Suasana saat ini sangat mencekam di dalam mobil hanya ada tangisan Chloe. Sean kemudian melajukan mobilnya kembali dengan kecepatan tinggi.
20 menit kemudian Sean menghentikan mobilnya di sebuah danau di taman kota, dimana tempat itu sangat sejuk dengan lingkungan yang bersih dan hijau.
"Loe pasti punya alasan kan? Gue pengen dengar sekarang" ucap Sean dengan geram.
Chloe diam tidak mengatakan apapun. Hal itu membuat Sean mengeram marah tapi masih bisa ditahan.
"Chloe gue butuh alasan loe" ucap Sean dengan suara tinggi.
Mendapat bentakan dari Sean membuat Chloe terus menangis karena takut. Melihat hal itu Sean menjadi tambah kesal dan emosi.
"Jangan hanya nangis terus loe, ngomong sekarang!" bentak Sean.
Karena terus dibentak dan banyak pikiran Chloe membalas perkataan Sean dengan suara tak tinggi.
"Aku capek kak..........hiks hiks" ucap Chloe sambil melihat ke arah Sean dengan air mata terus mengalir.
Melihat air mata Chloe membuat Sean sakit hati. Ia meraih tubuh Chloe mendudukkannya di pangkuannya sambil mengelus pundak Chloe dengan lembut.
"Kenapa loe ngomong kayak gitu" ucap Sean dengan suara lembut.
"Aku udah ngak kuat lagi ka"
Sean bingung dengan jawaban Chloe pasti ada sesuatu yang tidak diketahuinya.
"Beritahu gue alasannya jangan ada yang disembunyikan" ucap Sean dengan tegas.
"Loe tahu kan apa yang akan gue lakuin kalau sampai loe bohong" ucapnya lagi.
Mendengar hal itu Chloe terus menangis, ia ingin jujur tapi takut tapi kalau berbohong ia akan kena hukuman dari Sean dan itu sangat menakutkan. Akhirnya Chloe pun memberanikan diri untuk jujur.
"Gue ngak mau di bully ka, gue takut dikunci kamar mandi ka, gue juga takut sama semua foto gue di atas bangkai yang berd***h ka, bahkan gue juga takut harus rasain sakit ditampar dan dijambak ka"
Chloe memberitahu semua hal yang ia alami selama beberapa hari ini. Mendengar perkataan pacarnya membuat Sean kaget kenapa ia tidak mengetahui hal ini.
"Kenapa loe ngak pernah bilang sama gue" ucap Sean dengan tatapan tajam melihat Chloe.
Chloe tanpa sadar memeluk tubuh Sean dengan erat, mendapat perlakuan untuk pertama kalinya dari sang kekasih membuat Sean sangat bahagia.
"Heeem! Kenapa gak pernah ngomong ke gue" ucap Sean sambil membalas pelukan Chloe dengan erat.
"Gue awalnya mikir hanya hari itu saja ngak berpikir akan seperti ini terus ka"
"Sejak kapan"
"Sehari setelah ka Sean nyium kening gue di parkiran"
"Loe tahu siapa yang lakuin ini semua"
"Gue hanya kenal beberapa orang ka"
"Siapa?"
"Ka sila dan gengnya ka, tapi yang di kunciin dikamar mandi sama taruh bangkai di loker, gue ngak tahu itu ulah siapa ka"
"Dasar j****g bangsat awas loe" ucap Sean dengan amarah meledak-ledak.
"Hiks hiks...........ka kenapa ngomong kasar sih gue takut ka" ucap Chloe sambil menangis lagi.
Mendengar perkataan Chloe membuat Sean tersenyum, karena pacarnya sekarang sudah mulai manja kepadanya dan tidak terlalu takut dengannya.
"Mulai sekarang apapun yang terjadi sama loe harus beritahu gue"
"Kalau mereka bully gue lagi gimana ka"
"Mulai besok ngak akan ada yang berani deketin loe"
"Jangan ka nanti gue ngak punya teman"
"Gue ngak perduli"
"Ihhh! Ka kan Chloe ngak suka kalau sendirian. Gimana sih" ucap Chloe dengan cemberut.
"Loe masih punya teman tapi tidak dengan orang yang bully loe"
"Ehhmm! Ka kenapa sekarang kakak ngomongnya ngak irit lagi"
"Khusus untuk loe aja gue ngak irit bicara"
"Yang benar ka"
"Heeemm! Mulai sekarang loe harus jujur semua ke gue"
"Iya ka. Maaf ya ka"
"Gue ngak mau loe ngomong akhiri hubungan kita lagi mulai sekarang"
"Tapi ka" ucap Chloe yang langsung di potong Sean.
"Gue ngak nerima penolakan" ucap Sean sambil memegang dagu Chloe dan menatap mata Chloe dengan tatapan lembut.
Melihat tatapan Sean yang lembut membuat Chloe menjadi sangat nyaman, Sean mendekatkan wajahnya ke Chloe hingga berjarak 5 cm dan terus mendekat.
Seketika bunyi handphone Chloe membuatnya tersadar. Mereka berdua menolah ke samping tidak ingin saling menatap karena mereka berdua sangat gugup dan malu.
Chloe bergerak berpindah dari pangkuan Sean ke tempat di sebelah kemudi. Chloe melihat handphonenya ternyata kakaknya yang menelpon.
"Kak Steven" gumam Chloe.
Chloe pun menjawab telpon dari kakaknya.
^^^"Halo kak"^^^
"Halo princess kamu lagi dimana kenapa belum pulang"
^^^"Ehmm! Aku masih di jalan ka"^^^
"Tumben belum nyampe mansion "
^^^"Tadi aku masih keluar sama kak Sean kak" sambil menengok ke arah Sean, Sean hanya melihat dengan alis sebelah terangkat.^^^
"Kamu masih sama dia, kakak udah pernah bilang kan"
^^^"Maaf ka tadi Chloe masih ada urusan sama kak Sean"^^^
"Pulang sekarang"
^^^"Iya kak. Bye ka"^^^
"Bye princess"
Panggilan terputus Sean terus memandang Chloe menuntut jawaban, Chloe yang melihat ke arah Sean pun mengerti.
"Tadi ka Steven yang menelpon ka"
"Beneran"
"Beneran ka di kontak gue kan ngak banyak yang tahu ka"
"Berapa banyak kontak cowok di hp loe"
"Ehmmm! 2...15 ka itu semua sepupu aku sama daddy ka"
"Termasuk gue juga kan"
"Iya ka"
"Heeemmm"
"Ka pulang yuk, soalnya tadi ka Steven nyuruh balik sekarang ka"
Tanpa berkata apapun Sean menghidupkan mobilnya dan melajukan mobilnya mengantar Chloe pulang. 30 menit mereka telah tiba di depan mansion Chloe.
"Ka makasih ya untuk semuanya" ucap Chloe sambil tersenyum hangat.
"Heemmm! Masuk gih sana, jangan lupa makan"
"Iya ka, hati-hati ya ka" sambil melambaikan tangannya menatap kepergian Sean.
Chloe lalu bergegas masuk ke dalam mansion, di dalam Steven sudah menunggu kepulangan Chloe di ruang tamu.
"Udah jam berapa Chloe" ucap Steven dengan tatapan tajam ke arah Chloe.
"Ehh! Kakak udah pulang ya"
"Kamu jawab pertanyaan kakak"
"Kan tadi aku udah ngasih tahu kak"
"Heeemmm"
"Kakak ngak marah kan"
"Ya tergantung"
"Uhhh........kakakku sayang yang paling ganteng" ucap Chloe sambil berlari memeluk Steven dengan erat.
"Aduh princess kakak ngak bisa bernafas.....uhhh"
"Aduh maaf ka"
"Ya udah sana ganti baju dulu sekalian istirahat"
"Emang kakak mau keluar ya"
"Iya kakak mau ketemuan sama teman-teman kakak"
"Oke deh kak" ucap Chloe sambil mencium pipi kakaknya.
Chloe bergegas naik ke lantai dua ke kamarnya dan sampai di dalam kamar ia membuka seragamnya dan membersihkan diri dalam kamar mandi. Setelah membersihkan diri dan melakukan ritualnya sehabis mandi, Chloe memilih pakaian santai untuk dipakai.
Chloe membaringkan tubuhnya di kasur queen sizenya sambil mengingat kejadian hari ini, seketika mukanya menjadi merah padam mengingat pelukannya di dalam mobil Sean.
"Ya ampun malu banget gue! Aahhh" ucap Chloe sambil berguling di atas kasur.
Chloe mengambil hpnya dan melihat-lihat sosial medianya. Sedang melihat story instagramnya ia melihat kalau story milik Sean saat ini berada di sebuah cafe bersama sahabatnya dan beberapa gadis.
"Ihh! Kok tatap gitu sih" ucap Chloe sambil menggerutu melihat foto Sean duduk berhadapan dengan seorang gadis yang cantik dan seksi.
Tanpa sadar Chloe memberi komentar di story milik Sean dengan emoticon marah (😠).
~ Rainbow cafe ~
Di tempat Sean saat ini ia sedang bersama dengan sahabatnya di cafe rainbow, ia sedang membahas perihal Chloe untuk membuat pembalasan kepada orang yang membully pacarnya.
Ketika sedang membahas perihal tentang Chloe, ada seorang gadis bersama 4 temannya yang menghampiri mereka. Ternyata itu adalah Vivi mantan pacar Resa yang masih menaruh hati ke Resa.
"Hai Resa ya"
"Iya siapa ya" ucap Resa dengan bingung.
"Ini aku Vivi masa udah lupa sih"
"Oh ya aku ingat. Apa kabar"
"Baik dong boleh gabung ngak"
"Boleh dong ayo sini" ucap Resa tanpa meminta pendapat sahabatnya.
Sean yang melihat hal itu hanya memandang Resa dengan tatapan tajam tapi yang dipandang hanya tertawa saja.
Vivi bersama teman-temannya mengambil tempat di samping Resa dan mereka duduk saling berhadapan. Sean hanya menatap mereka dengan tatapan dingin dan datar.
5 menit berlalu Sean sangat bosan, tiba-tiba hp Sean berbunyi di atas meja. Melihat ada notifikasi ia pun membuka hpnya dan seketika senyum tercetak di bibirnya.
Ternyata itu adalah komentar dari Chloe, seketika hatinya berbunga-bunga karena merasa pacarnya itu sedang cemburu.
Tidak menunggu lama Sean menghubungi Chloe, Chloe yang sedang melihat hpnya terkejut dengan panggilan masuk dari Sean dan ia pun bergegas mengangkatnya.
^^^"Halo ka"^^^
"Komentar apaan thu"
^^^"Komentar apa ka?"^^^
"Sengaja lupa ya"
^^^"Hehehe......salah pencet ka"^^^
"Oh salah pencet" sambil tersenyum sinis meskipun Chloe tidak bisa melihatnya.
^^^"Iya ka"^^^
"Iya sih mereka cantik gitu"
^^^"Kalau cantik kenapa mau sama gue! Ihh"^^^
"Cemburu"
^^^"Siapa yang cemburu, biasa aja thu"^^^
"Yakin nih ckckck"
^^^"Ihh! Ka Sean udah dibilang juga"^^^
"Oke gue percaya kok"
^^^"Ka belum balik ya"^^^
"Belum nanti aja"
^^^"Kenapa gak pulang sekarang aja ka"^^^
"Nanggung masih mau disini"
^^^"Ya udah sana sama cewek-cewek situ gak usah sama gue"^^^
"Beneran kan cemburu ngaku aja deh"
^^^"Kalau gue cemburu emang salah ya"^^^
"Hahahahahahahahahha" tawa Sean seketika pecah.
^^^"Ih! Chloe sebel banget ama kak Sean"^^^
Tuuttt........tuutt.........tuuttt.........
Ya ini anak matiin dah, akhirnya kamu jatuh hati sama gue juga sayang, batin Sean sambil tersenyum.
...❄❄❄❄❄...
To be continue........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments