Dengan penuh rasa penasaran, akhirnya Riana membalikkan pandangannya ke arah belakang. "Ha...ha...ha." Terdengar suara senyuman keluar dari bibir Riana.
Bella yang merasa heran dengan temannya hanya bisa mengerutkan keningnya. "Anak ini kenapa, apa jangan-jangan dia kerasukan lagi?" gumamnya.
Disaat Riana tengah asyik menertawakan temannya, pelayan datang menghampiri dan memberikan semua pesanan mereka. "Maaf nona, ini pesanannya." Ucapnya.
Riana hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Setelah pelayan itu pergi, Riana langsung mengambil jus alpukat dan meminumnya, tetapi seseorang mengambil minuman itu.
"Maaf nona muda, saya harus mencobanya terlebih dulu." Ucap jeremi sambil mengambil gelas jus yang ada ditangan Riana.
Dengan seketika amarah Riana meledak-ledak di dalam hatinya. "Apa-apaan sih? Kamu benar-benar gak sopan." Ucap Riana dengan nada tinggi.
"Maaf nona muda, saya hanya menjalankan tugas untuk menjaga dan memperhatikan semua yang anda makan." Ucap jeremi.
Riana semakin marah mendengar jawaban yang keluar dari mulut jeremi. "Memangnya kamu anggap saya ini apa? Binatang!" Ucap Riana.
"Tidak nona muda, saya hanya melakukan apa yang harus saya lakukan sebagai bodyguard anda." Jawab Jeremi dengan tegas.
"Tapi saya tidak suka dan kamu tau saya paling jijik sama makanan bekas orang lain, meskipun itu hanya setetes." Bentak Riana.
Jeremi hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Bella yang melihat kejadian itu langsung mencoba menenangkan Riana, dan Bella menyuruh Jeremi untuk menjauh.
"Udahlah RI jangan marah-marah terus, dia kan hanya menjalankan tugas yang diberikan sama papah kamu." Ucap Bella sambil mengelus-elus punggungnya Riana.
"Tapi kan bel." Ucap Riana.
"Ssttt udah, kasihan dia. Lebih baik kamu tenangkan pikiran kamu dan ambil nafas yang dalam lalu keluarkan dengan perlahan." Ucap Bella dengan penuh kelembutan.
Akhirnya Riana menuruti perkataanya Bella, dan dengan seketika amarahnya terhenti. "Makasih yah bel, memang dari dulu hanya kamu yang bisa meredamkan amarahku." Ucap Riana sambil memeluk sahabatnya.
"Iya RI, sama-sama." Ucap Bella sambil membalas pelukan Riana.
Setelah merasa tenang, akhirnya Riana mengajak Bella untuk melanjutkan acara makannya dan melanjutkan pembicaraan mereka.
Sambil duduk. "Maaf yah bel, acara kita jadi terganggu." Ucap Riana sambil menundukkan kepalanya.
Bella hanya tersenyum melihat tingkah Riana yang masih ke kanak-kanakan. "Gak apa-apa RI, aku ngerti kok." Ucapnya.
Mendengar jawaban Bella, Riana merasa malu dan terlihat pipinya mulai memerah.
"Eh, kamu kenapa ri? Kok pipi kamu jadi memerah." Tanya Bella sambil mencubit pipi Riana.
"Ah, aku gak kenapa-napa kok." Jawab Riana sambil melepaskan tangan Bella.
Bella hanya melayangkan senyuman kepada sahabatnya dan Riana tahu arti dari senyumannya itu.
"Iya...iya, aku ngaku." Ucap Riana sambil cemberut.
Tapi Bella hanya terus memberikan senyuman itu yang membuat Riana tidak menyukainya.
Riana beranjak dari tempat duduknya. "Ah, udah deh lebih baik aku pulang aja."
"Eh, kamu mau kemana?" Tanya Bella sambil menarik tangan Riana.
"Ya udah aku minta maaf, lebih baik kamu duduk lagi." Ngomong-ngomong kamu mau ngaku apa?" Tanyanya melanjutkan.
Sambil duduk. "Sebenarnya aku malu sama kamu." Ucap Riana.
"Malu." Ucap Bella dengan penuh rasa penasaran. "Memangnya kamu malu kenapa?" Ucapnya.
"Ya aku malu aja sama kamu. Aku perhatikan kamu banyak berubah, dari cara bicara kamu dan tingkah laku kamu menunjukkan ke arah dewasa. Sedangkan aku, masih gini-gini aja." Ucap Riana dengan nada manja.
"Ya mungkin itu memang ke unikan kamu. Padahal kalau di lihat-lihat sih, seharusnya kamu sudah punya anak dua." Ucap Bella sambil meledek Riana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 194 Episodes
Comments
Mala Mala Sdj
baru ini ada crt bodyguard nyerobot minuman utk test...
2021-03-21
1
agussajiwo
seharusnya,jeremi,menyuru pelayan buat mencoba minuman riana.
2021-01-09
2
Srisumarni
semangat
2020-12-28
3