Sisi Lain Ardy

Renold dan Ronald akhirnya memaksa Heru untuk di obati. Awalnya Heru melawan namun dia tidak bisa mengimbangi tenaga Ronald dan Renold.

Jam 11 siang, Heru sudah sampai di Rumah Sakit Hasan Sadikin.

Alfa pulang ke Jakarta bersama Adel, Lisa, dan Tuan Besar Surya menggunakan helikopter.

Ardy ditemani oleh Heru dan beberapa pengawal yang berjaga di depan kamarnya.

"Heru!" teriak Ardy memanggil Heru.

Heru mendekati Ardy dengan langkah pincang karena junior miliknya masih sakit.

"Iya Tuan Muda?" ucap Heru ketika sudah berada di samping Ardy.

"Aku ingin duduk di Sofa, bantu aku." ucap Ardy.

Heru mengangguk dan membantu Ardy duduk.

Ardy merangkul Heru dengan tangan kirinya karena tangan kanannya patah, tiang infusan juga sudah Heru pegang.

Ardy merangkul Heru dengan kencang karena takut terjatuh. Lutur kanannya mengalami lecet ringan tapi terasa kaku saat di gerakkan.

Heru sekuat tenaga menahan jeritannya karena lukanya dicengkeram oleh Ardy, sampai mukanya pun kini pucat.

Ardy duduk demgan perlahan.

"Apa kamu baik-baik saja?" tanya Ardy.

"Iya Tuan Muda, saya baik-baik saja." jawab Heru dengan kepala menunduk.

"Tapi aku lihat kamu sedang sakit." ucap Ardy yang mulai mengintimidasi.

"Saya baik-baik saja Tuan." jawab Heru mencoba meyakinkan.

"Rohmaaan!!!" teriak Ardy memanggil pengawal yang bernama Rohman.

Rohman yang sedang berjaga didepan pintu terkejut dan langsung berlari mendekati Ardy.

"Iya Tuan Muda?"

"Apa kamu tahu apa yang terjadi dengan Heru?" tanya Ardy dengan tatapan tajam.

"Maaf Tuan, saya tidak mengetahuinya, saya datang bersama Tuan Muda Alfa." jawab Rohman.

"Cari tau apa yang terjadi padanya. Kalau perlu telanjangi dia." ucap Ardy dengan nafas menderu.

Rohman mengangguk lalu mendatangi Heru.

Ketika Rohman hendak melepas jaket yang Heru kenakan, Heru mencengkram tangan Rohman sehingga Rohman tidak bisa berkutik atau tangannya akan patah dalam sekali hentakan.

Ardy yang melihat itu semakin marah kepada Heru.

"Heru!! kau ingin melawanku, Ha?!" teriak Ardy dengan nafas menderu.

Heru menatapnya dengan tatapan memelas namun Ardy tak menggubrisnya.

Setelah berpikir sesaat Heru menghembuskan nafasnya perlahan, lalu mengangguk dan melepaskan cengkramannya di pergelangan tangan Rohman.

"Saya akan melakukannya sendiri." lirih Heru.

Heru mulai menanggalkan jaket kulit yang ia kenakan, satu persatu kancing kemeja hitamnya ia buka.

Terlihat luka-luka basah yang tidak diperban. Jika kemeja itu berwarna putih Ardy yakin darah sudah menyeruak ke luar.

Heru melepaskan kemejanya sepenuhnya.

"Saya tidak ingin Tuan Muda kepikiran," ucap Heru yang kini sudah berjongkok di depan Ardy.

Ardy menundukkan kepalanya, matanya kini mulai berkaca-kaca, hanya dengan satu kalimat lagi, maka kaca itu akan pecah menjadi bukiran air mata yang keluar dari pelupuk matanya.

"Bagaimana yang lain?" tanya Ardy. Kini matanya mulai basah.

"Yang lain baik-baik saja, Tuan. Saya telah lalai menjaga Anda, jadi saya memang patut dihukum lebih berat." ucap Heru dengan wajah sendu.

Ardy memalingkan wajahnya tak ingin air matanya dilihat.

"Tuan Muda, jangan khawatir, kami tidak apa-apa." ucap Heru meyakinkan.

"Pakai kembali pakaianmu," ucap Ardy.

Heru memungut pakaiannya yang tadi ia taruh lantai dan kembali memakainya.

Ardy meminta Rohman kembali ke depan pintu, sementara Heru ia minta agar duduk di sampingnya.

Awalnya Heru menolak namun Ardy langsung menatapnya.

"Tolong hubungi bagian makanan, aku ingin makan sop iga." ucap Ardy.

Her menghubungi temannya agar membeli sop iga kesukaan Ardy yang berada di kawasan Braga Citywalk Bandung.

Ardy juga mempersilahkan Heru untuk mencari makan siang karena pasti Heru juga proses pemulihan.

"Tak apa Tuan Muda, nanti saya cari makan siang kalo makanan Tuan Muda sudah sampai." ucap Heru.

Ardy memgangguk.

Alfa, Lisa, Tuan Besar Surya dan Adel sudah kembali ke Jakarta. Sore harinya Ardy dipindahkan ke Jakarta karena kondisinya sudah stabil.

Awalnya beberapa pengawal Tuan Besar Surya yang akan mengawalnya di helikopter, namun Ardy menolak dan memilih untuk Heru saja yang mengawalnya.

Chapter ini jauh lebih pendek dari chapter lainnya, maafkan akuuuuu

Terpopuler

Comments

🎯Pak Guru📝📶

🎯Pak Guru📝📶

LIKE karyamu Feedback ya PENDEKAR TAK PERNAH KALAH

2020-09-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!