VALEY SIDE
Matahari malu-malu menampakkan dirinya dari ufuk timur, udara dingin menyeruak membuat gadis yang masih terlelap itu menarik selimutnya. Akan tetapi tidurnya terusik karena ketukan pintu.
Tok... Tok... Tok..
Pintu di ketuk cukup keras membuat Valey terlonjak kaget dan langsung duduk dari posisi tidurnya. Valey turun dari kasur dan berjalan gontai karena masih mengantuk, ia memijit pelipisnya karena pusing akibat bangun secara tiba-tiba.
"Mengganggu saja" batin Valey malas, ia membuka pintu dan sadar sepenuhnya karena kaget.
"Good Morning Princess Jessie" teriak gadis di depan Valey yang sudah tampil cantik dengan gaun selutut berwarna cream miliknya. Valey membelalakkan matanya saking kaget.
"Nancy... Ini masih sangat pagi" kata Valey kesal. Tidurnya terganggu karena Nancy.
"Hehehe.. Aku sangat semangat pagi ini Jes" kata Nancy ia menggaruk tengkuknya yang jelas sekali tak gatal.
Valey menarik nafas dan menghembuskan kasar.
"Untung saja dia sahabat ku. Kalau tidak sudah ku hajar habis-habisan" batin Valey.
"Hahaha.. Rasakan" Ruby mengejek Valey.
"Ck.. Dia juga sahabat mu" Valey tampak begitu kesal, memutuskan mindlink.
"Jes, kau terlihat sangat pucat. Kau sakit?" tanya Nancy dengan nada khawatir. Valey tersenyum dan menggeleng,"Tidak aku hanya kurang istirahat. Kau mau masuk atau menunggu disini?" tanya Valey, ia harus segera membersihkan diri sekarang.
"Tentu aku masuk.." kata Nancy, mereka pun masuk . Valey langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sedangkan Nancy memilih untuk duduk di sofa.
30 menit berlalu Valey pun keluar dengan gaun berwarna Peach selutut miliknya. Valey menuju meja rias untuk menyisir rambut dan memoles sedikit make up agar terlihat fresh.
"Sini biar aku yang menyisir rambut mu" Nancy mendekat ke arah meja rias.
"Oh iya aku lupa, aku tak membawa sisir ku "
"Tunggu lah sebentar " kata Nancy lalu melangkah pergi untuk mengambil sisir di kamarnya. Seketika ingatan Valey tentang kejadian kemarin malam pun menganggu Valey.
"Kau masih mengingatnya Valey" goda Ruby.
"Ruby!Berhentilah menggoda ku" Pipi Valey memanas karena mengingat kejadian itu.
"Bodoh!Bodoh!Bodoh!" gumam Valey sembari membenturkan kepalanya di meja rias.
"Hei, Kepala mu bisa sakit" teriak Nancy yang baru masuk. Valey hanya bisa menyengir dan merutuki kebodohannya lagi. Nancy mulai menyisir rambut Valey, dan Valey ia memoles wajahnya dengan make up tipis.
"Jes,Dari dulu aku sangat ingin memiliki kakak perempuan"
"Benarkah?" tanya Valey.
"Ya, dan sekarang aku sangat senang karena aku sudah memiliki kakak perempuan ku. Terlebih orang itu adalah dirimu Jes" Nancy tampak begitu senang, terlihat dari senyuman manis yang terbit di wajahnya. Sedangkan Valey ia tersenyum miris mengingat matenya sangat membenci Valey, Kelvin tak pernah menerima nya.
"Sudah.." kata Nancy. Valey tersenyum hangat kepada Nancy.
"Terimakasih Nancy" Valey berkata tulus.
"Iya sama-sama, kalau begitu ayo turun" ajak Nancy.
•••
Mereka berdua pun turun ke bawah menuju meja makan untuk sarapan sudah ada Andrew, Melly, Troy dan Kelvin disana.
"Selamat pagi semua" sapa Valey hangat.
"Selamat pagi " jawab orang disana kecuali manusia kutub , siapa lagi kalau bukan Kelvin.
"Ayo sarapan dulu" ajak Melly, Valey dan Nancy pun duduk. Valey duduk di samping Kelvin itu pun terpaksa ia lakukan karena tak mungkin dia duduk di samping Troy.
Mereka menikmati sarapan mereka dalam diam, Valey memakan makanannya dengan pelan, karena ia malu sekarang.
"Kenapa manusia kutub itu ada disini" batin Valey.
"Karena dia Alpha dan anak dari Uncle Andrew" Celetuk Ruby.
"Huh.. Kurasa aku harus terbiasa dengan situasi ini" Valey menghela nafasnya.
"Tentu saja putri Jessie " kata Ruby.
Valey makan dengan kepala tertunduk ia tidak mau melihat kearah kiri atau kanan, atau bahkan melihat kedepan karena malu.
"Putri Jessie" panggil Andrew karena ia melihat Valey yang tampak termenung.
"Ah iya-- Uncle " kata Valey gelagapan karena kaget.
"Kau sedang sakit ?" tanya Andrew, dengan pandangan menyelidik ke arah Valey.
"Tidak Uncle aku sangat sehat "Valey tersenyum, meyakinkan orang-orang jika ia baik-baik saja. Tanpa sengaja pandangannya dan Kelvin bertemu dan itu membuatnya membeku karena tatapan Kelvin yang begitu dingin.
"Dasar manusia kutub , kau fikir aku tak bisa menatap mu dingin huh" batin Valey ia membalas tatapan dingin Kelvin yang membuat kelvin tersenyum sinis.
"Arrgghh.. Kenapa Moon Goddess memberikan manusia kutub ini menjadi Mate ku" batin Valey berteriak kesal.
"Kelvin ajak lah Putri Jessie berkeliling mansion ini" kata Melly.
"Tapi aku hari ini latihan dengan para Warior Pack Mom" kata Kelvin lembut
"Andai dia begitu pada ku" batin Valey lirih.
"Sudah Aunty , Jessie berkelilingnya dengan Nancy saja" kata Valey. Karena dia tahu Manusia kutub itu tak kan senang jika Valey dekat dengannya.
"Baiklah, " kata Melly lembut. " oh iya Putri Jessie panggil aku Mom dan suami ku Dad, kau Mate dari anak kami berarti kau anak kami juga" Melly tersenyum hangat ke arah Valey .
"Baiklah Aun- eh Mom"
•••
JACK SIDE
Sang surya masih malu-malu menampak kan dirinya dari ufuk timur. udara sejuk menyeruak menandakan jika hari masih sangat pagi, embun berjatuhan membasahi dedaunan dan rumput. kicauan burung saling bersautan membuat seorang pria yang masih terlelap itu , terusik lalu mulai mengerjapkan matanya. Ia pun bangun lalu menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang sembari memijit pelipisnya karena kepalanya sedikit pusing.
Jack turun dari ranjang tidurnya lalu membuka tirai yang menutupi jendela kamarnya. Pemandangan indah pun di suguhkan, namun Jack tak tertarik sedkit pun, baginya hal terindah di dunia ini adalah keluarganya, namun itu semua tinggal kenangan semata. Jack pun berbalik lalu menuju kekamar mandi untuk membersihkan diri.
Jack duduk di tepi ranjangnya, ia tak bersemangat ia sangat lelah sekarang.
"Kenapa aku selemah ini?" lirih Jack
"Kau tidak lemah Jack kau adalah Alpha dan Raja yang sangat kuat" kata Serge.
Jack tersenyum miris "untuk apa aku memiliki semua ini--Memiliki kekuatan ini jika mereka--mereka telah tiada" lirih Jack terdengar sangat memilukan . Jack sangat tertekan dengan semua ini. kewajiban sebagai seorang Alpha sekaligus Raja sangat lah sulit bagi Jack,terlebih ia masih sangat muda, dan tak ada sosok ayah yang menarahkannya. walau sang kakek dan pamannya seringkali membantunya, namun tetap saja itu sangat sulit baginya.
"Jika bisa aku ingin mati saja Serge " lirih Jack frustasi.
"Tentu saja kau bisa mati Jack" kata Serge.
"Kau benar, aku bisa mati.. " Kata Jack membuat Serge mendengus kesal mendenar ucapan Jack
Serge menarik nafas berat lalu mengela nafasnya kasar
"Ck...Jack jangan egois,, fikirkan seperti apa Kerajaan dan Pack ini tanpamu. Jangan lupakan adik manja mu itu .. jika kau mati siapa lagi yang ada unntuk nya, kau akan membuatnya semakin tertekan Jack.. dia lebih tertekan dari mu, jauh lebih tersiksa dari mu. buka mata mu lebar-lebar Jack .. lihat betapa banyaknya orang yang membutuhkan mu.. Daddy akan sangat kecewa jika kau begini Jack" kata Serge panjang lebar berharap Jack mengerti
Jack diam, Serge benar dia begitu egois selama ini, ia lebih mementingkan dirinya sendiri tanpa melihat betapa banyak orang di luar sana yang membutuhkannya. Terlebih jika ia mati , bagaimana keadaan Valey nanti, gadis itu akan sangat stress tentunya, seharusnya Jack ada di samping Valey saat ini, bukan terus menerus menghindar karena tak ingin adiknya itu tahu jika ia sangat rapuh. hati kecil Jack berteriak kala melihat mata indah itu menitikan air mata, namun ego mengalahkan hati nurani nya , ia tak ada untuk Valey. Sebaliknya Jack bersikap datar dan dingin kepada adiknya itu.
"Aku berubah karena aku tak ingin orang lain menganggap ku lemah" lirih jack frustasi, ia dilanda dilema.
"Ya, aku tahu itu Jack.. kau sangat terpukul karena kepergian mereka, tapi ku mohon jangan salahkan dirimu , ini bukan salah mu.. kau tidak lemah jack, kau tidak terlihat lemah sedikit pun.. aku tahu kau sangat tertekan dengan keadaan ini, ingat Jack kau tidak sendirian, masih ada kami disini ,, masih ada kami untuk mu. Jangan memikul beban berat ini sendirian Jack, jelas kau takkan sanggup" kata Serge Lagi menasehati Jack.
"Kau benar Serge.. terimakasih" lirih Jack, membuat Serge tersentak.
"WOW.. terimakasih.. katakan jika aku bermimpi saat ini" kata Serge Girang, seketika suasana berubah, Jack memutar bola matanya jengah dengan sikap Serge yang menyebalkan muncul.
"Ck.. baru saja kau jadi Serge yang bijak tadi.. sekarang kau jadi Serge yang menyebalkan lagi" kata Jack.
"hehehe.. Habisnya kau tak pernah mengucapkan terimakasih selama ini Jack" kata Serge.
"Benarkah ?" kata Jack.
"Tentu saja.. kau itu dingin, datar,gila, konyol,ceroboh--"ucapan Serge langsung di potong Jack karena ia tak mau Serge berkata aneh-aneh
"Shut up !" kata Jack, Serge terkekeh lalu memutuskan mindlink.
"Dasar Wolf gila" gumam Jack,
•••
Seperti biasa hal yang dilakukan Jack adalah berlatih berlatih dan berlatih . seakan ia tak puas dengan apa yang ia miliki , ia tak puas dengan kekuatan yang ia punya. ia merasa dirinya lemah, sngat lemah. setelah selesai latihan,Jack memutuskan untuk ke tebing tempat dimana kedua orang tuanya meninggal. Jack duduk di pinggiran tebing sembari menikmati terpaan angin yang menerpa wajah tampannya itu. Jack frustasi karena sampai sekaran juga tak menemukan jasad kedua orang tuanya.
Jack menggenggam pasir yang berada disisi kiri dan kanan nya lalu melemparkan pasir itu kkedepan meluapkan semua amarah yang ia pendam, rasa sakit, kecewa segala menjadi satu.
"Kenapa-- kenapa semuanya seperti ini? "' teriak Jack frustasi.Cukup lama Jack duduk termenung di sana, hingga sebuah aroma memabukkan menyeruak di indra penciumannya, aroma mawar dengan bau manis karamel membuatnya mabuk, sangat mabuk bersamaan dengan teriakan Serge
"Mate... Mate.." teriak Serge girang
Jack langsung berdiri , mencari dimana sumber aroma itu. Jack sangat mabuk ia berlari terus berlari hingga
BUGH!
BRAAKK!
"AW!.." Jack meringis akibat rasa sakit di dahinya karena ia menabrak pohon.
"Dasar ceroboh' kata Serge.
"Aroma ini sangat memabukkan Serge" kata Jack lalu berlari lagi mencari sumber aroma memabukkan itu,namun ia tak juga menemukan sumbernya, aroma itu malah menghilang begitu saja, membuat Jack menggerang frustasi karena tak berhasil menemukan mate-nya."Shit! Kemana dia?" kata Serge Frustasi pasalnya aroma itu benar-benar lenyap.
"em... apa mungkin ia tak mau menerima kita " Kata Jack lesu.
"ck... itu tak mungkin Jack, kita tampan.. mana mungkin ia menolak kita" kata Serge "terus?" tanya Jack
"em.. entahlah. mungkin ia malu karena melihat wajah tampan kita .. sudah lah Jack nanti kita akan bertemu dengan nya tenang saja" kata Serge membuat Jack terkekeh karena dengan angkuhnya mengatakan diri mereka tampan , walau kenyataannya memang mereka tampan.
"kalau begitu kita pulang saja lah" kata Jack, lalu ia pun pergi dari sana menuju istana
•••
ALYSSA POV
Aku sedang berjalan menelusuri hutan , sudah lama aku tidak berkeliling disini. aku mencari buah berry dan bunga yang ada di hutan. tiba-tiba Kya wolf ku berteriak girang , bersamaan dengan aroma kayu-kayuan dan aroma maskulin yang mnyeruak di indra penciuman ku. aroma itu sangat memabukkan membuat ku penasaran siapa pemiliknya.
"Mate.. Mate" teriak Kya girang
aku pun berlari mencari sumber aroma itu . hingga khirnya aku melihat seorang pria yang duduk di tepi tebing.
"Oh moon goddes dari belakang saja ia sangat tampan" kata Kya girang.
"Kau benar Kya dia sangatlah tampan" jawab ku.
Hingga akhirnya pria itu berbalik, aku bisa melihatnya wajah tampannya itu..
"Pangeran Jacques" batin ku, aku mengenalnya, dia .. dia pria yang sering di bicarakan oleh ayah, aku sering melihat fotonya. Dia anak dari Alpha Bryan.
"Oh moongoddes aku tidak tahu apa yang kau rencanakan untu ku.. Akan kah ia tetap menerimaku jika ia tahu jika aku adalah anak dari musuhnya, pack Dark Moon" batin ku lagi.
"Apa salahnya mencoba?" kata Kya.
"Tidak untuk sekarang.. aku.. aku belum siap" kata ku.
"Baiklah aku mengerti " kaya Kya
ak pun berlari menjauh, sebelum ia berhasil menemukan ku,
"Maafkan aku "
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments