri saya, lalu bagaimana mereka bisa tau keberadaan putri saya?!!" Ucap Bima dengan rahang yang mengeras.
"Paman Riza, apa sebenarnya yang terjadi? Bagaima bisa rahasianya terbongkar? Paman harus berbuat sesuatu, saya tidak mau terjadi sesuatu yang dapat membahayakan keselamatan adik saya lagi paman." Ujar Revan, pria tampan itu juga sangat terkejut bagaimana bisa rahasia yang selama ini keluarganya sembunyikan rapat-rapat dapat di ketahui oleh orang yang mereka tidak inginkan.
"Axel, sekarang kamu latih semua bodyguard keluarga kita. Buat mereka semakin kuat, saya tidak mau hal yang tidak saya inginkan terjadi pada putri kesayangan saya." Perintah Bima yang mutlak dan harus di laksanakan.
Axel selaku pimpinan para bodyguard yang lainnya mengangguk, dan segera melaksanakan perintah tuannya.
"Maafkan saya Bima, saya sudah berusaha melakukan nya. Tapi kamu tau sendiri kan bagaimana sifat mereka? Mereka tidak akan pernah menyerah sebelum mendapatkan apa yang mereka inginkan." Ucap pria bernama Riza memberi penjelasan.
"Selamat pagi semuanya!!" Teriak Raina yang baru saja turun dari tangga dan menghampiri keluarga nya.
Kedatangan Raina membuat semuanya terdiam.
"Pagi juga sayang, tumben kamu sudah sangat cantik pagi-pagi begini? Pasti nak Devano mau jemput kamu yaa?" Ucap Bima menggoda sang putri.
"Heheh, iya papa. Kak Dev mau jemput Raina sebentar lagi. Raina boleh pergi kan papa? Raina janji ndak bakal nakal,"
"Hehh, seperti itu rupanya. Hahaha, kamu ini sangat lucu sayang. Kamu sudah cantik dan berdandan seperti ini, bagaimana mungkin papa tidak mengizinkan kan?" Bima terkekeh melihat tingkah Raina yang tersenyum malu menyadari kebodohan nya.
******
Kini Raina dan Devano sudah berada di ruang rawat Diva.
"Raina, temenin aku ya disini. Kamu gak usah ikut kak Devano, aku bosen kalo nunggu sendiri." Ucap Diva dengan nada sedikit memohon, pasalnya yang akan menjemput dan mengantarnya pulang adalah mereka berdua. Devano harus menyelesaikan administrasi terlebih dulu, hal itu membuat Raina ingin mengikuti pria itu.
Diva yang melihat Raina yang akan pergi bersama Devano pun mencegah langkah gadis nakal itu.
"Kak Vano gak bakal di ambil suster cantik kok, kamu tenang aja. Kak Vano kan tunangannya kamu, dia gak bakal melirik cewek lain percaya sama aku." Diva tau ke khawatiran Raina, Devano sudah menceritakan semuanya bagaimana gadis itu marah dan mendiamkannya karena cemburu.
"Ya udah deh, tapi Dev jangan lama-lama yaa. Kasian kan nanti Diva nunggu nya lama." Ucap Raina mengalah, ehh apa itu katanya Diva yang kasihan? Atau dirinya yang tidak ingin jauh dari Devano? Ckckck, benar-benar licik kamu Rania;)
"Iya sayang, kamu disini aja dulu sama Diva. Aku gak bakal lama, jangan kangen yaa." Diva mendengus kesal melihat keromantisan dua sejoli di hadapan nya saat ini, apalagi saat Devano mencium kening Raina sebelum meninggalkan ruang rawatnya.
Ingin rasanya Diva mengubur mereka berdua hidup-hidup, tapi Diva sayang jadi biarlah.
"Huhh, gak tau apa masih ada orang disini main asal nyosor aja." Ucap Diva dengan kesal.
Raina tersenyum malu saat menyadari apa yang di lakukan Devano padanya tadi terlihat jelas oleh Diva.
"Udah, gak usah malu gitu mukanya. Oh iya, kamu gak apa-apa emangnya sepagi ini datang kesini cuma buat jemput aku pulang dari sini?" Tanya diva.
"Diva ndak usah sungkan, Raina justru seneng bisa ada disini sekarang. Daripada di rumah, Raina capek diikutin sama mbak Mayang dan Saras terus. Raina kan juga butuh kebebasan, tapi keluarga Raina selalu ngurung Raina." Perkataan Raina membuat Diva terkejut, Diva baru mengetahui fakta ini.
"Kamu di kurung? Maksudnya gimana, aku gak ngerti?"
"Sama, Raina juga ndak ngerti. Yang Raina tau, semua ruang bebas aku di batasin. Setiap kemana-mana mbak Mayang dan Saras selalu ngikutin Raina, tapi sekarang Raina senang semenjak ada Dev Raina bisa bebas." Lagi-lagi Diva di buat terdiam dengan perkataan Raina. Jika dia yang ada di posisi Raina, Diva mungkin sudah lama kabur dari rumah dan mencari kebebasannya sendiri.
Setelah beberapa lama menunggu, Devano pun kembali dan mereka segera pulang ke rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
i'ot💕
lanjut kak , semangat 💪💪😘
2020-09-20
1