" Jadi semua uang jajan yang saya berikan hanya untuk beli makan kucing ?" tanya Leo.
Cia menatap Leo yang berdiri sambil memikirkan banyak hal " Apa iya kalau aku durhaka dan nggak nurut sama Om jadi berdosa ?" batin Cia malah langsung teringat ucapan kedua sahabat nya .
" ihhh, tapi masa aku harus melayani Om kayak istri-istri lain ?" batin Cia bertambah ngeri .
" Nanti kalau Om perkosa aku terus aku nya kecanduan gimana?" batin Cia semakin berpikiran jauh .
" Hehhh," Leo mengetuk kepala Cia dengan tangan melihat gadis itu malah melamun sambil menatapnya .
" Iya , sebentar Om " ucap Cia bergegas memasukkan molly kedalam kandang nya .
" Om capek ya pulang kerja duduk dulu " ucap Cia meletakkan tas yang Leo genggam keatas meja .
" Jangan marah-marah terus nanti cepat tua " ucap Cia meraih tangan Leo agar ikut duduk bersamanya
" Om duduk dulu biar aku buatkan kopi " ucap Cia dengan baik , sopan dan ramah membuat Leo terdiam memperhatikan semua gerak-gerik nya .
" Ini kopinya Om " ucap Cia menyajikan lalu duduk kembali di samping Leo menutup resleting tas nya .
" Diminum Om kok malah di tatap aja , Om nggak haus ?" tanya Cia .
" Coba kamu yang minum duluan " perintah Leo yang jadi curiga melihat Cia yang tiba-tiba baik .
" aku nggak kasih racun kok Om " pengakuan Cia ketika Leo menyuruhnya minum duluan.
"Ya sudah minum " ucap Leo .
" Aku nggak suka kopi " ucap Cia lagi .
Setelah beberapa saat .
" Aku memang serba salah sama Om bersikap buruk salah bersikap baik pun diragukan" setelah berpikir sejenak Cia jadi tersinggung karena Leo meragukan kebaikan nya .
" Ihhh" kesal Cia berdiri dari duduknya tapi Leo kembali menariknya agar duduk .
" Saya akan meminum " ucap Leo menghargai setelah menatap mata polos yang tidak bisa berbohong itu .
" tadi saya hanya takut kamu beri garam bukan gula " jelas Leo karena tau Cia sangat iseng .
" Mana mungkin aku memberikan garam nanti Om sembelih aku lagi " ucap Cia ngeri bahkan melakukan kesalahan kecil saja selalu diancam akan dihukum .
" Kamu pikir saya senaif itu " ucap Leo .
" Ikut saya kekamar kita perlu membicarakan beberapa hal penting " ucap Leo yang diikuti Cia .
" Saya sudah mengurus berkas kontrak dan pernikahan kita akan berakhir setelah 3 bulan sesuai janji saya sebelum kita menikah dan setelah semuanya usai maka tanggung jawab kamu terlepas " ucap Leo yang duduk disofa mengeluarkan satu berkas dari tas nya .
sebagaimana tujuan pernikahan ini diawal untuk menghindari malu dan menjaga nama baik keluarga saja , Leo mencoba komitmen dengan semua ini dan membentengi perasaan nya pada Cia karena bagaimana pun itu seorang pria sejati tidak boleh melanggar apa yang sudah dia ucapkan.
" Tanda tangan lah " ucap Leo menyerahkan berkas itu yang dibaca oleh Cia dengan cepat .
" Nggak boleh ingkar kontrak ya Om " ucap Cia tanda tangan dengan semangat .
" Kalau ingkar Om tau kan konsekuensinya? Apapun yang Om miliki bakal jadi milik aku " ucap Cia yang merasa yakin mengingat konsekuensinya tak mungkin Leo akan ingkar .
" Saya tau itu " ucap Leo ikut tanda tangan.
3 minggu kemudian .
" Ihhhh, kenapa sih hari ini materinya harus tentang pernikahan aku kan jadi takut " ucap Cia menyetir mobil nya dengan pelan sepulang sekolah.
" mana aku durhaka banget selama jadi istri bahkan siapin kebutuhan suami aja nggak pernah sedangkan Om Leo selalu memberikan aku nafkah" ucap Cia semakin takut .
" Tau hal pribadi tentang suami aja enggak ? " lesu Cia .
" Tapikan ini cuma pernikahan kontrak ngapain aku harus melakukan semua itu " ucap Cia mencoba bodo amat.
" Tapiiiiii, tetap aja sekarang Om Leo suami aku apa aku berbakti aja ya sama Dia mumpung waktunya cuma singkat anggap aja balas Budi karena udah numpang hidup " ucap Cia lagi dengan bimbang memarkirkan mobilnya di halaman rumah.
" Loh Om udah pulang " ucap Cia bergegas masuk melihat mobil Leo yang sudah ada dihalaman rumah padahal masih siang .
" Om kenapa?" tanya Cia menghampiri Leo yang berbaring diatas ranjang.
" tidak apa-apa, hanya kurang enak badan " jawab Leo singkat menarik selimut semakin keatas .
Cia menyentuh kening Leo yang ternyata cukup panas .
" Om demam"
Cia meletakkan tas dan sepatunya lalu turun ke lantai satu untuk membuat minuman herbal .
" Om udah pulang dari tadi?" tanya Cia pada beberapa pelayan yang membantunya.
" Sudah dan tuan juga belum makan " jawab pelayan itu .
" Yasudah siapkan makanan dan antar kekamar ya bik" ucap Cia .
" Om " ucap Cia duduk didekat Leo dan membangunkan dengan pelan .
" Mmm" ucap Leo membuka mata .
" Minum ini biar badannya enakkan" ucap Cia.
Leo segera duduk dan meminum apa yang Cia berikan tanpa banyak bertanya.
" Masuk bik " ucap Cia mendengar pelayan mengetuk pintu .
" makan dulu ya Om " ucap Cia .
" Saya tidak lapar " ucap Leo kembali berbaring dan menutup mata .
" Tapi," Cia pun mengerti kalau Leo hanya ingin istirahat jika sudah sakit begini .
Cia membasahi handuk kecil dengan air hangat lalu mengompres agar panas tubuh Leo menurun .
" Cia ambilkan selimut lagi rasanya sangat dingin " ucap Leo sampai menggigil.
"Iya " Cia dengan cepat mengambilkan selimut lagi untuk Leo.
" Gimana Om masih dingin ?" tanya Cia .
" Akkk, rasanya semakin dingin " ucap Leo yang butuh kehangatan.
" Aku peluk Om ya " kata Cia inisiatif.
Cia naik keatas ranjang dan membuka kedua tangannya mempersilahkan Leo masuk .
Tanpa pikir panjang Leo masuk kedalam pelukan Cia karena butuh kehangatan dan rasa sakit sedang menggerogoti tubuhnya.
" Om istirahat aja dulu pasti nanti juga mendingan " ucap Cia yang tau kalau biasanya orang seperti ini karena kelelahan.
Leo memeluk pinggang Cia dan semakin menyusup ke dalam pelukannya mencari kehangatan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
partini
yang butuh jadi kecanduan,,,om Lo yang bucin ya Thor jangan cia dulu kan masih remaja gesreknya jangan hilang dulu
2025-02-27
0
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
awas ke tagihan om leo.😁
2025-02-27
0
scoRp10
smg si leo yg bucin duluan😁🤭
2025-02-27
0