Bab 19 Jalan bareng Om Leo

Seminggu kemudian .

" Daddy jalan-jalan yuk aku bosen " ajak Cia yang baru selesai mandi mengeringkan rambutnya dengan handuk.

Leo yang duduk di sofa mengalihkan tatapan nya dari laptop menatap Cia dari ujung kaki sampai ujung rambut.

" Daddy ayuk" rengek Cia duduk disamping Geo masih mengeringkan rambut nya.

" Apa seluruh hair dryer dirumah ini rusak sampai kamu mengeringkan rambut menggunakan handuk ?" tanya Leo kembali menatap laptop nya.

" Apa itu hair dryer mendingan juga handuk udah lembut nggak panas lagi " ucap Cia yang selalu pakai handuk untuk mengeringkan rambut jika keramas.

" Sejak kapan hair dryer panas ?" geleng kepala Leo.

" Ayok Daddy jalan " ajak Cia lagi mendekat .

Leo menoleh menatap Cia begitu wajahnya begitu dekat dengan lengan Leo sampai Leo grogi dibuatnya.

" Kemana teman-teman kamu?" tanya Leo mencoba menyibukkan diri .

" Aku mau jalan sama Daddy " ucap Cia merayu padahal sebenarnya ingin belanja banyak .

" Khmm" Leo mencoba mempertahankan ekspresi wajah agar tetap tenang agar Cia tidak sadar kalau dia sedang grogi.

" Jalan kemana?" tanya Leo setelah beberapa saat.

" Ke banyak tempat Daddy ikut aja sama aku , sekarang hari minggu lo Dad masa masih kerja " ucap Cia semakin merayu Leo agar mau diajak .

" Tapi, "

" Yasudah lah kalau Daddy nggak mau aku pergi sendiri aja " ucap Cia berdiri dan berjalan berharap Leo akan memanggilnya dan mengatakan iya .

Tapi tidak sampai keruang ganti pun Leo sama sekali tidak mengatakan hal itu .

" Ihhh, apalah Om Leo itu nyebelin banget mentang-mentang aku ajak jalan jarang banget Lo aku mau ajak cowok jalan ehhh dia lah sok jual mahal " gerutu Cia yang sedang berdandan .

" Hummm, aku ajak siapa ya ?" batin Cia yang sudah selesai make up menatap ponselnya mencari nomer ponsel seseorang.

" Kita jalan kemana?" tanya Leo yang tiba-tiba masuk keruang ganti langsung membuka lemari untuk memilih baju .

" Nggak usah , aku udah ada janji sama cowok lain " sakit hati Cia menatap Leo yang tadi diajak sok nggak mau .

" Okey" ucap Leo kembali menutup lemari dan akan keluar ruang ganti .

" hwaaa, Daddy jangan ngambek ayo kita jalan " ucap Cia memeluk lengan Leo yang sudah sampai di pintu ruang ganti , padahal Cia pikir dia akan marah atau ngajak Cia berantem.

" Kita ke pantai" ucap Cia dengan cerianya kembali mengajak Leo kedekat lemari .

" Ya Daddy jangan ngambek " bujuk Cia manja yang hanya ditatap Leo tanpa bicara .

" Daddy ganti baju dulu aku mau ambil tas " ucap Cia meninggalkan Leo diruang ganti .

..........

" Kamu dari mana kenapa belum siap?" tanya Leo begitu Cia masuk kedalam kamar padahal dia sudah selesai .

" Iya Daddy sebentar 5 menit " ucap Cia berlari keruang ganti .

" Kenapa pakai celana?" tanya Leo lagi menatap penampilan Cia.

Cantik tapi tumben dia pakai celana panjang ?

" Biar tertutup nanti paha aku hitam kena panas " jawaban logis Cia .

" Ayolah kita pergi " ucap Leo berdiri mumpung masih belum terlalu siang

" Daddy " panggil Cia lagi sebelum mereka berjalan .

" Iya, kenapa?" Leo menatap Cia yang berdiri di belakangnya.

" Kancing bajunya dipasang aja sampai keatas nanti masuk angin " ucap Cia yang membuat Leo tersenyum.

" Pasang lah " ucap Leo malah menyodorkan.

Cia memasang kancing kemeja Leo dengan tangan gemetaran dan setelah selesai mereka turun .

" Naik motor ?" pertanyaan Leo begitu mereka sampai di teras rumah sudah ada motor trail modifikasi yang panaskan mesinnya oleh bodyguard.

" Iya ini motor aku, kalau Daddy nggak bisa bawanya biar aku " ucap Cia dengan senyum bahagia nya.

" Aku pikir kamu suka warna pink " senyum meledek Leo menatap motor Cia yang sangat keren dengan variasi warna biru .

" Atas dasar apa Daddy bilang gitu bh aku aja warna merah " cerocos Cia tidak terima mendengar ledekan Leo .

" Hehh" tegur Leo.

" Ayolah " ucap Cia memakai helm nya dengan gaya begitu keren dan naik keatas motor .

" Kamu pikir Saya ingin mati sekarang" ucap Leo geleng kepala menatap Cia yang menegakkan standar motor saja kakinya tidak begitu sampai malah mau membonceng Leo.

" Hehh, Daddy meragukan aku ya pembalap ini " ucap Cia menunjukkan satu stiker club' motor terkenal yang ada di motornya sampai bodyguard disekitar mereka kaget berbeda dengan Leo yang hanya berpikir itu bohongan atau palsu .

" Turun kamu " ucap Leo yang lebih percaya pada kemampuan nya walaupun jarang menggunakan motor ketimbang dibonceng Cia .

" Aku yang bawa aja Daddy nanti pas pulang baru Daddy " ucap Cia yang sudah lama tidak bawa motor .

" Yasudah kita naik mobil saja " ucap Leo .

" Haaaa ,iya aku turun " ucap Cia langsung turun daripada harus pergi naik mobil .

" pegangan " ucap Leo begitu Cia naik .

"Daddy bisa bawa motor nggak ?" tanya Cia tidak lagi pegangan tapi sudah memeluk karena baru sampai gerbang tapi cara Leo membawa motor sudah meragukan.

" Bisa cuma karena sudah lama tidak bawa jadi perlu sedikit ruang lah untuk skill itu kembali " ucap Leo yang diangguki Cia .

" Wahhh, cuacanya bagus ya Daddy " ucap Cia menikmati angin sepoi-sepoi sambil bersandar ke punggung Leo.

Leo menatap wajah Cia dari spion dekil dengan senyuman tipis , Leo tidak tau kenapa tapi hatinya tenang bersama Cia bahkan begitu damai .

" Cieeee lagi jalan berdua" goda Cia begitu mereka berhenti di lampu merah .

" Nak " ucap Ayah menurunkan seluruh kaca mobilnya begitu Cia membuka kaca helm .

" Kiw , kiw " Cia semakin menggoda membuat Ayah malu berbeda dengan Ibu yang justru ekspresi wajah nya tidak menentu .

" Ibu mau kemana?" tanya Leo juga membuka kaca helm nya .

" ma, Mau beli tas " ucap Ibu langsung tersipu malu begitu Leo bertanya .

Ibu pikir Cia jalan dengan siapa karena Leo jarang bahkan tidak pernah mau menggunakan motor jika itu tidak terdesak .

" Ini minuman untuk Ibu dan Ayah , Daaa" senyum ceria Cia setelah memberikan minuman dari tasnya untuk mereka .

" Ayah aja yang udah tua suka jalan-jalan kok Daddy kerja mulu kayak nggak ada kegiatan lain " ucap Cia yang sejak awal tinggal bersama selalu melihat Leo kerja terus setiap hari.

" Saya senang bekerja " jawaban singkat Leo.

" Elehhh bilang aja nggak ada yang ngajak main " ledek Cia .

" Banyak teman Daddy ngajak main " jawab Leo

" itu mainnya beda " ketus Cia menampar lengan Leo yang memang sering diajak temannya main ke club atau jajan LC.

" akkkh, kamu kok jadi marah " ucap Leo mengelus perutnya yang juga di cubit Cia bukan hanya di tampar .

" Aku nggak marah terserah Daddy mau apa wong hidup Daddy" ucap Cia yang tidak melarang .

" Kamu tidak peduli?" tanya Leo .

Terpopuler

Comments

Wiwin Sandy Chin

Wiwin Sandy Chin

lanjut Thor,kok rasaa kurang Mulu ya update-nya padahal udh 2 bab.habis seru sih liat Chia ddg. om Leo udh mulai ada rasa kayaknya

2025-03-01

0

Bunda'nya Alfaro Dan Alfira

Bunda'nya Alfaro Dan Alfira

nah kan kan deg degkan kan om leo nya..gemess nya aku

2025-03-01

0

wariyanti Safitri

wariyanti Safitri

lanjut lg up y thor

2025-03-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Om maafin Aku
2 Bab 2 pernikahan batal
3 Bab 3 fighting baju
4 Bab 4 dikenalkan Ibu
5 Bab 5 wanita julid
6 Bab 6 foto prewedding
7 Bab 7 Om Leo
8 Bab 8 pesta pernikahan
9 Bab 9 Om jahat
10 Bab 10 Salah persepsi
11 Bab 11 Sang penggoda
12 Bab 12. Molly
13 Bab 13 Om Leo sakit
14 Bab 14 Maafkan saya
15 Bab 15 panggilan berbeda
16 Bab 16 mulai manja
17 Bab 17 Kemana Om Leo?
18 Bab 18 Daddy capek
19 Bab 19 Jalan bareng Om Leo
20 Bab 20 jalan ke pantai
21 Bab 21 tantrum di mall
22 Bab 22 hari perpisahan
23 Bab 23 temani Daddy
24 Bab 24 jebakan
25 Bab 25 milikku
26 Bab 26 benci sama Daddy
27 Bab 27 Tidak bisa lepas
28 Bab 28 siapa sebenarnya om Leo
29 Bab 29 Leo drop
30 Bab 30 jahat sekali Cia
31 Bab 31 tengah malam
32 bab 32 dendam terbalaskan
33 Bab 33 kesabaran Leo mulai menipis
34 bab 34 gigitan kecil
35 Bab 35 Gaun pesta
36 Bab 36 Polosnya Cia
37 Bab 37 curahan cinta Leo
38 Bab 38 Chat Daddy
39 Bab 39 Leo menagih nya
40 Bab 40 Hadiah dari Ibu
41 Bab 41 Berbaikan
42 Bab 42 Cia sangat nakal
43 Bab 43 Ikut Daddy
44 Bab 44 Kebakaran jenggot
45 Bab 45 Menjemput Daddy
46 Bab 46 Alasan kuat Leo
47 Bab 47 di dapur
48 Bab 48 Ibu hamil tantrum
49 Bab 49 Main kuda-kudaan
50 Bab 50 200 juta
51 Bab 51 jangan menyalahkan Cia
52 Bab 52 Anya dan Loli
53 Bab 53 Leo ngambek
54 Bab 54 Daddy maafin Aku
55 Bab 55 Romantis
56 Bab 56 Kasih Sayang
57 Bab 57 dibawa kerumah sakit
58 Bab 58 Dokter rese
59 Bab 59 Bercerita
60 Bab 60 keceplosan
61 Bab 61 Om orang mana?
62 Bab 62 Jangan terpuruk sendirian
63 Bab 63 firasat Cia
64 Bab 64 dua pilihan yang sulit
65 Bab 65 Bantuan dari Papi
66 Bab 66 Mangga muda
67 Bab 67 senyuman licik
68 Bab 68 kritis
69 Bab 69 koma
70 Bab 70 menunaikan janji
71 Bab 71 tatapan penuh kerinduan
72 Bab 72 cemburu buta
73 bab 73 Sebuah alasan
74 Bab 74 Melawan ego Cia
75 Bab 75 merasa kesepian
76 Bab 76 Lepaskan Sayang
77 Bab 77 Baby Ze dan Zu
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1 Om maafin Aku
2
Bab 2 pernikahan batal
3
Bab 3 fighting baju
4
Bab 4 dikenalkan Ibu
5
Bab 5 wanita julid
6
Bab 6 foto prewedding
7
Bab 7 Om Leo
8
Bab 8 pesta pernikahan
9
Bab 9 Om jahat
10
Bab 10 Salah persepsi
11
Bab 11 Sang penggoda
12
Bab 12. Molly
13
Bab 13 Om Leo sakit
14
Bab 14 Maafkan saya
15
Bab 15 panggilan berbeda
16
Bab 16 mulai manja
17
Bab 17 Kemana Om Leo?
18
Bab 18 Daddy capek
19
Bab 19 Jalan bareng Om Leo
20
Bab 20 jalan ke pantai
21
Bab 21 tantrum di mall
22
Bab 22 hari perpisahan
23
Bab 23 temani Daddy
24
Bab 24 jebakan
25
Bab 25 milikku
26
Bab 26 benci sama Daddy
27
Bab 27 Tidak bisa lepas
28
Bab 28 siapa sebenarnya om Leo
29
Bab 29 Leo drop
30
Bab 30 jahat sekali Cia
31
Bab 31 tengah malam
32
bab 32 dendam terbalaskan
33
Bab 33 kesabaran Leo mulai menipis
34
bab 34 gigitan kecil
35
Bab 35 Gaun pesta
36
Bab 36 Polosnya Cia
37
Bab 37 curahan cinta Leo
38
Bab 38 Chat Daddy
39
Bab 39 Leo menagih nya
40
Bab 40 Hadiah dari Ibu
41
Bab 41 Berbaikan
42
Bab 42 Cia sangat nakal
43
Bab 43 Ikut Daddy
44
Bab 44 Kebakaran jenggot
45
Bab 45 Menjemput Daddy
46
Bab 46 Alasan kuat Leo
47
Bab 47 di dapur
48
Bab 48 Ibu hamil tantrum
49
Bab 49 Main kuda-kudaan
50
Bab 50 200 juta
51
Bab 51 jangan menyalahkan Cia
52
Bab 52 Anya dan Loli
53
Bab 53 Leo ngambek
54
Bab 54 Daddy maafin Aku
55
Bab 55 Romantis
56
Bab 56 Kasih Sayang
57
Bab 57 dibawa kerumah sakit
58
Bab 58 Dokter rese
59
Bab 59 Bercerita
60
Bab 60 keceplosan
61
Bab 61 Om orang mana?
62
Bab 62 Jangan terpuruk sendirian
63
Bab 63 firasat Cia
64
Bab 64 dua pilihan yang sulit
65
Bab 65 Bantuan dari Papi
66
Bab 66 Mangga muda
67
Bab 67 senyuman licik
68
Bab 68 kritis
69
Bab 69 koma
70
Bab 70 menunaikan janji
71
Bab 71 tatapan penuh kerinduan
72
Bab 72 cemburu buta
73
bab 73 Sebuah alasan
74
Bab 74 Melawan ego Cia
75
Bab 75 merasa kesepian
76
Bab 76 Lepaskan Sayang
77
Bab 77 Baby Ze dan Zu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!