~ Mansion Rahardian ~
Suasana hati Sean hari ini berbeda dengan hari biasanya, setelah mengantar Chloe pulang Sean bergegas pulang ke mansion.
Setibanya di mansion ternyata Riko papanya sudah pulang dari kantor dan sedang membaca koran di ruang keluarga.
Tumben jam segini udah pulang, batin Sean sambil melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 15:20.
Sean disambut para pelayan tapi tidak dipedulikannya. Sean berlalu ingin ke kamarnya tapi ia menghentikan langkahnya di samping sofa tempat duduk papanya saat ini.
"Papa dapat salam dari om Adam" ucap Sean dengan suara dingin.
Mendengar perkataan putranya Riko melihat kearah Sean dengan tatapan bingung.
"Bicara itu sopan dan lihat lawan bicaramu duduk" ucap Riko dengan suara tegas.
Tidak ingin beradu mulut Sean mengambil tempat duduk di sofa yang bersebelahan dengan papanya.
"Adam siapa?" tanya Riko tidak kalah dingin ke putranya.
Ternyata sifat dingin dan datar Sean itu berasal dari papanya yang juga memiliki sifat yang sama.
"Om Adam Rosemary"
Mendengar nama Rosemary Riko menjadi terkejut dan dari mana anaknya mengetahui nama partner bisnisnya. Berbagai pikiran muncul di benaknya.
"Kamu kenal sama rekan bisnis papa"
"Emang itu rekan bisnis papa" ucap Sean dengan sebelah alisnya terangkat.
"Heemmmm! Kamu kenal dimana? Kapan?"
"Tad..." ucapan Sean terputus ketika ibunya datang dan bertanya kepada mereka.
"Udah pulang sayang. Kok ngak ganti seragamnya dulu" ucap Maya dengan lembut dan senyuman manis di bibirnya sambil mengambil tempat di samping suaminya.
"Belum bu masih ngobrol sama papa" ucap Sean.
"Lagi pada ngomongin apaan sih?" tanya Maya penasaran.
"Adam Rosemary rekan bisnis papa" ucap Riko dengan suara lembut ke Maya.
Melihat kedua orang tuanya yang jauh berbeda dari biasanya membuat Sean bingung.
"Kalian lagi sehat kan" ucap Sean dengan wajah datar.
Mereka berdua terkejut dengan perkataan anaknya yang sangat tidak sopan.
"Kamu barusan bilang apa" ucap Riko dengan suara dingin dan emosi.
Mendengar suara papanya yang sebentar lagi akan ada perang Sean hanya diam acuh biasa.
"Papa kan udah dengar" ucap Sean dengan santai.
Bruughh.......
Bantal sofa tepat mengenai kepala Sean. Sean tidak mau kalah ia mengambil bantal sofa disampingnya dan melempar kembali ke papanya. Suasana yang tadi tenang menjadi riuh dengan adegan lempar-lemparan antara sang anak dan papanya.
"Berhenti!" teriak Maya karena sudah pusing dengan kelakuan suami dan anaknya yang keras kepala dan juga egois.
Mendengar suara sang nyonya ratu mereka berdua menghentikan aksinya dan duduk kembali dengan tenang. Tidak memperdulikan keadaan ruangan yang sudah berantakan.
"Mas udah dong ngalah sama anaknya kenapa sih" ucap Maya.
"Kok aku yang disalahin" ucap Riko tidak terima teguran istrinya.
"Kan yang mulai duluan itu kan mas" ucap Maya dengan tegas.
"Bener thu bu" ucap Sean.
"Kamu diam Sean" ucap Maya dengan suara tegas dan itu menandakan ibunya sudah sangat emosi.
"Mas tahan emosinya Sean itu putra kita bukan orang lain" ucap Maya dengan suara lembut.
"Heemmm"
"Sean minta maaf sama papa" ucap Maya.
"Cih! Ngak mau bu" protes Sean menolak.
"Sean" ucap Maya dengan tatapan tajam.
"Iya iya bu, maaf pa" sambil mengulurkan tangannya ke arah Riko.
Melihat uluran tangan anaknya Riko menjabat tangan anaknya dan menepuk bahu Sean ala pria.
"Udah papa maafin kok. Papa ngak marah malah pengen lanjut" ucap Riko sambil cekikan.
"Mas" teriak Maya kearah suaminya.
"Bercanda sayang.......hehehe" ucap Riko sambil tertawa.
Melihat tingkah kedua orang tuanya yang dulu sudah mulai kembali Sean hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum tipis.
"Sayang maafin ibu sama papa ya karena selama ini udah ngak ada waktu lagi sama kamu, dan sudah membuat kamu mendengar pertengkaran kami setiap hari. Ibu sama papa pengen suasana seperti dulu lagi menjadi keluarga yang hangat dan selalu ada buat kamu"
"Terima kasih bu, pa" ucap Sean sambil memeluk orang tuanya.
Terima kasih Tuhan sudah mengembalikan keharmonisan keluarga gue, batin Sean.
"Tadi ngomongin Adam Rosemary kenapa" ucap Maya sambil melihat suaminya.
"Itu kata Sean dia kenal sama Adam" ucap Riko.
"Kenal dimana sayang?" tanya Maya.
"Di restoran bu" jawab Sean.
"Kok bisa" ucap Maya.
"Kan aku pacar anaknya" ucap Sean dengan santai.
"Apa" teriak Maya dan Riko serentak.
"Ihh! Papa jangan teriak gitu tahu sakit nih kuping" ucap Sean dengan kesal sambil memegang kupingnya.
"Kamu kok bisa" ucap Riko dengan alis terangkat tidak percaya perkataan anaknya.
"Ya bisalah bukan Sean namanya dong" ucap Sean dengan sombong.
Maya hanya menggelengkan kepalanya karena sifat anaknya sama persis dengan suaminya. Apa yang mereka inginkan harus dipenuhi.
"Kamu ngak maksa dia kan sayang" ucap Maya selidik.
"Hehehehe! Awalnya sih iya" ucap Sean sambil cengengesan.
"Apa? Ya ampun Sean ibu ngak tahu harus ngomong apa lagi" ucap Maya sambil mengurut dahinya karena tindakan anaknya sudah bisa ditebak.
"Bagus itu baru anak papa" ucap Riko dengan bangga berbeda dengan Maya yang merasa kasihan kepada anak gadis orang.
"Om Adam sama tante Laura juga nitip pesan buat ibu sama papa. Katanya kapan-kapan mau ngajak makan bareng" ucap Sean.
"Oke nanti biar papa yang ngatur. Eemmm! Laura teman SMA kita kan sayang" ucap Riko.
"Ah! Betul mas udah lama ngak ketemu" ucap Maya.
"Nanti kita ajak mereka makan malam bareng aja di mansion" usul Riko.
"Ide bagus pa" ucap Sean sambil mengangkat jempol ke Riko.
"Heeemm"
Sean pamit kepada orang tuanya pergi ke kamar. Sampai dikamar ia menganti pakaiannya dengan baju santai dan beristirahat sebentar di kasurnya.
~ Mansion Rosemary ~
Ya ampun malu banget gue, bisa-bisanya gue ngelakuin hal memalukan kayak gitu, batin Chloe.
Arrggghhh.......
Teriak Chloe di dalam kamarnya karena mengingat kejadian tadi dalam mobil. Tidak mau memikirkan lagi Chloe menganti seragamnya dengan pakaian renang karena ia ingin berenang merilekskan otot-ototnya.
Selesai memakai jumpsuit renang Chloe pergi ke kolam renang di samping mansion yang bersebelahan dengan taman bunga. Sepanjang jalan para pelayan terkagum-kagum melihat kecantikan Chloe dan tubuhnya yang seperti model internasional.
"Non Chloe cantik banget" begitulah kata-kata yang diucapkan para pelayan.
Sebelum berenang Chloe melakukan pemanasan selama 15 menit agar ototnya tidak kaku. Selesai pemanasan Chloe pun berenang di kolam renang. Ia banyak melakukan berbagai macam gaya renang.
30 menit kemudian Chloe keluar dari kolam renang dan memakai jubah mandi yang sudah disiapkan pelayan di atas kursi tidur di samping kolam bersama segelas es jeruk.
Chloe masuk ke kamarnya dan melakukan berbagai macam perawatan tubuh dengan bahan alami yang dibuatnya sendiri. Ternyata Chloe sangat suka memanjakan tubuhnya dengan berbagai macam treatment alami untuk kulit dan wajahnya.
Chloe sangat suka dengan aroma mawar merah yang dijadikan aroma pengharum tubuhnya ketika sedang dalam bathup. Selesai dengan perawatan tubuhnya ternyata sudah jam 5 sore.
"Bentar lagi mommy, daddy, sama kakak pulang, aku pengen buat cake untuk mereka" ucap Chloe dengan riang sambil bergegas ke dapur.
"Bi ada tepung ngak"
"Ada non, mau saya ambilkan non?" tanya bi Rani.
"Boleh deh bi makasih ya"
"Ini non tepungnya" ucap bi Rani sambil menyodorkan tepung ke arah Chloe.
Chloe mengambilnya dan pergi ke dapur untuk membuat kue.
"Biar saya saja non yang buat" ucap koki yang bertugas di bagian dapur.
"Biar Chloe aja paman. Paman bantuin aja siapkan alat-alatnya aja ya" ucap Chloe lembut tanpa memandang status mereka disana.
"Baik non" ucap koki sambil tersenyum manis.
Para pelayan yang melihat tingkah nona mudanya sangat senang, karena nona mereka tidak pernah memperlakukan mereka dengan semena-mena. Berbeda dengan anggota keluarga lainnya yang tidak sebaik dengan Chloe.
Chloe, koki, dan beberapa pelayan yang membantu Chloe membuat kue tiramisu untuk keluarganya, tidak lupa Chloe membuat lebih untuk para pekerja yang bekerja di mansion.
1 jam berkutat di dapur akhirnya kuenya sudah selesai, Chloe lalu menyimpan sebagian kue untuk keluarganya di lemari pendingin.
"Bi Rani ini tolong dibagikan ke semua pelayan ya bi"
"Tidak perlu non"
"Udah ambil aja kalau ngak Chloe marah loh" ucap Chloe dengan memaksa.
"Terima kasih non"
"Iya sama-sama bi, Chloe ke taman dulu ya bi"
"Saya anterin teh sama kuenya ya non"
"Boleh banget thu makasih ya bi" ucap Chloe dengan gembira.
Melihat nona mudanya sudah pergi bi Rani memanggil beberapa pelayan dan memberikan kue yang tadi diberikan Chloe.
"Kalian bagikan kue ini ke semua pelayan dan penjaga serta satpam di gerbang depan"
"Baik madam" ucap mereka dengan serentak
"Ternyata nona muda memiliki hati yang sangat tulus" ucap koki di dapur.
Bi Rani yang mendengar perkataan koki itu hanya mengangguk kepalanya tanda menyetujui perkataan koki tersebut.
"Makasih ya bi" ucap Chloe setelah mendapat teh hangat beserta kue tiramisu bikinannya.
"Sama-sama non saya permisi"
Chloe menikmati tehnya dengan membaca novel romantis. Itulah kebiasaan Chloe menghabiskan waktunya jika di rumah. Ketika sedang asyik membaca Chloe dikejutkan dengan kehadiran sepupunya.
"Kebiasaan loe ngak pernah berubah ya" ucap Keysa Alexander sepupu Chloe dari mommynya.
Mommy Chloe dan mommy Keysa adalah saudara kandung.
"Yeii! Keyy....sa..." pekik Chloe dengan teriakan kencang sambil melompat memeluk Keysa dengan erat.
Untung Keysa bisa menahan tubuh Chloe kalau tidak mereka berdua sudah berada di atas rumput.
"Uhhhh! Sesak napas gue Chloe"
"Ihhh! Loe kok datang ngak ngabarin sih" ucap Chloe masih kesal dan terus memeluk Keysa lebih erat.
"Uggghh......Ch...loe" ucap Keysa dengan napas satu-satu.
Akhirnya Chloe melepas pelukannya dan Keysa mengambil napas sebanyak-banyaknya.
"Gila loe ya mau bikin gue mati ya" ucap Keysa sambil memukul kepala Chloe.
"Ugghh......sakit Keysa" ucap Chloe dengan sebal.
"Hahahahaha.........biarin itu hukuman buat loe" ucap Keysa sambil tertawa.
"Iishhh! Awas ya loe" ucap Chloe kesal.
Wlekkk!
Sambil berlari, akhirnya mereka berdua main kejar-kejaran sambil tertawa kencang.
Bunyi deru mesin mobil berhenti di depan pintu mansion, ketiga orang itu keluar dari 2 mobil mewah yang berhenti. Itu adalah tuan, nyonya, dan tuan muda di mansion Rosemary.
"Siapa yang tertawa kencang banget" ucap Laura kepada bi Rani yang menyambut kedatangan tuannya.
"Itu non Chloe dan non Keysa nyonya" ucap bi Rani menundukkan kepalanya.
"Dasar anak ngak tahu sopan santun" ucap Laura dengan suara agak tinggi.
Mereka bertiga masuk ke dalam mansion, Adam dan Steven pergi ke kamar untuk membersihkan tubuh mereka sedangkan Laura berjalan ke arah taman mencari sumber keributan.
"Chloe, Keysa udah jam berapa ini! Anak gadis tahu sopan santun kan" hardik Laura menghentikan aksi kejar-kejaran mereka.
Chloe dan Keysa hanya berdiri dan menunduk melihat ke bawah takut melihat kemarahan mommy dan tante mereka.
"Maaf tante, mommy" ucap mereka berdua serentak.
"Sana masuk dan bersihkan diri kalian udah mau jam makan malam"
"Baik mom"
Setelah kepergian Laura, Chloe dan Keysa membuang nafas lega karena tidak lagi dimarahi.
"Mommy loe galak banget"
"Shut! Itu tante loe juga kali"
"Oh iya ya! Hehehehe" ucap Keysa sambil terkekeh.
Mereka berdua tertawa sambil menuju ke kamar Chloe dan kamar tamu yang sudah disiapkan pelayan untuk Keysa karena ia akan menginap di rumah Chloe.
Mommy gue kayak mak lampir kalau lagi marah, batin Chloe sambil tertawa cekikan😆😆😆
...❄❄❄❄❄...
To be continue.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments