"Maksud saya, hanya tidak sopan saja. Saya seorang bodyguard duduk di samping majikan saja." Ucap Jeremi.
Dan Riana hanya menyunggingkan ujung bibirnya, tak ada lagi obrolan antara Riana dan juga Jeremi. Nampak Jeremi duduk dengan canggung karena dia merasa telah lalai dalam menjalankan tugasnya.
"Aku bosan, sekarang kita pulang saja." Ajak Riana.
Lalu Riana dan Jeremi pun langsung bangkit dari tempat duduk mereka, saat mereka tengah berjalan ke parkiran mobil. Tiba-tiba...
Datang 4 orang pria berpakaian hitam menghampiri mereka berdua.
Jeremi yang melihat ke 4 orang asing tersebut langsung berdiri di depan Riana.
"Minggir kau, kami menginginkan gadis itu." Ucap salah satu pria tersebut.
Jeremi tak menjawab ucapan dari orang tersebut, "Nona, bersembunyilah di belakang pohon itu." Bisik Jeremi. Dan Riana langsung menuruti ucapan Jeremi.
Dan tanpa basa-basi ke 4 orang tersebut langsung menyerang Jeremi secara bersamaan, tanpa basa-basi Jeremi pun langsung menangkis semua serangan ke 4 orang tersebut.
Tatapan dingin Jeremi terlihat jelas di wajahnya, Riana yang melihat hal itu hanya bisa menganga karena dia seperti melihat Jeremi yang berbeda.
Tanpa hitungan Menit ke 4 orang tersebut langsung tumbang, terlihat 2 orang dari mereka babak belur karena mendapatkan pukulan keras dari Jeremi.
Tak ingin mendapatkan pukulan Jeremi lagi, ke 4 orang tersebut langsung pergi meninggalkan Jeremi yang hanya menatap dingin pada mereka.
Sementara Riana hanya bisa melihat tak percaya, karena pada awalnya Riana tak menyangka jika Jeremi bisa sekejam itu pada lawannya karena dari saat bersama Riana Jeremi terlihat sangat ramah.
Setelah mengusir semua musuhnya, Jeremi langsung berjalan menghampiri Riana.
"Nona muda." Panggil Jeremi.
"I..ya. Ada apa?" Tanya Riana yang masih terdiam.
"Apa nona muda baik-baik saja?" Tanya Jeremi.
"Iya aku baik." Jawab Riana.
Lalu Riana langsung berjalan menuju mobil, tak lupa Jeremi setia membuntuti Riana dari belakang.
Di dalam mobil Riana yang bisa diam membisu, dia masih memikirkan peristiwa tadi. Tatapan dingin, wajah kejam Jeremi sungguh sangat membuat Riana langsung takjud.
Terlihat sebuah senyuman licik di wajah Riana, mungkin Bodyguardnya itu bisa menjadi mainan baru untuknya.
"Jeremi?" Tanya Riana.
"Iya nona muda." Tanya Jeremi.
"Uh, kenapa kau memilih bekerja sebagai bodyguard?" Tanya Riana.
"Entahlah, mungkin karena tak ada pekerjaan yang cocok untuk saya." Jawab Jeremi singkat.
"Hem.. Sebenarnya kau tak cocok untuk menjadi bodyguard." Ucap Riana.
"Lantas, saya cocok menjadi apa?" Tanya Jeremi.
"Kau lebih cocok menjadi priaku." Bisik Riana tepat di telinga Jeremi.
"Khem.. Nona muda sebaiknya duduk yang benar." Ucap Jeremi mengalihkan pembicaraan.
"Cih..." Nampak Riana menatap malas pada pria di hadapannya itu.
"Aku akan membuatmu bertekuk lutut padaku." Pikir Riana.
Dan Jeremi hanya bisa menggelengkan kepalanya saat melihat kelakuan majikan barunya itu.
Di sepanjang jalan tak ada obrolan antara Riana dan juga Jeremi, nampak Riana lebih memilih fokus bermain handphone miliknya. Dan sesekali dia sempat melirik ke arah Jeremi yang tengah fokus pada jalanan.
Dan tak sengaja tatapan mereka saling berada, dan Riana langsung mengedipkan mata pada Jeremi. Dan Jeremi langsung mengalihkan pandangannya kembali pada jalanan.
Dan Riana hanya memonyongkan bibirnya saat melihat Jeremi menggambarkan dirinya.
•Jangan lupa like nya yah 😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 194 Episodes
Comments
Dian Vivo
bagaimana cara nge like nya🤔🤔?
2022-09-08
0
Devi Novita Sari
mirip cerita nya kyk Helmi Siska antara anak majikan dan bodyguard waktu awal-awal sinetron badai pasti berlalu
2021-08-22
1
Mahdalena
aku pling ngga ska klu vsual x ngga ad,,, ap lgi klu nvel x pndik,
2021-07-09
1