NovelToon NovelToon

My Cold Alpha

PROLOG + BAGIAN 1

PROLOG

Kelvin tersenyum sinis kepada Valey.

"Ck... Kau fikir dengan membuatnya mati aku akan menerima mu sebagai Mate ku huh!" bentak Kelvin.

"Kelvin.. Dia yang menyerang ku ak-" ucapan Valey langsung di potong oleh Kelvin.

"Diam!! Kau tau dia sangat berarti bagi ku!! Dia lebih penting dari mu!!" suara Kelvin begitu lantang , penuh penekanan. Valey menundukkan kepalanya ia menangis tersedu-sedu hatinya hancur mendengar perkataan tidak pantas dari Kelvin.

"Kau fikir dengan kau menangis aku akan luluh huh!.. Kau salah putri Jessie.. " Kelvin tersenyum sinis.

"Kau salah paham Kelvin, ini bukan salah ku.. " lirih Valey

"Terus ini salah siapa ? Isabella huh!" Kelvin lagi-lagi membentak Valey. Matanya penuh dengan amarah, tangannya terkepal kuat.

Valey hanya bisa diam ia terisak pilu, Nancy dan Stella tak bisa berbuat apa-apa ,mereka tak bisa ikut campur saat ini.

"Ck... Aku tak tahu begitu liciknya kau putri Jessie" Kelvin berjalan mendekat ke arah Valey , masih dengan tatapan menusuknya.

"Ini bukan salah ku Kelvin" Valey akhirnya angkat bicara. ia tak bisa diam saja sekarang.

Kelvin tersenyum sinis

"Sepertinya aku harus melakukannya sekarang" kata Kelvin penuh makna.

Entah mengapa firasat buruk pun muncul Valey semakin terisak , ia menggelengkan kepalanya hatinya bagai di tusuk beribu belati bersamaan , sakit, perih tak ada satu kata pun yang bisa mendeskripsikannya.

"I Kelvin Daren Fernand ,.." kata Kelvin lantang dengan Alpha Tone-nya. Para Warior Pack disana membelalakkan matanya tak percaya , bagaimana mungkin Kelvin tega mengucapkan kata-kata itu. Begitu pun Nancy dan Stella mereka menangis pilu.

"Kak..." lirih Nancy.

Namun Kelvin tak memperdulikan siapa pun disana, Valey ia tidak tahu lagi harus bagaimana.

"Moon Goddess ini menyakitkan" lirih Ruby pilu.

Kelvin melanjutkan kata-katanya

"Alpha Silver Moonlight ... " lanjut Kelvin. Valey membeku bagai dihantam batu besar nafasnya tercekat.Ruby berteriak pilu.

"Reject you Jessie Val-" ucapan Kelvin langsung terpotong

PLAAKK!!

Tamparan keras mendarat di pipi Kelvin membuatnya sedikit meringis dan sudut bibirnya berdarah.

"Hentikan Kelvin....." bentak Valey, air matanya mengalir deras dunia serasa hancur saat itu juga. Hatinya hancur tak bersisa, ia tak menyangka Kelvin akan melakukan hal tersebut.

"Kau boleh membenci ku.... Kau boleh menyakitiku... Kau boleh mengusir ku sekali pun Kelvin... " lirih Valey disela isakan. Semua orang disana ikut merasakan kesedihan Valey.

"Tapi jangan pernah Reject aku Kelvin..." lirih Valey pilu.

•••

JESSIE VALENCIA FRIEDRICH

(MY COLD ALPHA)

X

JACQUES COEN FRIEDRICH

(SHE'S MY ENEMY)

RATE 18+ - 21+

NOT FOR CHILD UNDERAGE

HAD MATURE CONTENT!

BAGIAN 1

VALEY SIDE

Sinar matahari menyadarkan seorang gadis dari tidurnya. Ia melenguh dan meregangkan tubuhnya. Ia menguap beberapa kali sembari mengusap kedua matanya.

"Morning Valey"

Ucapnya pada dirinya sendiri. Ya itulah rutinitas nya setiap hari. Ia adalah gadis yang begitu ceria. Tiada hari tanpa keceriaan seorang Valey.

Ia duduk beberapa saat di tepian ranjang mengumpulkan seluruh kesadarannya. Setelah beberapa saat perlahan ia berdiri dan kaki mungilnya pun melangkah menuju kamar mandi.Ia Menyiapkan air hangat untuk ia berendam, tak lupa ia tuangkan sabun dengan aroma Lavender kesukaannya. Setelah selesai bersiap-siap ia pun masuk kedalam bathup menikmati aroma Lavender yang menenangkan. Ia menutup matanya benar-benar menikmati rutinitas paginya ini.

"Aku sangat bahagia hari ini"

Senyum terukir indah di wajah cantiknya, rona bahagia terlihat jelas di wajahnya. Setelah sekitar tiga puluh menit ia berendam, Valey pun Mengguyur tubuhnya dengan air dari shower.

•••

Tok..Tok..Tok..

Pintu pun terbuka, tampaklah seorang remaja laki-laki tampan, dengan wajah datar dan dinginnya, ia melihat gadis didepannya.

"Morning Pangeran Jacques"

Sapa gadis tersebut dengan ceria, tak lupa senyum manis terukir jelas di wajah gadis tersebut.

"Morning Putri Jessie"

Masih dengan wajah datarnya ia membalas sapaan gadis tersebut.

"Tak bisa kah kau tersenyum untuk ku, ini masih pagi Jack"

Gadis yang tak lain adalah Valey ptotes, ia mengerucut kan bibirnya kesal dengan sang lakak.

Jack pun tersenyum manis kearah adiknya itu, ia begitu gemas dengan tingkah adiknya ini . Jack mencubit pipi Valey kemudian mengacak rambut coklat sang adik. "Iya bawel.. "

Jack menarik pipi Valey kekiri dan kekanan gemas dengan ekspresi sang adik.

"Kak.. sakit.. lepaskan"

Valey merengek, membuat Jack semakin gemas.

"Habisnya kau cerewet sekali Sweety" Jack terkekeh lalu mengacak rambut adiknya.

"Berhenti memanggilku Sweety aku sudah berumur 17 tahun hari ini"

Valey kembali merengek dengan ekspresi menggemaskan nya.

"Baiklah, kau tak ingin mengucapkan untuk ku?"

"Happy Birthday My Big Bear. I wish all the best for you Bear," Valey mencium kedua pipi kakaknya.

"Happy birthday Sweety, I wish all the best for you" lalu ia mencium pucuk kepala adiknya.

"Ayo turun" ajak Jack sembari merangkul adiknya turun ke bawah. Mereka berdua begitu dekat, kebanyakan orang menyangka mereka berdua adalah sepasang kekasih, perlakuan Jack hangat kepada Valey membuat orang-orang berfikir mereka pasangan Mate. Akan tetapi nyatanya mereka berdua adalah saudara kembar, yang saling menyayangi satu sama lain.

•••

Saat sampai di meja makan, sudah ada Bryan dan Angel disana tak lupa Harry, dan Aster serta putri mereka Nadine disana.

"Morning Mom, Dad" sapa Valey ceria lalu mencium pipi Mom serta Dad-nya

"Morning" Sapa Jack singkat, ia tersenyum tipis lalu mengambil duduk di samping ayahnya.

"Morning Uncle Harry, Aunty Aster.. morning Nadine" sapa Valey lagi dengan ceria dan senyum merekah khas si Putri manis yang ceria ini. Menularkan virus bahagia kepada orang yang melihat keceriaan seorang Valey.

Lalu mereka pun melahap sarapan mereka. Hanya dentingan sendok dan garpu yang beradu terdengar disana.

Namun secara tiba-tiba Valey menyikut kakaknya, membuat Jack merasa terganggu dan menoleh ke arah Valey.

"Apa mereka tidak ingat ulang tahun kita?" bisik Valey kepada Jack.Karena Mom dan Dad juga Uncle, Aunty serta sahabatnya yaitu Nadine tidak mengucapkan selamat ulang tahun untuknya dan Jack.

"Entah lah" jawab Jack sembari mengedik kan bahunya singkat lalu ia melanjutkan sarapannya.

"Menyebalkan" Gerutu Valey, ia memakan sarapannya lagi dengan perasaan kesal.

•••

Valey sedang duduk di bangku taman. Hari ini, tak seperti apa yang ia harapkan. Mom, Dad serta semua orang disana tak memperdulikannya, bahkan Grandpa serta Grandma nya tidak datang.

"Menyebalkan" Untuk kesekian kalinya ia menggerutu, memukul mukul bangku yang ia duduki melampiaskan kekesalannya.

"Sudahlah Val, masih ada jack kan yang ingat" Ruby Wolf Valey menenangkan.

"Tentu saja dia ingat, kami dilahirkan di hari yang sama Ruby, hanya berbeda lima menit " Valey makin kesal, cairan bening mulai menggenang di matanya, mengancam untuk segera terjun bebas membasahi pipinya.

"Hehe.. aku lupa"

"Menyebalkan"

"Bukan kah umur mu sudah 17 tahun. Mengapa kau masih bersifat kekanak kanakan seperti ini" Suara itu datang dari belakang Valey, suara yang begitu ia kenali.

"Hiks.. menyebalkan mereka tak mengingat ulang tahun kita.. hiks.." Valey menangis, air mata yang sejak tadi ia tahan akhirnya jatuh membasahi wajah cantiknya. Jack menghela nafasnya lalu memeluk adiknya itu.

"Sudahlah Sweety, kau ingin sesuatu atau kemana, biar aku temani"

Jack mencoba membujuk adiknya itu, mengusap lembut rambut coklat Valey.

"Aku mau ke air terjun hiks.."

Valey berkata lirih di sela isakannya.

"Yasudah, ayo pergi, "Valey mengangguk setuju. Jack mengusap air mata yang masih ada di wajah adiknya. Tersenyum hangat,

"Jangan menangis lagi, nanti cantik nya luntur" goda Jack, berhasil membuat senyum terbit di wajah cantik Valey.

"Menyebalkan" Valey memukul pelan bahu Jack. Bukannya kesakitan Jack malah terkekeh.

"Ayo berangkat" ajak Jack.

"Tapi gendong" Valey menatap Jack dengan puppy eyes nya, membuat Jack menghela nafasnya pasrah. Ia pun menggendong Valey.

"Untung sayang" Batin Jack.

Lalu mereka pun berangkat menuju air terjun yang tak jauh dari istana. Sekarang Bryan dan Angel menetap disana. Sedangkan Garrix dan Marria mereka tinggal di mansion milik Bryan.

Di air terjun Valey duduk di tepian air terjun, ia mencelupkan kakinya, memejamkan matanya menikmati terpaan angin dan percikan air yang menerpa wajah cantiknya itu. Jack tersenyum melihat adiknya tenang sekarang.

"Kau senang?" Tanya Jack yang ikut duduk di samping Valey.

"Tentu, kau selalu ada untuk ku Jack" Valey tersenyum tulus ke arah kakaknya.

"Apa pun untuk mu Sweety" Jack tersenyum hangat.

"Ini untuk mu" Jack memberikan sebuah kalung cantik dengan liontin berlian, ada ukiran bertuliskan j&j inisial nama mereka berdua didalam berlian itu. Valey menatap kalung itu dengan tatapan berbinar kagum.

"Terimakasih  kak Jack, aku menyayangi mu " Valey memeluk kakak nya itu. "Hiks... aku beruntung memiliki saudara seperti mu" lirih Valey.

"Sstt.. aku juga menyayangimu" Jack mengusap air mata yang menetes di pipi saudara kembarnya itu.

Jack memasang kalung tersebut. Valey sangat senang mendapatkan hadiah dari kakaknya ini. Kalung tersebut begitu indah saat Valey memakai nya.

"Untuk ku mana?" tanya Jack kepada Valey.

"Hehe tenang ini" Valey memberikan sebuah gelang untuk Jack.

"Kau membuatnya untuk ku?"

"Tentu Bear, kau suka?" Jack mengangguk mengiyakan. Valey pun memasangkan gelang tersebut di tangan kakaknya.

"Ayo pulang" Ajak Jack karena hari sudah sore.

"Ayo" mereka pun berjalan sesekali bercanda menuju istana. Valey tak semurung tadi ia sangat senang sekarang.

Jack dan Valey mengernyitkan dahinya bingung pasalnya istana sangat sepi dan gelap.

"Apa yang terjadi?" Valey tampak panik

"Entahlah" jawab Jack lalu mereka pun masuk kedalam istana. Valey tampak takut,ia memegang erat tangan kakaknya. Lantai tampak di penuhi pecahan keramik. Susana istana sangat berantakan.

"Kak valey takut"Valey mulai terisak pasalnya ia takut hal buruk terjadi pada Mommy dan Daddy nya. Pikiran buruk terus menerus memenuhi kepalanya.

"Sstt,ada aku disini,tenang" Jack tampak waspada.

PRANGG!

Suara pecahan kaca terdengar menggema di ruangan tersebut. Valey memekik lalu menangis karena takut, ia memeluk erat kakaknya itu.

"Kak, hiks.." Valey terisak, keringat dingin bercucuran menandakan jika ia benar-benar takut.

"Tenang Valey biar aku periksa dulu" namun belum juga Jack melangkah Valey sudah menangis semakin parah.

"Sweety.. semua akan baik-baik saja" Jack mencoba meyakinkan adiknya itu.

"Aku ikut" rengek Valey, membuat Jack menghela nafasnya berat.

Mereka pun berjalan mencari saklar lampu hingga..

DUAR!!

"Sureprise!?" teriak orang disana. Sontak Valey dan Jack kaget bukan main. Refleks mereka mundur beberapa langkah dengan sikap waspada.

"Happy birth day to you.. happy birth day to you ....." semua orang menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Valey menutup mulutnya tak percaya, sedangkan Jack ia tampak santai, dengan wajah datarnya itu karena ia begitu benci keramaian.

"Happy birth day Sayang" teriak Angel lalu memeluk kedua anak nya.

"Thanks Mom" kata Jack dan Valey bersamaan. Mereka berpelukan disana, Bryan juga ikut memeluk anak kembarnya itu.

"Anak Daddy sudah besar sekarang" Bryan memeluk ketiga orang yang paling penting dalam hidupnya.

"Sudah ayo kalian siap-siap dulu, malam ini akan ada pesta besar disini" Angel mengusap wajah kedua anaknya.

"Aaaa Valey senang" Valey sangat girang, sedangkan Jack ia menghembuskan nafasnya kasar.

"Aku benci ini" batin Jack.

"Yuhu... Kita akan berpesta"teriak Serge melalui mindlink.

"Yasudah kau saja yang berpesta aku tidak suka" sahut Jack.

"Tubuh kita sama bodoh!"Serge sangat kesal. Mereka berdua memiliki sifat yang bertolak belakang, oleh karena itu mereka tak pernah akur sama sekali.

"Terserah!" Jawab jack singkat membuat Serge mendengus kesal.

"Dasar gunung es%&#&&%%#*#**" Jack langsung memutuskan mindlink-nya karena malas mendengar ocehan Serge.

•••

VALEY POV

Setelah seharian ini aku dibuat kesal karena tak ada seorang pun yang ingat ulang tahun ku dan Jack, sekarang aku senang, karena di beri kejutan oleh mereka. Sungguh aku merasa sangat beruntung memiliki kembaran seperti Jack, di balik sifat dinginnya itu ia sangat posesif dan menyayangi ku, dia selalu ada saat aku butuh sandaran, itulah Jack. Pasti mate-nya sangat beruntung memiliki Jack. Aku harap mereka secepatnya bertemu.

"Valey aku sangat senang sekarang" mindlink Ruby Wolf ku.

"Aku juga sangat senang Ruby"

Aku memekai gaun berwarna merah hiasan bunga berwarna Gold yang telah di siapkan oleh Mommy. Semuanya akan serba merah , hitam dan gold. Hari ini juga kak Jack akan di angkat sebagai Alpha Pack Golden Red Eclipse menggantikan Alpha sebelumnya yaitu Daddy. Memang sebenarnya masih terlalu muda bagi kak Jack, tapi kalian tahu kan Daddy seperti apa.

Dia tak mau menerima penolakan!

Tok..Tok..Tok..

Pintu kamar ku di ketuk beberapa kali, aku pun bergegas membuka pintu kamarku. Ternyata sudah ada Jack,Nadine, dan Nancy.

"Happy birth day princess Jessie"  Nadine dan Nancy langsung memeluk ku.

"Thanks girls"

mereka berdua adalah sahabatku. Nancy Daren Fernand adalah putri bungsu Uncle Andrew dan Aunty Melly. Dia memiliki seorang kakak laki-laki namun kakaknya itu sekolah di luar Negeri. Aku dengar ia akan datang malam ini. Tapi sudahlah aku tidak perduli, dia bukan siapa-siapa bukan.

"Happy birth day prince Jacques" kata Nadine dan Nancy lagi. Mereka tersenyum manis namun hanya di balas senyuman tipis terpaksa oleh Jack.

"Thanks" jawab kak Jack singkat.

Sudah ku duga itu jawabannya. mereka sudah tahu jika kakak ku ini sangat irit bicara. Mereka sudah biasa dengan sikap dingin Gunung Es ini.

Kami pun memutuskan untuk turun, Nancy dan Nadine memisahkan diri dari kami. Saat kami turun semua pandangan mengarah kepada kami , mereka tersenyum hangat kepada kami. Tiba-tiba aku mencium bau seperti kayu-kayuan dan aroma maskulin yang menyeruak di penciumanku, dan itu membuat ku sangat mabuk.

"Mate..Mate..Mate.." teriak Ruby melalui mindlink sangat girang.

"Kau juga merasakannya Ruby" kata ku

"Auuuu...." Suara Ruby memenuhi kepala ku

" Ayo kita cari" aku pun menoleh kekiri dan kekanan sungguh di sini sangat ramai sangat sulit menemukan mate ku.

Jack yang melihat ku tampak bingung pun bertanya."Sweety ada apa ?" tanya nya karena melihat ku tampak gelisah.

"Mate Bear.. Mate ku ada disini" kata ku senang, Jack juga tampak antusias, kami hendak melangkah untuk mencari namun suara Dad menginterupsi.

"Mohon perhatiannya semua" Dad berbicara dengan Alpha tone-nya dan tentu saja itu membuat semua orang melihat kearahnya. Mommy memindlink kami agar segera naik ke atas panggung. Kami pun berjalan menuju Daddy dan Mommy.

"Hari ini adalah hari ulang tahun anak kami yaitu Pangeran Jacques dan Putri Jessie , sekaligus pengangkatan putra ku Pangeran Jacques sebagai Alpha Pack Golden Red Eclipse menggantikan ku" kata Dad to the point. Itulah yang aku suka dari Daddy. Ia tak suka basa basi.

Pertama-tama kami melakukan ritual pengangkatan kakak ku sebagai Alpha. Kakak ku tampak mempesona dengan aura kepemimpinan nya yang kental, ia melukai tangannya dan meneteskan darah di sebuah gelas perak. Kemudian darah itu di letakkan di sebuah batu dan di bacakan beberapa mantra.

Aku tahu kakak ku belum siap, tapi keputusan Daddy itu mutlak dan kakak ku tak kan mungkin membantah, karena dia sangat penurut. Malam ini bukan hanya ada ritual pengangkatan kakak ku sebagai Alpha, tapi juga acara pengankatan Kak Adam sebagai Beta kak Jack.

Setelah pengangkatan kak Jack dan Kak Adam sebagai Beta dari kak Jack, tibalah saatnya kami meniup lilin dan memotong kue ulang tahun. Semua orang menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk kami. Kak Jack menggenggam tangan ku karena dia tahu aku sangat gugup. Kami pun memejamkan mata dan membuat permintaan. Lalu menciup lilin bersama.

Terdengar suara tepuk tangan meriah saat kami meniup lilin. Aku dan Kak Jack pun memotong kue bersama, aku memberikan suapan pertama pada Daddy dan Kak Jack memberikan suapan pertama kepada Mommy. Semua orang bersorak ria melihat kehangatan keluarga kami. Acara berlangsung meriah , kak Jack melarikan diri dari pesta karena ia sangat benci keramaian. Ya, gunung es itu lebih senang menyendiri dan begitu benci keramaian.

"Val .. Mate.. Mate.."

Ruby kembali memindlink ku, memberitahu jika Mate kami berada di sini, dan benar aroma memabukan itu kembali menyeruak, aku pun mengikuti kemana arah aroma itu hingga seketika tubuhku membeku, nafasku tercekat melihat mate ku bersama seseorang.

•••

VALEY POV

Seketika tubuh ku membeku, nafasku tercekat melihat Mate ku bersama seseorang. seorang wanita cantik, mereka sedang berciuman disana.

"Ruby kurasa kita salah" lirih ku, entah mengapa ini sangat sakit. Nyeri dapat aku rasakan di sekujur tubuh ku.

"Tidak valey dia Mate kita" Ruby masih bersikeras ingin bertemu Mate-nya.

"No!, kau lihat dia sudah memiliki gadis lain"

Aku menolak dengan tegas, menekan rasa sakit yang aku rasakan. Perlahan aku berbalik, air mata ku telah mengancam untuk jatuh. Aku pun melangkah pergi, sungguh ini sangat sakit. Sudah lah mungkin dia tak membutuhkan ku. Air mata yang sedari tadi aku tahan akhirnya luruh bersamaan dengan rasa nyeri yang terus menghantam hati ku. Namun secara tiba-tiba tangan ku di cekal seseorang, tubuhku seketika tersentak karena sentuhan itu. Aku berbalik, dan terkejut ternyata dia...

Mate ku ?

Sungguh aku tak percaya dengan apa yang ku lihat.

"Mate..." katanya lantang dengan Alpha tonenya , sontak semua orang melihat ke arah kami , begitupun gadis tadi yang menatap dengan tatapan kecewa.

"Kau lihat Valey, dia Mate kita"

Ruby begitu senang .

"Iya iya aku percaya " kataku.

"Kakak" teriak seseorang membuat ku dan dia menoleh ternyata itu adalah Nancy. Tunggu 'kakak' berarti mate ku adalah anak Uncle Andrew dan Aunty Melly. Kakak dari Nancy?

"Kau Mate kakak ku ?" ia menatap ku dengan tatapan berbinar senang. Aku mengangguk pelan, ia langsung memeluk ku erat. "aaaa syukurlah, " Nancy begitu senang, ia mencium kedua pipi ku dan memberikan ucapan selamat.

Mom, Dad, Uncle dan Aunty langsung datang dan memberikan ucapan selamat kepada ku.

"Aku tidak menyangka ternyata anak kita adalah pasangan mate" Uncle Andrew tampak begitu senang, ia mengelus rambutku dengan sayang.

"Iya, aku juga tidak menyangka kak" kata Mommy, binar bahagia terlihat jelas dimata Mommy.

"Selamat Sweety" Daddy memeluk ku sebentar lalu menepuk pundak Mate ku."jaga putri kecil ku ini baik-baik" Daddy mengucapkan dengan penuh penekanan.

"Baik un-" ucapan Mate ku langsung di potong Daddy."Eits.. Daddy oke"

"Baik Dad" katanya

"Kalian sudah saling mengenal?" tanya Aunty Melly.

Kami berdua menggeleng bersamaan, membuat yang lain tersenyum.

"Manis sekali" kata mommy.

Kamipun berkenalan, ia mengulurkan tangannya."Kelvin Daren Fernand"

Aku menerima uluran tangannya. "Jessie Valencia Friedrich" sungguh seperti ada sengatan listrik saat bersentuhan dengannya.

"Auuuuu... Oh Moon Goddess Mate ku sangat tampan" kata ruby girang dengan melalui mindlink.

"Benar Ruby, ia sangat tampan"

•••

KELVIN POV

Hari ini aku dipaksa Mom dan Dad untuk pergi ke pesta ulang tahun Pangeran dan putri Raja Gerard. Sekaligus acara pengangkatan Pangeran Jacques sebagai Alpha Pack Golden Red Eclipse yang merupakan pack terkuat.

"Ayo siap-siap dulu" suara mom membuyarkan lamunan ku, aku berbalik untuk melihat Mom.

"Mom, aku tidak ingin pergi"

Lebih baik aku pergi bersama kekasih ku Isabella Pavarotti, aku sangat mencintainya , dan aku berharap aku takkan bertemu Mate ku, karena aku sudah bahagia bersama gadisku sekarang.

"Tak ada penolakan "suara Dad langsung menyambut perkataan ku.

Aku hanya bisa menghela nafas ku pasrah, keputusan Dad adalah mutlak dan aku tak bisa menolak. Akupun bersiap-siap ,aku menggunakan suit hitam milikku, rambut ku sisir rapi, tak lupa dasi kupu-kupu melengkapi penampilan ku.

"Ku harap aku menemukan Mate ku disana" kata Josh Wolf ku melalui mindlink.

"Ku harap aku tak menemukan Mate ku" kata ku sinis padanya

"Apa maksud mu Kelvin, kau mencintai gadis sialan itu hah! Dia bukan Mate mu Kelvin. Jika sampai kau menandainya ku pastikan tubuh mu hancur saat itu juga" Josh mulai terbakar amarah.

"Whatever!" lalu aku memutuskan mindlink.

Aku pun turun kebawah , sudah ada adik ku Nancy , mom ,and dad disana.

"Wah, kau sangat tampan " kata adik ku.

"Em.." jawab ku singkat. Dia memutar matanya jengah.

"Ayo kita berangkat" kata dad

Kami pun berangkat menuju kerajaan Gerardious , ya karena acaranya akan berlangsung disana.Aku sangat takjub melihat kerajaan Gerardious, pasalnya saat pertama masuk kita akan melewati jalan dengan rumput yang sangat rapi, tak lupa bunga yang di tata sedemikian rupa, serta air mancur disana. Bersih, rapi, dan sangat detail . tak lupa bangunan istana yang megah dan indah terlihat banyak tamu disana.

Saat kami turun kami telah di sambut oleh para pengawal kerajaan dan pelayan disana. Ketika masuk kedalam bangunan istana aku terkejut saat seorang wanita memeluk Daddy ku, Dad juga membalas pelukam wanita itu.

"Kak Andrew" katanya lalu ia mencium kedua pipi Dad ku.

"Hai my Angel , kau makin cantik saja" Dad ikut mencium kedua pipi wanita itu.

"What?! apa apaan ini, apa Dad melupakan Mom" batin ku. Namun bukan nya marah Mom malah memeluk wanita itu

"Ah melly, aku merindukan mu" aku semakin bingung , aku hendak bertanya dengan Nancy namun anak itu sudah menghilang, "Dasar..." batin ku.

"Angel perkenalkan ini putra kami Kelvin Daren Fernand"Kata dad pada wanita itu

"Kelvin perkenalkan ini Ratu kerajaan Gerardious, sekaligus Luna pack Golden Red Eclipse, Angel Allicia Richard" kata Dad padaku.

Sontak aku terkejut pasalnya wanita itu adalah Ratu sekaligus Luna yang sangat di segani, tak lupa dia adalah sepupu Daddy.

"Hormat saya yang mulia Ratu, maaf saya tak mengenal anda" aku menunduk hormat.

"Hei... Aku ini bibi mu , jangan bersikap seperti itu dan panggil aku Aunty" katanya sembari tersenyum hangat, aku mengangguk patuh dan tersenyum.

"Wah, ia tampan sama seperti mu dulu Drew" kata seorang pria yang baru datang ia langsung memeluk Aunty Angel posesif. Ku tebak ia pasti Raja Gerard suami Aunty. Sekaligus Alpha Pack Golden Red Eclipse terlihat dari wibawanya. Ia tampak sangat memukau dengan aura kepemimpinannya yang kental.

"Sayang, perkenalkan ini Kelvin Daren Fernand, dan Kelvin ini suami Aunty Bryan Gerard Friedrich" kata Aunty , aku menatap Alpha Bryan dengan tatapan memuji, ia sangat keren.

"Hormat saya Yang Mulia Raja" kata ku menunduk hormat, ia menepuk pundak ku dan tersenyum.

"Jangan seformal itu, aku paman mu panggil aku Uncle Bryan" katanya sembari tersenyum.

Aku tak menyangka Raja dan Ratu Gerardious begitu ramah dan baik, ia bahkan tidak sombong seperti Raja dan Ratu kebanyakan.

•••

VALEY SIDE

Setelah pertemuan malam itu Valey tampak semakin ceria , namun ia belum boleh ikut dengan mate-nya sebelum ia berumur 20 tahun. Alasannya, ya karena Valey masih terlalu muda, dan yang pastinya Bryan dan Angel masih ingin lebih lama menghabiskan waktu mereka dengan Pangeran dan Putri mereka.

Seperti biasa di pagi yang cerah Valey sudah siap dengan gaun soft pink miliknya untuk memulai harinya. Ia dengan ceria menuju kamar Jack , karena hari ini mereka akan berkunjung ke Pack Silver Moonlight.

"Morning Prince Jacques"

sapa Valey dengan ceria, senyum mengembang indah di wajahnya.

"Morning too Princess Jessie" jawab Jack sembari tersenyum hangat. Mereka pun turun ke bawah untuk sarapan bersama Mom dan Dad mereka.

"Morning Mom, Morning Dad" sapa Valey dan Jack bersamaan , seperti biasa Valey akan mencium Mom dan Dadnya terlebih dahulu.

"Hari ini kalian pergi berdua ya" kata Bryan .

Valey yang kaget langsung berteriak.

"What??!"

Jack yang merasa terusik langsung berkata " Berisik!" Valey mendengus kesal karena ucapan kakaknya itu.

"Dasar gunung es" gerutu Valey

"Dad ada Pertemuan hari ini Sweety, jadi kami tidak bisa menemani kalian ke sana" kata Angel lembut, agar putrinya itu mengerti.

"Iya Sweety maaf ya" tambah Bryan.

"Em baiklah Dad, Mom. Setidaknya ada kak Jack" kata Valey .

Mereka pun melanjutkan sarapan mereka dalam diam , hanya dentingan sendok dan garpu yang beradu terdengar disana.

•••

AUTHOR POV

Valey sudah siap untuk berangkat, begitupun Jack, mereka berangkat menggunakan mobil dengan Jack yang menyetir, karena jack lebih suka menyetir sendiri.

"Aku sudah tidak sabar menemui mate ku" mindlink Ruby Wolf Valey.

"Aku juga sama Ruby, " jawab Valey dengan senyum manisnya.

"Kamu gila?" tanya Jack singkat, tanpa menoleh ke arah Valey. Sedari tadi adik nya itu tak berhenti tersenyum sendiri.

"Bukan urusan mu kak! Kakak lebih baik fokus menyetir saja" kata Valey kesal

"Oh" jawab Jack singkat, membuat Valey menggeram marah.

"Jack..." teriak Valey tak terima.

"Berisik! "Satu kata menusuk dari Jack membuat Valey diam. percuma saja dia mengajak kakak nya itu berdebat untuk meluapakan kekesalannya, karena Jack hanya akan menjawab dengan kata-kata singkat nya itu, dan itu hanya membuat mood Valey hancur.

Cit...

Akhirnya mereka pun sampai di Pack Silver moonlight, sudah ada Andrew dan Melly yang menyambut mereka

"Haii Uncle Aunty" teriak Valey girang saat sampai disana.

"Dasar cempreng" gerutu Jack.

"Itu saudara kembar mu Jack" kata Serge melalui Mindlink.

"Iya, jangan lupa dia juga kembaran mu" kata Jack lalu ia memutuskan mindlink mereka.

"Ayo masuk" ajak Melly, mereka pun masuk kedalam mansion mewah milik Andrew . mereka pun duduk di ruang tamu.

"Maaf sebelumnya , kami hanya bisa menemani kalian sebentar" kata Andrew.

"Memangnya Un- eh Dad dan Mom mau kemana?" tanya Valey.

"Kami ada pertemuan, dan pasti Mom dan Dad kalian juga ada disana" kata Melly.

Valey pun mengangguk mengerti mendengar penjelasan Melly.

"Kalau begitu kami berangkat dulu ya " kata Andrew.

Valey dan Jack pun mengangguk mengiyakan. Kemudian datanglah Nancy .

"Putri Jessie .. Pangeran Jacques" kata Nancy .

"Hai Nancy" kata Valey.

"Sudah lama disini?" tanya Nancy.

"Tidak, kami baru datang . eh iya dimana Kelvin?" tanya Valey karena sedari tadi ia tak melihat kehadiran mate-nya itu.

Seketika Nancy membeku, ia tak tahu harus memberitahu sahabatnya atau tidak. Valey bingung melihat perubahan sahabatnya itu, begitu pun Jack ia mengernyitkan dahinya ,

"Kurasa ada yang tak beres" batin Jack.

"Entah kenapa aku kurang suka dengan mate Valey" kata Serge melalui mindlink.

"Aku juga sama" jawab jack. Ia memang kurang suka dengan Kelvin karena malam itu Jack melihat Kelvin bersama Gadis lain. Dan ia juga melihat kembarannya itu merasakan sakit hati saat melihat mate-nya itu berciuman dengan gadis lain.

"Akan ku bunuh dia kalau dia macam-macam" batin Jack.

"Aku akan membantu mu untuk membunuhnya juga Jack" kata Serge melalui mindlink.

"Nancy ada apa? Dimana Kelvin?" tanya Valey sekali lagi. Ia benar-benar bingung sekarang.

"Kak Kelvin.. Dia.." Nancy tampak sulit berbicara..

"Dia kenapa?" tanya Valey , seketika rasa khawatir menerpanya.

"Val mate kita kenapa?" tanya ruby melalui mindlink.

"Aku tak tahu Ruby" kata Valey ia sangat khawatir sekarang.

"Nancy?" kata Valey.

"Dia.. Ada di taman belakang" kata Nancy ia tampak takut .

Valey pun segera berlari menuju taman belakang Mansion, namun langkahnya terhenti dan ia berbalik ke arah Nancy."Nancy , jalan ke taman belakang mansion ini lewat mana?" seketika suasana tegang menjadi hilang karena pertanyaan koyol dari Valey.

"Hhahahahaha konyol sekali kembaran mu jahahaha" Serge tertawa terbahak-bahak

"Kembaran mu juga" kata Jack, ia tersenyum tipis melihat kelakuan kembarannya itu.

•••

AUTHOR POV

"Nancy , jalan ke taman belakang mansion ini lewat mana?" seketika suasana tegang menjadi hilang karena pertanyaan konyol dari valey.

"Hhahahahaha konyol sekali kembaran mu jahahaha" Serge tertawa terbahak-bahak

"Kembaran mu juga" kata Jack, ia tersenyum tipis melihat kelakuan kembarannya itu.

Nancy tersenyum geli lalu menunjukkan jalan menuju taman belakang mansion milik keluarganya itu. Dengan semangat 45 Valey pergi ke arah yang telah di beritahu oleh Nancy, Jack lebih memilih untuk duduk dan mengobrol bersama Nancy dan Troy Mate Nancy sekaligus Beta dari Alpha pack Silver Moonlight yaitu Kelvin.

Jack larut dalam obrolannya dengan Troy dan Nancy, ia tampak akrab dan tak canggung karena sebelumnya Troy dan Jack sangat dekat.

"Kau sudah menemukan Mate mu Jack?" tanya Troy.

"Em.. Belum" jawab Jack singkat, ya ia memang belum menemukan mate-nya hingga sekarang .

"Kita pasti menemukan Mate kita Jack tenang saja" kata Serge melalui mindlink.

"Semoga saja" jawab Jack.

"Semoga kak Jack cepat bertemu dengan Mate kakak ya" kata Nancy.

"Ya .." kata Jack singkat.

"Wah.. Dari dulu kau sangat pelit bicara" Troy yang terkekeh melihat Jack yang selalu irit bicara, dingin dengan aura kepemimpinan yang kental tak lupa tatapan yang selalu mengintimidasi lawan bicaranya.

Tiba-tiba Jack merasakan ada hal yang janggal dengan dirinya, bukan lebih tepatnya Valey. Mereka berdua bisa merasakan rasa yang sama seperti layaknya Mate, seperti ada hubungan batin di antara mereka berdua, ya karena mereka adalah kembar.

"Jack apa yang terjadi dengan Valey dan Ruby" tanya Serge

"Aku tidak tahu Serge" jawab Jack entah mengapa ia merasa jika Valey sekarang sedang merasakan sakit hati seperti 1 tahun lalu saat dia bertemu dengan Mate nya.

"Jack ada apa?" tanya Troy yang merasa ada perubahan dari Jack. Jack hanya menggelengkan kepalanya.

"Dimana jalan menuju taman belakang?" tanya Jack pada Nancy.

Lalu mereka bertiga pun berjalan menuju taman belakang, setelah sampai disana seketika emosi Jack memuncak, rahangnya mengeras, tangannya mengepal tak lupa aura intimidasi Jack semakin kental. Di depan sana ia melihat Valey menangis melihat Mate-nya yang lebih memilih berduaan dengan gadis yang sama.

"Shit!" umpat Jack, Troy dan Nancy bergidik ngeri melihat Jack yang telah terbakar amarah.

"Valey!" teriak Jack dengan Alpha tone nya sontak Valey tak terkecuali Kelvin dan Isabella yang melihat kearah Jack. Valey berlari langsung menerjang tubuh kakaknya itu dan memeluk erat .

"Jack.. Kenapa sesakit ini.." lirih Valey yang terisak.

"Apa yang terjadi Sweety?" lirih Jack seketika emosinya mereda melihat Valey yang terisak di pelukannya itu.

"Bawa aku pergi Jack, aku tak mau bertemu Mate ku, aku tak mau memiliki Mate .. Aku benci Mate ku." kata Valey yang membuat Nancy ,Jack,Troy tak terkecuali Kelvin membeku sedangkan Isabella ia tersenyum senang.

"Ayo kita pulang" kata Jack , ia menggendong adiknya itu, namun langkah mereka terhenti,

"Jessie.." teriak Kelvin dengan Alpha tone nya.

Valey tersentak, ia melihat ke arah Kelvin dan menyuruh Jack untuk menurunkan dirinya.

"Jessie, ini bukan seperti apa yang kau lihat.. Aku juga benci Kelvin. Maafkan aku Jessie" lirih Josh , ya ia mengambil alih tubuh Kelvin.

"Josh.. " kata Valey, ya selama ini Valey tahu kalau hanya Josh yang menginginkannya sebagai mate bukan Kelvin .

"Maafkan aku" lirih josh, Valey memeluk tubuh Kelvin, erat.

"Aku tetap Mate mu, aku akan tetap hanya menjadi milik mu" lirih Valey,

"Akan ku pastikan tidak akan ada orang lain yang akan menjadi Luna ku" kata Josh penuh penekanan.

•••

AUTHOR POV

Valey dan Jack pun pamit pulang, Kelvin yang di kendalikan Josh pun memeluk tubuh Valey erat dan mencium dalam-dalam aroma matenya itu.

"I love you Amour" kata Josh

"I love you too Alpha" kata Valey dan Ruby bersamaan.

Jack dan Valey pun pulang, sepanjang perjalanan Valey menceritakan kejadian yang menimpanya tadi.

~flashback on

VALEY SIDE

Setelah menanyakan arah menuju taman belakang mansion , Valey pun berjalan dengan semangat 45 sembari bersenandung ria.

"Valey aku tak sabar melihat mate ku" kata Ruby melalui mindlink.

"Aku juga Ruby, aku sudah tak sabar" kata Valey.

Ia pun melangkah terus melangkah, hingga akhirnya ia pun sampai. Namun seketika senyumnya luntur saat melihat Mate-nya bersama gadis yang sama saat ia pertama kali bertemu mate-nya.

"Kelvin" lirih Valey, akan tetapi masih bisa di dengar oleh Kelvin, Kelvin yang sedang tertawa seketika menghentikan tawanya dan menatap dengan tatapan tajam dan dingin kepada Valey.

"Aku Mate-nya kenapa dia sangat dingin dengan ku" batin Valey.

Valey mencoba tersenyum dan melangkah mendekat ke arah Kelvin . Kelvin dan Isabella menatap Valey tak suka , seolah Valey adalah hal yang tak diinginkan di dunia ini.

"Kenapa kau kesini?" tanya Kelvin dengan nada dingin dan menusuk.

"Aku ingin me-" ucapan Valey langsung di potong oleh Kelvin.

"Menemui ku em.." kata Kelvin dingin ia tersenyum sinis ." ck.. Kau fikir aku akan merindukan mu, dan akan senang saat kau datang?" kata Kelvin lagi

"Kel-" lagi-lagi ucapan Valey di potong.

"Itu dalam mimpi mu, di dunia nyata aku bahkan tak menginginkan kehadiran mu" kata Kelvin sinis. Seketika tubuh Valey membeku, nafasnya tercekat, bagai di hantam beribu belati hatinya sangat sakit. Air matanya pun tak terbendung lagi.

"Ck.. Mau kau menangis darah sekalipun aku tak akan pernah mencintaimu" bentak Kelvin lalu ia menarik Isabella pergi dari sana menjauh.

Valey tak kuasa menahan tangisnya lagi, seketika tubuhnya lemas ia tak mampu menopang tubuhnya lagi. Rasa sakit menjalar keseluruh tubuhnya.

"Ruby.. Ini sakit.." lirih Valey pilu.

"Maafkan aku Val, seharusnya aku sadar jika Mate kita sangat berengsek" kata Ruby melalui mindlink.

"Oh Moon Goddes kenapa? .. Kenapa mate ku tak mau menerima ku?" lirih Valey pilu. Cukup lama ia disana hingga suara jack mengintrupsi.

~flashback off

"Sstt.. Jangan menangis lagi " Jack berusaha menenangkan Valey, ia menghentikan mobil, dan memeluk adiknya itu.

"Kak, jika kau bertemu Mate mu, sayangi dia seperti kau menyayangi Mom, Dad, dan aku" lirih Valey.

"Pasti Sweety" Jack mengelus lembut surai coklat Valey, memberikan rasa nyaman pada adiknya itu. Jack membiarkan adiknya menumpahkan air mata di dada bidangnya.

"Aku takkan seberengsek dia" batin Jack.

"Aku tak tahu apa kurangnya Jessie, dasar berengsek sialan" kata Serge penuh amarah.

•••

AUTHOR POV

Setelah kejadian di hari itu, Valey tampak murung ia tak seceria dulu. Senyum manis dan sikap nya yang riang tak lagi terlihat. Hanya luka dan duka yang terlihat jelas di matanya.

Jack dan Valey menutupi kejadian yang menimpa Valey, Valey berusaha tetap tersenyum dan seolah senang saat bertemu Mate-nya. Hal itu sungguh sangat menyiksa nya, menyakiti perasaannya ketika mengingat perlakuan Kelvin kepada nya selama ini.

"Bagaimana kunjungan kalian?" tanya Bryan saat mereka berkumpul di taman istana untuk minum teh bersama.

"Menyenangkan Dad, Mate ku sangat posesif dan menyayangi ku" Valey terseyum senang, menutupi kesedihannya, agar Dad dan Mom nya percaya jika ia memang sangat bahagia sekarang.

"Jack, adik mu itu gadis yang kuat ya, lihatlah ia masih saja membanggakan mate nya yang berengsek itu" Serge memindlink Jack.

"Benar Serge, aku tak tahu harus bagaimana, entah apa rencana Moon Goddes untuknya" balas Jack.

Ia tersenyum tipis melihat adiknya itu, menceritakan betapa senangnya ia bertemu Mate nya. Padahal Jack sangat tahu jika hati Valey sangat perih menerima kenyataan sebenarnya. Hal tersebut membuat emosi Jack bergemuruh, ia ingin sekali membunuh Mate adiknya itu.

"Baguslah Mom juga ikut bahagia Sweety, dan Mate mu itu sama posesifnya dengan Daddy mu" Angel senang mendengar cerita Valey tentang Mate nya.

"Iya mom, Valey pasti bahagia " kata Valey terdengar lirih saat menyebut kata bahagia.

"Val kenapa kau tidak menceritakan apa yang sebenarnya terjadi" Ruby memindlink Valey.

"Ruby, aku tidak mau Mom dan Dad terbebani hanya karena masalah ku" lirih Valey.

"Aku bangga pada mu Val" Ruby merasa bangga dengan sikap Valey yang dewasa dalam menghadapi masalah nya.

"Terimakasih Ruby"

Mereka menikmati minum teh mereka sembari bersenda gurau. Valey memegang beberapa lembar foto Mom and Dad nya saat masih sekolah.

"Foto Mom dan Dad bagus semua, lucu. Mom sama Dad pacaran dari SMA ? " tanya Valey yang penasaran.

"Dad kamu itu tidak pernah menjadikan Mom pacarnya, Mommy di gantung bertahun-tahun oleh Daddy mu itu" kata Angel ,ia mencebik kesal mengingat dirinya dan Bryan dulu.

"Siapa yang menggantung kamu, kamu nya aja yang Baper " jawab Bryan yang membuat Angel merajuk mode on.. Ya itulah mereka walau sudah tua masih saja seperti ABG labil. Valey membelalakkan matanya mendengar jawaban Dad nya, mulutnya sedikit menganga karena kaget. Jack yang melihat ekspresi adiknya tersenyum tipis.

"Sweety sadarlah.." Jack terkekeh geli melihat ekspresi adiknya itu.

"Ha---ah iya " Valey tersentak lalu menormalkan ekspresinya kembali.

"Bercanda sayang, aku tidak ingin menjadikan kamu pacar ku, karena aku ingin kamu menjadi istri ku" bujuk Bryan , Valey dan Jack terkekeh geli melihat Daddy nya mencoba membujuk Mommynya yang merajuk.

"Kak lihat deh lucu ya.." Valey menunjukkan dua buah foto kepada Jack.

"Cocok " kata jack singkat.

Setelah urusan Angel dan Bryan selesai. Mereka pun kembali bersenda gurau hingga Valey menemukan sebuah Foto yang membuat rasa penasarannya bertambah berkali-kali lipat.

"Kak ini foto apa?" tanya Valey polos, Jack terkekeh lalu menaikan bahunya tanda ia tak tahu. Lalu Valey pun menunjukkan foto tersebut kepada Mom dan Dad nya.

"Mom dad ini foto apa?" kata Valey yang menunjukkan sebuah foto kepada kedua orang tuanya

Seketika wajah Angel memerah karena malu, dan Bryan ia tersenyum jahil.

"Itu ritual yang di jalankan setiap anggota kerajaan setelah menikah" kata Bryan santai.

Angel mencubit perut Bryan , yang membuat Bryan malah tertawa geli mengingat kejadian tersebut.

"Memangnya apa saja yang Mom dan Dad lakukan saat ritual itu ?" tanya Valey lagi dengan polosnya.

Seketika tawa Jack dan Bryan pecah, Angel berusaha menutupi wajahnya karena malu jika mengingat kejadian itu.

"Ahahaha adik mu itu polos atau bego sih" Serge ikut tertawa geli mendengar pertanyaan Valey.

"Dia juga adik mu Serge" kata Jack mengingatkan.

"Hahahahahaa.. Biarkan nanti kau akan tahu sendiri Sweety" kata Bryan disisa tawanya.

"Sudah-sudah jangan bahas itu lagi" kata Angel final.

"Kau malu em" kata bryan melalui mindlink kepada Angel.

"Bryan!!" balas Angel , Bryan terkekeh geli lalu memeluk istrinya itu dari samping.

"I love you My Beautiful Angel" kata Bryan

"I love you too My Possesive Mate" kata Angel, lalu Bryan mencium pucuk kepala istrinya. Ya, begitulah mereka, mereka tak sungkan mempertontonkan kemesraan mereka pada anak-anaknya.

"Semoga saja kita memiliki Mate cantik dan baik hati seperti Mommy" kata Serge.

"Aku juga berharap begitu Serge, " kata Jack ia tersenyum melihat Mom dan Dad nya yang begitu serasi ,dan semakin mesra setiap waktu.

Berbeda dengan Jack, Valey tersenyum miris melihat kemesraan Mom dan Dad nya, tak terasa setetes air matanya menetes, ia segera menghapus air matanya itu secepat mungkin agar tak terlihat. Seketika hatinya nyeri saat menerima kenyataan yang harus ia hadapi.

"Ruby, andai Mate kita seperti Daddy yang selalu mencintai Mommy, dan sangat posesif" lirih Valey,

"Aku juga ingin begitu val, berdoalah agar Mate kita berubah" lirih Ruby pilu, bagaimana tidak Mate-nya begitu dingin terhadap mereka.

"Kau harus ingat Ruby, hanya dalam mimpi dia mencintai kita, dan ku harap aku selalu tertidur agar aku bermimpi dicintai oleh nya" lirih Valey lagi.

Jack yang melihat perubahan Valey pun, langsung meminta izin agar mereka kembali ke dalam istana terlebih dahulu.

"Mom, dad kami kembali kedalam dulu" kata Jack sopan.

"Baiklah, " kata Bryan dan Angel bersamaan.

Jack pun mengajak Valey untuk masuk, dia menggenggam tangan Valey erat, seolah memberikan kekuatan untuk adiknya itu.

"Bersabarlah Sweety, kita tidak tahu apa rencana Moon Goddes kedepannya" kata Jack mencoba menenangkan Valey.

"Aku beruntung memiliki saudara seperti mu Jack" lirih Valey ia kembali menangis. Jack memeluk adiknya itu, membiarkan Valey menumpahkan air matanya.

"Sstt.. Masih ada aku okay" Jack mencoba menenangkan adiknya. Jack membawa Valey kedalam pelukannya, membiarkan Valey meluapkan semua emosi nya.

"Hiks... Hiks... Kenapa Mate ku sangat membenci ku hiks..." lirih Valey di sela isakannya. Jack mengelus lembut rambut Valey, mengecup pucuk kepala adiknya itu. Memberi kekuatan dan kehangatan kepada adik kesayangan nya, Valey.

"Ku pastikan dia akan menarik kata-katanya itu suatu hari nanti" kata Jack penuh misteri. Ia tersenyum miring, Jack begitu ingin melihat kehancuran Kelvin.

•••

KELVIN POV

Pagi ini seperti biasa aku menjalani aktifitas sehari-hari ku, mandi, sarapan, dan pastinya hari ini aku sangat senang karena kekasih ku datang untuk menemui ku.

"Morning" aku menyapa Mom, Dad, Nancy dan Troy . Troy adalah Beta ku, dan dia adalah Mate adik ku.

"Morning " jawab mereka bersamaan . aku pun duduk di kursi tepat di samping kanan Dad.

"Kau sudah tahu kan jika Putri Jessie mate mu akan berkunjung kesini" kata Dad membuka pembicaraan.

"Yes.. Akhirnya aku akan bertemu Mate ku lagi" kata Josh girang melalui mindlink.

"Menganggu saja" kata ku, aku menghela nafas ku panjang,

"Kenapa dia kesini?" tanya ku.

"Tentu saja untuk bertemu dengan mu, kalian itu Mate seharusnya kalian harus tinggal bersama sekarang" kata Mommy .

"Aku berharap takkan pernah tinggal dengannya" batin ku.

"Iya , dua tahun lagi kalian akan tinggal bersama dan menikah" kata Dad, aku tersedak karena kaget, mom segera memberi ku segelas air .

"Apa tidak terlalu cepat ?" kata ku.

"Tidak, kalian harus menikah secepatnya" kata Dad, aku hanya bisa mengangguk patuh karena apa pun keputusan Dad tak bisa di ganggu gugat.

"Kenapa harus dia yang menjadi Mate ku, dan kenapa aku harus bertemu dengannya.. Arrgghhh shit!" batin ku.

Sungguh sedikit pun aku tak ingin hidup dengannya. Ku akui dia cantik, sangat cantik, tubuh bagus , aroma lavender dan aroma caramel yang memabukkan menyeruak dari tubuhnya, jujur aku menyukai semua dari dirinya. Tapi aku sudah cinta dengan Isabella dan sampai kapan pun aku hanya tetap mencintai kekasih ku Isabella.

Setelah sarapan aku pun memutuskan untuk duduk di taman belakang mansion, hingga tiba-tiba mata ku di tutup, aku sudah tahu siapa itu, ya itu adalah kekasih ku Isabella Pavarotti.

"Aku sudah tahu itu dirimu sayang" kata ku, dia pun melepaskan tangannya dari mata ku dan duduk di samping ku.

"Kenapa kau selalu tahu " ia mencebik kesal, wajahnya begitu menggemaskan.

"Tentu aku tahu sayang" aku mencubit kedua pipinya, mengacak rambutnya,, lalu membawanya kepelukan ku.

Kami pun duduk disana sembari bersenda gurau.

"Shit! Bukan jalang ini Mate mu bodoh!" bentak Josh melalui mindlink.

"Persetanan dengan Mate" kata ku lalu memutuskan mindlink secara sepihak.

Tak bisakah dia tidak berbicara tentang mate, mate , mate dan mate, aku muak dengan itu semua. Aku tidak membutuhkan mate dan aku membenci mate ku .

Aku tertawa melihat tingkah lucu Isabella. Dia begitu lucu dan menggemaskan bagi ku. Dia begitu sempurna di mata ku. Namun tiba-tiba suara seseorang membuatku seketika menghentikan tawa ku, aku sudah tahu siapa dia, aku melirik ke arahnya tajam.

"Mate ku... Oh amour kau sangat cantik" kata Josh senang.

"Tak menarik sedikit pun!" kata ku.

Lalu gadis itu mendekat kearah ku dan Isabella , aku menatapnya tak suka, tentu saja aku tak suka, karena dia menganggu saja.

"Kenapa kau kesini?" tanya Ku dengan nada dingin dan menusuk.

"Aku ingin me-" aku langsung memotong kata-katanya.

"Menemui ku em.." kata Ku dingin aku tersenyum sinis ." ck.. Kau fikir aku akan merindukan mu, dan akan senang saat kau datang"

"Kel-" aku memotong ucapannya lagi.

"Itu dalam mimpi mu, di dunia nyata aku bahkan tak menginginkan kehadiran mu" kata ku sinis. Aku bisa melihat tubuhnya seketika ia membeku dan meneteskan air mata.

"Apa yang kau lakukan bodoh" bentak Josh pada ku, aku tak memperdulikan aku tersenyum sinis ke arahnya.

"Ck.. Mau kau menangis darah sekalipun aku tak akan pernah mencintaimu" bentak ku lalu aku menarik Isabella pergi dari sana menjauh. Aku tahu dia menangis terisak disana dan aku tak perduli.

"Shit! Perasaan apa ini" batin ku pasalnya aku bisa merasakan perih di hati ku. Cukup lama ia menangis disana , entah mengapa mendengar isakannya membuat hatiku nyeri. Sangat nyeri, dan aku bisa merasakan kesedihannya. Hingga tiba-tiba aku merasakan aura intimidasi dan gelap sangat kuat, aku bisa merasakan amarah ,hingga..

"Valey.." teriak seseorang dengan Alpha tone nya sontak aku melihat kearah suara itu, aku bisa melihat di sana ada pangeran Jacques yang menahan amarahnya, juga ada Nancy dan Troy yang bergidik ngeri merasakan aura yang di keluarkan pangeran Jacques itu.

Aku bisa melihat putri Jessie berlari kearah kembarannya itu, dan memeluk tubuhnya erat, seketika juga aura tadi mereda.

"Secepat itukah amarahnya mereda, hanya karena melihat Putri Jessie menangis" batin ku

"Tentu, karena dia bukan pria berengsek seperti mu" bentak Josh . ia memberontak namun aku sekuat tenaga menahannya.

"Jack.. Kenapa sesakit ini.." lirih Jessie yang terisak di pelukan kembarannya itu tentu aku masih bisa mendengarnya.

"Apa yang terjadi Sweety?" lirih pangeran Jacques juga, matanya terlihat sendu ke arah adiknya itu.

"Bawa aku pergi Jack, aku tak mau bertemu mate ku, aku tak mau memiliki mate .. Aku benci mate ku." kata putri Jessie yang membuat tubuh ku membeku , entah mengapa rasa sakit menghantam ku. Dia membenci ku bukan kah itu bagus, kenapa aku merasakan sesakit ini mengetahuinya.

"Bodoh apa yang kau lakukan" bentak Josh sontak aku tak bisa menahan diriku lagi. Dia mengambil alih tubuh ku sepenuhnya.

•••

AUTHOR POV

Josh mengambil alih tubuh Kelvin, dia meninggalkan Isabella disana hendak mengejar Valey, namun mate-nya itu sudah beranjak dari tempat tadi dengan di gendong oleh Jack.

"Putri Jessie...." teriak Josh dengan Alpha tone nya, yang membuat Jack mengentikan langkahnya dan Valey melihat ke arah nya. Valey pun meminta Jack untuk menurunkannya dari gendongan kakaknya tersebut.

"Putri Jessie, ini bukan seperti apa yang kau lihat.. Aku juga benci Kelvin. Maafkan aku Putri Jessie" lirih Josh , ya ia mengambil alih tubuh Kelvin.

"Josh.. " kata Valey, ya selama ini Valey tahu kalau hanya Josh yang menginginkannya sebagai mate bukan Kelvin .

"Maafkan aku" lirih Josh, Valey memeluk tubuh Kelvin, erat.

"Aku tetap mate mu, aku akan tetap hanya menjadi milik mu" lirih Valey,

"Akan ku pastikan tidak akan ada orang lain yang akan menjadi Luna ku" kata Josh penuh penekanan.

Valey dan Jack pun pamit pulang, Kelvin yang di kendalikan Josh pun memeluk tubuh Valey erat dan mencium dalam-dalam aroma matenya itu.

"I love you Amour" kata Josh.

"I love you too Alpha" kata Valey dan Ruby bersamaan.

Setelah Jack dan Valey pulang , Josh yang murka pun menyuruh Isabella untuk pulang .

"Pergilah kau dari sini, aku muak dengan mu!" bentak Josh pada Isabella

"Tapi a-" ucapan Isabella langsung di potong oleh Josh.

"Pergi!!" bentak josh lagi. Isabella pun pergi dari sana, dan Josh ia masuk kedalam mansion dan memijit pelipisnya.

"Kenapa aku terjebak di tubuh Alpha bodoh yang lebih memilih jalangnya itu di banding mate nya" lirih Josh. Ia tak habis pikir, seharusnya seorang Werewolf akan sangat mencintai mate-nya apalagi seorang Alpha, sudah di pastikan dia akan sangat posesif kepada mate-nya.

Bersambung...

BAGIAN 2

ISABELLA SIDE

Seorang gadis cantik berjalan dengan angkuh, melewati para Warior Pack dan para Maid yang menyapanya. Jika kalian bertanya dia siapa ? Pasti kalian sudah tahu bukan, siapa lagi kalau bukan gadis cantik namun angkuh dan licik Isabella Pavarotti. Ia memasuki sebuah ruangan yang sangat mewah, dengan interior berwarna hitam dan merah. Sudah ada seorang laki-laki yang duduk di sofa menunggu dirinya.

"Hai baby" sapa Isabella dengan suara yang dibuat se-sexy mungkin, malah lebih terdengar seperti desahan.

"Hai .." sapa lelaki itu , Isabella langsung duduk di pangkuannya.

"Sudah menunggu lama" tanya Isabella.

"Tidak sayang, apa ada kabar bahagia yang akan kau sampaikan?" tanya lelaki itu.

"Tentu" kata Isabella,

"Kau berhasil membuatnya membenci mate-nya ?" tanya lelaki itu.

"Tentu, dia sangat bodoh-- dia memang mencintai ku tapi dia begitu munafik untuk mengakui jika dia lebih tertarik pada Mate-nya. Kau tahu hari ini dia membuat si Putri Jessie menangis karena karena perkataan nya " kata Isabella.

"Hahahaha.. Bodoh sekali dia, jelas sekali Jessie si putri bodoh itu akan merasa sakit hati-- dan itu sama saja membuat dirinya sendiri hancur" lelaki itu tertawa puas karena rencanya berhasil. Senyum licik terukir jelas di wajah tampannya.

"Tidak lama lagi hubungan antara Golden Red Eclipse dan Silver Moonlight. Mereka akan hancur -- dan itu sangat bagus "

"Sayang kapan ini akan berakhir, aku benci berpura-pura mencintai lelaki bodoh itu terus" rengek Isabella manja pada lelaki itu, yang tak lain adalah Mate-nya.

"Secepatnya.. Sebentar lagi Dark Moon akan berkuasa dan menjadi Pack terkuat -- hahahaha!" lelaki itu tertawa jahat. Ia begitu optimis menjadi penguasa dunia Immortal.

•••

THE DARK MOON PACK

Dark Moon masih ingat dengan Pack ini ?Pack yang di pimpin oleh Tristan anak dari Merlyn orang yang telah membunuh kedua orang tua Angel Allicia Richard. Jangan lupa jika Tristan masih hidup, ia ingin membalas dendam dengan Bryan karena telah membunuh ibunya.

Tristan memiliki 2 putra dan 1 putri . anak sulungnya yang bernama Raven Delaney Harish adalah Alpha yang memimpin Pack Dark Moon sekarang. Dan jangan lupa Raven adalah Mate dari Isabella Pavarotti. Raven memiliki sifat yang jahat, dan licik sama seperti ayahnya. Berbeda dengan Alyssa Claire dan Adrian Deandra tidak seperti Raven mereka memiliki sifat baik, rendah hati dan penyayang seperti ibunya. Karena itu lah Raven mengusir ibu serta adiknya dari Pack Dark Moon.

Isabella Pavarotti. Cantik, namun angkuh dan licik, itulah deskripsi seorang Isabella. Dia bertemu dengan Kelvin di luar negeri saat mereka sekolah di sekolah yang sama. Mereka kenal cukup lama, hingga akhirnya memutuskan untuk menjalin hubungan sebagai pasangan kekasih. Cukup lama mereka pacaran, hingga akhirnya Isabella menemukan mate-nya.

Kala itu ia sedang ikut ayahnya berburu dan bertemulah ia dengan Raven, awalnya ia ingin memutuskan hubungannya dengan Kelvin namun Raven menolak, Raven yang tahu siapa Kelvin pun mulai menyusun rencana liciknya. Raven pun merasa menang telak pasalnya ia mengetahui jika Kelvin adalah Mate dari Putri Jessie Valencia Friedrich anak dari Bryan Gerard Friedrich orang yang telah membunuh neneknya.

Dendam yang telah lama tertanam membuat seorang Raven menjadi anak yang licik seperti ayahnya. Sejak saat itulah Raven dan Isabella bekerja sama untuk menghancurkan Golden Red Eclipse dan Silver Moonlight.

"Kita akan melihat kehancuran mereka tak lama lagi" kata Raven dengan seringaiannya.

"Hahahahahahahahahah" mereka tertawa jahat bersama.

•••

AUTHOR POV

Hari ini seperti hari biasanya Valey menghabiskan waktunya dengan menyendiri di air terjun di dekat Istana Gerardious. Tubuhnya memang disana tapi pikirannya entah kemana. Jack yang melihat kebiasaan baru Valey hanya bisa tersenyum miris, ia tidak tahu harus bagaimana lagi sekarang.

"Serge, apa kau tau obat untuk gadis yang patah hati ?" tanya Jack pada Serge melalui mindlink.

"Huh... Kalau aku tahu sudah lama kau ku beritahu. Kau tahu ini sudah hampir satu tahun adik mu murung seperti itu" kata Serge frustasi. Jack dan Serge selalu berusaha menghibur Valey namun sia-sia saja.

Kedua orang tua Jack dan Valey sudah mengetahui apa yang di alami Valey, awalnya mereka cukup terkejut hingga sesuatu yang janggal pun mereka ketahui. Selama hampir satu tahun ini hubungan Golden Red Eclipse dan Silver Moonlight renggang karena masalah Valey dan Kelvin. Akan tetapi itu semua hanya akal-akalan kedua Pack itu saja agar Dark Moon merasa puas.

Apa yang tidak bisa di ketahui oleh seorang Jack, dia sangat pandai dalam hal apa pun, dari awal dia sudah tahu siapa itu Isabella.

"Bertahanlah Valey, akan ku pastikan mereka meregang nyawa dengan tangan ku sendiri" Jack berkata dengan kilatan amarah di matanya. Ia benci orang-orang yang menyakiti sosok berharga dan ia cintai.

Karena kerenggangan dua Pack itu Bryan, Angel ,Melly, dan Andrew mempercepat pernikahan Kelvin dan Valey. Rencana nya Malam ini Valey akan pindah bersama Mate-nya ke Silver Moonlight, oleh karena itu malam ini akan ada pesta meriah di istana mereka.

Jack melangkahkan kakinya mendekat ke arah adiknya itu. Ia duduk di samping Valey, akan tetapi Valey tak menyadari kehadiran Jack, ia terlalu hanyut dalam lamunannya.

"Tidak baik melamun terus" Jack membuka pembicaraan. Sontak Valey terlonjak kaget dan hampir saja tercebur kalau saja Jack tidak menahannya.

"AAAAA!!." teriak Valey

"Sweety..kau ini.." Jack dengan sigap menahan tubuh Valey agar tidak tercebur.

"Hehehe, ada apa kak?" Valey terkekeh dan membenarkan posisi duduknya.

"Kau tak ingin pulang, ini sudah sore" Jack mengelus surai coklat Valey dengan sayang. Sedangkan Valey mengernyitkan dahinya.

"Sore ? bukankah aku baru kesini jam 2 tadi" Valey merasa jika dirinya baru saja duduk disana sekitar lima menit yang lalu, padahal sudah berjam-jam lamanya .

"Kau ini kebayakan melamun" Jack menyentil dahi Valey, membuat kembaran nya itu meringis kesakitan.

"Aw.." ringis Valey.

"Rasakan itu" Jack terkekeh melihat ekspresi kesal adiknya.

"Kau ini!!" Valey menyiprati Jack dengan air. "Rasakan ini rasakan!!" Valey tertawa puas,ia terus menyiprati Jack dengan air, membuat baju kakaknya itu kini basah. Jack yang tak mau kalah pun juga ikut menyiprati Valey dengan air.

Mereka berdua tertawa bersama sembari bermain air , jangan tanya lagi baju mereka, mereka basah kuyup karena bermain air.

"Kita berhasil membuatnya tertawa Jack" kata Serge

"Iya Serge, aku senang melihatnya tertawa seperti ini" Jack tersenyum, hatinya hangat melihat senyuman terbit di wajah cantik kembarannya.

"Kak.. Ayo pulang, tapi aku mau di gendong" Valey berkata dengan manja. Ya, itulah Valey sangat manja dengan keluarganya, terutama dengan Jack.

"Dasar manja" Jack mencubit pipi Valey gemas.

"Biarin wle.." Valey menjulurkan lidahnya. Jack pun menggendong adiknya itu untuk pulang menuju istana yang tak jauh dari sana. Terkadang mereka berlari yang membuat Valey berteriak karena takut jatuh, terdengar suara gelak tawa mereka di sepanjang jalan menuju istana.

"Kakak.... " Valey berteriak, ia mempererat pelukannya di leher Jack.

"Kau ingin membunuh ku!!" kata Jack karena lehernya tercekik.

"Makanya jangan lari-lari" kata Valey , dan mereka kembali tertawa bersama. Bryan dan Angel melihat kedua anaknya itu tertawa senang.

"Jack selalu bisa menghibur Valey" kata Bryan.

"Iya , dia seperti dirimu" kata Angel,

•••

Malam hari pun tiba,

Para tamu mulai berdatangan dan memenuhi Kerajaan Gerardious. Pesta yang di adakan sangat meriah, banyak kerabat dan sahabat mereka yang datang.

Valey selalu menebar senyum terbaiknya, walau sebenarnya ada kesedihan karena harus berpisah dengan keluarganya. Selain itu, mate-nya yang tak pernah menginginkan kehadiran Valey menjadi salah satu faktor utama kesedihannya.

"Ruby, bagaimana nasib kita setelah ini" lirih Valey pilu.

"Aku juga tidak tahu Val, kita harus mempersiapkan hati kita untuk tersakiti lagi Val" jawab Ruby Wolf dari Valey.

"Em.. Bagaimana pun dia, kita adalah mate-nya" Valey tersenyum, mencoba meyakinkan dirinya jika suatu saat Kelvin akan mencintai nya.

•••

JACK SIDE

Pagi hari ini suasana istana sangat sibuk karena malam nanti akan ada pesta yang meriah. Malam nanti Putri dari kerajaan mereka akan pergi ke Pack Silver Moonlight untuk tinggal bersama Mate nya. Jack pagi-pagi sekali sudah di sibukkan dengan tugasnya sebagai Alpha .

"Alpha, semua persiapannya telah selesai" kata Adam Beta dari Jack.

"Bagus, besok kita mulai bergerak " kata Jack tegas.

"Baik Alpha, " kata Adam patuh.

Adam pun meninggalkan Jack di ruangan itu. Jack memijit pelipisnya karena begitu banyak tugas yang harus ia emban sebagai seorang Alpha.

"Kau sedang sibuk?" tanya seorang Pria, Jack menoleh dan tersenyum.

"Tidak Dad" jawab Jack.

"Jangan terlalu kau fikirkan Jack, kita akan baik-baik saja" kata Bryan kepada anak nya itu.

"Tapi dad, mereka sangat keterlaluan" kata Jack.

Bryan menepuk pundak anaknya itu.

"Kau sangat peduli jika itu tentang adik mu, Dad bangga dengan mu Jack" kata Bryan.

"Dia sangat berharga bagi ku" kata Jack.

"Jagalah dia dengan baik saat Mom dan Dad mu ini pergi" kata Bryan

"Pergi?" tanya Jack

"Suatu hari kami pasti akan pergi , berjanjilah untuk tidak bersedih" kata Bryan lirih.

Jack mengangguk padahal ia masih sulit mencerna ucapan Dad nya itu. Bryan memeluk putra nya itu.

"Dad pasti akan sangat merindukan mu" kata Bryan. Entah mengapa perasaan Jack jadi tidak enak.

Jack dan Bryan mengobrol bersama, ayah dan anak itu begitu dekat. Hingga seorang wanita datang.

"Apa yang membuat kalian sesenang ini?" tanya Angel yang baru datang ia membawakan minuman untuk Jack dan Bryan.

"Dad menceritakan kisah kalian Mom" kata Jack ia masih tersenyum. Angel duduk di samping Jack dan mengelus rambut Jack sayang.

"Apa kau menceritakan yang aneh-aneh pada putra ku ini?" tanya Angel kepada Bryan,

"Tidak.. Tanya saja Jack kalau tidak percaya" kata Bryan santai, akan tetapi ia tersenyum misterius.

"Benarkah itu sayang" kata Angel pada Jack

"Benar Mom" Jack mengedipkan matanya ke arah Dadnya itu. Bryan terkekeh membuat Angel curiga.

"Kalian berbohong em" kata Angel ia duduk di tengah suaminya dan putranya . Angel

mencubit perut Jack dan Bryan bersamaan.

"Aw... Aduh..aduh..." ringis Jack dan Bryan bersamaan. "Rasakan ini.. Kalian berani membohongi ku" kata Angel semakin kuat mencubit.

"Aduh... Ampun mom... " kata Jack.

"Aduh... Ampun maafkan kami sayang" kata Bryan . Angel tersenyum dan melepaskan cubitannya.

"Uh.... Kenapa cubitan Mom itu sakit sekali" kata Jack ia mengelus bekas cubitan momnya itu begitu pula Bryan .Sedangkan Angel ia tersenyum menang. "Makanya jangan berani membohongi ku" kata Angel .

"Maaf" kata Bryan dan Jack bersamaan . Angel tersenyum senang melihat kekompakan Ayah dan Anak itu . Angel membawa mereka berdua kedalam pelukannya." Aku sangat menyayangi kalian" kata Angel.

"Jack juga sayang Mommy" kata Jack.

"Dad juga sangat menyayangi dan mencintai mommy ini" kata Bryan. Mereka berpelukan cukup lama.

Tinggal Jack dan Mommy nya di ruangan itu sekarang, sedangkan Bryan ia pergi karena ada urusan . Angel mengelus rambut Jack sayang.

"Pangeran kecil Mommy ini sudah besar" kata Angel ia sangat menyayangi anak nya ini."jadilah Alpha yang hebat seperti Dad mu " tambah Angel lagi

"Tentu Mom, Jack akan jadi Alpha yang hebat seperti Dad" kata Jack. Begitulah Jack di balik sikap dinginnya ia begitu hangat dan manja dengan Mom nya ini.

"Jaga adik mu jika kami pergi nanti , putri kecil Mommy itu sangat manja dan jangan biarkan ia terlalu larut dalam kesedihannya" lirih Angel.

"Tentu Mom, Sweety sangat berharga bagi Jack" kata Jack jujur, tentu saja ia sangat menyayangi adiknya itu.

"Mommy sangat menyayangi kalian" kata Angel lirih ia memeluk Jack erat, seolah ia akan pergi jauh sekali.

"Mommy akan sangat merindukam kalian" lirih Angel.

•••

AUTHOR POV

Malam hari pun tiba pesta yang di adakan sangat meriah, banyak kerabat dan sahabat mereka yang datang. Jack sangat memukau dengan setelan tuxedo yang menempel pas di tubuhnya , dan Valey ia juga begitu cantik dengan gaun soft pink miliknya. Jack menatap Valey pilu, bagaimana tidak adiknya itu masih tersenyum walau sebenarnya Jack tau Valey sedang sedih sekarang.

"Serge, kenapa dia masih bisa tersenyum " lirih Jack

"Dia selalu bisa menutupi kesedihannya Jack" kata serge

Tiba-tiba ada ledakan yang membuat para tamu dan para Warior dalam sikap siaga, Jack di tarik oleh Jack agar tetap di samping nya.

"Kak apa yang terjadi?" Valey tampak panik.

"Ada penyerangan , kau tetap di belakang ku" kata Jack. Benar saja mereka di serang oleh banyak sekali Warior pack dari Dark Moon , juga Rogue yang ikut bersekutu dengan Dark Moon.

Jack menyerang para pemberontak itu tanpa berganti shif, ia mencakar dan mematahkan leher lawannya dengan brutal. Valey pun tak mau kalah ia ikut menyerang walau tak sehebat kakaknya. Hingga suara Bryan memindlink Jack

"Jack bawa adik mu pergi" perintah Bryan.

"Tapi dad-"

"Bawalah adik mu, bantuan akan segera datang" kata Bryan lalu memutuskan Mindlink. Jack pun membaw adiknya pergi dari istana membelah hutan. Hingga langkah mereka terhenti karena kaki Valey terluka .

Jack membunuh musuhnya membabi buta hingga ia kelelahan karena sedari tadi ia telah membunuh banyak sekali musuhnya itu.

"Kau tak apa-apa" tanya Jack kepada Valey, Valey menggeleng, tiba-tiba seekor serigala besar hendak menyerang Jack , akan tetapi gagal karena ada serigala putih menyelamatkan mereka, siapa lagi kalau bukan Ricko, wolf dari Dad mereka.

"Pergilah.." teriak Angel yang juga ada disana. Jack dan Valey pun berlari membelah hutan.

Jack pun berlari membawa Valey dengannya. "Apa ini pertanda buruk" batin Jack

"Apa ini yang di maksud Mom dan Dad tadi" kata Serge melalui mindlink.

"Ku harap itu tak terjadi " kata Jack.

Jack dan Valey terus berlari membelah hutan, dengan Valey yang di gendong oleh Jack. Kaki Valey terluka akibat goresan kuku wolf musuh mereka, sehingga akan sulit baginya berlari dengan kondisi kak terluka. Sepanjang perjalanan Valey tak berhenti menangis , ia sangat shock karena peristiwa penyerangan yang secara tiba-tiba tadi, di tambah lagi ia mengkhawatirkan Mommy dan Daddynya.

"Oh Moon Goddes tolong jaga Mom dan Dad, aku menyayangi mereka" batin Valey,

"Aku sangat mengkhawatirkan Mom dan Dad Val, semoga Moon Goddes selalu melindungi mereka" lirih Ruby, ia juga khawatir dengan keadaan Bryan dan Angel yang sedang bertarung melawan musuh di sana.

Jack terus berlari tanpa tahu arah tujuan mereka kemana hingga akhirnya mereka berhenti di tepian sungai. Jack meletakkan tubuh Valey dengan hati-hati. Jack duduk lalu membersihkan darah yang masih tersisa di kaki Valey.

"Kau tidak apa-apakan Sweety" tanya Jack, sembari mengelap bekas darah di kaki adiknya.

"Tidak" lirih Valey

Ia kembali menangis, Jack memeluk adiknya itu. "Aku takut kak", Jack mengelus punggung Valey menenangkan adiknya itu.

"Masih ada Big Bear mu disini" Jack ikut meneteskan air mata, pasalnya ia juga khawatir dengan keadaan Mom dan Dadnya.

"Semoga Moon Goddes melindungi mereka Jack" kata Serge melalui mindlink.

"Aku juga berharap begitu Serge, semoga Moon Goddes melindungi mereka" lirih jack.

Di satu sisi Jack ingin ikut bertarung di sana, namun di sisi lain ia tak ingin Valey terluka. Bukan nya Valey lemah atau tak bisa bertarung , tapi Jack tak ingin sedikit pun tubuh adiknya tergores luka, begitupun Bryan dan Angel mereka tak ingin anak-anak mereka terluka.

"Kak, Mom dan Dad akan selamat kan," tanya Valey penuh harap, mata Valey masih basah karena ia tak berhenti menangis . Jack mengusap air mata yang masih membasahi pipi adiknya itu dan tersenyum pahit.

"Kau tahu bukan jika Daddy adalah Alpha terkuat, dan jangan lupa Mommy adalah Luna yang sangat kuat juga, " kata Jack mencoba meyakinkan Valey jika kedua orang tua mereka baik-baik saja. Meski ada keraguan dihatinya, bagaimana pun ia merasa sesuatu yang buruk akan menimpa keluarganya. Ia menepis jauh-jauh pikiran negatifnya itu.

"Mereka pasti kembali, aku yakin Mom dan Dad akan menang melawan mereka" tambah Jack lagi, mencoba meyakinkan dirinya ,walau ia masih saja ragu. Setidaknya Valey akan lebih tenang jika ia berkat seperti ini.

Jack membuat api unggun disana, ia memandang dengan tatapan kosong ke arah api tersebut, pikirannya melayang entah kemana begitupun Valey.

"Sweety sebaiknya kau istirahat dulu"

"Aku tidak bisa tidur Big Bear" lirih Valey entah kenapa ia memiliki firasat buruk tentang Mom dan Dadnya.

"Tenanglah, Mom dan Dad pasti selamat" Jack tersenyum hangat ke arah Valey.

"Tapi, Valey takut Bear" Valey kembali menangis. Jack hanya bisa tersenyum miris, jika Valey sudah menyebut namanya dalam berkata-kata berarti ia mengatakannya jujur. Adiknya itu benar-benar khawatir, dan juga merasakan firasat buruk sama seperti apa yang Jack rasakan.

"Ada aku Sweety tenanglah" Jack membawa Valey kepelukannya, Valey menumpahkan air matanya di dada bidang Jack.

Jack menutup matanya, firasat buruk memenuhi kepalanya saat ini.

"Aku tak kan sanggup jika harus kehilangan mereka secepat ini" batin Jack.

"Berfikirlah positif Jack, mereka pasti selamat" kata serge berusaha menghibur Jack.

"Tapi aku tak yakin serge, " lirih jack ia terisak, entah mengapa ia sangat lemah jika itu menyangkut keluarganya.

Akhirnya Valey tertidur dalam pelukan kakaknya itu karena lelah sedari tadi menangis. Jack tersenyum miris lalu mengelus rambut adiknya itu sayang.

"Aku tidak tahu seperti apa dirimu jika suatu saat Mom, Dad serta Aku pergi" lirih Jack, ia mengecup pucuk kepala Valey lama. Tanpa sadar air matanya menetes membasahi kedua pipinya.

"Kau satu-satunya saudara ku, kau yang paling berharga bagiku Valey" Jack berkata lirih sembari menatap lekat wajah polos Valey yang sedang tertidur.

Jack melamun , sibuk dengan pemikirannya yang kalut. Firasat buruk terus saja mendesaknya, hingga akhirnya ia terlelap dengan memeluk adiknya.

•••

Aku berlari dengan Valey yang aku gendong, kakinya terluka akibat goresan kuku serigala sialan itu. Sungguh ini sangat mendadak , aku ingin membantu untuk melawan mereka , tapi aku tak mau adik ku ini kenapa-napa. Walau dia sangat menyebalkan dia tetap saja adik ku, dan pastinya aku sangat menyayanginya.

Aku terus berlari tanpa tahu arah tujuan kami kemana yang terpenting adalah menjauh dari sini, hingga akhirnya aku berhenti di tepian sungai. Aku meletakkan tubuh Valey dan membersihkan darah yang masih tersisa di kaki nya.

"Kau tidak apa-apakan Sweety"

"Tidak, kak--Aku--Aku--Takut" lirih nya, ia kembali menangis tersedu sedu. Aku pun memeluknya, aku tahu ia pasti sangat shock karena kejadian ini.

"Masih ada Big Bear mu disini" lirih ku. Aku juga meneteskan air mata ku karena aku juga khawatir dengan keadaan Mom dan Dad ku .

"Semoga Moon Goddes melindungi mereka Jack" kata Serge memindlink ku.

"Aku juga berharap begitu Serge, semoga Moon Goddes melindungi mereka" lirih ku. Sebenarnya aku juga ingin ikut bertarung, namun aku juga tak ingin adik ku yang manja ini terluka. Bukan nya ia lemah , atau tak bisa bertarung , tapi aku tak ingin sedikit pun tubuh adikku tergores luka, begitupun Mom dan Dad mereka pasti tak ingin kami terluka.

"Kak, Mom dan Dad akan selamat kan," tanya adik ku penuh harap, mata nya masih basah karena ia habis menangis .

"Kenapa ini harus terjadi, " batin ku lirih

Aku mengusap air mata yang masih membasahi pipi nya itu dan tersenyum pahit. Aku sama takutnya dengan mu Valey, hanya saja aku tak ingin menunjukkannya.

"Kau tahu bukan jika Daddy adalah Alpha terkuat, dan jangan lupa Mommy adalah Luna yang sangat kuat juga, " kata ku mencoba meyakinkannya jika Mom dan Dad akan baik-baik saja. meski ada keraguan dihati ku bagaimana pun aku merasa sesuatu yang buruk akan menimpa keluarga ku terlebih lagi kata-kata Mom dan Dad terus terngiang-ngiang di kepala ku.Aku menepis jauh-jauh pikiran negatif itu, bagaimana pun aku yakin Mom dan Dad baik-baik saja.

"Mereka pasti kembali, aku yakin Mom dan Dad akan menang melawan mereka" tambah ku lagi, meski aku tetap saja masih ragu, bagaimana pun aku tak ingin adik ku ini khawatir.

Aku membuat api unggun disana, aku memandang dengan tatapan kosong ke arah api tersebut, pikiran ku melayang entah kemana .

"Sweety sebaiknya kau istirahat dulu" kata ku, karena malam sudah semakin larut,

"Aku tidak bisa tidur Big Bear" lirih nya

"Tenanglah, Mom dan Dad pasti selamat" kata ku mencoba meyakinkannya.

"Tapi, Valey takut Bear" kata Valey ia kembali menangis. Aku hanya bisa tersenyum miris, jika Valey sudah menyebut namanya dalam berkata-kata berarti ia mengatakannya jujur. Aku bisa merasakan ketakutannya , ketakutan yang sama pada diriku.

"Ada aku Sweety tenanglah" aku membawanya kepelukanku, ia menangis tersedu-sedu, aku tak sanggup seperti ini. Aku memejamkan mata ku , firasat buruk itu terus menghantui fikiran ku, tak terasa setetes air mata ku jatuh

"Aku tak kan sanggup jika harus kehilangan mereka secepat ini" batin ku

"Berfikirlah positif Jack, mereka pasti selamat" kata serge berusaha menghibur ku.

"Tapi aku tak yakin Serge, " lirih ku

Aku ikut terisak, entah kenapa aku selemah ini jika menyangkut mereka.

Akhirnya Valey tertidur dalam pelukan ku, nafasnya mulai teratur. Matanya masih basah karena ia terus menangis sedari tadi. Aku mengelus rambutnya lembut, aku menyayangi adik ku ini.

"Aku tidak tahu seperti apa dirimu jika suatu saat Mom, Dad serta aku pergi" lirih ku,aku mengecup puncak kepala Valey. Mangingat adik ku ini sangat manja kepada Mom dan Dad.

"Kau satu-satunya saudara ku, kau yang paling berharga bagiku Valey" lirih ku.

Aku melamun sibuk dengan pikiran ku yang kalut . hingga akhirnya aku ikut terlelap.

•••

JACK POV

Aku berada di sebuah tempat yang dipenuhi hamparam bunga yang sangat indah. Dari kejauhan terlihat Mom dan Dad sedang duduk berhadapan di bangku taman, disamping Mom ada Valey yang sedang bersandar di bahu Mommy .

"Mom, Dad, " teriak ku, aku berlari menuju Mom dan Dad. Mereka tersenyum kepada ku.

"Kemarilah Jack" ajak Daddy, ia menepuk sofa disampingnya, aku pun duduk di samping Daddy. Daddy pun merangkul pundak ku, dan tersenyum hangat.

"Mau kah kau berjanji kepada Daddy" tanya Daddy pada ku.

"Berjanji? " tanya ku memastikan pasalnya Daddy tak pernah menyuruh ku untuk berjanji selama ini.

"Iya berjanji, apa kau mau?" tanya Daddy , aku pun mengangguk mantap, dan Dad, ia tersenyum dan mengusap rambut ku penuh kasih sayang.

"Putra Dad sudah besar sekarang" kata Dad, " Jack, jadi lah Alpha dan Raja yang baik,adil, serta menjaga dengan baik Pack dan rakyat mu. Jadilah Mate yang baik untuk pasangan mu kelak, sayangi ia seperti kau menyayangi kami. Dan satu lagi jaga adik mu Valey dengan baik, jangan biarkan ia bersedih, jadilah kakak yang baik untuknya" kata Dad lagi matanya tampak berkaca-kaca saat mengucapkan kata-katanya tadi.

"Baik Dad, aku Jacques Coen Friedrich berjanji kepada Dad " kata ku mantap , Dad tersenyum lalu memeluk ku erat seolah ia akan pergi jauh dari ku.

"Aku pegang janji mu nak" bisik Dad lalu semuanya gelap. Gelap, disana kosong Mom dad serta Valey menghilang dari sana.

Hingga sebuah sinar yang menyilaukan menerpa ku. Aku pun akhirnya sadar jika pertemuan tadi hanya mimpi.

Saat aku membuka mata hal pertama yang ku lihat adalah Valey yang sedang terlelap, ia sangat nyenyak sekali di pelukan ku. Aku meletakkan tubuhnya ke bawah agar ia lebih nyaman lagi tertidur, aku menyelimutinya dengan baju ku.

"Kau sangat berharga untuk ku Sweety" lirih ku lalu mencium puncak kepalanya.

Aku menuju ketepian sungai untuk membasuh wajah ku, hingga tiba-tiba Adam Beta ku memindlink.

"Alpha kau ada dimana?" tanya nya.

"Aku ada di tepi sungai , dekat perbatasan Pack White Moon" kata ku .

"Kami akan segera menemui mu di sana Alpha" kata Adam.

"Baiklah" kata ku lalu memutuskan mindlink.

Tak beberapa lama ia pun datang dengan ayah dan ibu serta adik nya, diikuti Uncle Andrew dan Aunty Melly serta anak mereka Nancy.

Tiba-tiba Aunty Melly memeluk ku, ia menangis tersedu-sedu . firasat buruk pun mulai menghantui ku kembali.

"Apa ini ada hubungannya dengan Mom dan Dad" batin ku.

**Bersambung...

**FOR YOU'RE INFORMATION

Akan ada beberapa kata yang mungkin tidak di pahami oleh pembaca. Maka dari itu saya akan menjelaskan arti kata-kata yang saya maksud.

Immortal : suatu dimensi, atau dunia khusus untuk para makhluk mitologi atau mitos.

Werewolf: manusia serigala,manusia setengah serigala.

Pack : Kumpulan, atau sekumpulan Manusia serigala (Werewolf) yang membentuk suatu sistem layaknya sebuah desa, kota atau bahkan negara tergantung banyaknya anggota Pack (rakyatnya). Pack di pimpin oleh seorang Alpha.

Alpha : pemimpin sebuah Pack. Biasanya Alpha adalah Werewolf yang memiliki kekuatan di atas rata-rata. Alpha akan memiliki seorang pasangan yang di sebut Luna.

Luna : perempuan yang di takdirkan untuk menjadi pasangan hidup seorang Alpha.

Beta : wakil dari Alpha, tugasnya adalah mendampingi seorang Alpha. Kekuatannya  satu level lebih rendah di banding Alpha.

Gamma : wakil dari Beta, kadang Gamma ini ada kadang juga tidak.

Omega/maid: para pelayan yang melayani Alpha mereka.

Warrior Pack : prajurit terlatih dengan kekuatan di atas rata-rata dari sebuah Pack. Atau bisa kita sebut sebagai pasukan khusus.

Moon Goddes : Dewi bulan atau bisa di sebut sebagai Tuhan nya kaum Werewolf.

Mindlink : bisa kita sebut sebagai telepati, berbicara melalui pikiran

Wolf : sosok serigala yang berada di dalam tubuh seorang Werewolf.

Shif : pertukaran yang terjadi antara sosok manusia dan sosok serigala nya. Dalam artian seorang Werewolf yang sebelum ny berwujud manusia akan berubah wujud menjadi serigala.

Mate : singkatan dari SoulMate. Mate adalah pasangan hidup yang telah takdirkan oleh Moon Gooddes kepada seorang Werewolf. Setiap Werewolf hanya memiliki satu Mate, ada juga yang memiliki dua Mate, atau bahkan ada yang bisa memilih Mate-nya sendiri.

Amour : panggilan sayang seorang Alpha kepada Luna nya.

Reject : menolak, atau bisa di artikan memutuskan, menceraikan ikatan yang terjalin antara pasangan Mate. Biasanya seorang Werewolf yang di Reject akan merasa kan sakit seolah separuh jiwanya hilang.

Rogue : Serigala liar atau bisa di artikan Werewolf yang tak memiliki Pack. Rogue biasanya agresif dan senang mencari masalah.

Golden Orlee : Golden Orlee adalah kuatan paling besar yang di miliki makhluk immortal. Hanya ada satu selama 1000 tahun. Pemilik kekuatan ini adalah anak perempuan dari Luna dan Alpha terkuat dari Pack Golden Red Eclipse.

Moussaieff Red : kekuatan yang di dapat karena membunuh naga Moussaieff. Biasanya pemilik kekuatan ini adalah saudara kembar dari pemilik kekuatan Golden Orlee****.

BAGIAN 3

BAGIAN 3

AUTHOR POV

Sinar matahari pagi mencoba menyelinap masuk kedalam retina mata seorang gadis yang sedang terlelap. Gemercik air sungai terdengar , tak lupa kicauan burung ikut memperjelas jika malam telah berganti pagi. Gadis itu menggeliat kecil ,dan mulai mengerjapkan matanya berkali-kali, ia duduk kemudian mengucek mata dengan kedua tangan nya, sesekali juga ia menguap .

Hal pertama yang gadis itu lihat adalah kakaknya Jack yang berbicara dengan Harry, Andrew dan Adam beta dari Jack. Jack tampak muram, dengan Andrew yang merangkul pundak kakaknya itu. Tak lupa Melly , Aster, Nancy dan Nadine juga ada di sana. Mereka menangis, entah apa yang membuat mereka menangis.

Valey mengernyitkan dahinya bingung, melihat ekspresi orang-orang di depannya sekarang.

"Ruby ada apa ini?" tanya Valey melalui mindlink.

"Aku tidak tahu Val, kenapa mereka menangis seperti itu" kata Ruby.

"Apa ini ada hubungannya dengan Mom dan Dad" lirih Valey , entah mengapa firasat buruk pun menghantuinya sekarang.

"Val berfikirlah positif dulu" kata Ruby mencoba menenangkan Valey. Valey pun mencoba menetralisir firasat buruk yang terus menghantuinya.

Tiba-tiba Jack memeluk Valey erat, bahunya bergetar menandakan jika Jack menangis .

"Ruby ada apa ini?" Valey mulai khawatir , ia tahu Jack hanya akan menangis jika itu menyangkut dengan keluarganya saja.

Jack terus memeluk Valey erat seolah-olah jika ia melepaskan Valey, Valey akan pergi dari hidupnya. Jack terisak di pundak adiknya itu, ia rapuh ia lemah sekarang, hanya Valey lah satu-satunya yang tersisa. Satu-satunya yang paling berharga. Hanya Valey satu-satunya kekuatan yang mampu membuat ny bertahan saat ini.

"Aku---Aku--Belum siap ---Aku masih membutuhkan mereka" gumam Jack di sela isakannya. Seketika tubuh Valey membeku, air matanya langsung meluncur deras. Ia mengerti apa yang di maksud oleh Jack.

"Tidak! Jangan bilang Mom--Dad" lirih Valey , ia tak bisa menahan diri lagi, ia tak sanggup melanjutkan perkataannya lagi. Air mata Valey langsung luruh, tak lagi mampu ia bendung.

"Ya mereka telah pergi" lirih Jack pilu. Bagai di sambar petir seketika tubuh Valey lemas, ia menangis sejadi-jadinya. Valey memeluk tubuh Jack erat, ia menumpahkan semuanya didada bidang kakaknya itu.

"Tidak! Mom dan Dad masih hidupkan? " lirih Valey di sela isakannya, ia masih belum bisa menerima kenyataan yang menimpanya sekarang. Semua orang disana membeku hanya suara isakan yang terdengar disana. Mereka sangat kehilangan sekarang, kehilangan sosok yang paling berarti di hidup mereka. Bryan dan Angel...

"Jawab aku Jack !! Dimana Mom dan Dad!!Pasti mereka bersembunyikan .. Mereka mengerjaiku seperti dulu kan!!" teriak Valey histeris, sembari mengguncang tubuh Jack. Ia sangat yakin ini hanya akal-akalan orang tua mereka seperti ulang tahun Jack dan dia dulu.

Jack memejamkan kedua matanya, membiarkan adiknya itu mengguncang tubuh nya. Air matan mengalir deras membasahi wajah Jack.

"Tidak Val.. Mereka telah pergi.." lirih Jack, hatinya terasa begitu perih. Ia juga belum bisa menerima kenyataan yang dihadapinya saat ini. Ia tak yakin jika Mom dan Dadnya akan pergi secepat ini.

"Tidak!!!!"

"Auuuuuuuuuu....."

Valey dan Ruby berteriak bersamaan . Teriakan mereka terdengar begitu memilukan. Siapa saja yang mendengarkan teriakan mereka juga merasakan betapa sakit, perih, dan pilu nya apa yang dirasakan Valey sekarang. Takkan ada kata yang bisa mendeskripsikan perasaan Valey saat ini, dunia serasa hancur bersamaan dengan hancurnya harapan hidupnya.

"Setidaknya aku masih memiliki Mom dan Dad , walau Mate ku membenciku. Sekarang aku sudah tidak tahu apa tujuan aku hidup --- Moon Goddess mengapa takdir ku seperti ini" teriak Valey pilu, air matanya mengalir deras ia menggenggam erat tanah yang ia duduki sekarang.

Jack membawa adiknya itu kepelukannya lagi, ia mengelus punggung adiknya memberikan kekuatan untuk adiknya itu.

"Sweety.. Masih ada aku Big Bear mu, dan yang lain" lirih Jack, ia juga sedih tapi ia tak boleh terlalu larut dalam kesedihannya. Terlebih dia sudah berjanji kepada Dadnya.

"Jack apa kau juga akan meninggalkan ku?" tanya Valey , tinggal Jack lah satu-satunya harapan yang ia miliki sekarang .

"Aku takkan pernah meninggalkan mu Sweety" ia mencium pucuk kepala adiknya lama.

"Berjanjilah untuk ku" Valey menatap Jack dalam.

"Aku Jacques Coen Friedrich berjanji pada Mu Jessi Valencia Friedrich" kata Jack mantap.

"Aku Jessie Valencia Friedrich memegang janji mu Jacques Coen Friedrich" Valey memeluk kakaknya itu erat.

"Nadine mengapa gadis sebaik Jessie selalu di hadapkan dengan masalah" lirih Nancy ia juga ikut menangis melihat sahabatnya begitu rapuh sekarang.

"Aku juga berfikir begitu Nancy, jika aku di posisi Jessie aku tak akan sekuat dia" kata Nadine.

"Seperti nama tengahnya 'Valencia' yang artinya kuat, Putri Jessie adalah sosok yang kuat " sambung Adam.

Valey masih menangis tersedu-sedu di pelukan kakaknya.

"Oh Moon Goddes takdir seperti apa yang kau rencanakan untuk ku" batin Valey.

JACK POV

Aku merasa akan ada kabar buruk tentang orang tua ku saat ini. Orang-orang yang menghampiri ku menangis haru serta dari mata mereka terlihat jelas rasa sedih mendalam .

"Aunty.. Apa yang terjadi?" tanya ku kepada Aunty Melly. Sungguh aku sudah pasrah, aku harus tegar jika kabar terburuk akan segera aku dengar.

"Mom--Dad mu --Mereka--" lirih Aunty Melly, ia tak sanggup melanjutkan perkataannya.

"Mom dan Dad kenapa?" tanya ku lagi , jantungnku bergedup kencang seiringan dengan firasat buruk yang terus menghantui pikiran ku.

"Mereka meninggal" kata Uncle Andrew lirih, seketika tubuh ku membeku air matan ku mengalir deras seiringan dengan deru belati yang menancap ke lubuk hati ku. Seketika nafas ku tercekat, jantung ku berhenti berdetak saat itu juga. Air mata ku meluncur dengan deras begitu saja, kaki ku mendadak lemas tak bisa menopang bobot tubuh lagi.

"Tidak!! Itu tidak mungkin!!," Aku berteriak menyangkal perkataan mereka.

Ini tidak mungkin ! Tidak mungkin orang tua ku telah pergi!

Mereka pasti berbohong!

"Itulah kenyataannya Jack" lirih Aunty Melly lalu memeluk tubuh erat.

Suasana haru menyelimuti tempat itu. Semua orang menangis pilu pasalnya mereka juga sangat kehilangan sosok Daddy dan Mommy yang sangat mereka sayangi tentunya.

"Tidak!!Mom--Dad--" aku tak bisa melanjutkan perkataan mu lagi, rasa sakit menjalar di relung hati ku. Begitu menyakitkan, ini terlalu cepat untuk ku-- aku belum siap tanpa mereka.

"Aarrrrggghhhh!!"

Aku begitu menyayangi mereka , kenapa mereka pergi secepat ini.

"Tenanglah masih ada kami untuk mu" kata Uncle Andrew yang terdengar pilu, bagaimana tidak ia juga harus menerima kenyataan jika sepupu cantiknya itu telah meninggal, terlebih sahabatnya juga ikut pergi. Yang aku pikirkan saat ini adalah, bagaimana reaksi Valey nanti. Adikku yang manja itu, aku tak sanggup melihatnya menangis.

Aku mencoba menenangkan diri ku, mencoba untuk kembali berdiri. Aku mengusap air mata ku kasar, perasaan ku begitu hancur seiring dengan fikiran ku yang tertuju pada sosok Daddy yang aku temui di dalam mimpi. Setetes air mata ku kembali lolos kala mengingat Daddy. Aku mengepalkan tanganku, amarah memenuhi diri ku. Rasa sakit hati ku berubah menjadi dendam yang mengakar di hati ku.

"Dark moon akan ku hancurkan kalian" batin ku amarah ku memuncak kala mengingat Pack sialan itu!

"Dark moon, Pack menjijikan itu.. Harus di hancurkan" kata serge penuh amarah.

"Takkan ku biarkan mereka berada di muka bumi ini... Mulai detik ini juga aku Jacques Coen Friedrich akan sangat membenci pack terkutuk itu.. Akan ku balas apa yang telah mereka lakukan" batin ku penuh amarah ,

Uncle Andrew yang sadar perubahan pada diri ku pun menepuk bahu ku mencoba menenangkan ku yang telah terbakar amarah.

"Kita akan membalas nya nanti.. Jangan bertindak gegabah" kata Uncle Andrew melalui mindlink.

"Baiklah Uncle" kata ku patuh, amarah aku pun mereda, aku sedikit tenang,

"Aku akan menjaga mereka untuk mu My Angel" kata-kata itu yang aku dengar dari pikiran Uncle Andrew.

AUTHOR POV

Jack menggendong Valey  menuju istana. Valey terlelap karena kelelahan terus menangis tanpa henti sedari tadi. Jack terus berlari membelah hutan , ia tak menyangka orang tua mereka akan pergi secepat ini. Ia memejamkan matanya sebentar dan--

Tes

Setetes air matanya jatuh, ia sangat rapuh sekarang. Ia merasa begitu hancur kehilangan sosok yang begitu ia cintai, sosok yang menjadi panutannya selama ini.

"Tak akan ku biarkan mereka hidup tenang, bahkan aku takkan rela jika kematiannya nanti di permudah" batin Jack dengan amarah yang menggebu. Carita Uncle Harry nya terus terngiang-ngiang di kepalanya.

~flashback on

Sepeninggal Jack dan Valey ,Angel dan Bryan bertarung di tengah hutan melawan musuh mereka, Angel dan Bryan tampak kewalahan karena jumlah musuh yang terus bertambah. Harry turut datang membawa beberapa Warior Pack terbaik mereka dan anaknya Adam .

Pertarungan sangat sengit, tak sedikit Warior Pack mereka gugur dalam pertarungan. Tak terasa pertarungan mereka sampai di tepi tebing, yang di bawahnya adalah laut dengan ombak besar dan batu-batu besar di bawahnya.

Angel dan Bryan tampak kelelahan dan telah sampai batas mereka. Hingga tiba-tiba seeokor serigala hendak menerjang tubuh Bryan yang kelelahan. Dengan sigap Angel melindungi suaminya itu, hingga akhirnya Angel terpental ke tepi tebing curam tersebut. Angel hanya bertahan pada sebuah ranting pohon, tubuhnya sangat lemah ia sangat sulit untuk bertahan. Bryan berlari menuju istrinya itu hingga ia bisa menangkap tangan istrinya itu.

"Bertahanlah sayang, jangan lihat kebawah" kata Bryan, Angel tampak ketakutan bagaimana tidak jika pegangannya terlepas ia akan jatuh dan menghantam batu di bawah sana.

"Bryan... Aku mencintai mu.." lirih Angel, matanya menatap sendu ke arah sosok suami yang begitu ia cintai.

"Cinta ku hanya untuk mu my Angel" Bryan terus mempererat pegangan tangan nya.

"Rexha, jika kita mati sekarang bagaimana nasib putri dan pangeran kecil ku" lirih Angel pilu, matanya berkaca-kaca mengingat kedua anak kembarnya.

"Aku juga tidak tahu Angel, kita harus bertahan" kata Rexha melalui mindlink.

Tiba-tiba seekor serigala datang dan menerjang tubuh Bryan. Membuat pegangan tangannya mereka seketika terlepas.

"TIDAK!!" Bryan berteriak saat melihat tubuh istrinya terjun bebas menuju bebatuan di bawah sana.

"Love you my Possesive mate" lirih Angel dengan berlinang air mata, senyum manisnya terbit membuat hati Bryan nyeri melihat istrinya. Bagaikan adegan lambat perlahan tubuh Angel terjun sebelum akhirnya tubuhnya jatuh kebawah .

"Auuuuuuuuuuuu" teriak Ricko pilu. Ia pun membunuh dengan brutal semua musuh di hadapannya dalam sekejap kepala seluruh musuhnya terpisah dari badannya. Ricko sangat murka, ia menyerang membabi buta. Tak peduli apa pun, hatinya begitu hancur saat ini.

"Auuuuuuuuuuu" teriakan memilukan Ricko terdengar.

"Angel!!" Bryan berteriak pilu, tubuhnya ambruk. Hatinya terasa begitu nyeri "Angel" lirih Bryan kembali air matanya menyucur deras membasahi wajahnya.

"Aku tak bisa hidup tanpa mu Angel, tak kan pernah bisa" lirih Bryan kembali, dadanya naik turun, nafasnya begitu sesak.

Tiba-tiba seekor serigala datang, membuat tubuh Bryan terpental dan terjun bebas ke jurang. Jurang yang sama dimana sang istri jatuh.

"Aku rela mati jika aku tetap bersama mu angle" lirih Bryan hingga  sebelum akhirnya ia masuk kedalam lautan.

~flashback off.

Semua orang sudah mencari keberadaan Bryan dan Angel. Mencari jasad sepasang suami istri itu. Seluruh Warior Pack, Prajurit, serta beberapa Pack sekutu mereka telah di kerahkan mencari di sekitar tebing tersebut. Namun hasilnya tetap saja nihil, mereka tak juga menemui titik terang.

"Uncle , Apa Jasad kedua orang tua ku sudah di temukan?" Kembali pertanyaan itu datang.

Harry menunduk lesu, sampai sekarang mereka tak juga menemukan keberadaan jasad Angel dan Bryan. "Belum pangeran.." lirih Harry. Jack tersenyum kecut, hatinya perih bagaimana tidak,  melihat jasad orang tuanya pun ia tak bisa sekarang. Setidaknya ia bisa memberikan penghormatan terakhir nya untuk kedua orang tua nya.

"Jack bersabarlah" Serge mencoba menyemangati Jack.

"Entah mengapa sampai sekarang aku tak yakin mereka meninggal" lirih Jack.

Ada sebuah keyakinan di dalam hati Jack jika kedua orang tuanya itu masih hidup. Ia sangat yakin, terlebih jasad kedua orang tua nya tak juga di temukan. Jack menghela nafasnya panjang, sebelum akhirnya ia berbalik dan pergi dari sana.

•••

DIFFERENT SIDE

Suasana pagi hari begitu cerah, desiran ombak terdengar menyambut sang surya yang mulai menampakkan dirinya sedikit demi sedikit di ufuk timur untuk menerangi bumi , menggantikan sang bulan yang menyinari gelapnya malam. Tetes demi tetes embun jatuh ke bawah, suara kicauan burung serta bunga-bunga yang mulai bermekaran menambah kesan jika hari sangat lah cerah. Di kamar sebuah rumah sederhana terdapat dua insan yang masih setia memejamkan matanya selama satu minggu terakhir ini. Wajahnya begitu damai, membuat siapa pun enggan membangunkan mereka. Luka-luka di tubuh mereka sudah pulih tak meninggalkan bekas sedikit pun.

Kriet...

Pintu kayu berwarna coklat itu terbuka, tampak lah sosok gadis cantik dengan gaun berwarna biru selutut masuk ke kamar itu , membawa wadah yang berisi air. Gadis itu melangkah dengan hati-hati tak mau mengusik dua insan yang masih setia memejamkan matanya itu. Ia meletakkan wadah berisi air itu di atas nakas, lalu melangkah menuju lemari mengambil beberapa helai baju, dan handuk kecil. Gadis itu memasukkan handuk kecil tersebut kedalam air , lalu memerasnya. Dengan lembut dan penuh kasih sayang ia mengusap lembut kulit wanita yang masih memejamkan mata di depannya itu. Ini adalah rutinitasnya setiap pagi, membersihkan tubuh dua insan itu dan mengganti pakaian mereka, layak nya seorang anak yang sedang merawat kedua orang tuanya. Setelah selesai dengan urusannya, gadis itu duduk di samping wanita itu. Wajah cantik yang begitu damai, membuat gadis itu menitikkan air mata karena ingat dengan sosok ibu yang telah lama pergi akibat sakit.

Tes..

Setetes air mata gadis itu jatuh mengenai mata wanita di hadapannya, air mata itu mengalir membasahi pipi sang wanita, seolah ia yang menangis. Hatinya begitu perih kala mengingat jika sang ibu telah tiada. Memori saat sang ibu menghembuskan nafas terakhir pun berputar di kepalanya layaknya potongan-potongan film .

"Ibu... Bertahanlah" lirih gadis dengan air mata yang mengalir deras membasahi pipi mulusnya.

"Iya ibu... Kami akan membawa ibu kerumah sakit Pack " lirih seorang anak laki-laki yang merupakan kakak dari sang gadis.

Wanita dengan wajah pucat itu, dengan matanya yang sendu melihat ke arah anaknya dan tersenyum hangat , walau sebenarnya ia menahan sakit yang terus menerus menjalar di sekujur tubuhnya. Di elusnya lembut wajah dua malaikat kecil nya itu .

"Jangan bawa ibu kesana--- Ibu ingin disini bersama kalian" lirih wanita itu, wajahnya semakin pucat.

"Ibu..." lirih kedua anaknya pilu, di dalam hati mereka terdapat rasa takut yang begitu besar, takut sang ibu akan meninggalkan mereka .

"Jangan menangis sayang." kata wanita itu mencoba menenangkan anak-anak nya itu.

"Ibu jangan pergi..." lirih gadis itu, air mata mengalir deras membasahi pipi gadis itu.

Dengan air mata yang mengalir deras, wanita itu menggeleng lemah. Ia tahu hidupnya tak lama lagi, walau sebenarnya jika bisa , ia ingin lebih lama lagi hidup bersama anak-anaknya. Namun apa daya, racun yang berada di tubuhnya kian menyebar. Membuatnya tak bisa bertahan lebih lama. Racun akibat ulah sang putra pertamanya, namun di dalam hati wanita itu tak ada sedikit pun rasa benci kepada putra pertamanya. Ia tetap mencintai dan menyayangi sanga anak setulus hatinya, walau sering kali putra pertamanya itu melukai hatinya, melukai fisiknya, bahkan dengan tega mengusirnya juga adik-adik nya.

'Tak pernah ada namanya mantan anak , ataupun mantan ibu di dunia ini. Kasih sayang seorang ibu kepada anaknya takkan pernah padam walau kau menyakiti hatinya sebayak apa pun itu.' Itulah yang ada di fikiran wanita itu, ia sedih karena sebuah dendam dan kesalah pahaman putra sulungnya menjadi sosok yang sangat jahat.

"Adrian. Jaga adik mu dengan baik" lirih wanita itu, sembari menatap putra keduanya itu . Adrian mengangguk patuh, ia sudah pasrah. Jika ini kehendak sang pencipta, jika sang ibu harus pergi ia tak bisa melarang.  Berbeda dengan sang adik yang semakin histeris, gadis itu tak mau kehilangan ibunya, ibu yang amat ia cintai itu.

"Alyssa sayang ibu... Jangan pergi" lirih gadis itu semakin terisak pilu.

"Ssttt.. Ibu menyayangi kalian" lirih wanita itu, lalu memeluk kedua anaknya erat, hingga akhirnya ia menghembuskan nafas terakhir nya dan melukan mereka pun terlepas.

"Tidak!! Ibu!!  Bangun bu!!" teriak Alyssa histeris, dunianya terasa hancur. Hanya kakak nya Adrian harapannya saat ini.

"Aku belum siap bu.." lirih Alyssa lagi, Adrian hanya bisa menangis dalam diam. Jika takdir berkehendak maka ia hanya bisa menerima dengan lapang dada.

Air mata gadis itu kembali mengalir, hatinya perih kala mengingat hal tersebut. Hingga ia sadar dan segera menghapus air matanya dan menormalkan ekspresinya kala seorang laki-laki masuk dan suaranya mengintrupsi.

"Alyssa" kata laki-laki yang tak lain adalah Adrian kakaknya.

"Ah.. Iya kak" jawab Alyssa dengan senyum nya.

"Bagaimana keadaan mereka?" tanya Adrian

"Semakin membaik kak, luka mereka telah pulih"  kata Alyssa.

Adrian menatap sosok pria dan wanita di hadapannya.

"Baguslah kalau begitu" kata Adrian dengan senyum yang mengembang indah di wajah tampannya.

•••

Alyssa sibuk memasak hidangan untuk makan siang dirinya dan sang kakak. Dengan telaten bak koki handal ia memotong satu persatu bahan makanan yang hendak ia olah . Sesekali ia menghapus keringat yang ada di dahinya, senyum nya tak pernah pudar di wajah cantik nya itu. Ia bersenandung kecil sembari melakukan aktifitasnya. Hingga ia harus kaget, jantungnya terasa melompat dari tempatnya saat itu juga kala suara seseorang menginterupsi. Matanya membulat sempurna dengan mulut yang sedikit membuka saking tak percaya dengan apa yang ia lihat.

"Boleh aku membantu" kata orang di hadapan Alyssa dengan senyum hangat.

"Nyo--nyonya" kata Alyssa terbata-bata membuat orang di hadapannya terkekeh kecil melihat reaksi Alyssa.

"Panggil aku Mom.. Mommy Alli" kata orang itu.

"Baik nyo.. Eh Mom Alli" kata Alyssa.

Ia harus kaget lagi pasalnya tiba-tiba seorang pria datang dan langsung memeluk pinggang wanita di sampingnya posesif.

"Dan panggil aku Dad .. Daddy Gerard" kata pria itu.

•••

Suasana di meja makan saat ini terasa begitu canggung. Tak ada satupun dari mereka yang memulai pembicaraan. Hanya dentingan sendok dan garpu yang beradu terdengar di ruangan tersebut. Alyssa dan Adrian merasa tidak nyaman dengan situasi tersebut, akan tetapi mereka tak mau memulai pembicaraan terlebih dahulu karena di anggap tidak sopan. Mereka terus diam hingga hidangan yang mereka makan habis tak tersisa.

"Masakan mu sangat enak" puji Angel yang merasa jika masakan Alyssa begitu nikmat di lidah nya.

"Benar.. masakan mu sangat enak" tambah Bryan.

Alyssa tersenyum malu , karena di puji seperti itu. "Ah..Mom.. Dad bisa saja" kata Alyssa malu-malu.

Alyssa membereskan piring kotor di meja di bantu oleh Angel. Alyssa mencuci piring dan gelas yang telah mereka gunakan tadi, sedangkan Angel duduk di salah sat kursi di sana karena Alyssa tidak ingin merepotkan Angel sebelumnya. "Kalian hanya tinggal berdua disini?" tanya Angel, karena sedari tadi ia tak melihat siapapun selain Alyssa dan Adrian.

"Iya Mom, hanya Alyssa dan kak Adrian yang tinggal disni" jawab Alyssa lembut, layaknya seorang anak kepada ibunya. Tanggannya masih sibuk dengan piring kotor yang sedang ia cuci.Angel mengernyitkan dahinya bingung, mengapa mereka hanya tinggal berdua saja.

"Kemana ayah dan ibu mu?" tanya Angel.

Sontak Alyssa tersentak, seketika rasa sedih kembali menghmpirinya.

"Em.. mereka telah pergi... ah maksud Alyssa .. mereka telah meninggal dunia" lirih Alyssa di akhir perkataannya, setitik air matanya jatuh meluncur begitu saja dari mata indah gadis itu. Angel yang melihat itu pun langsung merangkul tubuh Alyssa dan memeluk gadisnya itu, memeluk Alyssa membuatnya ingat dengan putri nya, yaitu Valey. Fikiran Angel pun kalut kala mengingat seperti apa kedua anaknya yang mereka tinggalkan, bagaimana keadaan anak mereka disana.

"Maafkan aku, aku tak bermaksud" lirih Angel ia ikut terisak bersama Alyssa, bagaimana pun ia wanita dan ia juga seorang ibu. Ia tahu bagaimana perasaan Alyssa, terlebih Angel  juga pernah merasakan bagaimana rasanya kehilangan kedua orang tuanya dulu. Rasa rindu akan sang Mommy dan Daddy serta rasa rindu kepada kedua anaknya bersatu padu membuat nya lemas saat itu juga, perih menjalari relung hatinya, hati yang telah berkali-kali hancur .

"Itu bukan salah Mom.. Mom Alli tak tahu" lirih Alyssa

•••

AUTHOR POV

Ke empat orang itu berkumpul di ruang tengah rumah sederhana itu. Mereka berempat yaitu, Bryan dan Angel serta Alyssa dan sang kakak Adrian. Mereka berbincang-bincang hangat hingga Angel menanyakan sesuatu pada kedua kakak beradik itu.

"Bagaimana kalian menyelamatkan kami?" tanya Angel

Adrian pun menceritakan semuanya, Angel dan Bryan menyimak dengan seksama.

~Flashback on

Pagi itu sedikit berawan, namun tak sampai turun hujan, Adrian dan Alyssa keluar dari rumah mereka. Entah dorongan dari mana kedua kakak beradik, itu ingin sekali mengunjungi makam ibunya yang terletak tak jauh dari pantai dekat rumah mereka.Sepanjang jalan Adrian menggenggam erat tangan adik kesayangannya itu, pasalnya tinggal Alyssa lah satu-satunya harta yan ia miliki saat ini, setelah kepergiaan sang Ibu beberapa waktu lalu.

"Kak ..." tiba-tiba suara Alyssa menginterupsi , membuat sang kakak tertegun dari lamunan nya.

"Iya Al, ada apa?" tanya Adrian

"lihat itu" Alyssa menunjuk kearah tepi pantai, terlihatlah tubuh seorang wanita dan seorang pria yang terbaring lemas di sana, dengan luka di sekujur tubuhnya.

"Ayo kita kesana" kata Adrian, mereka berdua pun berlari tergopoh-gopoh menghampiri kedua orang tersebut. Adrian langsung memeriksa apakah masih ada detak jantung atau tidak, dan keajaiban tiba, kedua orang tersebut masih hidup walau detak jantungnya begitu lemah. Tanpa basa-basi kedua kakak beradik itu langsung membopong tubuh dua orang itu dan membatalkan niat mereka untuk mengunjungi makam ibu mereka, yang terpenting saat itu adalah nyawa orang yang mereka bawa ini tertolong. Dengan hati-hati Adrian dan Alyssa membersihkan luka dan mengobati kedua orang tersebut, hingga akhirnya mereka sembuh.

~Flashback off

"Terimakasih.. kalau bukan karena kalian mungkin kami sudah tiada" kata Angel, saat Adrian telah selesai bercerita.

Mereka kembali melanjutkan obrolan mereka tentang hal lain, "Aku tak pernah melihat rumah disini sebelumnya" kata Bryan.

"Itu semua karena ibu kami adalah seorang Witch ,ia melindungi tempat ini dengan sihirnya. Sehingga takkan pernah bisa dilihat oleh siapa pun" jelas Adrian.

"Em... bukankah kalian werewolf? kenapa kalian tidak tinggal di Pack ?" tanya Angel.

"Kakak kami mengusir kami dari sana, ia sangat jahat sama seperti Dad" lirih Alyssa.

"Siapa kakak mu?" tanya Bryan.

"Raven.." kata Alyssa lirih.

"Lebih tepatnya Raven Delaney Harish" tambah Andrian. Membuat Angel dan Bryan tercengang, mata mereka membulat sempurna

"Anak Tristan ?" kata Angel.

"Dark Moon?" tambah Bryan.

Alyssa dan Adrian mengangguk lemah, membuat Angel dan Bryan semakin terkejut, pasalnya di hadapan mereka adalah anak dari musuh terbesar mereka The Dark Moon Pack.

"Dark Moon!" kata Rexha dan Ricko bersamaan.

"Kita harus pergi" kata Bryan, melalui mindlink.

"Sstt.... mereka berbeda, aku yakin mereka orang baik" jawab Angel.

"Tidak, di-" ucapan Bryan langsung di potong Angel.

"Kau tak membercayai ku em" kata Angel,Bryan hanya bisa pasrah ia tak mungkin melawan sang istri.

•••

BRYAN POV

Apa-apaan ini,  kenapa anak dari Tristan menolong kami.  Apa mungkin mereka memiliki rencana licik lagi?  Aku tak akan mudah percaya kepada mereka.  Namun istri ku yang cantik ini berkata jika mereka adalah orang baik,  aku tetap menyangkal tentunya, ingat seberapa jahat dan licik Tristan dan ibunya dulu.  Aku akan tetap menolak mempercayai mereka, jika saja istriku tak mengancam ku.  Yah,  kau tahu aku harus menuruti istri ku jika dia sudah mengacam seperti ini. 

Katakan aku suami yang takut istri atau apa pun,  namun jika kalian para pria di posisi ku pasti ikut menurut dengan istri mu.  Aku tak kan rela tidur diluar hanya karena  masalah ini, karena aku tak kan kuat, aku akan kedinginan diluar sana tanpa memeluk istri ku yang cantik ini.

"Bryan tegaslah sedikit,  kau itu suaminya! " protes Ricko melalui mindlink.

"Ricko..  Aku tak kan sanggup tidur diluar tanpa memeluk istri cantik ku ini" jawabku, 

"Ck...  Bilang saja kau tak sanggup satu malam pun tanpa... " sebelum Wolf gila itu mengatakan hal aneh,  aku langsung memotong perkataan nya.

"Kau juga suka kan" goda ku pada Ricko .

"Tentu...  Aku akan gila..  Ah..  Sungguh indah.. " kata Ricko.  Aku sudah  tahu seperti  itulah dia.

"Dasar mesum!! " kata ku,  ya itulah Wolf ku,  entah kenapa Moon Goddess memberikan Wolf segila Ricko kepada ku, walau terkadang ia juga bijak,  tapi tetap saja ia lebih banyak berfikiran negatif.

Kembali kecerita,  aku memutuskan mindlink ku dan Ricko kemudian melihat kearah istri cantik ku.  Jika ini di istana,  aku sudah menerkam istri cantik ku ini.  Dia selalu menjadi candu ku.

"Dasar Mesum!! " kata Ricko

"Shut up!! " bentak ku,  kesal  dengan Ricko, Wolf gila ini selalu saja mencela ku.

"Sudahlah..  Kau dan aku lelaki normal, wajarkan berfikiran seperti itu" kata Ricko, akhirnya dia sadar juga.

"Terserah! "kata ku lalu kembali memutuskan mindlink,  dan fokus mendengarkan istriku  berbicara.

•••

ANGEL POV

Kabar mengejutkan harus kami terima,  pasalnya orang yang menolong kami adalah anak dari Tristan. Masih ingat bukan dengan Tristan,  anak dari Merlyn yang telah membunuh  Kedua orang tuaku. Kejadian itu seakan terngiang-ngiang di kepala ku.  Betapa jahat,  dan licik nya mereka  dulu,  bahkan aku hampir saja mati di tangan  mereka  jika Bryan tak datang saat itu.  Aku mencoba  menetralisir rasa terkejutku,  aku melihat ke arah Ayssa dan Adrian 'mereka orang baik'  entah kenapa aku berfikir seperti itu.  Mereka lain,  sangat lain, tak seperti Tristan aku yakin itu.

Sedari tadi suamiku tampak tak menerima kenyataan  yang kami hadapi saat ini.  Aku tahu ia sangat membenci Tristan serta Pack Dark Moon. Terlebih Raven yang sangat licik dan jahat itu. Aku terus mencoba menenangkan suamiku ini.  Yah, terpaksa lah aku memakai ancaman yang selalu berhasil membuat nya luluh.

"Ck...  Dasar pria mesum "protes  Rexha.

"Bukankah kau menyukai pria mesum itu" kataku, menggoda Wolf ku ini.

"Tentu,  dia tampan,  sexy..  Err...  Aku tak bisa jauh darinya" kata Rexha membuat ku terkekeh kecil mendengarnya.

"Kau juga ketularan mesumnya" kata ku.

"Kau juga suka kan? " Kata Rexha.

Aku memutuskan mindlink secara sepihak, karena aku tahu siapa Rexha,  ia akan berbicara hal aneh jika terus di ladeni.

•••

AUTHOR POV

Rasa penasaran pun memenuhi kepala Angel,  ia memutuskan untuk bertanya kenapa Alyssa dan Adrian tak tinggal di Pack Dark Moon.

"Em..  Kenapa kalian tak tinggal di Pack Dark Moon? " tanya Angel

"Kami...  Diusir" kata Alyssa terdengar begitu lirih, kepalanya menunduk.

Sontak Angel dan Bryan tersentak,  mereka tak percaya,  Bagaimana mungkin Tristan mengusir anak mereka dari sana?  Bagaimana dengan Raven,  kenapa Raven masih tinggal disana?

"Diusir?? " tanya Bryan dan Angel bersamaan.  Alyssa dan Adrian mengangguk lemah sebagai jawaban.

Mereka pun menceritakan apa Yang membuat mereka sampai di usir.

"Raven Delaney Harish..... " Alyssa dan Adrian mulai bercerita.

Bersambung...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!