~ Sean Rahardian ~
Mata hitam tajam itu tetap memandang Chloe tanpa berkedip sedetik pun. Setelah Chloe dan Sinta selesai makan mereka bergegas kembali ke kelas.
"Loe ngerasa ngak tadi ada yang perhatiin kita di kantin" ucap Sinta
"Lah loe juga rasa ya Sin, tadi gue mikir cuman gue aja yang rasa" ucap Chloe.
Apa dia fans gue sama Sinta ya, batin Chloe.
"Emang siapa sih yang perhatiin kita?" tanya Sinta.
"Tadi thu pas gue lihat ke belakang ada kakak kelas yang natap kita terus"
"Loe kenal sama kakak kelas itu"
"Ngak kenal gue, tapi kalau ngak salah namanya Sean deh" ucap Chloe sambil menggelengkan kepalanya.
"Hah! Loe serius si Sean yang terkenal bad boy itu ya" pekik Sinta dengan suara kaget.
"Iya"
Mereka terus memikirkan kakak kelas mereka sampai di dalam kelas. Tak lama bel berbunyi tanda istirahat selesai, Chloe dan Sinta pun melanjutkan pelajaran yang tersisa tanpa memikirkan lagi kakak kelas mereka.
Masih di gedung yang sama tapi berbeda ruangan, seorang siswa dengan paras yang tampan terus memikirkan pemilik mata hazel tersebut. Ya dia adalah Sean Rahardian.
Kenapa gue terus mikirin thu cewek ya? Apa gue jatuh cinta atau sebatas obsesi saja. Apapun itu gue harus dapetin dia, batin Sean.
"Woy lagi mikir apa sih loe. Gue panggil dari tadi ngak nyaut-nyaut loe" ucap Resa sahabat Sean.
"Bukan urusan loe" ucap Sean dengan suara dingin dan muka datar.
"Yaelah ni orang jawabnya dingin amat"
"Heemmm"
Tanpa perduli kata-kata Resa, Sean terus berpikir untuk mencari tahu nama gadis tersebut.
Sean lalu berdiri dan berjalan keluar ruangan tanpa menghiraukan teman-temannya, mereka seolah mengerti dengan tingkah laku Sean dan tidak terlalu bertanya kepadanya.
Sean berjalan menuju bagian informasi untuk mendapatkan data diri dari gadis incarannya. Setelah sampai di bagian informasi Sean langsung bertanya kepada petugas disana tanpa mengucapkan kata tolong.
"Gue mau liat data siswi adik kelas gue dengan mata berwarna hazel "
"Mo..ho....n tun..ggu seb...entar" ucap Pak Hardi selaku ketua bidang informasi dengan gugup.
Setelah mendapatkan informasi data pribadi dari siswi tersebut pak Hardi langsung memberikan informasi itu kepada Sean. Sean dengan cepat menerima kertas tersebut dan membukanya, tanpa memperdulikan pak Hardi yang berdiri di depannya.
"Chloe Elisabeth Rosemary. Jadi namanya Chloe ya. Sangat cantik" ucap Sean sambil tersenyum hangat.
Orang yang melihatnya tersenyum seperti itu akan kaget bukan main karena dia jarang sekali tersenyum.
Akhirnya Sean bergegas pergi ke markasnya, karena dia anak tunggal pemilik sekolah jadi tidak heran dia akan mendapatkan apapun yang diinginkannya. Sampai di markas Sean tidak melihat teman-temannya mungkin mereka sedang mengikuti pelajaran di kelas.
"Gue harus mikirin rencana untuk dapatin dia karena gue yakin dia berbeda dengan gadis-gadis yang pernah dekat sama gue" gumam Sean.
Bunyi bel pulang telah berbunyi, Chloe dan Sinta lalu merapikan buku mereka untuk pulang. Sampai di lobby sekolah ternyata jemputan Sinta sudah sampai.
"Jemputan gue udah datang thu Chloe" ucap sinta.
"Punya gue belum nyampe nih. Loe balik aja duluan mungkin bentar lagi jemputan gue nyampe"
"Ya udah gue balik duluan ya say. Bye Chloe"
"Bye Sinta"
Sinta pun pulang lebih dulu, 10 menit berlalu jemputan Chloe belum juga datang, Chloe lalu mengambil hpnya dan menghubungi mommynya.
^^^"Halo mommy"^^^
"Hallo sayang, kamu udah pulang sekolah ya"
^^^"Iya mom, Chloe udah pulang tapi kok ngak ada yang jemput sih mom"^^^
"Aduh sayang mommy lupa kabari kamu, kalau pak Ujang ngak bisa jemput kamu soalnya pak Ujang tadi izin pulang karena istrinya lagi sakit sayang"
^^^"Yah mommy terus Chloe pulangnya sama siapa dong"^^^
"Kamu naik taksi aja ya sayang, kakak kamu juga ngak bisa jemput sayang"
^^^"Oh gitu ya mom. Ya udah Chloe naik taksi aja. Bye mommy "^^^
"Iya hati-hati sayang. Bye "
Setelah menelpon Chloe pun bergegas ke gerbang depan untuk mencari taksi, sampai di depan gerbang Chloe melihat kalau tidak ada satu taksi yang lewat depan sekolahnya.
15 menit berlalu Chloe tetap menunggu taksi tapi belum ada yang lewat, tiba-tiba sebuah mobil sport Ferrari berwarna hitam berhenti di depannya.
Lalu kaca jendela samping pengemudi terbuka dan di dalam ada seorang pemuda tampan yang melihat ke arah Chloe, seketika Chloe terkejut melihat orang tersebut.
"Ayo masuk" ucap Sean.
Ya pemuda dalam mobil tersebut adalah Sean Rahardian, tapi Chloe tidak menjawab dan merespon perkataan Sean karena bagi Chloe ia tidak kenal dengan Sean dan orang itu adalah orang asing.
Rahang Sean mengeras karena dia tidak suka dibantah dan diabaikan, tiba-tiba Sean keluar dari mobilnya dan menghampiri Chloe.
Tanpa berlama-lama Sean menarik tangan Chloe dan memasukkannya ke dalam mobil, setelah itu Sean berjalan memutari mobil dan masuk ke dalam.
Di dalam mobil suasana sangat tegang karena tidak ada seorang pun yang berbicara. Dengan keberanian Chloe membuka pembicaraan.
"Kakak kenal gue"
"Heemmm"
"Kenapa kakak nyuruh Chloe masuk, kakak mau bawa Chloe kemana?"
"Pulang ke rumah"
"Hah! Pulang ke rumah siapa kak? Emang kakak tahu rumah gue? Terus kakak itu siapa? Kakak mau culik gue ya?" tanya Chloe dengan panik.
Tiba-tiba Sean menepikan mobilnya dan berhenti di tepi jalan, sambil menodongkan badannya Sean berkata
"Nama gue Sean Rahardian dan mulai hari ini loe jadi pacar gue dan tidak ada penolakan"
"Apa" teriak Chloe dengan kaget.
"Kakak udah gila ya. Gue gak mau jadi pacar kakak lagian gue ngak kenal sama kakak" ucap Chloe menolak.
Alis mata Sean terangkat sebelah mendengar jawaban Chloe barusan.
"Loe tahu nama gue kan" ucap Sean.
"Iya tahu kak"
"Berarti udah kenal kan dan soal yang tadi gue bilang gue ngak nerima penolakan"
"Tapi kan gue ngak bilang mau kak"
"Gue ngak perduli dan mulai detik ini loe jadi pacar gue titik" ucap Sean sambil tersenyum manis.
Gila senyumnya indah banget, batin Chloe.
"Sini handphone loe"
"Mau apa kak sama handphone Chloe"
"Kasih aja lagi perlu"
Chloe pun memberikan hpnya ke Sean, lalu Sean mengutak-atik hp Chloe dan mengembalikannya. Ternyata Sean menyimpan nomornya di handphone milik Chloe.
"Gue udah save nomor gue di hp loe dan jawab pesan atau panggilan gue, kalau loe ngak jawab bakal ada hukuman buat loe. Udah ngerti"
"Iya kak gue ngerti"
"Bagus kalau udah ngerti" ucap Sean sambil mengelus kepala Chloe.
Mimpi apa gue semalam ampe harus kayak gini. Nih orang maksa banget deh, ihhh......sebel banget gue, batin Chloe sambil mengerucutkan bibirnya.
Sean yang melihat tingkah Chloe hanya tersenyum karena menurutnya itu sangat lucu. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan mereka tanpa mengeluarkan suara sedikit pun.
30 menit kemudian mereka tiba di depan gerbang mansion milik Chloe, karena sibuk dengan pikirannya Chloe tidak sadar kalau mereka sudah tiba.
"Apa loe masih pengen berduaan sama gue" ucap Sean.
Seketika Chloe terkejut karena sibuk dengan pikirannya ia tidak sadar kalau mereka sudah sampai, wajah Chloe mendadak sangat merah karena malu. Saking malunya dia sampai berkata sambil berteriak.
"Siapa juga yang pengen berduaan sama manusia dingin kayak loe" pekik Chloe kemudian bergegas turun dari mobil dan membanting pintu dengan keras.
Chloe bergegas masuk ke dalam mansion dan sampai di dalam dia baru ingat kalau dia lupa mengucapkan terima kasih.
"Aduh gue lupa ucapin terima kasih" ucap Chloe sambil menepuk jidatnya.
Tidak mau memikirkannya dia bergegas langsung masuk ke dalam kamar dan beristirahat tanpa menganti pakaian seragamnya.
Setelah melihat Chloe sudah masuk ke dalam mansion Sean bergegas melajukan mobilnya untuk pulang.
~ Mansion Rahardian ~
Mansion yang sangat mewah itu terletak di kawasan perumahan elit dan jauh dari keramaian, karena di sekitar mansion terdapat banyak pohon yang sangat rindang dan udaranya sangat segar.
Setelah tiba di mansion Sean bergegas masuk dan di sambut para pelayan.
"Selamat datang tuan muda" ucap mereka serentak.
Tidak menanggapi para pelayan Sean bergegas masuk ke dalam. Belum sampai di kamarnya ia sudah disuguhi pertengkaran kedua orang tuanya.
Karena sedang berkelahi mereka tidak menyadari kehadiran anak mereka, lalu ibu Sean melirik ke tempat Sean berdiri sambil berderai air mata. Seketika mereka berdua terdiam.
"Kamu sudah pulang sayang" ucap Maya ibu Sean.
Tetapi Sean tidak menanggapi pertanyaan ibunya ia malah berkata dengan wajah dingin kepada keduanya.
"Kenapa kalian berhenti. Tidak mau melanjutkannya?"
Sean bergegas masuk ke dalam kamar dan membanting pintu dengan keras, papanya Riko Rahardian langsung bergegas pergi sedangkan ibunya hanya diam dan terus menangis.
Di dalam kamar Sean membanting semua perabotan kamarnya, beruntung kamarnya kedap suara dan tidak ada yang mendengar.
Semuanya penuh dengan kebohongan, batin Sean.
Tak terasa malam pun tiba di tempat lain lebih tepatnya dalam sebuah kamar bernuansa white gold seorang gadis baru sadar dari tidurnya ia bergegas membuka pakaiannya dan masuk ke dalam kamar mandi.
Chloe menaruh air di bathup dengan mencampur sedikit aroma terapi dengan bau mawar untuk merilekskan pikiran dan tubuhnya. Selesai mandi Chloe bergegas keluar dan memilih pakaian santai untuk dipakai.
Selesai dengan perawatan tubuhnya Chloe bergegas keluar kamar karena sudah kelaparan. Sampai di ruang makan sudah ada berbagai masakan di atas meja.
"Mommy, daddy, sama kakak belum pulang bi?" tanya Chloe kepada bi Rani selaku kepala pelayan.
"Nyonya, tuan, dan tuan muda belum pulang nona. Apa nona ingin makan?"
"Iya bi tolong disiapkan ya"
"Baik non"
Kemudian Chloe langsung menikmati makanan yang ada dan ia berpikir kalau ia sangat kesepian karena seorang diri di mansion yang sangat besar.
...❄❄❄❄❄...
To be continue...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
Flying-pan
Duh itu sih bukan fans, tapi stalker psycho 🙄
2021-06-09
0
Naomi Arin
mampir novel aku kak
asal Kau bahagia/ klik profil aku.
salam kenal happy reading ❤️😘
yuk saling support kakak
2020-12-07
0
Caramelatte
semangat thor!
Salam dari "Belong to Esme"
2020-12-02
0