Terlihat Bella mengambil sesuatu di dalam tasnya sedangkan riana semakin penasaran dengan apa yang mau di tunjukkan sahabatnya itu.
"Tada....." Ucap Bella sambil memberikan sesuatu kepada Riana.
Riana semakin penasaran dengan amplop yang di berikan Bella dan akhirnya Riana membuka amplop itu. Dan ternyata isinya adalah sebuah undangan pernikahan.
Sambil membuka undangan. "Hah, kamu mau nikah bel?" Ucap Riana dengan nada terkejut sekaligus bahagia.
"Iya RI, minggu depan aku akan nikah sama orang yang aku cintai selama ini." Ucap Bella dengan penuh kebahagiaan.
Sambil memeluk. "Selamat yah bel, semoga pernikahannya berjalan lancar dan semoga kamu selalu bahagia." Ucap Riana.
"Makasih yah ri, kamu jangan lupa dateng yah." Ucap Bella sambil memegang tangan Riana.
"Pasti dong, aku pasti bakalan dateng ke acara pernikahan kamu." Ucap Riana. "Tapi bel." Ucapnya.
Pembicaraannya terhenti saat kebingungan yang menghampiri pikiran Riana. Dan Bella langsung membuyarkan lamunannya Riana.
"Tapi apa RI." Ucap Bella dengan penuh rasa penasaran.
"Bukankah orang tua kamu tidak mengizinkan kamu mencari pasangan kamu sendiri dan bukankah orang tua kamu juga telah menjodohkan kamu." Ucap Riana.
Terlihat raut wajah Riana penuh dengan kebingungan sedangkan Bella menanggapinya dengan senyuman.
"Ceritanya panjang RI, tapi langsung ke intinya aja yah." Ucap Bella.
Dan Riana hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Akhirnya Bella menceritakan semuanya.
"Awalnya aku sedih mendengar kalau papah mau menjodohkan aku dengan anak temannya. Tapi apa mau dikata, papah tetap memaksaku dan akhirnya aku setuju." Ucap Bella.
"Kamu terima perjodohan itu, tapi bukankah kamu sudah punya pacar." Ucap Riana dengan tatapan serius.
"Iya memang aku sudah punya pacar waktu itu malah dia mau serius sama aku dan mau kenalin aku sama kedua orangtuanya." Ucap Bella dengan sendu.
Sambil menghampiri. "Kalau kamu tidak kuat, lebih baik kamu tidak cerita." Ucap Riana.
"Aku akan ceritakan semuanya, lebih baik kamu diam dan dengarkan saja." Ucap Bella sambil mencubit pipinya.
Riana hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban dan dia langsung diam dengan tatapan yang serius. Dan Bella pun langsung melanjutkan ceritanya.
"Akhirnya aku memutuskan untuk pisah sama dia dan melanjutkan perjodohan yang telah papah tentukan. Meskipun hatiku saat itu benar-benar hancur, tapi aku percaya kalau memang berjodoh kita pasti akan bisa bersatu kembali." Ucap Bella sambil menghapus air matanya.
"Terus." Ucap Riana semakin penasaran.
"Pada malam itu, papah mengajakku untuk menghadiri acara makan malam sembari perkenalkan satu sama lain. Dan kamu tau apa yang terjadi." Ucap Bella.
Sambil menggoyang-goyangkan tubuh Bella. " Apa? Apa yang terjadi? Ucap Riana.
"Tenanglah, kamu kenapa sih?" Ucap Bella sambil menggenggam tangan Riana.
"Cepetan aku benar-benar penarasan." Ucap Riana.
"Iya aku lanjut yah, tapi kamu harus diam." Ucap Bella. Dan Riana hanya mengangguk.
"Akhirnya aku sama papah sampai di restoran yang telah di janjikan dan ternyata mereka sudah sampai.Ternyata pas aku lihat pria itu, tak ku sangka ternyata dia." Ucapan Bella terpotong oleh Riana.
"Siapa?" Bentak Bella karena gregetan.
Bella merasa kesal karena Riana terus-menerus mengganggu ceritanya. "Ya udah lebih baik, aku hentikan ceritanya." Ucap Bella.
"Kenapa?" Ucap Riana.
"Kapan ceritanya mau selesai, kalau kamu terus-menerus memotong ceritanya." Ucap Bella.
"Iya, iya aku gak akan ganggu kamu lagi." Ucap Riana sambil menundukkan kepalanya.
"Dan ternyata pria pilihan papah itu adalah pacarku. Dan aku langsung memeluknya begitu pun dengan dia. Orang tua kami akhirnya bahagia karena melihat kedua anaknya bahagia." Ucap Bella dengan nada bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 194 Episodes
Comments
Kenzi Kenzi
alur ringan
2021-01-02
2
Srisumarni
semangat
2020-12-28
1
fejuu_
lanjuuut
2020-10-30
2