~ Jakarta, Indonesia ~
Setelah mematikan panggilan sepihak, Sean mengirim pesan ke teman-temannya untuk berangkat bersama menuju puncak saat ini juga tanpa penjelasan apapun.
Mendapat pesan dari Sean mereka semuanya sepakat hanya memakai 2 mobil milik Sean dan Angga. Mereka berjanji bertemu di mansion Sean karena lebih dekat menuju ke arah keluar kota.
15 menit kemudian mobil milik Angga sudah tiba di dalam pekarangan mansion Sean yang sangat luas. Melihat teman-teman sudah tiba Sean mengambil ransel dan kunci mobil bergegas turun ke bawah.
Baru tiba di anak tangga terakhir Sean dikejutkan suara ibunya yang bertanya dari arah meja makan.
"Mau kemana sayang"
"Mau ke puncak bu"
"Mau ngapain sayang dan sama siapa perginya" ucap Maya sambil berjalan mendekati Sean.
"Nyusul Chloe bu dan bareng teman-teman Sean, ibu udah kenal kan" ucap Sean dengan tulus.
"Ya udah kamu hati-hati ya nak dijalan jangan lupa ngabarin kalau udah nyampe disana"
"Iya bos siap" ucap Sean sambil mencium pipi ibunya dan berlalu pergi menemui sahabatnya.
Sampai di depan pintu mansion supir sudah menyiapkan mobil sport milik Sean. Di sampingnya sudah ada sahabat-sahabatnya yang menunggu.
"Ngapain ke Puncak sih bro" ucap Resa.
"Nyusul pacar gue"
Semuanya kaget mendengar perkataan Sean. Ke puncak hanya untuk nyusul pacarnya.
Dasar bucin, batin mereka semua dengan serentak.
"Loe pada ikut ngak" ucap Sean membuyarkan pikiran mereka.
"Ikutlah bro" ucap Angga mewakili temannya yang lain.
"Ya udah ayok jalan" ucap Sean dingin sambil masuk ke dalam mobilnya diikuti Resa kedalam mobilnya juga karena mobilnya hanya cukup untuk 2 orang.
Mereka semua kemudian beriringan keluar mansion Sean yang dipimpin oleh Sean di depan. Sean melajukan mobilnya dengan sangat cepat, tidak memperdulikan bunyi klakson orang-orang sepanjang jalan.
Beruntung Resa sudah terbiasa dengan aksi ugal menyetir ala Sean, kalau tidak sudah pasti ia akan jantungan saat ini juga.
~ Villa Puncak, Bogor ~
"Kamu bilang apa tadi princess"
"Kan udah tadi ka"
"Ulangi lagi"
"Ka Sean lagi otw ke sini ka, nyusul Chloe"
"Siapa yang kasi ijin dia datang"
"Ngak ada ka, emang gak boleh ya ka"
"Engak boleh"
"Alasannya apa ka" ucap Chloe tidak mau kalah dengan kakaknya.
"Ehhhmmm! Itu" ucapan Steven terpotong karena tidak ada alasan melarangnya datang.
"Ngak ada kan jadi dia tetap datang. Orangnya mungkin bentar lagi nyampe"
"Siapa yang nyampe" ucap Riski penasaran.
"Itu pacar Chloe ka" ucap Chloe santai dengan senyum manisnya.
"Loe udah pacaran emang boleh" ucap Riski terheran-heran karena dibolehin pacaran sama si Steven.
"Bolehlah ka kan udah ketemuan sama daddy, mommy, dan ka Steven juga. Mereka semua setuju kok" ucap Chloe dengan antusias.
"Lah terus masalahnya apa sekarang" ucap Riski.
"Kak Steven bilang kalau ngak boleh datang" ucap Chloe.
Riski melihat ke arah Steven ingin jawaban dari perkataan Chloe, tapi Steven hanya melihat dan menghela napasnya dalam.
"Ya udah boleh deh" ucap Steven pasrah.
"Makasih kakak ku sayang" ucap Chloe bahagia sambil memeluk Steven dan mencium pipinya.
Mereka semua keluar menuju bagian belakang villa dengan pemandangan lampu di tiap jalan menuju ke arah villa yang berada dipuncak. Mereka semua sibuk mempersiapkan peralatan yang akan dipakai memanggang dan bahan-bahan masakan.
Ada yang menyiapkan pendamping makan malam seperti salad aneka buah dan sayur-sayuran. Minuman kaleng, jus, air mineral dan masih banyak lagi makanan pendamping.
Yang bertugas membakar yaitu Putra, Wawan, Steven dan Elo sedangkan Bagas, Willi, dan Riski duduk bersama para wanita sambil memetik gitar dan bernyanyi.
Karena udaranya sangat dingin Chloe harus bolak-balik ke kamar mandi untuk pipis. Pada saat keluar dari toilet di samping dapur, Chloe mendengar ada bunyi deru mesin mobil berhenti di depan villa.
Tok.........tok........tok..........tok..........
Bunyi pintu di depan diketuk, melihat tidak ada orang yang membuka pintu karena semuanya ada di belakang villa, Chloe pun bergegas menuju ke depan untuk membuka pintu.
Sampai di depan Chloe membuka pintu dan terkejut karena di depannya sudah berdiri 5 pemuda yang sangat dikenalnya. Sean tersenyum manis melihat Chloe yang membuka pintu untuk dirinya dan sahabatnya.
"Wah ternyata ngak nyasar kita" ucap Resa membuyarkan keterkejutan Chloe.
"Hai Chloe" ucap sahabat Sean bersamaan menyapa Chloe.
"Hay juga ka. Uhmmm! Silahkan masuk" ucap Chloe.
Chloe menepi ke samping memberikan akses masuk kepada Resa, Rey, Angga, dan Dito. Tidak dengan Sean yang masih berdiri di depan pintu menatap tajam kekasihnya.
Chloe yang ditatap tajam Sean menjadi takut dan gugup.
Apa gue bakal dihukum ya, batin Chloe menjadi sedikit takut.
Sean menarik Chloe kedalam pelukannya dan memeluk Chloe dengan erat. Chloe terkejut dengan perbuatan Sean, tapi saat ini dia merasa sangat nyaman dalam pelukan Sean.
"Kenapa loe bisa bikin gue kepikiran terus" ucap Sean lembut sambil mengecup kening Chloe.
Karena tinggi Chloe yang hanya sebatas dada Sean ia mendongak untuk melihat Sean.
"Chloe ngak bikin sesuatu yang buat ka Sean kepikiran thu"
"Sayang lain kali mau pergi ingat ngasih kabar, jangan kayak tadi"
"Maaf ka tadi gue lupa soalnya mendadak juga perginya"
"Kenapa loe mau kesini"
"Uhmm! Mau refreshing aja sih ka dari ujian"
"Heeemm! Kalau mau liburan kasi tahu gue" ucap Sean sambil mengelus pipi Chloe dengan lembut.
"Iya ka" ucap Chloe sambil tersenyum hangat dan membalas pelukan Chloe.
Karena menunggu Sean dan Chloe yang belum muncul juga Resa pergi menghampiri mereka dan ternyata mereka sedang berpelukan.
"Ehheemmmm" Resa sengaja berdeham untuk memberitahu keberadaannya pada 2 orang yang lagi kasmaran.
Melihat ada yang mengganggunya Sean menatap tajam Resa dengan tidak suka.
"Sorry bro, gue udah lapar dari tadi nahan mulu di jalan"
Chloe yang sangat malu karena kedapatan sedang memeluk Sean menyembunyikan wajahnya yang memerah di dadanya Sean.
"Pergi loe" ucap Sean dengan dingin dan mengusir Resa.
"Nasib para jomblo! Dasar kulkas!" ucap Resa dengan bergumam kembali ke teman-temannya.
Setelah Resa pergi Chloe berusaha melepas pelukan Sean, tapi Sean tetap memeluk erat Chloe. Karena terus memberontak akhirnya Sean melepas pelukannya meski tangan sebelahnya masih di pinggang Chloe.
"Ka udah ya meluknya, kita ke belakang ketemu sama semuanya"
"Iya sayang" ucap Sean lembut sambil mencium pipi kiri kekasihnya.
Muka Chloe berubah menjadi merah padam karena malu. Sean melihat pipi Chloe yang bersemu hanya tersenyum dan menarik kembali Chloe kedalam pelukannya.
Setelah itu mereka mengajak keempat sahabat Sean ke taman belakang. Sampai di taman belakang para gadis yang melihat 5 orang pemuda yang sangat tampan menjadi kaget dan mulut mereka terbuka lebar.
Para pria yang melihatnya menjadi kesal karena merasa ada saingan untuk mereka saat ini. Keysa, Tika, Gadis, dan Sari berjalan cepat menuju ke arah Chloe dan 5 pria tampan yang baru datang.
"Ternyata dari dekat lebih tampan ya" ucap Tika dengan tidak sadar setelah sampai di depan Sean.
Sean hanya menatap datar mereka semua tapi yang ditatap seketika histeris, karena menurut mereka ketampanan Sean semakin bertambah dengan gaya coolnya.
Teman-teman Steven yang mendengar teman cewek mereka histeris di depan anak SMA menjadi kesal.
"Woy loe semua pada ngapain disana" ucap Riski dengan suara agak keras.
"Ganggu aja loe" ucap mereka serentak.
"Ehemm! Ka kita kesana aja yuk" ucap Chloe mengajak mereka semua ke tempat Steven dan teman-temannya yang lain.
Sampai disana Chloe memperkenalkan mereka semua satu-satu. Mereka bercanda ria karena lawakan Resa dan Riski yang bikin suasana tambah ramai. Sean dan sahabat-sahabatnya juga beradaptasi dengan baik bersama teman-teman Steven karena mereka semua sifatnya friendly.
Beda dengan Steven yang melihat kearah Chloe dan Sean sambil memikirkan sesuatu yang bisa membuatnya senang.
Nikmati aja peran loe saat ini anak pungut karena bentar lagi semuanya akan balik ke pemilik aslinya, batin Steven tertawa dengan licik.
Bunyi hp Steven dan Sean berbunyi bersamaan mengagetkan semuanya, Sean melihat ternyata itu panggilan dari ibunya. Ia lupa mengabari ibunya kalau sudah tiba.
Begitu juga dengan Steven dimana yang menelpon mommynya. Sean dan Steven pamit untuk mengangkat telpon mereka. Sean berjalan ke arah kolam sedangkan Steven berjalan ke arah depan villa.
^^^"Halo bu"^^^
"Halo sayang kamu udah nyampe"
^^^"Udah dari tadi bu, maaf Sean lupa ngabarin ibu"^^^
"Syukurlah kalau kamu udah nyampe, papamu nanya kapan pulang nak"
^^^"Mungkin minggu pagi Sean udah balik bu"^^^
"Ya udah jaga kesehatan disana sayang, bye"
^^^"Iya ibu sama papa juga ya, bye"^^^
Tuut.......tuut.........tuut........
Telpon pun berakhir dan Sean kembali ke tempatnya di sebelah Chloe sambil menggenggam tangan Chloe di bawah meja karena udaranya cukup dingin.
Sementara itu Steven duduk di atas kap mobilnya di depan villa sambil melakukan video call bersama mommy dan adiknya.
^^^"Hallo mommy, princessnya kakak"^^^
"Uhhmm! I'm not a princess but i'm queen"
^^^"Iya deh ratunya ka Steven deh😄😄"^^^
"Nah gitu dong ka"
"Gimana kabar kamu sayang" ucap Laura.
"Baik mom, mom, dad sama ka Steven gimana kabarnya"
^^^"Kita baik-baik aja disini sayang" ucap mereka berdua serentak.^^^
"Bagus deh Queen kangen kalian" ucap Queen dengan sedih.
"Sabar ya sayang 3 bulan lagi"
"Ya udah Queen pengen mandi bye mom, kak Steven"
"Bye sayang"
^^^"Mommy lagi dimana"^^^
"Di rumah sayang, kamu lagi sama Chloe dan Keysa ya"
^^^"Iya mom"^^^
"Kenapa bawa Chloe"
^^^"Dia yang pengen ikut mom, ngak apa-apalah biar dia nikmatin aja dulu mom sebentar lagi juga ngak"^^^
"Ya sudah ingat hati-hati selama disana sayang"
^^^"Iya mom, bye mom"^^^
"Bye sayang"
Telpon pun terputus Steven bergegas kembali ke teman-temannya.
"Lama banget sih bro" ucap Wawan.
"Sorry tadi mommy nelpon lama amat terus masih ngobrol juga soal pekerjaan sama daddy" ucap Steven sengaja berbohong supaya tidak ditanya lagi.
"Oh pantesan" mereka semua sudah mengetahui kalau Steven sudah mulai ikut andil dalam perusahaan milik keluarganya, jadi tidak heran lagi kalau dia sangat sibuk sekarang.
"Masuk yuk udah dingin nih" ucap Gadis mengajak semuanya masuk karena udara sudah mulai sangat dingin saat ini.
"Iya masuk yuk" ucap Putra membenarkan perkataan Gadis.
Mereka semua saling membantu membereskan peralatan masak yang dipakai dan makanan yang masih ada dibawa masuk ke dalam. Karena para pelayan hanya ada dari pagi sampai sore saja.
Selesai mereka semua bergegas masuk ke dalam dan duduk di ruang tengah yang terasa hangat. Keysa duduk bercengkrama bersama Steven dan Putra karena mereka memiliki hobby yang sama yaitu game online.
Sedangkan Chloe dan Sean mereka bercerita dan bercanda di lantai dua dekat balkon villa. Yang lainnya sedang duduk melakukan permainan truth or dare. Malam ini mereka semua menikmati dengan suasana gembira.
...❄❄❄❄❄...
To be continue.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments