AUTHOR POV
Pagi hari ini begitu cerah, suara kicauan burung terdengar. Bunga-bunga di taman tampak indah bermekaran. Esok adalah hari pernikahan Jack, semua orang sibuk mempersiapkan acara tersebut.
Valey tampak ceria pagi ini, senyum menghiasi wajah cantiknya itu. Ia bersenandung kecil saat menuruni tangga menuju lantai dasar untuk sarapan. Di meja makan tak ada satu pun orang disana, itu semua karena semua orang sibuk kecuali Valey, ia tak pernah ingin ambil pusing.
Valey memakan sarapannya dengan lahap tanpa memperdulikan di sekitarnya. Hingga suara dingin dan menusuk menginterupsi.
"Hei kau, Putri manja. Ayo, kita bertarung lagi" kata Kelvin tiba-tiba yang sukses membuat Valey tersedak.
"Uhuk... Uhuk... Air..." Entah karena kasihan atau apa Kelvin memberikan segelas air kepada Valey, Valey segera mengambil gelas itu dan meneguk habis airnya.Valey menghembuskan nafas lega, kemudian menatap tajam ke arah Kelvin."Aku tak mau bertarung dengan mu " kata Valey ketus. Ia benci harus bertemu si manusia kutub itu.
"Kenapa? Kau takut?" tanya Kelvin yang menaikkan sebelah alisnya. Valey mendengus kesal ia tak mau terus di remehkan oleh si manusia kutub ini.
"Ck.. Selalu saja meremehkan ku.." Valey memutar matanya " Bagaimana kalau kita berburu menggunakan Panah, siapa yang mendapat banyak buruan dia pemenangnya" tantang Valey.
"Baiklah, aku terima tantangan mu" kata Kelvin tersenyum remeh lalu pergi dari sana.
"Argghh dasar manusia kutub! Menyebalkan!" batin Valey.
"Kau yakin akan menang?" tanya Ruby.
"Tentu.. Aku harus mengalahkan manusia kutub itu lagi" kata Valey dengan semangat yang menggebu.
Valey pun melanjutkan sarapannya yang tertunda hingga selesai, setelah itu ia hendak kekamarnya untuk berganti pakaian . Namun langkahnya terhenti saat melewati kamar Jack, terdengar suara isakan dari sana. Valey yang penasaran pun mengintip, ternyata di dalam hanya ada Alyssa sendiri tanpa Jack. Valey memberanikan diri untuk masuk, ia membuka pintu pelan dan berjalan menghampiri Alyssa. Valey berjongkok menghadap Alyssa.
"Ada apa ?" tanya Valey.
Alyssa tersentak dan menghapus air matanya cepat.
"Ti--tidak apa-apa Val" kata Alyssa , Valey mengernyitkan dahinya dan duduk di samping Alyssa ,Valey merangkul gadis itu.
"Apa Jack yang membuat mu menangis?" tanya Valey, ia akan memarahi kakaknya jika memang terbukti Jack yang membuat Alyssa menangis.Alyssa menggeleng "Bukan, aku hanya--" Alyssa tak yakin akan memberitahu Valey.
"Hanya?" Valey semakin penasaran.
"Sudahlah lupakan saja" kata Alyssa lirih. Valey tersenyum dan memeluk Mate kakaknya itu."Jangan takut aku bisa menjaga rahasia dengan baik, dan aku bisa membantu masalah mu" kata Valey lembut.
"Aku tak mau Jack mengetahuinya" lirih Alyssa yang membuat Valey bertanya-tanya dan semakin bingung pastinya.
"Apa yang tak boleh Jack ketahui?" tanya Ruby.
"Entahlah Ruby" jawab Valey
"Bagaimana jika kita kekamar ku saja " ajak Valey, Alyssa mengangguk mereka pun berjalan menuju kamar Valey. Valey dan Alyssa duduk di tepi ranjang Valey.
"Ceritakanlah aku siap mendengar " kata Valey.
Alyssa pun menarik nafasnya
"Sebenarnya aku putri dari Tristan. Dia adalah Alpha dari Pack Dark Moon" seketika Valey membeku saat mendengar jika Alyssa bagian dari Dark Moon , tapi Valey memilih diam agar Alyssa menyelesaikan ucapannya.
"Sekarang Dark Moon di pimpin oleh Kakak ku Raven Delaney Harish dia sangat kejam, jahat dan licik seperti ayah ku" lanjut Alyssa. Valey semakin ingin tahu kelanjutannya."dendam ayah ku mengakar kepada Kakak ku itu, dia ingin menghancurkan Pack Golden Red Eclipse karena dendam atas kematian Nenek kami Melyn Andrella Harish, " Valey memotong ucapan Alyssa
"Merlyn yang di bunuh oleh Daddy akibat menyakiti Mom dan Membunuh orang tua mom" kata Valey, Alyssa mengangguk
"Iya, itulah nenek ku.Aku dan kakak ku Andrian Deandra menentang kak Raven, ia di butakan oleh dendam begitu pun ibu kami dia juga menentang keras kak Raven," Alyssa menitikkan air matanya.Valey bernafas lega karena ternyata Alyssa itu baik. Setidaknya Alyssa bukan bagian dari Dark Moon.
"Aku, kak Dean dan Ibu di usir dari pack Dark Moon oleh kakak ku. Kami hidup di hutan dekat pantai hingga suatu hari ibu kami meninggal karena sakit. Sekarang kakak ku hidup bersama Mom Ali dan Dad Gerard yang kami selamatkan " kata Alyssa. Sontak Valey membeku, air matanya menetes.
"Mommy Ali dan Dad Gerard.. Kau tahu nama lengkapnya Alyssa?" tanya Valey.
"Sayang aku tak tahu, mereka hanya memberitahu panggilan mereka saja" kata Alyssa ia bingung kenapa Valey ikut menangis. "Nanti aku akan membawa mu bertemu mereka" kata Alyssa
"Benarkah, terimakasih Alyssa" kata Valey senang ia tahu siapa Mom Ali dan Dad Gerard itu. Valey memeluk Alyssa erat .
"Aku janji tak akan memberitahu Jack," lirih Valey
"Terimakasih Val" kata Alyssa.
"Ku harap kau segera memberitahu Jack sebelum dia tahu dari orang lain. Aku pasti akan membantumu menjelaskan semuanya Alyssa" kata Valey
"Terimakasih Val kau sangat baik" kata Alyssa tulus.
•••
VALEY SIDE
Valey turun, ia tampak senang mengetahui jika Mom dan Dadnya masih hidup . Valey membawa panah dan belati di sakunya untuk berjaga-jaga. Dari kejauhan terlihat Kelvin berdiri membelakangi Valey, namun tiba-tiba ia berbalik dan menatap Valey dingin.
"Ck.. Kau lama sekali" kata Kelvin lalu ia berjalan lebih dulu.
"Dasar manusia kutub " kata Valey kesal dia pun mengikuti Kelvin menuju hutan untuk berburu.
Valey pun memisahkan diri dari Kelvin ia mencari sasaran buruannya, saat ini ia sedang mengintai seekor rusa, Valey sudah bersiap untuk membidik Rusa itu namun saat hendak melesatkan anak panahnya, ia melihat Rusa yang akan dia bidik itu memiliki dua anak. Valey menahan anak panahnya dan memilih untuk tidak menjadikan rusa tadi sebagai buruannya."Aku tahu rasanya kehilangan orang tua" batin Valey.
"Ini yang ku suka dari mu Val kau sangat baik" puji Ruby. Akan tetapi Valey kembali berbalik saat melihat Kelvin yang ternyata mengintai Rusa yang sama akan melesatkan anak panahnya. Valey pun berlari ke arah rusa itu, membuat induk rusa dan anaknya lari dan--
SREEETTTT
AKH!!
Anak panah itu menancap di kaki kiri Valey, tubuhnya langsung ambruk ke tanah. Valey memekik tertahan, rasa sakit langsung mendera kakinya.Kelvin berlari ke arah Valey, ia tampak begitu khawatir .
"Tunggu sebentar" kata Kelvin lalu ia pergi entah kemana, sedangkan Valey ia menggigit bibir bawahnya menahan sakit.
"Sakit,Ruby.. " teriak Valey melalui mindlink.
"Iya iya aku tahu" kata Ruby
"Manusia kutub itu bukan nya menolong malah hilang" Valey tampak kesal namun seketika kekesalannya hilang karena sosok manusia kutub maksudnya Kelvin datang tergesa-gesa membawa dedaunan , lebih tepatnya tanaman obat mungkin.Kelvin merobek kemeja yang ia gunakan.
"Kau gigit ini" perintah kelvin , Valey pun menurut.
"Tahan lah ini akan sangat sakit, kau cakar saja bahu ku jika sakit" kata Kelvin , Valey mengangguk. Kelvin pun mulai mencabut anak panah yang menancap di kaki Valey. Valey meneteskan air mata menahan sakit ia mencengram kuat bahu Kelvin .
"Akh... " pekik Valey tertahan. Akhirnya anak panah itu pun terlepas, Kelvin menempelkan dedaunan yang ia bawa tadi setelah ia haluskan terlebih dahulu di kaki Valey, lalu kelvin melilitkan kemejanya itu di kaki Valey.
"Maaf.." kata Kelvin pelan tapi bisa di dengar oleh Valey.
"Kau dengar itu Valey, dia minta maaf" kata Ruby melalui mindlink.
"Aku tidak menyangka dia mau melakukan ini, aku fikir dia akan meninggalkan ku" lirih Valey hatinya sedikit menghangat.
"Ayo kita pulang saja" kata Kelvin, tak seperti biasanya nada bicara Kelvin terkesan biasa saja (tidak lagi sedingin dulu) . Valey mengangguk.
"Tolong bantu aku berdiri" kata Valey.
"Memangnya kau bisa jalan, sudah biar aku gendong saja" kata Kelvin.
"Aku tidak boleh lemah... Nanti dia akan terus mengecap ku sebagai putri manja" batin Valey.
"Aku tahu kau sangat ingin di gendong olehnya Val, tapi ego mu itu terlalu besar" kata Ruby.
"Aku harus kuat tak boleh terlihat lemah di depannya" tegas Valey.
"Tidak usah aku bisa sendiri" kata Valey ketus.
"Baiklah" kata Kelvin mengalah, dia membantu Valey berdiri . Namun baru saja Valey akan melangkah kakinya tak kuat menahan lagi , Valey menutup matanya pasrah karena ia sudah pasti akan tersungkur ke tanah. Akan tetapi ia tak kunjung jatuh, Valey membuka matanya dan terkejut karena tubuhnya di tahan oleh Kelvin.
"Sudah ku bilang biar ku gendong saja. Kali ini tak usah membantah" kata Kelvin , Valey pun pasrah. Kelvin menggendong tubuh Valey ala Bridal Style. Jantung Valey berdetak kencang karena sangat dekat dengan Kelvin.
"Kau tak ingin berpegangan ?" kata Kelvin, "jika kau jatuh aku tak akan tanggung jawab" Valey pun mengalungkan tangannya di leher Kelvin. Aroma tubuh Kelvin menyeruak membuat Valey mabuk karena aroma mate-nya itu.
"Oh Moon Goddess jika aku bisa menghentikan waktu, aku akan mengentikannya sekarang juga" batin Valey.
"Andai dia seperti ini dari dulu" kata Ruby.
Detak jantung Valey semakin cepat hingga ia bisa mendengar detak jantungnya sendiri, Valey memejamkan matanya menghirup dalam-dalam aroma mate-nya ini. Ini adalah momment langka di hidup nya.
"Val.. Jantung nya juga berdetak kencang seperti kita" kata Ruby melalui mindlink.
"Em... Iya Ruby apa dia mulai menerima kita?" kata Valey.
"Semoga saja" jawab Ruby.
Tak terasa mereka telah sampai di istana, para penghuni istana terkejut melihat Valey di gendong oleh Kelvin dengan kaki yang terluka.
"Ada apa ini?" tanya Jack khawatir.
"Ceritanya panjang, tolong panggilkan dokter dulu" kata Kelvin , Valey tersentak begitu pula yang lain.
"Sejak kapan ia perduli dengan ku" batin Valey hatinya menghangat, ia sangat bahagia sekarang.
Kelvin langsung membawa Valey kekamar milik Valey tentunya. Ia membaringkan tubuh Valey di ranjang. Kelvin mengusap kepala Valey lembut setelah itu ia berlalu.
Valey tak bisa menahan senyumnya lagi, ia tersenyum lebar .
"Manusia kutub itu sekarang mulai hangat" kata Ruby
"Ku harap dia selalu begitu dengan kita Ruby" kata Valey penuh harap.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments