" Nggak liat disana laki-laki semua, mereka bisa berpotensi bahaya buat kamu paham " ucap Leo menjelaskan maksudnya kenapa sampai marah tidak lebih demi untuk kebaikan Cia.
" Maaf Om aku nggak kepikiran sampai kesana " ucap Cia menggaruk tengkuknya setelah berpikir sejenak merasa ucapan Leo ada bener nya .
" Maafin Om" ucap Cia memejamkan matanya merasakan sesuatu tidak biasa karena Leo memegang pahanya.
" Astaga " batin Leo segera melepaskan tangan nya yang malah salah pegang.
" Iya , tapi jangan diulangi jika tidak ingin menanggung akibatnya" peringatan Leo bangkit agar tidak menindih Cia lagi .
" Malam ini temani Saya menghadiri acara bisnis " ucap Leo duduk di tepi ranjang.
" Loh bukannya Om masih sakit ?" tanya Cia .
" Saya sudah mendingan " jawaban singkat Leo yang sudah merasa tubuhnya fit kembali .
" Iya lah kalau tidak meraung seperti tadi " ledek Cia berjalan keluar kamar .
" Kurang ngajar kamu " ucap Leo melempar Cia dengan bantal .
" Iya Om , cowok itu kalau demam kayak mau meninggal tapi kalau jatuh nggak papa" ucap Cia berdiri diambang pintu.
" Daripada kamu sakit nggak sakit merengek setiap hari " jawaban penuh kemenangan Leo.
" Ihhh" Cia mengambil bantal dilantai dan kembali melempar Leo.
...........
Cia menuruni tangga dan berjalan menuju dapur " Gabut banget bikin pudding deh " ucap Cia .
" Nyonya ingin makan apa biar kami buatkan " ucap beberapa pelayan .
" Aku ingin masak sendiri kalian pergilah " ucap Cia yang ingin berkreasi.
Cia mengupas beberapa buah mangga serta memanaskan adonan pudding.
" Mana ya cetakan nya?" ucap Cia menatap sekeliling.
" Sial tinggi sekali tapi gapapa" ucap Cia melihat cetakan pudding dilemari paling atas lewat kaca .
" Nyonya biar kami ambilkan" ucap beberapa bodyguard melihat Cia memanjat .
" Tidak aku bisa sendiri kalian pergilah" usir Cia yang mulai muak melihat bodyguard dan pelayan dirumah Leo terlalu ikut campur sampai Cia tidak bebas melakukan apapun yang dia suka .
Cia memanjat menggunakan kursi dan berdiri diatas meja lalu membuka pintu lemari dan memilih cetakan yang dia sukai .
" Bagus , tidak sekalian lemarinya kamu panjat " ucap Leo yang lama-lama darah tinggi melihat kelakuan Cia yang ada saja gebrakan nya .
" Ambil cetakan Om" jawab Cia berdiri menatap Leo sambil memegang cetakan yang dia sukai .
" Apa kamu tidak bisa menyuruh bodyguard untuk mengambil ?" pertanyaan Leo dengan geram meminggirkan kursi ke tepi dan berdiri dihadapan Cia.
" Aku kan bisa " ucap Cia yang tidak akan minta tolong kalau bisa .
" Bisa apa , bisa jatuh" Leo menurunkan Cia dari atas meja .
" Akkk, " Cia melingkarkan kedua tangannya di leher Leo ketika Leo menurunkan nya dari atas meja .
" Sudah saya bilang pakai bawahan " ucap Leo melihat Cia yang masih pakai pakaian yang sama .
" Benar-benar bandel " Leo menampar paha Cia saking geramnya melihat Cia yang susah sekali di bilangin.
" Lupa Om " ucap Cia berjalan kedekat kompor mengaduk adonan pudding nya .
Cia menata potongan mangga didalam cetakan sambil takut-takut melihat tatapan Leo yang masih berdiri di sampingnya sungguh menakutkan.
" Iya, iya nanti Aku pakai Om " ucap Cia yang sadar kalau Leo tidak suka melihat dia tidak pakai bawahan .
" Terserah kamu " cuek Leo berjalan pergi .
Cia mematikan kompornya dengan cepat mengejar Leo sebelum keluar dapur .
" Om jangan marah " ucap Cia minta maaf dari balik punggung Leo yang di pelukannya.
Leo berhenti berjalan menatap tangan Cia yang melingkar di perutnya bahkan gadis itu bersandar di punggung nya .
" Maaf Om , janji nggak ulang lagi " kata Cia berdiri di hadapan Leo yang hanya diam menatapnya tanpa merespon.
" Pakai cepat " ucap Leo singkat lalu berjalan pergi menuju halaman utama menghampiri sekumpulan bodyguard nya .
Cia berlari cepat keatas dan memakai rok lalu berlari lagi kedapur takut adonan pudding nya keburu mengeras .
" Sebenarnya Om Leo itu kerjanya apa sih kok bodyguard nya banyak banget " batin Cia bertanya-tanya.
" Mana pemarah lagi " ucap Cia yang kadang ngeri jika melakukan kesalahan dan Leo tau itu .
" Dah, cepat keras ya aku nggak sabar pengen makan " ucap Cia memasukkan pudding yang dia masak kedalam kulkas.
............
hampir jam 7 malam Leo mencari Cia yang tidak ada dikamar dan ponselnya juga diatas ranjang.
" Tidak mendengar Saya memanggil?" pertanyaan Leo begitu melihat Cia yang duduk di bawah tangga bersama kucing nya yang sedang makan .
" Tidak. " jawab Cia memakan pudding karena memang tidak mendengar Leo memanggil mungkin karena jarak jauh.
" Siap-siap sekarang jam 8 kita pergi " ucap Leo yang diangguki Cia.
" Om " panggil Cia berdiri melihat Leo yang akan berjalan pergi .
" Apa ?"
" Cobain pudding aku " ucap Cia menghampiri dan menyuapi Leo dengan garpu .
Tanpa pikir panjang Leo memakan pudding itu karena sudah Cia suapi .
" Enakkan ?" tanya Cia dengan wajah cerianya yang diangguki Leo.
" Molly aku mau pergi menemani Om ke acara bisnis , kita main besok lagi ya" ucap Cia mengurung kucing nya kembali .
" ehhh, Om kok masih berdiri " ucap Cia yang tadinya berfikir Leo sudah pergi .
Leo berjalan menaiki tangga diikuti Cia .
" Kenapa kamu diam ?" tanya Leo merasa suasana begitu hening ketika mereka berjalan beriringan.
" emang harus bicara apa Om ?" tanya Cia terus berjalan mengikuti Leo.
" Nanti kalau banyak bicara Om bilang cerewet " ucap Cia yang sebenarnya senang bicara namun sepertinya Leo adalah orang irit bicara yang suka ketenangan makanya Cia sering diam kalau berada didekatnya dari pada kena marah.
Leo hanya diam dan kembali menutup pintu kamar setelah Cia masuk .
" Ganti baju kamu dulu agar ketika make up Saya juga bisa ganti baju " perintah Leo yang langsung Cia kerjakan.
...........
Cia memakai make up tipis lalu menata rambutnya dengan sedikit gaya menggunakan beberapa jepitan .
" Saya ingin memakai pakaian yang sewarna dengan kamu " ucap Leo memakai jas dengan campuran warna silver agar senada dengan dress yang Cia pakai .
" Om bisa nggak ngomongnya nggak pakai Saya , capek aku denger nya" komplen Cia setelah sekian lama memendam karena Cia beberapa kali pernah mendengar Leo berkata 'aku' pada beberapa orang bukan 'saya' yang terlalu formal .
" Saya juga capek denger kamu panggil Om , memang saya setua itu " komplen Leo lebih tajam dari Cia .
" Lah terus aku panggil apa ?" tanya Cia dengan polos karena Leo memang jauh lebih tua darinya.
" Panggil dengan panggilan yang pantas " ucap Leo yang sudah selesai memakai jas dan menyemprotkan parfum ke tubuhnya.
" Daddy berikan aku juga " ucap Cia berdiri kehadapan Leo meminta parfum .
Leo langsung after cool mendengar panggilan Cia selain terdengar berbeda juga sangat menyenangkan untuk pria matang seperti Leo.
" Berikan apa?" tanya Leo yang pikiran nya langsung liar mendengar panggilan hot Cia .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Wiwin Sandy Chin
wahhh ni CIA duplikat maminya, dulu waktu maminya nikah ma papinya cia panggil papi ni anaknya sama suaminya mau panggil Deddy emang lah LW buah tu jatoh ngk jauh dari pohonnya.
2025-02-28
0
partini
bikin melebihi mama nya Thor si cia kegalauan Leo jg lebih parah dari Daddy cia ,,pasti seru
2025-02-28
0
Miss Typo
yg sabar ya Leo, hidup mu akan jauh LBH berwarna bersama Cia 😁
2025-02-28
0