BAGIAN 10

AUTHOR  POV

Valey turun membawa dua koper besar , ia tampak kesulitan membawa kopernya itu. Di belakang Valey ada dua Maid, yang satu membawa dua koper miliknya, dan yang satunya lagi membawa tas besar milik Valey juga. Mereka tampak begitu kesulitan saat menuruni anak tangga menuju lantai dasar. Valey menyeka keringat di dahinya saat ia telah berada di lantai dasar.

Di bawah sudah ada Jack, dan yang  menunggu Valey sembari berbincang-bincang. Perbincangan mereka terhenti saat melihat Valey turun. Mereka terkekeh geli melihat Valey, yang tampak begitu kesusahan membawa koper-koper milik nya.

"Bukannya membantu" Valey tampak begitu kesal, karena tak ada satupun yang membantunya.Akhirnya  karena kasihan Troy dan Adam pun turun tangan mereka membawa koper dan tas milik Valey .

"Kau mau pindah rumah Sweety?" tanya Jack, dengan wajah memerah menahan tawa. Namun ia tak kuasa menahan tawanya lagi. Jack tertawa terbahak-bahak melihat kelakuan adiknya itu.

"Jack...." rengek Valey, bibirnya mencebik lucu.

"Dasar manja" kata Kelvin pelan tapi masih dapat di dengar oleh orang disana. Kelvin mendapatkan tatapan tajam dari Mom dan Dad nya.

"Berhenti bersikap menyebalkan Kelvin" kata Josh melalui mindlink.

"Dia memang manja , dan aneh" Kelvin berkata ketus, menurut nya apa yang ia katakan memang lah benar. Kelvin memilih untuk pergi dari sana, meninggalkan orang-orang yang masih berkumpul disana.

"Apa kau sudah membawa semua barang mu Jessie?" Tanya Melly kepada Valey.

"Sebenarnya belum, ini hanya sebagian saja" jawab Valey dengan wajah merona, ia memainkan jarinya tanda ia malu.Sontak yang lain kaget, bagaimana tidak Valey membawa tiga koper dan satu tas berukuran besar.

"Sebanyak itu baru sebagian Jes?" Nancy dan Nadine berkata bersamaan. Mereka berdua menggelengkan kepalanya tak habis pikir.Valey menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan mengangguk malu .

•••

AUTHOR POV

Jack mengantar adiknya ke Pack Silver Moonlight menggunakan mobil dengan ia yang mengemudikan. Sepanjang perjalanan Jack tak henti-hentinya terkekeh geli melihat kelakuan Valey.

"Jack berhentilah bertingkah seperti itu" Valey memukul lengan Jack, membuat kakak nya itu meringis karena pukulan Valey yang cukup keras.

"Habisnya kau ini ada-ada saja Sweety," Jack mengacak rambut Valey gemas. "kau membawa banyak sekali barang mu, padahal kau hanya tinggal sebentar disana Sweety" Jack masih saja terkekeh geli.

"Aku ini perempuan Jack, perlengkapan ku banyak" Valey membela dirinya, bibirnya mencebik lucu.

"Terserah kau saja, tapi menurut ku itu berlebihan" kata Jack santai."tunggu kenapa kau ceria sekali hari ini?" tanya Jack ia baru menyadari perubahan Valey.

"Karena aku sangat senang" jawab Valey menggebu-gebu, senyuman lebar langsung terbit di wajahnya.

"Senang?" Jack mengernyitkan dahinya.

"Tentu" jawab Valey semangat 45.

"Kau senang akan berpisah dengan ku em.. " Jack memandang Valey dengan tatapan sendu.Seketika Valey diam, ia baru ingat jika ia akan berpisah dengan Jack sementara waktu. Air mata Valey menggenang tinggi, hingga akhirnya jatuh dan tangisnya pun pecah.

"Tidak!!Aku sangat sedih, Hiks-- Aku tak mau pisah dengan mu-- Hiks" Valey menangis tersedu-sedu Jack menghela nafas dan menepikan mobilnya.Jack membawa Valey ke dalam pelukannya. Mengecup pucuk kepala sang adik, mencoba menenangkan adiknya yang sensitif ini.

"Jangan menangis, aku senang jika kau kembali ceria Sweety. Dan ingat setelah semuanya selesai kita akan bersama lagi"kata Jack memberikan pengertian pada adiknya itu.

"Tapi aku akan sangat merindukan mu, kita tak akan berjumpa dalam waktu yang cukup lama kak" Valey mencebik dengan air mata yang masih menggenang di matanya.

"Aku akan sering mengunjungi mu, jika memiliki waktu luang" Jack tersenyum, menghapus air mata adiknya.

"Janji ya kak" Valey menatap Jack dengan puppy eyesnya.

"Iya, janji"

Valey memeluk Jack erat hingga pria ini tercekik. Rona bahagia kembali hadir di wajah Valey. Gadis itu kembali cerita seperti semula. "Kau mau membunuh ku?". Valey pun sadar dan merenggangkan pelukannya, mencium kedua pipi Jack.

"Ayolah, perjalanan kita masih jauh" Celetuk Nadine yang sedari tadi melihat tingkah Valey dan Jack.

Valey terkekeh dan mereka pun melanjutkan perjalanan mereka kembali. Sepanjang perjalanan, Valey bernyanyi dengan riang.

"Dasar perempuan , mood nya gampang sekali berubah " kata Serge melalui mindlink.

"Ya itulah mereka" jawab Jack singkat.

Jack mengelus lembut kepala Valey sembari tersenyum hangat ke arah adik kesayangannya itu.

"Kau sangat berharga untuk ku Putri kecil" batin Jack.

"Dia putri kecil paling menyebalkan" kata Serge.

"Tapi dia kembaran mu Serge"

"Kembaran mu juga" jawab  Serge tak mau kalah.

Setelah melewati hutan dan berbagai drama penuh emosi, akhirnya mereka pun sampai. Jack dan Valey pun keluar dari mobil mereka di ikuti Nadine di belakang mereka. Mereka pun segera melangkah masuk kedalam mansion.

"Kalian lama sekali" kata Nancy saat mereka telah masuk kedalam mansion.

"Maklumi saja,  ada yang sedang PMS" sindir Nadine, yang berhasil mendapatkan tatapan tajam dari Valey.

"Sudah, Nancy ayo antar Valey ke kamarnya" kata Melly

Nancy dan Valey  pun beranjak dari sana menuju lantai atas, diikuti Adam dan Troy yang membawa koper dan tas milik Valey.

Ceklek..

Nancy membuka pintu kamar Valey tersebut tampaklah ruangan serba Putih dan biru muda. Terdapat kamar mandi, walk in closet serta kasur berukuran queen size . Tak lupa sofa dan balkon yang menghadap ke taman belakang mansion. Sangat nyaman dan bersih, Valey di buat jatuh hati pada kamar ini.

"Maaf kamarnya tak sebesar dan semewah kamar mu Jes" Nancy memberikan jalan untuk Adam dan Troy memasukkan tas dan koper milih Valey.

"Aku suka kamar ini"Valey menatap dengan tatapan berbinar. Mereka berdua pun masuk dan membantu Valey mengemasi barangnya. Sebenarnya bisa saja mereka menyuruh para Maid namun Valey tak mau, ia ingin mengemasi barangnya sendiri.

Mereka berbincang-bincang di sana. Hingga suara Jack menginterupsi.

"Sweety, aku pulang sekarang" kata Jack, Valey pun memeluk kakaknya itu.

"Kenapa cepat sekali" Valey mencebik kan bibirnya. Jack menghela nafas.

"Lihat lah hari sudah malam sekarang" kata Jack , sembari menunjuk ke arah balkon. Valey terkekeh kecil, benar saja di luar langit sudah gelap, ia dan Nancy terlalu asik berbicara hingga lupa waktu seperti ini.

Valey menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Dan tersenyum ke arah Jack.

"Jangan nakal disini, dan jangan manja" pesan Jack pada adiknya.

"Aku akan sangat merindukan mu Jack" Valey kembali memeluk kakaknya, ia begitu nyaman di dalam dekapan Jack yang hangat. "Aku juga" Jack mencium puncuk kepala Valey lama, sembari mengelus dengan kasih sayang surai coklat adiknya.

"Kau begitu berharga bagiku Jessie Valencia Friedrich" batin Jack.

•••

Valey mengantar Jack sampai keluar mansion, setelah berpamitan dengan orang-orang di sana . Valey melambaikan tangan ketika mobil Jack mulai meninggalkan pekarangan Mansion . Valey pun masuk dan hendak menuju ke lantai atas menuju kamarnya.

"Jessie" panggil seseorang.

"Ah iya Nancy" jawab Valey, ia langsung membalikkan badannya.

"Kalau kau membutuhkan bantuan atau apa pun ke kamar ku saja ya. Kamar ku di sebelah kamar mu" kata Nancy.

"Okay, Nancy aku ke atas dulu ya"kata Valey, yang di jawab anggukan oleh Nancy. Valey pun naik ke atas , melewati satu per satu anak tangga dan melangkah menuju kamar nya.

Setelah sampai Valey memilih untuk membersihkan tubuhnya terlebih dahulu.

Valey keluar dari kamar mandi dua puluh menit kemudian. Wajahnya tampak lebih segar,  ia segera memakai pakaiannya. Namun saat hendak menyisir rambutnya ia lupa jika ia tak membawa sisir.

"Aku akan meminjam punya Nancy saja"  Ia pun keluar dari kamarnya dengan handuk yang masih tergelung di kepalanya. Namun saat hendak meminjam sisir ia lupa jika kamarnya di apit dua kamar di sebelah kanan dan kirinya.

"Aku lupa menanyakan kamar nancy sebelah kanan atau kiri " Valey pun di landa ke bingungan. Ia tampak berpikir keras hingga akhirnya memutuskan jika kamar Nancy berada di sebelah kanan.

"Pasti di sebelah kanan" Valey pun melangkah menuju kamar yang berada di sebelah kanan. Valey mengetuk pintu namun tak juga di buka.

"Nancy.. Ini aku" teriak Valey. Namun tak juga ada yang menyahut nya di dalam.Valey pun berpikir mungkin Nancy sedang berada di kamar mandi, makanya gadis itu tak juga menjawab teriakannya. Vapey memutuskan untuk memutar knop pintu berharap pintu tak terkunci.

Ceklek..

"Tidak di kunci" Ia langsung masuk kedalam kamar tersebut. Namun ia heran karena kamar tersebut terkesan maskulin dan aroma ruangan tersebut dipenuhi aroma matenya.

"Sepertinya kau salah masuk kamar" kata Ruby melalui mindlink.

"Dan kita masuk ke dalam kandang serigala jantan " Valey bergidik ngeri membayangkan jika ia tertangkap basah oleh Kelvin. Takut terjadi hal tak diinginkan, ia pun memutuskan cepat-cepat  keluar dari kamar Kelvin ini.  Akan tetapi belum sempat ia membuka pintu suara seseorang menginterupsi. Membuat tubuh Valey menegang seketika.

"Apa yang kau lakukan disini?"

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Arthur

Arthur

Semangat thor ❤

Yuk saling dukung, mampir dan like Fur Therese yaa 😍

2020-05-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!