Matahari sudah menyinari bumi dengan cahaya yang hangat, semua orang sibuk melakukan aktifitas mereka hari ini, tidak berbeda dengan gadis cantik pemilik mata hazel yang sedang melakukan ritual paginya.
Tidak seperti biasa Chloe hari ini bangun sangat pagi dan tidak tergesa-gesa untuk bersiap ke sekolah.
Hari ini berbeda dengan biasanya karena jam 06:00 pagi Chloe sudah selesai dengan pakaian seragam abu-abunya lengkap dengan tas sekolahnya.
Chloe keluar dari kamarnya menuju ke ruang makan untuk sarapan. Sampai di ruang makan hanya ada kesunyian, orang tuanya tidak ada dan di atas meja sudah ada berbagai macam jenis sarapan.
Seketika Chloe tidak berselera untuk sarapan, Chloe hanya mengambil segelas susu coklat dan meminumnya dengan cepat.
"Bi Chloe pergi dulu ya"
"Hati-hati ya non" ucap bi Rani dengan wajah sedih.
Bi Rani sangat kasihan kepada Chloe dan ia juga tahu apa yang Chloe rasa saat ini.
Semoga non tidak lagi bersedih, batin bi Rani.
Chloe keluar dari mansion dan naik ke dalam mobil. Di dalam mobil pak Ujang melirik nona mudanya lewat kaca spion, karena tidak seperti biasa majikannya itu hanya diam saja di dalam mobil.
Pak Ujang tidak mau bertanya karena bukan urusannya, karena masih pagi dan tidak ada kemacetan 15 menit kemudian mobil yang ditumpangi Chloe berhenti di depan pagar sekolah. Chloe keluar dan berjalan ke arah sekolahnya dengan diam melewati satpam yang berjaga di gerbang depan.
Suasana sekolah masih tampak sepi karena Chloe datang terlalu pagi. Chloe berjalan ke arah kelasnya dengan memikirkan apa yang sebenarnya orang tuanya lakukan dan kemana mereka pergi tanpa kabar.
Chloe terus memikirkan kemungkinan yang terjadi tapi tidak menemukan hasil yang bisa menjawab pemikirannya. Masih dengan pikirannya Chloe tidak sadar kalau sudah banyak teman-temannya yang datang dan ia juga tidak sadar akan kehadiran sahabatnya.
Sinta yang baru saja datang sedikit terkejut melihat wajah Chloe, karena ada lingkaran hitam di bawah matanya.
"Loe kenapa sih Chloe" ucap Sinta sambil memegang bahu Chloe.
Seketika Chloe terkejut karena ada yang memegang bahunya, ia mengangkat kepalanya dan melihat kalau itu sahabatnya Sinta.
"Gue ngak kenapa-napa, cuma susah tidur aja semalam"
"Loe bergadang ama drakor lagi ya"
"Ngak kok gue ngak bisa tidur aja"
"Atau loe ngak enak badan? Mata loe hitam banget, dari kemarin gue khawatir ama loe karena ngak balik-balik ke kelas ampe pulang"
"Gue kemarin lupa ada janji sama seseorang makanya pergi buru-buru"
"Janji ama siapa sih loe"
"Sama ka Sean"
Seketika Sinta terkejut dan raut mukanya berubah.
"Gue jadi curiga. Loe ngak main rahasia ama gue kan"
"Suuuttt! Nanti gue ceritain ke loe"
"Janji ya" sambil mengangkat jari kelingkingnya.
"Iya gue janji" ucap Chloe sambil mengangkat jari kelingkingnya juga.
Bel masuk berbunyi Chloe dan Sinta bergegas duduk ditempat mereka masing-masing untuk mengikuti jam pelajaran. 2 jam pun berlalu bunyi bel panjang pun terdengar dan diikuti pengumuman dari salah seorang guru.
"Perhatian kepada seluruh siswa-siswi, berhubung karena ada rapat guru dengan anggota komisaris sekolah maka sekolah dipulangkan lebih awal. Sekian dan terima kasih".
Akhirnya Chloe dan Sinta bergegas merapikan buku mereka dan berniat pulang.
"Ehh! Kita ke mall yuk Chloe" ajak Sinta.
"Ngapain mending pulang ke rumah"
"Jalan-jalan aja sekalian loe cerita" bujuk Sinta.
"Tapi kita ganti dulu baju seragamnya"
"Ya udah ke rumah gue aja sekalian loe pakai aja baju gue" ucap Sinta dengan riang.
Akhirnya mereka pulang ke rumah Sinta dengan menumpang mobil Sinta. Sampai di rumah Sinta yang berada di kawasan perumahan elit, Chloe dan Sinta bergegas mengganti pakaian mereka di kamar Sinta untuk pergi ke mall.
Sinta memilih mengendarai mobilnya sendiri karena ingin quality time dengan sahabatnya, sedangkan Chloe hanya mengikuti Sinta aja. 1 jam mereka tiba di sebuah mall yang cukup terkenal dengan barang-barang mewah dan limited edition atau bisa di bilang mall orang kaya.
Mereka memarkirkan mobil ditempat parkir dan bergegas keluar untuk masuk kedalam mall. Sinta dan Chloe memilih melihat-lihat barang yang dijual dari pakaian, sepatu, tas, dan aksesoris.
Chloe yang tidak suka berbelanja hanya mengikuti Sinta, bahkan dari tadi Sinta terus menghamburkan uangnya dengan belanja. Chloe yang melihat hanya pasrah mengikuti sahabatnya tanpa berbelanja apa pun.
Sebenarnya Chloe sangat malas, tapi karena sahabatnya ia memilih ikut saja agar sahabatnya tidak kecewa.
"Loe ngak belanja Chloe?" tanya sinta sambil melihat deretan kaca mata hitam di etalase.
"Ngak gue lagi malas belanja"
"Oh gitu"
"Heemm"
Selesai berbelanja mereka memilih ke tempat resto tradisional untuk mengisi perut mereka karena sudah keroncongan. Sampai di dalam resto Chloe memesan nasi ayam bakar madu sama es jeruk, sedangkan Sinta memesan nasi bakar cumi, udang asam manis, dan es limun.
Sambil menunggu pesanan mereka Sinta pun mulai bertanya.
"Jadi loe sama kak Sean ada hubungan apa sih"
"Gue pacaran ama kak Sean" ucap Chloe dengan jujur.
"Hah! Apa sejak kapan?" teriak Sinta dengan suara cukup keras sehingga para pengunjung resto memandang kearah mereka.
Chloe menunduk merasa sangat malu karena teriakan Sinta barusan.
"Isss! Pelan-pelan aja loe ngomongnya"
"Eh! Iya maaf maaf soalnya gue kaget tadi" ucap Sinta sambil terkekeh.
"Iya. Uuhm......sejak 2 hari yang lalu waktu pas pulang sekolah"
"Bentar-bentar waktu yang gue pulang duluan ya"
"Ya waktu nun" Chloe tidak melanjutkan omongannya karena pelayan sudah mengantar pesanan mereka dan menaruh di atas meja mereka.
"Silahkan dinikmati" ucap pelayan resto tersebut sambil tersenyum.
"Terima kasih" ucap Chloe dengan senyum manis.
Setelah pelayan berlalu Chloe melanjutkan omongannya.
"Kan pas gue nunggu pak Ujang ternyata pak Ujang lagi ijin itupun gue nunggunya lama terus gue nelpon mommy baru deh gue di kasitahu"
"Terus ketemunya kapan" potong Sinta dengan cepat.
"Jangan dipotong omongan gue say"
"Maaf gue penasaran"
"Iya. Karena pak Ujang ngak jadi jemput akhirnya gue nunggu taksi di depan lama banget ampe mobil berhenti di depan gue dan bla bla bla..."
Chloe menceritakan semua kronologinya tanpa ada yang disembunyikan. Mereka berdua terus mengobrol tentang Sean sambil makan.
"Huh! Ngak nyangka gue Chloe kalau loe udah punya pacar"
"Gue punya pacar juga karena terpaksa dan dipaksain"
"Emang loe ngak ada perasaan gitu sama kak Sean"
"Ngak ada sama sekali, rasanya kayak hambar gitu"
"Hambar apaan"
Ucap suara baritone dari belakang Chloe mengagetkan mereka berdua. Seketika mata Chloe dan Sinta membulat terkejut melihat siapa yang berbicara.
Ternyata itu adalah Sean, tanpa sengaja hari ini Sean dan gengnya menghabiskan waktu di mall yang sama dengan Chloe. Selesai menonton Sean dan gengnya memilih mengisi perut mereka di resto tradisional.
Ketika membuka pintu Sean berjalan menuju tempat kosong tanpa menyadari ada Chloe juga disana. Setelah duduk di kursi yang ada Sean mengangkat kepala dan tatapannya berhenti, karena melihat Chloe berada di seberang ujung resto.
Sean berdiri dan melangkah ke arah Chloe meninggalkan sahabatnya yang menatapnya bingung.
Mereka melihat Sean berjalan menghampiri 2 orang gadis yang mereka tahu adik kelas mereka yang terkenal akan kecantikannya. Seketika mereka sudah mengetahui tujuan Sean.
Sean telah sampai dibelakang Chloe dan sedikit mendengar pembicaraan Chloe dan sahabatnya yang ia tidak tahu namanya karena dianggap tidak penting.
Seketika Chloe dan Sinta terkejut karena kehadiran Sean. Sean langsung mengambil tempat di samping Chloe, ia duduk sangat dekat dengan Chloe sambil memeluk pundak kekasihnya.
Chloe duduk dengan tegang karena tangan Sean yang berada di pundaknya.
Apa dia dengar perkataan gue yang terakhir ya, kok gue jadi agak takut sih, batin Chloe.
Suasana seketika terasa mencekam antara Chloe, Sinta, dan Sean yang sama-sama terdiam tidak ada yang mengeluarkan suara.
"Kenapa ngak makan?" tanya Sean sambil melihat Chloe.
Chloe tidak menjawab dan masih menunduk sambil memegang sendok dan garpu memainkan makanannya.
"Mau gue suapin" bisik Sean di telinga Chloe.
Seketika wajah Chloe memerah dan ia merasa sangat malu karena perbuatan Sean, ia pun makan dengan terburu-buru sampai tersendat. Sean memukul pundak Chloe pelan sambil memberikan minum kepada Chloe agar tidak tersendat.
Chloe dengan cepat mengambil dan meminumnya. Sean hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah yang dibuat Chloe ia merasa Chloe sangat lucu.
Pengen gue cubit pipinya, batin Sean.
Tanpa mereka berdua sadari ada sepasang mata indah di depan mereka yang melihat dari tadi tingkah mereka berdua dengan tatapan datar meskipun ada rasa sesak dihatinya.
Tapi ia tidak menunjukkan emosinya di depan mereka, karena gadis itu pandai menyembunyikan ekspresi dan orang lain yang melihat tidak bisa menebak ekspresi apapun dari wajah cantiknya.
...❄❄❄❄❄...
To be continue......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
Aisyah Prasutio
masih misteri🤔🤔
2021-07-05
0
Caramelatte
pokonya klo aku komen, aku udh like wkwkwk
2020-12-08
0