Alia di bopong masuk ke dalam mobil.
Hendro segera menghubungi anak buahnya yang masih di kediaman Alfa. Santoso melajukan mobilnya menuju rumah sakit premier dengan kecepatan penuh.
Setelah sampai Alia langsung dibawa masuk ke ruang IGD.
Alfa datang bersama Lisa dengan raut wajah penuh kecemasan. Mereka langsung menghampiri Hendro dan Santoso yang sudah berlumuran darah Alia.
"Bagaimana bisa Alia sampai terluka seperti itu?" tanya Alfa dengan geramnya menatap dua orang pengawalnya.
"Sekarang bagaimana keadaannya?" tanya Alfa lagi.
"Dokter masih menangani, Tuan Muda." jawab Hendro dengan kepala tertunduk merasa bersalah.
Dokter keluar dari IGD dengan tergesa menemui keluarga Alia.
"Ada keluarga Nona Alia di sini?" tanya Dokter.
"Saya Papanya." jawab Alfa cepat.
"Kami membutuhkan stok darah golongan O karena kami kekurangan stok, kalau dari pihak keluarga ada yang memiliki golongan darah sama mohon untuk segera di donorkan karena pasien kritis." ucap Dokter.
Deg! jantung Alfa berdebar seketika. Golongan darahnya AB, Adel A dan Lisa juga A.
"Saya O, Tuan." ucap Santoso langsung mengajukan diri.
"Saya juga O." Hendro tak mau kalah.
"Baiklah, kalian segera ikut saya." ucap Dokter tersebut.
Mereke segera melakukan transfusi.
Operasi berjalan sekitar 3 jam karena luka yang Alia alami benar-benar serius hingga di punggungnya tertanam puluhan jahitan.
Tuan Besar Surya yang sedang dalam perjalanan menuju Jakarta terkejut mendengar cucunya sedang kritis di rumah sakit dan segera menyusulnya.
Tuan Besar Surya menahan amarahnya hingga nafasnya terasa sesak.
Setelah memastikan cucunya selamat, Tuan Besar Surya langsung meminta Hendro dan Santoso pulang bersamanya sedangkan rumah sakit di jaga oleh pwngawal yang Tuan Besar Surya bawa dari semarang.
Sesampainya di rumah, Tuan Besar Surya memaki habis-habisn Hendro dan Santoso sebagai pengawal pribadi dan kepala pengawal disini.
Saking kesalnya Tuan Besar Surya sampai menendangi kedua pengawalnya tersebut.
Santoso dan Hendro tidak berani melawan karena mereka juga merasa bersalah dalam insiden ini.
Akhirnya setelah Tuan Besar Surya sudah puas memukuli kedua pengawalnya ini dia berhenti dengan sendirinya, namun kondisi keduanya juga sudah tidak baik.
Hidung Santoso patah dan Hendro juga tidak kalah parah karena kemungkinan besar rusuknya patah setelah mendapat tendangan keras dari Tuan Besar Surya.
Keduanya di larikan ke W hospital yang berlokasi di Jakarta barat.
Tuan Besar Rama merasa haus setelah menghajar dua anak buahnya yang sedang ia anggap tidak berguna. Saat itu Rama sedang berada di dapur dan dia takut seketika saat melihat tuan besar masuk karena beberapa saat yang lalu dia melihat sendiri betapa bengisnya Tuan Besar saat mengamuk.
"Nak, kamu teman Alia atau Adel?" tanya Tuan Besar Surya Ramah.
"Bukan, Tuan Besar. Kemarin Tuan Muda yang merekrutku." jawab Rama dengan kepala tertunduk.
"Oo,, siapa namamu?" tanya Tuan Besar lagi.
"Saya Rama, Tuan Besar." jawab Rama masih tertunduk.
Tuan Besar Surya lalu meneguk segelas air putih hingga habis dan pergi meninggalkan Rama begitu saja.
Bu Yanti istri Tuan Surya begitu mencemaskan keadaan cucunya. Dia sebenarnya memaksa suaminya agar ikut ke rumah sakit namun Tuan Surya melarang.
"Bagaimana keadaan Alia, Pak?" tanya Bu Yanti.
"Kritis," jawab Tuan Besar Surya dengan mata berkaca-kaca.
Dia sedang merenungi nasib buruk yang sering menimpanya mulai dari kematian keluarganya, tak di akui oleh omnya sendiri, dan sekarang kini dia terluka parah seperti itu.
"Kalau dia sudah membaik kita bawa ke Singapura saja Bu. Lukanya begitu besar dan pengobatan di sana cukup bagus menurut bapak." Tuan Besar Surya memberi saran yang membuat Bu Yanti cukup terkejut.
Namun Bu Yanti setuju dengan ide yang suaminya berikan karena rumah sakitnya pun tidak bisa berbuat banyak dalam hal ini.
Setelah mereka berdua sepakat akhirnya Tuan Besar Surya mengabari Alfa untuk hal ini, dan Alfa setuju dengan ide Ayahnya.
Alfa dan Lisa membicarakan hal ini kepada pihak rumah sakit dan juga memikirkan bagaimana Alia akan di bawa ke Singapura.
"Mama ke Singapura saja ngga masalah kalo Papa di sini sendiri." ucap Alfa.
"Tidak, Alia di sana dengan ibu juga beberapa pengawal." jawab Lisa.
"Apa ibu tidak keberatan?"
"Tentu saja tidak, Ibu sudah setuju. Lagipula luka Papa juga harus Mama rawat juga." ucap Lisa.
Ketika mereka berdua sedang asik berbicara tiba-tiba ponsel Alfa bergetar. Alfa membuka ponselnya dan melihat sebuah panggilan masuk dari nomer yang sedang tidak ia harapkan.
Jantungnya berdebar dan hatinya bimbang. Di angkat atau tidak. Alfa merasa ini lebih buruk dari saat mantan pacarnya menelponnya.
"Siapa, Pa?" Lisa yang penasaran akhirnya bertanya kepada Alfa karena gelagat Alfa mencurigakan. Alfa tidak menjawab pertanyaan Lisa namun langsung menghadapkan layar ponselnya ke Lisa.
"Pak Perwira?" tanya Lisa hingga keningnya berkerut.
"Dia Pimpinan tertinggi Surya Yudha dari beberapa tahun lalu." jawab Alfa.
Alfa lalu memutuskan untuk mengangkat panggilan tersebut.
"Hallo," sapa Alfa.
"Hallo, Alfa, kamu baik-baik saja? kenapa kamu tidak memberi kabar?" Pak Perwira langsung memberikan sederet pertanyaan kepada Alfa.
"Ponsel Saya hilang saat saya tercebur di sungai, dan bukannya di tubuh saya ada alat pelacak yang tertanam, kenapa tidak ada yang melacaknya?" kini Alfa berbalik tanya kepada Pak Perwira.
"Kami kehilangan signal kamu. Maaf karena kami meninggalkanmu." ucap Pak Perwira merasa bersalah.
"Tidak masalah Pak, sekarang saya sedang di rumah sakit, tapi lebih baik bapak dan teman-teman Surya Yudha jangan kemari dulu karena keluarga saya sedang berkumpul takut salah paham." ucap Alfa.
**Makin kesini chapternya semakin pendek? waduh!! sebenernya Alia terlalu tidak disiplin membagi waktu antara dubbing, kerja, dan nulis, jadi maafkan Alia yang selalu ingkar janji ini ya,, maaf banget karena chapternya makin pendek.
Bukan Alia kehabisan ide tapi ini masalah waktu gaes, banyak reader yang bilang "Alasan" tapi memang nyatanya begitu gesss,, jadi bersabarlah dan nikmati karya yang ada. tengkiuuuu**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
🎯Pak Guru📝📶
LIKE karyamu
Feedback ya
ILMU YANG BERMANFAAT
2020-09-15
1