My Cold Alpha

My Cold Alpha

PROLOG + BAGIAN 1

PROLOG

Kelvin tersenyum sinis kepada Valey.

"Ck... Kau fikir dengan membuatnya mati aku akan menerima mu sebagai Mate ku huh!" bentak Kelvin.

"Kelvin.. Dia yang menyerang ku ak-" ucapan Valey langsung di potong oleh Kelvin.

"Diam!! Kau tau dia sangat berarti bagi ku!! Dia lebih penting dari mu!!" suara Kelvin begitu lantang , penuh penekanan. Valey menundukkan kepalanya ia menangis tersedu-sedu hatinya hancur mendengar perkataan tidak pantas dari Kelvin.

"Kau fikir dengan kau menangis aku akan luluh huh!.. Kau salah putri Jessie.. " Kelvin tersenyum sinis.

"Kau salah paham Kelvin, ini bukan salah ku.. " lirih Valey

"Terus ini salah siapa ? Isabella huh!" Kelvin lagi-lagi membentak Valey. Matanya penuh dengan amarah, tangannya terkepal kuat.

Valey hanya bisa diam ia terisak pilu, Nancy dan Stella tak bisa berbuat apa-apa ,mereka tak bisa ikut campur saat ini.

"Ck... Aku tak tahu begitu liciknya kau putri Jessie" Kelvin berjalan mendekat ke arah Valey , masih dengan tatapan menusuknya.

"Ini bukan salah ku Kelvin" Valey akhirnya angkat bicara. ia tak bisa diam saja sekarang.

Kelvin tersenyum sinis

"Sepertinya aku harus melakukannya sekarang" kata Kelvin penuh makna.

Entah mengapa firasat buruk pun muncul Valey semakin terisak , ia menggelengkan kepalanya hatinya bagai di tusuk beribu belati bersamaan , sakit, perih tak ada satu kata pun yang bisa mendeskripsikannya.

"I Kelvin Daren Fernand ,.." kata Kelvin lantang dengan Alpha Tone-nya. Para Warior Pack disana membelalakkan matanya tak percaya , bagaimana mungkin Kelvin tega mengucapkan kata-kata itu. Begitu pun Nancy dan Stella mereka menangis pilu.

"Kak..." lirih Nancy.

Namun Kelvin tak memperdulikan siapa pun disana, Valey ia tidak tahu lagi harus bagaimana.

"Moon Goddess ini menyakitkan" lirih Ruby pilu.

Kelvin melanjutkan kata-katanya

"Alpha Silver Moonlight ... " lanjut Kelvin. Valey membeku bagai dihantam batu besar nafasnya tercekat.Ruby berteriak pilu.

"Reject you Jessie Val-" ucapan Kelvin langsung terpotong

PLAAKK!!

Tamparan keras mendarat di pipi Kelvin membuatnya sedikit meringis dan sudut bibirnya berdarah.

"Hentikan Kelvin....." bentak Valey, air matanya mengalir deras dunia serasa hancur saat itu juga. Hatinya hancur tak bersisa, ia tak menyangka Kelvin akan melakukan hal tersebut.

"Kau boleh membenci ku.... Kau boleh menyakitiku... Kau boleh mengusir ku sekali pun Kelvin... " lirih Valey disela isakan. Semua orang disana ikut merasakan kesedihan Valey.

"Tapi jangan pernah Reject aku Kelvin..." lirih Valey pilu.

•••

JESSIE VALENCIA FRIEDRICH

(MY COLD ALPHA)

X

JACQUES COEN FRIEDRICH

(SHE'S MY ENEMY)

RATE 18+ - 21+

NOT FOR CHILD UNDERAGE

HAD MATURE CONTENT!

BAGIAN 1

VALEY SIDE

Sinar matahari menyadarkan seorang gadis dari tidurnya. Ia melenguh dan meregangkan tubuhnya. Ia menguap beberapa kali sembari mengusap kedua matanya.

"Morning Valey"

Ucapnya pada dirinya sendiri. Ya itulah rutinitas nya setiap hari. Ia adalah gadis yang begitu ceria. Tiada hari tanpa keceriaan seorang Valey.

Ia duduk beberapa saat di tepian ranjang mengumpulkan seluruh kesadarannya. Setelah beberapa saat perlahan ia berdiri dan kaki mungilnya pun melangkah menuju kamar mandi.Ia Menyiapkan air hangat untuk ia berendam, tak lupa ia tuangkan sabun dengan aroma Lavender kesukaannya. Setelah selesai bersiap-siap ia pun masuk kedalam bathup menikmati aroma Lavender yang menenangkan. Ia menutup matanya benar-benar menikmati rutinitas paginya ini.

"Aku sangat bahagia hari ini"

Senyum terukir indah di wajah cantiknya, rona bahagia terlihat jelas di wajahnya. Setelah sekitar tiga puluh menit ia berendam, Valey pun Mengguyur tubuhnya dengan air dari shower.

•••

Tok..Tok..Tok..

Pintu pun terbuka, tampaklah seorang remaja laki-laki tampan, dengan wajah datar dan dinginnya, ia melihat gadis didepannya.

"Morning Pangeran Jacques"

Sapa gadis tersebut dengan ceria, tak lupa senyum manis terukir jelas di wajah gadis tersebut.

"Morning Putri Jessie"

Masih dengan wajah datarnya ia membalas sapaan gadis tersebut.

"Tak bisa kah kau tersenyum untuk ku, ini masih pagi Jack"

Gadis yang tak lain adalah Valey ptotes, ia mengerucut kan bibirnya kesal dengan sang lakak.

Jack pun tersenyum manis kearah adiknya itu, ia begitu gemas dengan tingkah adiknya ini . Jack mencubit pipi Valey kemudian mengacak rambut coklat sang adik. "Iya bawel.. "

Jack menarik pipi Valey kekiri dan kekanan gemas dengan ekspresi sang adik.

"Kak.. sakit.. lepaskan"

Valey merengek, membuat Jack semakin gemas.

"Habisnya kau cerewet sekali Sweety" Jack terkekeh lalu mengacak rambut adiknya.

"Berhenti memanggilku Sweety aku sudah berumur 17 tahun hari ini"

Valey kembali merengek dengan ekspresi menggemaskan nya.

"Baiklah, kau tak ingin mengucapkan untuk ku?"

"Happy Birthday My Big Bear. I wish all the best for you Bear," Valey mencium kedua pipi kakaknya.

"Happy birthday Sweety, I wish all the best for you" lalu ia mencium pucuk kepala adiknya.

"Ayo turun" ajak Jack sembari merangkul adiknya turun ke bawah. Mereka berdua begitu dekat, kebanyakan orang menyangka mereka berdua adalah sepasang kekasih, perlakuan Jack hangat kepada Valey membuat orang-orang berfikir mereka pasangan Mate. Akan tetapi nyatanya mereka berdua adalah saudara kembar, yang saling menyayangi satu sama lain.

•••

Saat sampai di meja makan, sudah ada Bryan dan Angel disana tak lupa Harry, dan Aster serta putri mereka Nadine disana.

"Morning Mom, Dad" sapa Valey ceria lalu mencium pipi Mom serta Dad-nya

"Morning" Sapa Jack singkat, ia tersenyum tipis lalu mengambil duduk di samping ayahnya.

"Morning Uncle Harry, Aunty Aster.. morning Nadine" sapa Valey lagi dengan ceria dan senyum merekah khas si Putri manis yang ceria ini. Menularkan virus bahagia kepada orang yang melihat keceriaan seorang Valey.

Lalu mereka pun melahap sarapan mereka. Hanya dentingan sendok dan garpu yang beradu terdengar disana.

Namun secara tiba-tiba Valey menyikut kakaknya, membuat Jack merasa terganggu dan menoleh ke arah Valey.

"Apa mereka tidak ingat ulang tahun kita?" bisik Valey kepada Jack.Karena Mom dan Dad juga Uncle, Aunty serta sahabatnya yaitu Nadine tidak mengucapkan selamat ulang tahun untuknya dan Jack.

"Entah lah" jawab Jack sembari mengedik kan bahunya singkat lalu ia melanjutkan sarapannya.

"Menyebalkan" Gerutu Valey, ia memakan sarapannya lagi dengan perasaan kesal.

•••

Valey sedang duduk di bangku taman. Hari ini, tak seperti apa yang ia harapkan. Mom, Dad serta semua orang disana tak memperdulikannya, bahkan Grandpa serta Grandma nya tidak datang.

"Menyebalkan" Untuk kesekian kalinya ia menggerutu, memukul mukul bangku yang ia duduki melampiaskan kekesalannya.

"Sudahlah Val, masih ada jack kan yang ingat" Ruby Wolf Valey menenangkan.

"Tentu saja dia ingat, kami dilahirkan di hari yang sama Ruby, hanya berbeda lima menit " Valey makin kesal, cairan bening mulai menggenang di matanya, mengancam untuk segera terjun bebas membasahi pipinya.

"Hehe.. aku lupa"

"Menyebalkan"

"Bukan kah umur mu sudah 17 tahun. Mengapa kau masih bersifat kekanak kanakan seperti ini" Suara itu datang dari belakang Valey, suara yang begitu ia kenali.

"Hiks.. menyebalkan mereka tak mengingat ulang tahun kita.. hiks.." Valey menangis, air mata yang sejak tadi ia tahan akhirnya jatuh membasahi wajah cantiknya. Jack menghela nafasnya lalu memeluk adiknya itu.

"Sudahlah Sweety, kau ingin sesuatu atau kemana, biar aku temani"

Jack mencoba membujuk adiknya itu, mengusap lembut rambut coklat Valey.

"Aku mau ke air terjun hiks.."

Valey berkata lirih di sela isakannya.

"Yasudah, ayo pergi, "Valey mengangguk setuju. Jack mengusap air mata yang masih ada di wajah adiknya. Tersenyum hangat,

"Jangan menangis lagi, nanti cantik nya luntur" goda Jack, berhasil membuat senyum terbit di wajah cantik Valey.

"Menyebalkan" Valey memukul pelan bahu Jack. Bukannya kesakitan Jack malah terkekeh.

"Ayo berangkat" ajak Jack.

"Tapi gendong" Valey menatap Jack dengan puppy eyes nya, membuat Jack menghela nafasnya pasrah. Ia pun menggendong Valey.

"Untung sayang" Batin Jack.

Lalu mereka pun berangkat menuju air terjun yang tak jauh dari istana. Sekarang Bryan dan Angel menetap disana. Sedangkan Garrix dan Marria mereka tinggal di mansion milik Bryan.

Di air terjun Valey duduk di tepian air terjun, ia mencelupkan kakinya, memejamkan matanya menikmati terpaan angin dan percikan air yang menerpa wajah cantiknya itu. Jack tersenyum melihat adiknya tenang sekarang.

"Kau senang?" Tanya Jack yang ikut duduk di samping Valey.

"Tentu, kau selalu ada untuk ku Jack" Valey tersenyum tulus ke arah kakaknya.

"Apa pun untuk mu Sweety" Jack tersenyum hangat.

"Ini untuk mu" Jack memberikan sebuah kalung cantik dengan liontin berlian, ada ukiran bertuliskan j&j inisial nama mereka berdua didalam berlian itu. Valey menatap kalung itu dengan tatapan berbinar kagum.

"Terimakasih  kak Jack, aku menyayangi mu " Valey memeluk kakak nya itu. "Hiks... aku beruntung memiliki saudara seperti mu" lirih Valey.

"Sstt.. aku juga menyayangimu" Jack mengusap air mata yang menetes di pipi saudara kembarnya itu.

Jack memasang kalung tersebut. Valey sangat senang mendapatkan hadiah dari kakaknya ini. Kalung tersebut begitu indah saat Valey memakai nya.

"Untuk ku mana?" tanya Jack kepada Valey.

"Hehe tenang ini" Valey memberikan sebuah gelang untuk Jack.

"Kau membuatnya untuk ku?"

"Tentu Bear, kau suka?" Jack mengangguk mengiyakan. Valey pun memasangkan gelang tersebut di tangan kakaknya.

"Ayo pulang" Ajak Jack karena hari sudah sore.

"Ayo" mereka pun berjalan sesekali bercanda menuju istana. Valey tak semurung tadi ia sangat senang sekarang.

Jack dan Valey mengernyitkan dahinya bingung pasalnya istana sangat sepi dan gelap.

"Apa yang terjadi?" Valey tampak panik

"Entahlah" jawab Jack lalu mereka pun masuk kedalam istana. Valey tampak takut,ia memegang erat tangan kakaknya. Lantai tampak di penuhi pecahan keramik. Susana istana sangat berantakan.

"Kak valey takut"Valey mulai terisak pasalnya ia takut hal buruk terjadi pada Mommy dan Daddy nya. Pikiran buruk terus menerus memenuhi kepalanya.

"Sstt,ada aku disini,tenang" Jack tampak waspada.

PRANGG!

Suara pecahan kaca terdengar menggema di ruangan tersebut. Valey memekik lalu menangis karena takut, ia memeluk erat kakaknya itu.

"Kak, hiks.." Valey terisak, keringat dingin bercucuran menandakan jika ia benar-benar takut.

"Tenang Valey biar aku periksa dulu" namun belum juga Jack melangkah Valey sudah menangis semakin parah.

"Sweety.. semua akan baik-baik saja" Jack mencoba meyakinkan adiknya itu.

"Aku ikut" rengek Valey, membuat Jack menghela nafasnya berat.

Mereka pun berjalan mencari saklar lampu hingga..

DUAR!!

"Sureprise!?" teriak orang disana. Sontak Valey dan Jack kaget bukan main. Refleks mereka mundur beberapa langkah dengan sikap waspada.

"Happy birth day to you.. happy birth day to you ....." semua orang menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Valey menutup mulutnya tak percaya, sedangkan Jack ia tampak santai, dengan wajah datarnya itu karena ia begitu benci keramaian.

"Happy birth day Sayang" teriak Angel lalu memeluk kedua anak nya.

"Thanks Mom" kata Jack dan Valey bersamaan. Mereka berpelukan disana, Bryan juga ikut memeluk anak kembarnya itu.

"Anak Daddy sudah besar sekarang" Bryan memeluk ketiga orang yang paling penting dalam hidupnya.

"Sudah ayo kalian siap-siap dulu, malam ini akan ada pesta besar disini" Angel mengusap wajah kedua anaknya.

"Aaaa Valey senang" Valey sangat girang, sedangkan Jack ia menghembuskan nafasnya kasar.

"Aku benci ini" batin Jack.

"Yuhu... Kita akan berpesta"teriak Serge melalui mindlink.

"Yasudah kau saja yang berpesta aku tidak suka" sahut Jack.

"Tubuh kita sama bodoh!"Serge sangat kesal. Mereka berdua memiliki sifat yang bertolak belakang, oleh karena itu mereka tak pernah akur sama sekali.

"Terserah!" Jawab jack singkat membuat Serge mendengus kesal.

"Dasar gunung es%&#&&%%#*#**" Jack langsung memutuskan mindlink-nya karena malas mendengar ocehan Serge.

•••

VALEY POV

Setelah seharian ini aku dibuat kesal karena tak ada seorang pun yang ingat ulang tahun ku dan Jack, sekarang aku senang, karena di beri kejutan oleh mereka. Sungguh aku merasa sangat beruntung memiliki kembaran seperti Jack, di balik sifat dinginnya itu ia sangat posesif dan menyayangi ku, dia selalu ada saat aku butuh sandaran, itulah Jack. Pasti mate-nya sangat beruntung memiliki Jack. Aku harap mereka secepatnya bertemu.

"Valey aku sangat senang sekarang" mindlink Ruby Wolf ku.

"Aku juga sangat senang Ruby"

Aku memekai gaun berwarna merah hiasan bunga berwarna Gold yang telah di siapkan oleh Mommy. Semuanya akan serba merah , hitam dan gold. Hari ini juga kak Jack akan di angkat sebagai Alpha Pack Golden Red Eclipse menggantikan Alpha sebelumnya yaitu Daddy. Memang sebenarnya masih terlalu muda bagi kak Jack, tapi kalian tahu kan Daddy seperti apa.

Dia tak mau menerima penolakan!

Tok..Tok..Tok..

Pintu kamar ku di ketuk beberapa kali, aku pun bergegas membuka pintu kamarku. Ternyata sudah ada Jack,Nadine, dan Nancy.

"Happy birth day princess Jessie"  Nadine dan Nancy langsung memeluk ku.

"Thanks girls"

mereka berdua adalah sahabatku. Nancy Daren Fernand adalah putri bungsu Uncle Andrew dan Aunty Melly. Dia memiliki seorang kakak laki-laki namun kakaknya itu sekolah di luar Negeri. Aku dengar ia akan datang malam ini. Tapi sudahlah aku tidak perduli, dia bukan siapa-siapa bukan.

"Happy birth day prince Jacques" kata Nadine dan Nancy lagi. Mereka tersenyum manis namun hanya di balas senyuman tipis terpaksa oleh Jack.

"Thanks" jawab kak Jack singkat.

Sudah ku duga itu jawabannya. mereka sudah tahu jika kakak ku ini sangat irit bicara. Mereka sudah biasa dengan sikap dingin Gunung Es ini.

Kami pun memutuskan untuk turun, Nancy dan Nadine memisahkan diri dari kami. Saat kami turun semua pandangan mengarah kepada kami , mereka tersenyum hangat kepada kami. Tiba-tiba aku mencium bau seperti kayu-kayuan dan aroma maskulin yang menyeruak di penciumanku, dan itu membuat ku sangat mabuk.

"Mate..Mate..Mate.." teriak Ruby melalui mindlink sangat girang.

"Kau juga merasakannya Ruby" kata ku

"Auuuu...." Suara Ruby memenuhi kepala ku

" Ayo kita cari" aku pun menoleh kekiri dan kekanan sungguh di sini sangat ramai sangat sulit menemukan mate ku.

Jack yang melihat ku tampak bingung pun bertanya."Sweety ada apa ?" tanya nya karena melihat ku tampak gelisah.

"Mate Bear.. Mate ku ada disini" kata ku senang, Jack juga tampak antusias, kami hendak melangkah untuk mencari namun suara Dad menginterupsi.

"Mohon perhatiannya semua" Dad berbicara dengan Alpha tone-nya dan tentu saja itu membuat semua orang melihat kearahnya. Mommy memindlink kami agar segera naik ke atas panggung. Kami pun berjalan menuju Daddy dan Mommy.

"Hari ini adalah hari ulang tahun anak kami yaitu Pangeran Jacques dan Putri Jessie , sekaligus pengangkatan putra ku Pangeran Jacques sebagai Alpha Pack Golden Red Eclipse menggantikan ku" kata Dad to the point. Itulah yang aku suka dari Daddy. Ia tak suka basa basi.

Pertama-tama kami melakukan ritual pengangkatan kakak ku sebagai Alpha. Kakak ku tampak mempesona dengan aura kepemimpinan nya yang kental, ia melukai tangannya dan meneteskan darah di sebuah gelas perak. Kemudian darah itu di letakkan di sebuah batu dan di bacakan beberapa mantra.

Aku tahu kakak ku belum siap, tapi keputusan Daddy itu mutlak dan kakak ku tak kan mungkin membantah, karena dia sangat penurut. Malam ini bukan hanya ada ritual pengangkatan kakak ku sebagai Alpha, tapi juga acara pengankatan Kak Adam sebagai Beta kak Jack.

Setelah pengangkatan kak Jack dan Kak Adam sebagai Beta dari kak Jack, tibalah saatnya kami meniup lilin dan memotong kue ulang tahun. Semua orang menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk kami. Kak Jack menggenggam tangan ku karena dia tahu aku sangat gugup. Kami pun memejamkan mata dan membuat permintaan. Lalu menciup lilin bersama.

Terdengar suara tepuk tangan meriah saat kami meniup lilin. Aku dan Kak Jack pun memotong kue bersama, aku memberikan suapan pertama pada Daddy dan Kak Jack memberikan suapan pertama kepada Mommy. Semua orang bersorak ria melihat kehangatan keluarga kami. Acara berlangsung meriah , kak Jack melarikan diri dari pesta karena ia sangat benci keramaian. Ya, gunung es itu lebih senang menyendiri dan begitu benci keramaian.

"Val .. Mate.. Mate.."

Ruby kembali memindlink ku, memberitahu jika Mate kami berada di sini, dan benar aroma memabukan itu kembali menyeruak, aku pun mengikuti kemana arah aroma itu hingga seketika tubuhku membeku, nafasku tercekat melihat mate ku bersama seseorang.

•••

VALEY POV

Seketika tubuh ku membeku, nafasku tercekat melihat Mate ku bersama seseorang. seorang wanita cantik, mereka sedang berciuman disana.

"Ruby kurasa kita salah" lirih ku, entah mengapa ini sangat sakit. Nyeri dapat aku rasakan di sekujur tubuh ku.

"Tidak valey dia Mate kita" Ruby masih bersikeras ingin bertemu Mate-nya.

"No!, kau lihat dia sudah memiliki gadis lain"

Aku menolak dengan tegas, menekan rasa sakit yang aku rasakan. Perlahan aku berbalik, air mata ku telah mengancam untuk jatuh. Aku pun melangkah pergi, sungguh ini sangat sakit. Sudah lah mungkin dia tak membutuhkan ku. Air mata yang sedari tadi aku tahan akhirnya luruh bersamaan dengan rasa nyeri yang terus menghantam hati ku. Namun secara tiba-tiba tangan ku di cekal seseorang, tubuhku seketika tersentak karena sentuhan itu. Aku berbalik, dan terkejut ternyata dia...

Mate ku ?

Sungguh aku tak percaya dengan apa yang ku lihat.

"Mate..." katanya lantang dengan Alpha tonenya , sontak semua orang melihat ke arah kami , begitupun gadis tadi yang menatap dengan tatapan kecewa.

"Kau lihat Valey, dia Mate kita"

Ruby begitu senang .

"Iya iya aku percaya " kataku.

"Kakak" teriak seseorang membuat ku dan dia menoleh ternyata itu adalah Nancy. Tunggu 'kakak' berarti mate ku adalah anak Uncle Andrew dan Aunty Melly. Kakak dari Nancy?

"Kau Mate kakak ku ?" ia menatap ku dengan tatapan berbinar senang. Aku mengangguk pelan, ia langsung memeluk ku erat. "aaaa syukurlah, " Nancy begitu senang, ia mencium kedua pipi ku dan memberikan ucapan selamat.

Mom, Dad, Uncle dan Aunty langsung datang dan memberikan ucapan selamat kepada ku.

"Aku tidak menyangka ternyata anak kita adalah pasangan mate" Uncle Andrew tampak begitu senang, ia mengelus rambutku dengan sayang.

"Iya, aku juga tidak menyangka kak" kata Mommy, binar bahagia terlihat jelas dimata Mommy.

"Selamat Sweety" Daddy memeluk ku sebentar lalu menepuk pundak Mate ku."jaga putri kecil ku ini baik-baik" Daddy mengucapkan dengan penuh penekanan.

"Baik un-" ucapan Mate ku langsung di potong Daddy."Eits.. Daddy oke"

"Baik Dad" katanya

"Kalian sudah saling mengenal?" tanya Aunty Melly.

Kami berdua menggeleng bersamaan, membuat yang lain tersenyum.

"Manis sekali" kata mommy.

Kamipun berkenalan, ia mengulurkan tangannya."Kelvin Daren Fernand"

Aku menerima uluran tangannya. "Jessie Valencia Friedrich" sungguh seperti ada sengatan listrik saat bersentuhan dengannya.

"Auuuuu... Oh Moon Goddess Mate ku sangat tampan" kata ruby girang dengan melalui mindlink.

"Benar Ruby, ia sangat tampan"

•••

KELVIN POV

Hari ini aku dipaksa Mom dan Dad untuk pergi ke pesta ulang tahun Pangeran dan putri Raja Gerard. Sekaligus acara pengangkatan Pangeran Jacques sebagai Alpha Pack Golden Red Eclipse yang merupakan pack terkuat.

"Ayo siap-siap dulu" suara mom membuyarkan lamunan ku, aku berbalik untuk melihat Mom.

"Mom, aku tidak ingin pergi"

Lebih baik aku pergi bersama kekasih ku Isabella Pavarotti, aku sangat mencintainya , dan aku berharap aku takkan bertemu Mate ku, karena aku sudah bahagia bersama gadisku sekarang.

"Tak ada penolakan "suara Dad langsung menyambut perkataan ku.

Aku hanya bisa menghela nafas ku pasrah, keputusan Dad adalah mutlak dan aku tak bisa menolak. Akupun bersiap-siap ,aku menggunakan suit hitam milikku, rambut ku sisir rapi, tak lupa dasi kupu-kupu melengkapi penampilan ku.

"Ku harap aku menemukan Mate ku disana" kata Josh Wolf ku melalui mindlink.

"Ku harap aku tak menemukan Mate ku" kata ku sinis padanya

"Apa maksud mu Kelvin, kau mencintai gadis sialan itu hah! Dia bukan Mate mu Kelvin. Jika sampai kau menandainya ku pastikan tubuh mu hancur saat itu juga" Josh mulai terbakar amarah.

"Whatever!" lalu aku memutuskan mindlink.

Aku pun turun kebawah , sudah ada adik ku Nancy , mom ,and dad disana.

"Wah, kau sangat tampan " kata adik ku.

"Em.." jawab ku singkat. Dia memutar matanya jengah.

"Ayo kita berangkat" kata dad

Kami pun berangkat menuju kerajaan Gerardious , ya karena acaranya akan berlangsung disana.Aku sangat takjub melihat kerajaan Gerardious, pasalnya saat pertama masuk kita akan melewati jalan dengan rumput yang sangat rapi, tak lupa bunga yang di tata sedemikian rupa, serta air mancur disana. Bersih, rapi, dan sangat detail . tak lupa bangunan istana yang megah dan indah terlihat banyak tamu disana.

Saat kami turun kami telah di sambut oleh para pengawal kerajaan dan pelayan disana. Ketika masuk kedalam bangunan istana aku terkejut saat seorang wanita memeluk Daddy ku, Dad juga membalas pelukam wanita itu.

"Kak Andrew" katanya lalu ia mencium kedua pipi Dad ku.

"Hai my Angel , kau makin cantik saja" Dad ikut mencium kedua pipi wanita itu.

"What?! apa apaan ini, apa Dad melupakan Mom" batin ku. Namun bukan nya marah Mom malah memeluk wanita itu

"Ah melly, aku merindukan mu" aku semakin bingung , aku hendak bertanya dengan Nancy namun anak itu sudah menghilang, "Dasar..." batin ku.

"Angel perkenalkan ini putra kami Kelvin Daren Fernand"Kata dad pada wanita itu

"Kelvin perkenalkan ini Ratu kerajaan Gerardious, sekaligus Luna pack Golden Red Eclipse, Angel Allicia Richard" kata Dad padaku.

Sontak aku terkejut pasalnya wanita itu adalah Ratu sekaligus Luna yang sangat di segani, tak lupa dia adalah sepupu Daddy.

"Hormat saya yang mulia Ratu, maaf saya tak mengenal anda" aku menunduk hormat.

"Hei... Aku ini bibi mu , jangan bersikap seperti itu dan panggil aku Aunty" katanya sembari tersenyum hangat, aku mengangguk patuh dan tersenyum.

"Wah, ia tampan sama seperti mu dulu Drew" kata seorang pria yang baru datang ia langsung memeluk Aunty Angel posesif. Ku tebak ia pasti Raja Gerard suami Aunty. Sekaligus Alpha Pack Golden Red Eclipse terlihat dari wibawanya. Ia tampak sangat memukau dengan aura kepemimpinannya yang kental.

"Sayang, perkenalkan ini Kelvin Daren Fernand, dan Kelvin ini suami Aunty Bryan Gerard Friedrich" kata Aunty , aku menatap Alpha Bryan dengan tatapan memuji, ia sangat keren.

"Hormat saya Yang Mulia Raja" kata ku menunduk hormat, ia menepuk pundak ku dan tersenyum.

"Jangan seformal itu, aku paman mu panggil aku Uncle Bryan" katanya sembari tersenyum.

Aku tak menyangka Raja dan Ratu Gerardious begitu ramah dan baik, ia bahkan tidak sombong seperti Raja dan Ratu kebanyakan.

•••

VALEY SIDE

Setelah pertemuan malam itu Valey tampak semakin ceria , namun ia belum boleh ikut dengan mate-nya sebelum ia berumur 20 tahun. Alasannya, ya karena Valey masih terlalu muda, dan yang pastinya Bryan dan Angel masih ingin lebih lama menghabiskan waktu mereka dengan Pangeran dan Putri mereka.

Seperti biasa di pagi yang cerah Valey sudah siap dengan gaun soft pink miliknya untuk memulai harinya. Ia dengan ceria menuju kamar Jack , karena hari ini mereka akan berkunjung ke Pack Silver Moonlight.

"Morning Prince Jacques"

sapa Valey dengan ceria, senyum mengembang indah di wajahnya.

"Morning too Princess Jessie" jawab Jack sembari tersenyum hangat. Mereka pun turun ke bawah untuk sarapan bersama Mom dan Dad mereka.

"Morning Mom, Morning Dad" sapa Valey dan Jack bersamaan , seperti biasa Valey akan mencium Mom dan Dadnya terlebih dahulu.

"Hari ini kalian pergi berdua ya" kata Bryan .

Valey yang kaget langsung berteriak.

"What??!"

Jack yang merasa terusik langsung berkata " Berisik!" Valey mendengus kesal karena ucapan kakaknya itu.

"Dasar gunung es" gerutu Valey

"Dad ada Pertemuan hari ini Sweety, jadi kami tidak bisa menemani kalian ke sana" kata Angel lembut, agar putrinya itu mengerti.

"Iya Sweety maaf ya" tambah Bryan.

"Em baiklah Dad, Mom. Setidaknya ada kak Jack" kata Valey .

Mereka pun melanjutkan sarapan mereka dalam diam , hanya dentingan sendok dan garpu yang beradu terdengar disana.

•••

AUTHOR POV

Valey sudah siap untuk berangkat, begitupun Jack, mereka berangkat menggunakan mobil dengan Jack yang menyetir, karena jack lebih suka menyetir sendiri.

"Aku sudah tidak sabar menemui mate ku" mindlink Ruby Wolf Valey.

"Aku juga sama Ruby, " jawab Valey dengan senyum manisnya.

"Kamu gila?" tanya Jack singkat, tanpa menoleh ke arah Valey. Sedari tadi adik nya itu tak berhenti tersenyum sendiri.

"Bukan urusan mu kak! Kakak lebih baik fokus menyetir saja" kata Valey kesal

"Oh" jawab Jack singkat, membuat Valey menggeram marah.

"Jack..." teriak Valey tak terima.

"Berisik! "Satu kata menusuk dari Jack membuat Valey diam. percuma saja dia mengajak kakak nya itu berdebat untuk meluapakan kekesalannya, karena Jack hanya akan menjawab dengan kata-kata singkat nya itu, dan itu hanya membuat mood Valey hancur.

Cit...

Akhirnya mereka pun sampai di Pack Silver moonlight, sudah ada Andrew dan Melly yang menyambut mereka

"Haii Uncle Aunty" teriak Valey girang saat sampai disana.

"Dasar cempreng" gerutu Jack.

"Itu saudara kembar mu Jack" kata Serge melalui Mindlink.

"Iya, jangan lupa dia juga kembaran mu" kata Jack lalu ia memutuskan mindlink mereka.

"Ayo masuk" ajak Melly, mereka pun masuk kedalam mansion mewah milik Andrew . mereka pun duduk di ruang tamu.

"Maaf sebelumnya , kami hanya bisa menemani kalian sebentar" kata Andrew.

"Memangnya Un- eh Dad dan Mom mau kemana?" tanya Valey.

"Kami ada pertemuan, dan pasti Mom dan Dad kalian juga ada disana" kata Melly.

Valey pun mengangguk mengerti mendengar penjelasan Melly.

"Kalau begitu kami berangkat dulu ya " kata Andrew.

Valey dan Jack pun mengangguk mengiyakan. Kemudian datanglah Nancy .

"Putri Jessie .. Pangeran Jacques" kata Nancy .

"Hai Nancy" kata Valey.

"Sudah lama disini?" tanya Nancy.

"Tidak, kami baru datang . eh iya dimana Kelvin?" tanya Valey karena sedari tadi ia tak melihat kehadiran mate-nya itu.

Seketika Nancy membeku, ia tak tahu harus memberitahu sahabatnya atau tidak. Valey bingung melihat perubahan sahabatnya itu, begitu pun Jack ia mengernyitkan dahinya ,

"Kurasa ada yang tak beres" batin Jack.

"Entah kenapa aku kurang suka dengan mate Valey" kata Serge melalui mindlink.

"Aku juga sama" jawab jack. Ia memang kurang suka dengan Kelvin karena malam itu Jack melihat Kelvin bersama Gadis lain. Dan ia juga melihat kembarannya itu merasakan sakit hati saat melihat mate-nya itu berciuman dengan gadis lain.

"Akan ku bunuh dia kalau dia macam-macam" batin Jack.

"Aku akan membantu mu untuk membunuhnya juga Jack" kata Serge melalui mindlink.

"Nancy ada apa? Dimana Kelvin?" tanya Valey sekali lagi. Ia benar-benar bingung sekarang.

"Kak Kelvin.. Dia.." Nancy tampak sulit berbicara..

"Dia kenapa?" tanya Valey , seketika rasa khawatir menerpanya.

"Val mate kita kenapa?" tanya ruby melalui mindlink.

"Aku tak tahu Ruby" kata Valey ia sangat khawatir sekarang.

"Nancy?" kata Valey.

"Dia.. Ada di taman belakang" kata Nancy ia tampak takut .

Valey pun segera berlari menuju taman belakang Mansion, namun langkahnya terhenti dan ia berbalik ke arah Nancy."Nancy , jalan ke taman belakang mansion ini lewat mana?" seketika suasana tegang menjadi hilang karena pertanyaan koyol dari Valey.

"Hhahahahaha konyol sekali kembaran mu jahahaha" Serge tertawa terbahak-bahak

"Kembaran mu juga" kata Jack, ia tersenyum tipis melihat kelakuan kembarannya itu.

•••

AUTHOR POV

"Nancy , jalan ke taman belakang mansion ini lewat mana?" seketika suasana tegang menjadi hilang karena pertanyaan konyol dari valey.

"Hhahahahaha konyol sekali kembaran mu jahahaha" Serge tertawa terbahak-bahak

"Kembaran mu juga" kata Jack, ia tersenyum tipis melihat kelakuan kembarannya itu.

Nancy tersenyum geli lalu menunjukkan jalan menuju taman belakang mansion milik keluarganya itu. Dengan semangat 45 Valey pergi ke arah yang telah di beritahu oleh Nancy, Jack lebih memilih untuk duduk dan mengobrol bersama Nancy dan Troy Mate Nancy sekaligus Beta dari Alpha pack Silver Moonlight yaitu Kelvin.

Jack larut dalam obrolannya dengan Troy dan Nancy, ia tampak akrab dan tak canggung karena sebelumnya Troy dan Jack sangat dekat.

"Kau sudah menemukan Mate mu Jack?" tanya Troy.

"Em.. Belum" jawab Jack singkat, ya ia memang belum menemukan mate-nya hingga sekarang .

"Kita pasti menemukan Mate kita Jack tenang saja" kata Serge melalui mindlink.

"Semoga saja" jawab Jack.

"Semoga kak Jack cepat bertemu dengan Mate kakak ya" kata Nancy.

"Ya .." kata Jack singkat.

"Wah.. Dari dulu kau sangat pelit bicara" Troy yang terkekeh melihat Jack yang selalu irit bicara, dingin dengan aura kepemimpinan yang kental tak lupa tatapan yang selalu mengintimidasi lawan bicaranya.

Tiba-tiba Jack merasakan ada hal yang janggal dengan dirinya, bukan lebih tepatnya Valey. Mereka berdua bisa merasakan rasa yang sama seperti layaknya Mate, seperti ada hubungan batin di antara mereka berdua, ya karena mereka adalah kembar.

"Jack apa yang terjadi dengan Valey dan Ruby" tanya Serge

"Aku tidak tahu Serge" jawab Jack entah mengapa ia merasa jika Valey sekarang sedang merasakan sakit hati seperti 1 tahun lalu saat dia bertemu dengan Mate nya.

"Jack ada apa?" tanya Troy yang merasa ada perubahan dari Jack. Jack hanya menggelengkan kepalanya.

"Dimana jalan menuju taman belakang?" tanya Jack pada Nancy.

Lalu mereka bertiga pun berjalan menuju taman belakang, setelah sampai disana seketika emosi Jack memuncak, rahangnya mengeras, tangannya mengepal tak lupa aura intimidasi Jack semakin kental. Di depan sana ia melihat Valey menangis melihat Mate-nya yang lebih memilih berduaan dengan gadis yang sama.

"Shit!" umpat Jack, Troy dan Nancy bergidik ngeri melihat Jack yang telah terbakar amarah.

"Valey!" teriak Jack dengan Alpha tone nya sontak Valey tak terkecuali Kelvin dan Isabella yang melihat kearah Jack. Valey berlari langsung menerjang tubuh kakaknya itu dan memeluk erat .

"Jack.. Kenapa sesakit ini.." lirih Valey yang terisak.

"Apa yang terjadi Sweety?" lirih Jack seketika emosinya mereda melihat Valey yang terisak di pelukannya itu.

"Bawa aku pergi Jack, aku tak mau bertemu Mate ku, aku tak mau memiliki Mate .. Aku benci Mate ku." kata Valey yang membuat Nancy ,Jack,Troy tak terkecuali Kelvin membeku sedangkan Isabella ia tersenyum senang.

"Ayo kita pulang" kata Jack , ia menggendong adiknya itu, namun langkah mereka terhenti,

"Jessie.." teriak Kelvin dengan Alpha tone nya.

Valey tersentak, ia melihat ke arah Kelvin dan menyuruh Jack untuk menurunkan dirinya.

"Jessie, ini bukan seperti apa yang kau lihat.. Aku juga benci Kelvin. Maafkan aku Jessie" lirih Josh , ya ia mengambil alih tubuh Kelvin.

"Josh.. " kata Valey, ya selama ini Valey tahu kalau hanya Josh yang menginginkannya sebagai mate bukan Kelvin .

"Maafkan aku" lirih josh, Valey memeluk tubuh Kelvin, erat.

"Aku tetap Mate mu, aku akan tetap hanya menjadi milik mu" lirih Valey,

"Akan ku pastikan tidak akan ada orang lain yang akan menjadi Luna ku" kata Josh penuh penekanan.

•••

AUTHOR POV

Valey dan Jack pun pamit pulang, Kelvin yang di kendalikan Josh pun memeluk tubuh Valey erat dan mencium dalam-dalam aroma matenya itu.

"I love you Amour" kata Josh

"I love you too Alpha" kata Valey dan Ruby bersamaan.

Jack dan Valey pun pulang, sepanjang perjalanan Valey menceritakan kejadian yang menimpanya tadi.

~flashback on

VALEY SIDE

Setelah menanyakan arah menuju taman belakang mansion , Valey pun berjalan dengan semangat 45 sembari bersenandung ria.

"Valey aku tak sabar melihat mate ku" kata Ruby melalui mindlink.

"Aku juga Ruby, aku sudah tak sabar" kata Valey.

Ia pun melangkah terus melangkah, hingga akhirnya ia pun sampai. Namun seketika senyumnya luntur saat melihat Mate-nya bersama gadis yang sama saat ia pertama kali bertemu mate-nya.

"Kelvin" lirih Valey, akan tetapi masih bisa di dengar oleh Kelvin, Kelvin yang sedang tertawa seketika menghentikan tawanya dan menatap dengan tatapan tajam dan dingin kepada Valey.

"Aku Mate-nya kenapa dia sangat dingin dengan ku" batin Valey.

Valey mencoba tersenyum dan melangkah mendekat ke arah Kelvin . Kelvin dan Isabella menatap Valey tak suka , seolah Valey adalah hal yang tak diinginkan di dunia ini.

"Kenapa kau kesini?" tanya Kelvin dengan nada dingin dan menusuk.

"Aku ingin me-" ucapan Valey langsung di potong oleh Kelvin.

"Menemui ku em.." kata Kelvin dingin ia tersenyum sinis ." ck.. Kau fikir aku akan merindukan mu, dan akan senang saat kau datang?" kata Kelvin lagi

"Kel-" lagi-lagi ucapan Valey di potong.

"Itu dalam mimpi mu, di dunia nyata aku bahkan tak menginginkan kehadiran mu" kata Kelvin sinis. Seketika tubuh Valey membeku, nafasnya tercekat, bagai di hantam beribu belati hatinya sangat sakit. Air matanya pun tak terbendung lagi.

"Ck.. Mau kau menangis darah sekalipun aku tak akan pernah mencintaimu" bentak Kelvin lalu ia menarik Isabella pergi dari sana menjauh.

Valey tak kuasa menahan tangisnya lagi, seketika tubuhnya lemas ia tak mampu menopang tubuhnya lagi. Rasa sakit menjalar keseluruh tubuhnya.

"Ruby.. Ini sakit.." lirih Valey pilu.

"Maafkan aku Val, seharusnya aku sadar jika Mate kita sangat berengsek" kata Ruby melalui mindlink.

"Oh Moon Goddes kenapa? .. Kenapa mate ku tak mau menerima ku?" lirih Valey pilu. Cukup lama ia disana hingga suara jack mengintrupsi.

~flashback off

"Sstt.. Jangan menangis lagi " Jack berusaha menenangkan Valey, ia menghentikan mobil, dan memeluk adiknya itu.

"Kak, jika kau bertemu Mate mu, sayangi dia seperti kau menyayangi Mom, Dad, dan aku" lirih Valey.

"Pasti Sweety" Jack mengelus lembut surai coklat Valey, memberikan rasa nyaman pada adiknya itu. Jack membiarkan adiknya menumpahkan air mata di dada bidangnya.

"Aku takkan seberengsek dia" batin Jack.

"Aku tak tahu apa kurangnya Jessie, dasar berengsek sialan" kata Serge penuh amarah.

•••

AUTHOR POV

Setelah kejadian di hari itu, Valey tampak murung ia tak seceria dulu. Senyum manis dan sikap nya yang riang tak lagi terlihat. Hanya luka dan duka yang terlihat jelas di matanya.

Jack dan Valey menutupi kejadian yang menimpa Valey, Valey berusaha tetap tersenyum dan seolah senang saat bertemu Mate-nya. Hal itu sungguh sangat menyiksa nya, menyakiti perasaannya ketika mengingat perlakuan Kelvin kepada nya selama ini.

"Bagaimana kunjungan kalian?" tanya Bryan saat mereka berkumpul di taman istana untuk minum teh bersama.

"Menyenangkan Dad, Mate ku sangat posesif dan menyayangi ku" Valey terseyum senang, menutupi kesedihannya, agar Dad dan Mom nya percaya jika ia memang sangat bahagia sekarang.

"Jack, adik mu itu gadis yang kuat ya, lihatlah ia masih saja membanggakan mate nya yang berengsek itu" Serge memindlink Jack.

"Benar Serge, aku tak tahu harus bagaimana, entah apa rencana Moon Goddes untuknya" balas Jack.

Ia tersenyum tipis melihat adiknya itu, menceritakan betapa senangnya ia bertemu Mate nya. Padahal Jack sangat tahu jika hati Valey sangat perih menerima kenyataan sebenarnya. Hal tersebut membuat emosi Jack bergemuruh, ia ingin sekali membunuh Mate adiknya itu.

"Baguslah Mom juga ikut bahagia Sweety, dan Mate mu itu sama posesifnya dengan Daddy mu" Angel senang mendengar cerita Valey tentang Mate nya.

"Iya mom, Valey pasti bahagia " kata Valey terdengar lirih saat menyebut kata bahagia.

"Val kenapa kau tidak menceritakan apa yang sebenarnya terjadi" Ruby memindlink Valey.

"Ruby, aku tidak mau Mom dan Dad terbebani hanya karena masalah ku" lirih Valey.

"Aku bangga pada mu Val" Ruby merasa bangga dengan sikap Valey yang dewasa dalam menghadapi masalah nya.

"Terimakasih Ruby"

Mereka menikmati minum teh mereka sembari bersenda gurau. Valey memegang beberapa lembar foto Mom and Dad nya saat masih sekolah.

"Foto Mom dan Dad bagus semua, lucu. Mom sama Dad pacaran dari SMA ? " tanya Valey yang penasaran.

"Dad kamu itu tidak pernah menjadikan Mom pacarnya, Mommy di gantung bertahun-tahun oleh Daddy mu itu" kata Angel ,ia mencebik kesal mengingat dirinya dan Bryan dulu.

"Siapa yang menggantung kamu, kamu nya aja yang Baper " jawab Bryan yang membuat Angel merajuk mode on.. Ya itulah mereka walau sudah tua masih saja seperti ABG labil. Valey membelalakkan matanya mendengar jawaban Dad nya, mulutnya sedikit menganga karena kaget. Jack yang melihat ekspresi adiknya tersenyum tipis.

"Sweety sadarlah.." Jack terkekeh geli melihat ekspresi adiknya itu.

"Ha---ah iya " Valey tersentak lalu menormalkan ekspresinya kembali.

"Bercanda sayang, aku tidak ingin menjadikan kamu pacar ku, karena aku ingin kamu menjadi istri ku" bujuk Bryan , Valey dan Jack terkekeh geli melihat Daddy nya mencoba membujuk Mommynya yang merajuk.

"Kak lihat deh lucu ya.." Valey menunjukkan dua buah foto kepada Jack.

"Cocok " kata jack singkat.

Setelah urusan Angel dan Bryan selesai. Mereka pun kembali bersenda gurau hingga Valey menemukan sebuah Foto yang membuat rasa penasarannya bertambah berkali-kali lipat.

"Kak ini foto apa?" tanya Valey polos, Jack terkekeh lalu menaikan bahunya tanda ia tak tahu. Lalu Valey pun menunjukkan foto tersebut kepada Mom dan Dad nya.

"Mom dad ini foto apa?" kata Valey yang menunjukkan sebuah foto kepada kedua orang tuanya

Seketika wajah Angel memerah karena malu, dan Bryan ia tersenyum jahil.

"Itu ritual yang di jalankan setiap anggota kerajaan setelah menikah" kata Bryan santai.

Angel mencubit perut Bryan , yang membuat Bryan malah tertawa geli mengingat kejadian tersebut.

"Memangnya apa saja yang Mom dan Dad lakukan saat ritual itu ?" tanya Valey lagi dengan polosnya.

Seketika tawa Jack dan Bryan pecah, Angel berusaha menutupi wajahnya karena malu jika mengingat kejadian itu.

"Ahahaha adik mu itu polos atau bego sih" Serge ikut tertawa geli mendengar pertanyaan Valey.

"Dia juga adik mu Serge" kata Jack mengingatkan.

"Hahahahahaa.. Biarkan nanti kau akan tahu sendiri Sweety" kata Bryan disisa tawanya.

"Sudah-sudah jangan bahas itu lagi" kata Angel final.

"Kau malu em" kata bryan melalui mindlink kepada Angel.

"Bryan!!" balas Angel , Bryan terkekeh geli lalu memeluk istrinya itu dari samping.

"I love you My Beautiful Angel" kata Bryan

"I love you too My Possesive Mate" kata Angel, lalu Bryan mencium pucuk kepala istrinya. Ya, begitulah mereka, mereka tak sungkan mempertontonkan kemesraan mereka pada anak-anaknya.

"Semoga saja kita memiliki Mate cantik dan baik hati seperti Mommy" kata Serge.

"Aku juga berharap begitu Serge, " kata Jack ia tersenyum melihat Mom dan Dad nya yang begitu serasi ,dan semakin mesra setiap waktu.

Berbeda dengan Jack, Valey tersenyum miris melihat kemesraan Mom dan Dad nya, tak terasa setetes air matanya menetes, ia segera menghapus air matanya itu secepat mungkin agar tak terlihat. Seketika hatinya nyeri saat menerima kenyataan yang harus ia hadapi.

"Ruby, andai Mate kita seperti Daddy yang selalu mencintai Mommy, dan sangat posesif" lirih Valey,

"Aku juga ingin begitu val, berdoalah agar Mate kita berubah" lirih Ruby pilu, bagaimana tidak Mate-nya begitu dingin terhadap mereka.

"Kau harus ingat Ruby, hanya dalam mimpi dia mencintai kita, dan ku harap aku selalu tertidur agar aku bermimpi dicintai oleh nya" lirih Valey lagi.

Jack yang melihat perubahan Valey pun, langsung meminta izin agar mereka kembali ke dalam istana terlebih dahulu.

"Mom, dad kami kembali kedalam dulu" kata Jack sopan.

"Baiklah, " kata Bryan dan Angel bersamaan.

Jack pun mengajak Valey untuk masuk, dia menggenggam tangan Valey erat, seolah memberikan kekuatan untuk adiknya itu.

"Bersabarlah Sweety, kita tidak tahu apa rencana Moon Goddes kedepannya" kata Jack mencoba menenangkan Valey.

"Aku beruntung memiliki saudara seperti mu Jack" lirih Valey ia kembali menangis. Jack memeluk adiknya itu, membiarkan Valey menumpahkan air matanya.

"Sstt.. Masih ada aku okay" Jack mencoba menenangkan adiknya. Jack membawa Valey kedalam pelukannya, membiarkan Valey meluapkan semua emosi nya.

"Hiks... Hiks... Kenapa Mate ku sangat membenci ku hiks..." lirih Valey di sela isakannya. Jack mengelus lembut rambut Valey, mengecup pucuk kepala adiknya itu. Memberi kekuatan dan kehangatan kepada adik kesayangan nya, Valey.

"Ku pastikan dia akan menarik kata-katanya itu suatu hari nanti" kata Jack penuh misteri. Ia tersenyum miring, Jack begitu ingin melihat kehancuran Kelvin.

•••

KELVIN POV

Pagi ini seperti biasa aku menjalani aktifitas sehari-hari ku, mandi, sarapan, dan pastinya hari ini aku sangat senang karena kekasih ku datang untuk menemui ku.

"Morning" aku menyapa Mom, Dad, Nancy dan Troy . Troy adalah Beta ku, dan dia adalah Mate adik ku.

"Morning " jawab mereka bersamaan . aku pun duduk di kursi tepat di samping kanan Dad.

"Kau sudah tahu kan jika Putri Jessie mate mu akan berkunjung kesini" kata Dad membuka pembicaraan.

"Yes.. Akhirnya aku akan bertemu Mate ku lagi" kata Josh girang melalui mindlink.

"Menganggu saja" kata ku, aku menghela nafas ku panjang,

"Kenapa dia kesini?" tanya ku.

"Tentu saja untuk bertemu dengan mu, kalian itu Mate seharusnya kalian harus tinggal bersama sekarang" kata Mommy .

"Aku berharap takkan pernah tinggal dengannya" batin ku.

"Iya , dua tahun lagi kalian akan tinggal bersama dan menikah" kata Dad, aku tersedak karena kaget, mom segera memberi ku segelas air .

"Apa tidak terlalu cepat ?" kata ku.

"Tidak, kalian harus menikah secepatnya" kata Dad, aku hanya bisa mengangguk patuh karena apa pun keputusan Dad tak bisa di ganggu gugat.

"Kenapa harus dia yang menjadi Mate ku, dan kenapa aku harus bertemu dengannya.. Arrgghhh shit!" batin ku.

Sungguh sedikit pun aku tak ingin hidup dengannya. Ku akui dia cantik, sangat cantik, tubuh bagus , aroma lavender dan aroma caramel yang memabukkan menyeruak dari tubuhnya, jujur aku menyukai semua dari dirinya. Tapi aku sudah cinta dengan Isabella dan sampai kapan pun aku hanya tetap mencintai kekasih ku Isabella.

Setelah sarapan aku pun memutuskan untuk duduk di taman belakang mansion, hingga tiba-tiba mata ku di tutup, aku sudah tahu siapa itu, ya itu adalah kekasih ku Isabella Pavarotti.

"Aku sudah tahu itu dirimu sayang" kata ku, dia pun melepaskan tangannya dari mata ku dan duduk di samping ku.

"Kenapa kau selalu tahu " ia mencebik kesal, wajahnya begitu menggemaskan.

"Tentu aku tahu sayang" aku mencubit kedua pipinya, mengacak rambutnya,, lalu membawanya kepelukan ku.

Kami pun duduk disana sembari bersenda gurau.

"Shit! Bukan jalang ini Mate mu bodoh!" bentak Josh melalui mindlink.

"Persetanan dengan Mate" kata ku lalu memutuskan mindlink secara sepihak.

Tak bisakah dia tidak berbicara tentang mate, mate , mate dan mate, aku muak dengan itu semua. Aku tidak membutuhkan mate dan aku membenci mate ku .

Aku tertawa melihat tingkah lucu Isabella. Dia begitu lucu dan menggemaskan bagi ku. Dia begitu sempurna di mata ku. Namun tiba-tiba suara seseorang membuatku seketika menghentikan tawa ku, aku sudah tahu siapa dia, aku melirik ke arahnya tajam.

"Mate ku... Oh amour kau sangat cantik" kata Josh senang.

"Tak menarik sedikit pun!" kata ku.

Lalu gadis itu mendekat kearah ku dan Isabella , aku menatapnya tak suka, tentu saja aku tak suka, karena dia menganggu saja.

"Kenapa kau kesini?" tanya Ku dengan nada dingin dan menusuk.

"Aku ingin me-" aku langsung memotong kata-katanya.

"Menemui ku em.." kata Ku dingin aku tersenyum sinis ." ck.. Kau fikir aku akan merindukan mu, dan akan senang saat kau datang"

"Kel-" aku memotong ucapannya lagi.

"Itu dalam mimpi mu, di dunia nyata aku bahkan tak menginginkan kehadiran mu" kata ku sinis. Aku bisa melihat tubuhnya seketika ia membeku dan meneteskan air mata.

"Apa yang kau lakukan bodoh" bentak Josh pada ku, aku tak memperdulikan aku tersenyum sinis ke arahnya.

"Ck.. Mau kau menangis darah sekalipun aku tak akan pernah mencintaimu" bentak ku lalu aku menarik Isabella pergi dari sana menjauh. Aku tahu dia menangis terisak disana dan aku tak perduli.

"Shit! Perasaan apa ini" batin ku pasalnya aku bisa merasakan perih di hati ku. Cukup lama ia menangis disana , entah mengapa mendengar isakannya membuat hatiku nyeri. Sangat nyeri, dan aku bisa merasakan kesedihannya. Hingga tiba-tiba aku merasakan aura intimidasi dan gelap sangat kuat, aku bisa merasakan amarah ,hingga..

"Valey.." teriak seseorang dengan Alpha tone nya sontak aku melihat kearah suara itu, aku bisa melihat di sana ada pangeran Jacques yang menahan amarahnya, juga ada Nancy dan Troy yang bergidik ngeri merasakan aura yang di keluarkan pangeran Jacques itu.

Aku bisa melihat putri Jessie berlari kearah kembarannya itu, dan memeluk tubuhnya erat, seketika juga aura tadi mereda.

"Secepat itukah amarahnya mereda, hanya karena melihat Putri Jessie menangis" batin ku

"Tentu, karena dia bukan pria berengsek seperti mu" bentak Josh . ia memberontak namun aku sekuat tenaga menahannya.

"Jack.. Kenapa sesakit ini.." lirih Jessie yang terisak di pelukan kembarannya itu tentu aku masih bisa mendengarnya.

"Apa yang terjadi Sweety?" lirih pangeran Jacques juga, matanya terlihat sendu ke arah adiknya itu.

"Bawa aku pergi Jack, aku tak mau bertemu mate ku, aku tak mau memiliki mate .. Aku benci mate ku." kata putri Jessie yang membuat tubuh ku membeku , entah mengapa rasa sakit menghantam ku. Dia membenci ku bukan kah itu bagus, kenapa aku merasakan sesakit ini mengetahuinya.

"Bodoh apa yang kau lakukan" bentak Josh sontak aku tak bisa menahan diriku lagi. Dia mengambil alih tubuh ku sepenuhnya.

•••

AUTHOR POV

Josh mengambil alih tubuh Kelvin, dia meninggalkan Isabella disana hendak mengejar Valey, namun mate-nya itu sudah beranjak dari tempat tadi dengan di gendong oleh Jack.

"Putri Jessie...." teriak Josh dengan Alpha tone nya, yang membuat Jack mengentikan langkahnya dan Valey melihat ke arah nya. Valey pun meminta Jack untuk menurunkannya dari gendongan kakaknya tersebut.

"Putri Jessie, ini bukan seperti apa yang kau lihat.. Aku juga benci Kelvin. Maafkan aku Putri Jessie" lirih Josh , ya ia mengambil alih tubuh Kelvin.

"Josh.. " kata Valey, ya selama ini Valey tahu kalau hanya Josh yang menginginkannya sebagai mate bukan Kelvin .

"Maafkan aku" lirih Josh, Valey memeluk tubuh Kelvin, erat.

"Aku tetap mate mu, aku akan tetap hanya menjadi milik mu" lirih Valey,

"Akan ku pastikan tidak akan ada orang lain yang akan menjadi Luna ku" kata Josh penuh penekanan.

Valey dan Jack pun pamit pulang, Kelvin yang di kendalikan Josh pun memeluk tubuh Valey erat dan mencium dalam-dalam aroma matenya itu.

"I love you Amour" kata Josh.

"I love you too Alpha" kata Valey dan Ruby bersamaan.

Setelah Jack dan Valey pulang , Josh yang murka pun menyuruh Isabella untuk pulang .

"Pergilah kau dari sini, aku muak dengan mu!" bentak Josh pada Isabella

"Tapi a-" ucapan Isabella langsung di potong oleh Josh.

"Pergi!!" bentak josh lagi. Isabella pun pergi dari sana, dan Josh ia masuk kedalam mansion dan memijit pelipisnya.

"Kenapa aku terjebak di tubuh Alpha bodoh yang lebih memilih jalangnya itu di banding mate nya" lirih Josh. Ia tak habis pikir, seharusnya seorang Werewolf akan sangat mencintai mate-nya apalagi seorang Alpha, sudah di pastikan dia akan sangat posesif kepada mate-nya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Mrs.Flo

Mrs.Flo

krrenn smgatt thorrrr

2020-07-26

0

Irma Rahayyu

Irma Rahayyu

blm pham sma alur nya😁 tpi semng terus bwt semua karya nya thor😊

2020-05-09

4

julia lia

julia lia

semangat yah Thor 💪💪💪...
cerita mu memang berbeda Dan menarik
intinya ; sy sngt suka 😘😍😍
jng putus asa yahh ....😇😇😇😇😇

#semangat 😇

2020-03-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!