Seminggu kemudian .
" Daddy jalan-jalan yuk aku bosen " ajak Cia yang baru selesai mandi mengeringkan rambutnya dengan handuk.
Leo yang duduk di sofa mengalihkan tatapan nya dari laptop menatap Cia dari ujung kaki sampai ujung rambut.
" Daddy ayuk" rengek Cia duduk disamping Geo masih mengeringkan rambut nya.
" Apa seluruh hair dryer dirumah ini rusak sampai kamu mengeringkan rambut menggunakan handuk ?" tanya Leo kembali menatap laptop nya.
" Apa itu hair dryer mendingan juga handuk udah lembut nggak panas lagi " ucap Cia yang selalu pakai handuk untuk mengeringkan rambut jika keramas.
" Sejak kapan hair dryer panas ?" geleng kepala Leo.
" Ayok Daddy jalan " ajak Cia lagi mendekat .
Leo menoleh menatap Cia begitu wajahnya begitu dekat dengan lengan Leo sampai Leo grogi dibuatnya.
" Kemana teman-teman kamu?" tanya Leo mencoba menyibukkan diri .
" Aku mau jalan sama Daddy " ucap Cia merayu padahal sebenarnya ingin belanja banyak .
" Khmm" Leo mencoba mempertahankan ekspresi wajah agar tetap tenang agar Cia tidak sadar kalau dia sedang grogi.
" Jalan kemana?" tanya Leo setelah beberapa saat.
" Ke banyak tempat Daddy ikut aja sama aku , sekarang hari minggu lo Dad masa masih kerja " ucap Cia semakin merayu Leo agar mau diajak .
" Tapi, "
" Yasudah lah kalau Daddy nggak mau aku pergi sendiri aja " ucap Cia berdiri dan berjalan berharap Leo akan memanggilnya dan mengatakan iya .
Tapi tidak sampai keruang ganti pun Leo sama sekali tidak mengatakan hal itu .
" Ihhh, apalah Om Leo itu nyebelin banget mentang-mentang aku ajak jalan jarang banget Lo aku mau ajak cowok jalan ehhh dia lah sok jual mahal " gerutu Cia yang sedang berdandan .
" Hummm, aku ajak siapa ya ?" batin Cia yang sudah selesai make up menatap ponselnya mencari nomer ponsel seseorang.
" Kita jalan kemana?" tanya Leo yang tiba-tiba masuk keruang ganti langsung membuka lemari untuk memilih baju .
" Nggak usah , aku udah ada janji sama cowok lain " sakit hati Cia menatap Leo yang tadi diajak sok nggak mau .
" Okey" ucap Leo kembali menutup lemari dan akan keluar ruang ganti .
" hwaaa, Daddy jangan ngambek ayo kita jalan " ucap Cia memeluk lengan Leo yang sudah sampai di pintu ruang ganti , padahal Cia pikir dia akan marah atau ngajak Cia berantem.
" Kita ke pantai" ucap Cia dengan cerianya kembali mengajak Leo kedekat lemari .
" Ya Daddy jangan ngambek " bujuk Cia manja yang hanya ditatap Leo tanpa bicara .
" Daddy ganti baju dulu aku mau ambil tas " ucap Cia meninggalkan Leo diruang ganti .
..........
" Kamu dari mana kenapa belum siap?" tanya Leo begitu Cia masuk kedalam kamar padahal dia sudah selesai .
" Iya Daddy sebentar 5 menit " ucap Cia berlari keruang ganti .
" Kenapa pakai celana?" tanya Leo lagi menatap penampilan Cia.
Cantik tapi tumben dia pakai celana panjang ?
" Biar tertutup nanti paha aku hitam kena panas " jawaban logis Cia .
" Ayolah kita pergi " ucap Leo berdiri mumpung masih belum terlalu siang
" Daddy " panggil Cia lagi sebelum mereka berjalan .
" Iya, kenapa?" Leo menatap Cia yang berdiri di belakangnya.
" Kancing bajunya dipasang aja sampai keatas nanti masuk angin " ucap Cia yang membuat Leo tersenyum.
" Pasang lah " ucap Leo malah menyodorkan.
Cia memasang kancing kemeja Leo dengan tangan gemetaran dan setelah selesai mereka turun .
" Naik motor ?" pertanyaan Leo begitu mereka sampai di teras rumah sudah ada motor trail modifikasi yang panaskan mesinnya oleh bodyguard.
" Iya ini motor aku, kalau Daddy nggak bisa bawanya biar aku " ucap Cia dengan senyum bahagia nya.
" Aku pikir kamu suka warna pink " senyum meledek Leo menatap motor Cia yang sangat keren dengan variasi warna biru .
" Atas dasar apa Daddy bilang gitu bh aku aja warna merah " cerocos Cia tidak terima mendengar ledekan Leo .
" Hehh" tegur Leo.
" Ayolah " ucap Cia memakai helm nya dengan gaya begitu keren dan naik keatas motor .
" Kamu pikir Saya ingin mati sekarang" ucap Leo geleng kepala menatap Cia yang menegakkan standar motor saja kakinya tidak begitu sampai malah mau membonceng Leo.
" Hehh, Daddy meragukan aku ya pembalap ini " ucap Cia menunjukkan satu stiker club' motor terkenal yang ada di motornya sampai bodyguard disekitar mereka kaget berbeda dengan Leo yang hanya berpikir itu bohongan atau palsu .
" Turun kamu " ucap Leo yang lebih percaya pada kemampuan nya walaupun jarang menggunakan motor ketimbang dibonceng Cia .
" Aku yang bawa aja Daddy nanti pas pulang baru Daddy " ucap Cia yang sudah lama tidak bawa motor .
" Yasudah kita naik mobil saja " ucap Leo .
" Haaaa ,iya aku turun " ucap Cia langsung turun daripada harus pergi naik mobil .
" pegangan " ucap Leo begitu Cia naik .
"Daddy bisa bawa motor nggak ?" tanya Cia tidak lagi pegangan tapi sudah memeluk karena baru sampai gerbang tapi cara Leo membawa motor sudah meragukan.
" Bisa cuma karena sudah lama tidak bawa jadi perlu sedikit ruang lah untuk skill itu kembali " ucap Leo yang diangguki Cia .
" Wahhh, cuacanya bagus ya Daddy " ucap Cia menikmati angin sepoi-sepoi sambil bersandar ke punggung Leo.
Leo menatap wajah Cia dari spion dekil dengan senyuman tipis , Leo tidak tau kenapa tapi hatinya tenang bersama Cia bahkan begitu damai .
" Cieeee lagi jalan berdua" goda Cia begitu mereka berhenti di lampu merah .
" Nak " ucap Ayah menurunkan seluruh kaca mobilnya begitu Cia membuka kaca helm .
" Kiw , kiw " Cia semakin menggoda membuat Ayah malu berbeda dengan Ibu yang justru ekspresi wajah nya tidak menentu .
" Ibu mau kemana?" tanya Leo juga membuka kaca helm nya .
" ma, Mau beli tas " ucap Ibu langsung tersipu malu begitu Leo bertanya .
Ibu pikir Cia jalan dengan siapa karena Leo jarang bahkan tidak pernah mau menggunakan motor jika itu tidak terdesak .
" Ini minuman untuk Ibu dan Ayah , Daaa" senyum ceria Cia setelah memberikan minuman dari tasnya untuk mereka .
" Ayah aja yang udah tua suka jalan-jalan kok Daddy kerja mulu kayak nggak ada kegiatan lain " ucap Cia yang sejak awal tinggal bersama selalu melihat Leo kerja terus setiap hari.
" Saya senang bekerja " jawaban singkat Leo.
" Elehhh bilang aja nggak ada yang ngajak main " ledek Cia .
" Banyak teman Daddy ngajak main " jawab Leo
" itu mainnya beda " ketus Cia menampar lengan Leo yang memang sering diajak temannya main ke club atau jajan LC.
" akkkh, kamu kok jadi marah " ucap Leo mengelus perutnya yang juga di cubit Cia bukan hanya di tampar .
" Aku nggak marah terserah Daddy mau apa wong hidup Daddy" ucap Cia yang tidak melarang .
" Kamu tidak peduli?" tanya Leo .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Wiwin Sandy Chin
lanjut Thor,kok rasaa kurang Mulu ya update-nya padahal udh 2 bab.habis seru sih liat Chia ddg. om Leo udh mulai ada rasa kayaknya
2025-03-01
0
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
nah kan kan deg degkan kan om leo nya..gemess nya aku
2025-03-01
0
wariyanti Safitri
lanjut lg up y thor
2025-03-01
0