" Hehhh, jangan menangis disini malu . Berdiri cepat " ucap Leo menggendong Cia agar cepat masuk kedalam mobil sementara orang-orang disekitar mereka sudah pada liatin.
" Mmm, Om jahat " kata Cia meronta-ronta.
" Jadi mau kamu apa? Kita ulang lagi foto nya agar saya terlambat datang kekantor " ucap Leo yang memang sedang buru-buru.
" Ihhh, terus Om suruh aku pakai baju ini " sewot Cia menatap gaun yang dipakainya.
" kalau kamu pengen pakailah " ucap Leo masuk kedalam mobil ikut duduk disamping Cia dan meminta bodyguard nya segera jalan .
" hwaaa Om memang nggak punya hati " tangis Cia menatap Leo yang membiarkan dia pakai gaun panjang di cuaca yang begitu panas .
Leo menatap ponselnya dengan fokus begitu sebuah notifikasi masuk dalam waktu cukup lama karena sedang mempelajari sesuatu .
" Hehhh, gadis gila " teriak Leo begitu menatap Cia yang duduk di samping nya tengah melepas gaun .
" Apa ? Om pikir aku nggak pake apa-apa didalam " ketus Cia tetap saja melepas gaun sekalipun Leo sudah mempelototi nya .
" keluar kalian jangan liat gadis gila ini melepas gaunnya " perintah Leo sehingga bodyguard dengan cepat meminggirkan mobil dan keluar .
Setelah menurunkan resleting gaunnya Cia berdiri membungkuk melepaskan gaun itu dari tubuhnya meninggalkan hot pans karet dan tank top sebagai atasan .
" Wahhhh, lega " senang Cia setelah melepas langsung melempar gaun itu kekursi belakang .
" Kamu memang gila" ucap Leo berulang kali sambil geleng kepala .
" Aku pakai pakaian Om ini manset kulit " ucap Cia menarik baju di lengannya agar Leo tau karena mungkin sewarna dengan kulit Leo jadi berpikir Cia pakai tank top saja sebagai atasan .
" Baju macam apa seperti itu" kesal Leo menjangkau jas nya di kursi belakang dan memberikan pada Cia .
" Apa sih Om gitu doang marah " goda Cia menatap Leo yang ekspresi wajahnya dingin sekali .
" Gitu doang marah kamu bilang ? Kamu itu perempuan Cia nggak bisa ganti baju sembarangan apalagi didepan laki-laki apapun alasannya" ucap Leo benar-benar marah dengan nada meninggi.
" Kenapa?" tanya Cia dengan wajah polosnya.
" Kalau mereka tergoda kamu bisa dilecehkan masa hal begitu saja kamu tidak paham " ucap Leo menatap Cia dengan mata menyipit .
" Emang tubuh aku menggoda ya Om?" tanya Cia dengan polos karena selama ini beranggapan bahwa tubuhnya memang tidak menggoda selain kecil juga rada tepos tidak seperti wanita-wanita sexi idaman pria .
" Om kegoda?" tanya Cia lagi dengan penasaran.
" Yaenggak lah " ucap Leo rada gelagapan.
" kenapa?" tanya Cia lagi mempelototi Leo dengan sakit hati .
" Saya tidak selera dengan tubuh kecil kamu " jawab Leo karena gengsi mengakui .
" Huhhh, sampai hati Om bilang gitu " ucap Cia menatap Leo penuh dendam .
" Cia,enggak " gelagapan Leo yang sungguh salah berucap .
" pokoknya di kontrak pernikahan kita Om nggak boleh sentuh aku " ucap Cia terlanjur sakit hati .
" Tapi, "
Dret
Dret
" Hallo, Iya saya sudah di jalan sebentar lagi sampai " ucap Leo langsung memanggil bodyguard nya begitu mengakhiri telfon .
" Cepat , kita harus sampai di perusahaan dalam waktu kurang dari 15 menit " ucap Leo yang diangguki bodyguard nya.
Sesampai di perusahaan.
" Cia kamu tunggu diruangan saya saja " ucap Leo pada Cia yang berjalan di samping nya.
" Iya " jawab Cia yang sedang mengancingkan jas Leo yang dipakainya.
" Saya meeting sekitar 1 jam " ucap Leo memberi tau setelah membuka pintu ruangan nya .
" Iya aku mau bobok " ucap Cia masuk kedalam .
" Tidurlah tapi jangan merusak sesuatu " ucap Leo memperingatkan.
" Aku rusak semuanya nih " ucap Cia dengan senyum nakal nya .
" berani merusak tanggung akibatnya " ucap Leo menutup pintu .
" apalah Om itu , aku cuma mau tidur " ucap Cia berbaring di sofa dan memejamkan matanya.
2 jam kemudian.
Cia yang terbangun langsung duduk dan menguap ketika bersandar ke sandaran sofa.
" Papi " teriak Cia langsung teringat orang tuanya saking kaget karena baru setengah sadar tapi melihat seseorang keluar dari balik dinding yang awalnya terlihat rata ternyata sebuah pintu .
" Sudah bangun" tanya Leo menatap Cia yang sudah kembali berbaring menghadap sandaran sofa menyembunyikan wajahnya.
" Ommmm, aku kira penculik " rengek Cia duduk meronta-ronta karena sebelumnya pikiran buruk menghantui nya .
" Siapa juga yang mau menculik gadis nakal kayak kamu yang ada makin repot " ucap Leo dengan cuek kembali duduk ke kursi kerjanya.
" Om ini ruangan apa ?" tanya Cia dengan kepo berdiri kedekat dinding yang tadi terbuka namun kini kembali rata dan entah bagaimana caranya masuk kedalam .
" kepo kamu " cuek Leo tetap fokus mengetik di laptopnya.
" Wah-wah mencurigakan ini , jangan-jangan Om pedofil lagi suka nyimpan gadis diruang rahasia ini " ucap Cia tentunya membuat tensi Leo naik dituduh melakukan hal sehina itu .
" Jaga ya mulut kamu , ini tuh tempat penyimpanan berkas penting perusahaan Saya" ucap Leo berdiri menghampiri Cia lalu menekan sebuah tombol manipulasi yang sungguh tidak terprediksi hingga Pintu rahasia itu kembali terbuka .
" Ooooh, disini tempatnya" kata Cia dengan senyum puasnya karena tau sesuatu .
" Tuhan " Leo menutup matanya, emosi membuat dia kehilangan kontrol atas dirinya hingga memberitahu hal yang tidak seharusnya.
" ngapain kamu ?" tanya Leo melihat Cia yang malah masuk kedalam.
" nyuri " jawaban iseng Cia yang sangat penasaran dengan isi ruangan itu .
" Hummm" senyum kecut Leo lebih iseng menutup pintu ruangan itu .
" Ommm" teriak menggelegar Cia ketakutan dikurung Leo diruangan rahasia itu .
2 menit kemudian Leo kembali membuka pintu .
" hwaaaa, Om jahat aku bilangin Mami " tangis Cia yang duduk didekat pintu merangkak keluar saking trauma nya dikurung di ruangan yang tidak ada jalan keluar itu .
" Cia jangan nangis dong saya becanda" ucap Leo berjongkok mengelus kepala Cia yang duduk dilantai .
" Bacandanya nggak lucu "Teriak Cia menangis semakin keras sungguh ngeri dengan suasa ruangan itu ketika pintu ditutup .
" Iya maaf " ucap Leo merasa bersalah .
" Hiks, nggak mau maafin om " ucap Cia berdiri dengan cepat dan akan berlari tapi kakinya malah terkilir hingga dia jatuh menimpa Leo yang masih berjongkok .
Leo yang sudah berbaring ditindih Cia menatap mata bulat itu dalam waktu cukup lama .
" Ihhh" Cia memukuli Leo dengan tangannya berulang kali sampai hatinya puas .
" Hiks,,," setelah memukul Cia duduk dan menangis histeris.
" Saya yang kena pukul kenapa kamu yang menangis ?" tawa Leo melihat Cia yang begitu aneh.
" Om kaki aku sakit " tangis Cia yang merasa tidak bisa menggerakkan kakinya padahal dia sering terkilir tapi rasanya tidak seperti ini sakitnya.
" Astaga kaki kamu patah " ucap Leo dengan teganya .
" whaaa Om obatin aku nanti nggak bisa jalan lagi " Cia langsung panik mendengar ucapan Leo.
" Kalau sudah patah begini solusinya ya diamputasi" ucap Leo dengan serius menatap kaki Cia.
" Enggak " tangis pilu Cia tidak bisa menerima kenyataan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
hahahhaahhaa..yang kaku kayak batu bisa bercanda juga gara² cia...bercanda mu kebangetan om leo..habis lah minta gendong nanti itu cia nya.🤣🤣🤣
2025-02-24
0
Cristella Tella
astaga leo iseng bnget si🤣🤣🤣
2025-02-24
1
Rini Ester
lanjut thor
2025-02-25
0