Berulang kali Sean menelpon kekasihnya tapi Chloe tidak menjawab panggilannya. Cemburunya ngeri juga ya, pikir Sean sambil terus menelpon Chloe.
Hp Chloe terus berbunyi tapi sang empunya tidak merespon sama sekali. Ia masih kesal dengan Sean, tanpa Chloe sadari ia telah menaruh hati kepada Sean yang berarti she falling in love with the ice man (Sean).
Karena sangat mengganggu Chloe mematikan handphonenya. Setelah itu Chloe mengambil buku pelajarannya dan membaca buat ujian selanjutnya besok.
Chloe tertidur di atas meja belajarnya karena hari ini ia merasa sangat lelah. Tepat pukul 19:00 malam Chloe tersadar karena pintunya diketuk terus-menerus.
Chloe berjalan menuju pintu kamarnya dan membuka, ternyata bi Rani yang mengetok pintu kamarnya dari tadi.
"Ada apa bi?" tanya Chloe.
"Maaf non itu nyonya nyuruh untuk makan malam"
"Ya udah bi makasih atas infonya"
"Iya non" ucap bi Rani sambil permisi kembali ke meja makan untuk memberitahu nyonya dan tuan rumah.
"Chloe mana bi?" tanya Laura.
"Non Chloe sedikit lagi turun nyonya" jawab bi Rani.
"Ya sudah bi"
Sebelum turun makan malam Chloe membersihkan wajahnya supaya lebih segar. Sesudah itu Chloe turun ke bawah untuk makan malam.
"Hay kesayangannya Chloe" ucap Chloe dengan manja sambil memeluk Adam dari belakang.
"Princess ayo makan dulu semua udah pada nunggu" ucap Adam.
"Oke daddy"
Chloe mengambil tempat di samping kakaknya, setelah itu mereka mulai menikmati makan malam. Sesudah makan malam Chloe bergegas menyimpan piringnya di tempat cuci dan membantu para pelayan merapikan meja makan.
Chloe sudah terbiasa membantu para pelayan jadi hal itu sudah umum diketahui para pelayan. Berbeda dengan keluarganya, mereka tidak pernah membantu dan menghargai para pelayan.
Selesai membersihkan meja makan Chloe beranjak menemui keluarganya di ruang keluarga. Karena mereka sedang bersantai sambil menikmati acara televisi yang disiarkan.
Chloe duduk di samping mommynya sambil memeluk Laura dengan erat. Sedangkan Steven dan Adam sibuk menikmati acara televisi tidak memperdulikan keadaan.
~ Puri Orchid Apartment ~
Tanpa di sadari Chloe saat ini, seorang pemuda yang berada di salah satu kamar apartemen mewah yang berada di lantai 8 sedang meremas hpnya karena nomor sang kekasih tidak dapat dihubungi dari tadi sore.
Sean sangat marah karena diabaikan, emosinya saat ini sangat kacau. Ia membanting semua perabotan yang ada dalam kamarnya.
Arrrrggghhh.....
Prang......
Teriak Sean dengan keras sambil menghantam cermin di kamarnya. Sean terus menerus menghubungi Chloe tapi nomornya tidak dapat dihubungi.
Melihat sudah pukul 20:35 Chloe pamit ke keluarganya untuk pergi ke kamar karena besok ia masih ujian tengah semester.
Sampai dalam kamar Chloe merapikan bukunya di atas meja belajar. Setelah itu Chloe mengambil hpnya dan menghidupkan.
Saat hpnya sudah menyala Chloe sangat kaget karena ada 78 panggilan tak terjawab dari Sean dan 130 pesan yang masuk.
"Ya ampun banyak amat" ucap Chloe dengan mata melotot.
Belum sempat mengirim pesan hpnya sudah berbunyi dan itu panggilan masuk dari Pangeran Tampan
^^^"Hal...." belum selesai bicara ucapan Chloe terputus karena teriakan Sean dari seberang.^^^
"Loe dari tadi kemana! Hah"
^^^"Gue baru selesai makan terus ngobrol sama mommy, daddy, dan ka Steven ka"^^^
"Elah alasan aja loe"
^^^"Gue ngak alasan ka"^^^
"Loe itu ngak usah bohong deh"
^^^"Chloe ngak bohong thu ka"^^^
"Udah berani ya sama gue hah"
^^^"Gue kan udah jujur"^^^
"Loe pikir gue bakalan percaya sama omongan loe, jujur aja kalau loe itu baru pulang dari luar"
^^^"Apa maksud ka Sean? Gue dari sore tidur dan bangun jam 7 malam, habis itu makan malam sama keluarga gue dan ngobrol bareng mereka. Gue dari tadi ngak keluar kemana-mana kalau ngak percaya datang tanya sama pelayan disini bila perlu cek cctv mansion gue. Jangan asal nuduh sembarang" hardik Chloe dengan suara tinggi.^^^
Chloe lalu mematikan panggilannya sepihak karena sangat kesal dituduh oleh Sean. Sean melihat hpnya ternyata panggilannya sudah putus.
Sean sangat menyesal sudah menuduh Chloe seharusnya ia bisa dengarkan penjelasan dari Chloe dulu, ia lalu menghubungi Chloe kembali tapi tidak diangkat.
Sean pun mengirim pesan ke Chloe.
Pacarku
^^^"Maaf gue salah"^^^
"Gue kecewa sama kakak"
Melihat balasan dari pacarnya membuat Sean menyesal. Sean mencoba menghubungi Chloe dan akhirnya diangkat.
^^^"Maaf"^^^
"Ka kenapa nuduh Chloe kayak gitu"
^^^"Gue minta maaf"^^^
"Maksud ka Sean apa nuduh gue kayak gitu"
^^^"Gue emosi dari sore loe ngak ada kabar. Maafin gue"^^^
"Heemmm! Iya gue maafin"
^^^"Beneran dimaafin"^^^
"Emang kakak ngak mau dimaafin"
^^^"Ngak dong gue nyesel udah nuduh loe"^^^
"Iya ngak apa-apa ka Chloe ngerti kok. Ka Sean udah makan belum"
^^^"Belum"^^^
"Pasti emosi dari tadi makanya ngak sempat makan kan"
^^^"Hehehehe.......kok tahu"^^^
"Ka makan sekarang ya nanti kalau kakak sakit gimana"
^^^"Loe khawatir sama gue"^^^
"Pastilah ka kan kakak itu pacar gue"
Mendengar perkataan Chloe hati Sean menjadi berbunga-bunga.
^^^"Ya udah gue makan dulu"^^^
"Iya ka selamat makan"
^^^"Heeemmm"^^^
Sean lalu memutuskan panggilannya dengan Chloe. Seketika Sean terkejut dengan keadaan kamarnya beruntung ia tidak video call dengan Chloe, pasti ia akan sangat malu.
Setelah itu Sean menelpon petugas kebersihan untuk membersihkan kamarnya dan memesan makanan karena malam ini ia akan menginap di apartemennya.
Selesai makan dan kamar Sean telah bersih ia langsung membaringkan tubuhnya dan terlelap pulas. Berbeda dengan Chloe yang belum tidur karena ia masih mempelajari beberapa mata pelajaran untuk ujian besok.
Selesai belajar Chloe bergegas tidur dan tanpa berlama-lama Chloe sudah ada dalam dunia mimpi.
Kriiinnngg.......
Alarm Chloe berbunyi dengan sagat keras membangunkan gadis cantik yang masih di bawah selimut. Chloe bangun dan mematikan alarm yang berbunyi dari tadi.
Kemudian bergegas siap pergi ke sekolah. Selesai dengan ritualnya ternyata sudah jam 06:25, Chloe turun dan melihat para pelayan sedang sibuk mempersiapkan sarapan dan lainnya.
"Selamat pagi. Bi tolong bikin bekal buat Chloe buat sarapan di sekolah aja"
"Baik non" ucap bi Rani.
"Mommy daddy sama ka Steven belum bangun ya bi"
"Belum non"
"Nanti tolong sampaikan ke mommy kalau Chloe udah berangkat ya bi. Makasih buat sarapannya bi"
"Baik non hati-hati dijalan non"
Chloe bergegas keluar dan naik ke mobil yang sudah siap di depan pintu. 20 menit kemudian Chloe sudah tiba di sekolah ia bergegas masuk ke kelasnya. Di dalam kelas ternyata sudah ada Sinta sahabatnya.
"Good morning everyone"
"Morning Chloe" ucap teman-temannya serentak.
"Wih tumben sedu amat loe" ucap Chloe sambil memukul pelan lengan Sinta.
"Oh jelas dong kan gue anaknya rajin"
"Baru juga hari ini"
"Ngak apa-apalah intinya jangan ampe telat"
Chloe lalu duduk di tempatnya dan membuka bekalnya.
"Loe pada ada yang mau ngak" ucap Chloe menawari teman-temannya.
"Wah rejeki nih kebetulan ngak sempat sarapan gue" ucap Ana sambil mengambil satu sandwich dan memakannya.
"Makasih ya say" ucap Ana sambil mengunyah sandwich.
"Iya sama-sama. Ada yang mau ngak" tawar Chloe lagi.
"Ngak ah udah kenyang" ucap Ahmad dan teman-temannya yang lain hanya menggelengkan kepala tanda tak mau.
Chloe pun mengambil satu sandwich untuk dimakan. Tak lama bel masuk pun berbunyi semua siswa-siswi duduk di tempatnya menunggu pengawas ujian yang bertugas.
2 jam pun berlalu dan bel berbunyi tanda istirahat. Setelah pengawas keluar Chloe dan Sinta berjalan menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang minta diisi dari tadi.
Chloe berjalan ke kantin dengan santai dan tidak mengetahui akan ada pertunjukan yang menantinya di kantin. Setibanya di kantin ternyata sangat riuh dengan suara para murid yang di kantin.
Chloe dan Sinta yang penasaran menerobos kerumunan para murid untuk sampai ke depan. Setibanya di depan kerumunan Chloe dan Sinta kaget melihat Sila dan gengnya duduk berlutut menghadap ke Sean dan teman-temannya.
Chloe merasa ini semua ada hubungan dengan dirinya. Sean yang duduk di meja kantin sambil menatap tajam ke arah Sila menahan emosinya agar tidak memukul orang yang di depannya saat ini.
Sean sudah merencanakan ini semua bersama sahabatnya dari kemarin. Para sahabatnya juga setuju dengan apa yang akan Sean lakukan karena mereka merasa ini patut diselesaikan agar tidak ada yang berani melakukan hal seperti ini lagi.
Sean mengangkat muka dan bertatapan dengan Chloe yang melihatnya dengan tatapan minta jawaban atas tindakannya.
Sean hanya tersenyum melihat tatapan Chloe dan ia mengangkat tangannya meminta Chloe untuk mendekat kearahnya.
Chloe yang tahu maksud Sean berjalan maju tapi belum sempat maju Sinta sudah menahan tangannya. Chloe berbalik dan mengajak Sinta untuk bersama-sama dengan Chloe pergi ke arah Sean.
Sinta hanya mengangguk kepalanya mengikuti langkah Chloe. Tiba di sebelah Sean, Chloe duduk bersebelahan dengan Sean sedangkan Sinta duduk di sebelah Chloe.
"Ka ini ada apa sebenarnya" ucap Chloe meminta jawaban kepada Sea.
"Ini pembalasan kepada orang yang udah bully loe" ucap Sean dengan keras dan dingin agar semua siswa-siswi bisa mendengar perkataannya.
Sinta yang mendengar perkataan Sean menjadi terkejut karena setahunya tidak ada pembullyan di sekolah. Sinta menyentuh tangan Chloe supaya melihat kearahnya.
"Apa benar loe di bully?" tanya Sinta dengan selidiki.
"Iya"
Mendengar jawaban Chloe membuat Sinta terdiam dan berpikir kalau Chloe tidak pernah menganggap dirinya sebagai sahabat, dan sebagai sahabat harus saling terbuka tapi tidak dengan Chloe.
Sean yang mendengar perkataan Sinta berpikir kalau hanya dirinya yang mengetahui kalau kekasihnya itu di bully di sekolah. Sean mengangkat tangannya memegang tangan Chloe dengan erat sambil berbisik ditelinga Chloe.
"Gue bakal buat mereka kayak di neraka"
Mendengar perkataan Sean seketika Chloe terkejut karena dia berharap masalah ini diurus secara damai tanpa ada kekerasan. Tapi tetap pikirannya tidak sejalan dengan Sean.
Chloe menatap Sila dan gengnya dengan tatapan kasihan dan berharap semoga mereka tidak terlalu mendapat hukuman yang berat dari Sean. Karena Chloe merasa hukuman Sean sangatlah berat.
...❄❄❄❄❄...
To be continue.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments