Reinkarnasi

Reinkarnasi

Episode 1

Hari ini, pagi hari terasa begitu menyejukkan bagi Hou. Setelah 10 bulan ia menjabat sebagai raja, ia baru bisa menikmati sejuknya pagi tanpa di khawatirkan oleh suara kasimnya yang begitu berisik di setiap pagi hari.

"Yang Mulia" ucap seorang pelayan perempuan dengan membawa sebuah nampan di tangannya.

Hou hanya tersenyum tanda memperbolehkan pelayan cantik itu menghidangkan secangkir teh krisan kesukaannya.

Hou pun menenguknya sedikit sambil menikmati aroma embun yang masih begitu kental.

Grakk... suara deritan kursi kayu membuat kening Hou berkerut. Ia pun menoleh pada sumber suara. Dan nampaklah kakaknya, Haru, disana. Tengah duduk dengan senyuman manis yang setia bertengger di wajahnya.

Hou pun tersenyum dan hendak melangkah kearahnya. Namun seketika tubuhnya seperti mati rasa dan ia pun terduduk di lantai. Bruk..!

Hou mengernyit ketika tawa lantang dari Haru menyengat gendang telinganya. "Apa?" Ucapnya dalam hati karna bibirnya terasa sangat keluh dan suaranya tak mau keluar.

"Bagaimana Hou? Ahh salah! Kaisar terhormat. Apa teh mu sangat nikmat pagi ini?" Ucap Haru tersenyum sinis.

Hou membulatkan matanya ketika Haru menarik sebuah pedang keluar dari sarungnya. Lalu mengacungkan ujungnya pada lehernya.

"Satu tahun aku membiarkanmu duduk di kursi ku Hou. Kini saatnya kau melepaskan semua yang kau miliki dan kembalikan semuanya padaku hahaha"

"Haihh sangat konyol! Seorang kaisar terhormat yang dihormati dan disegani kini berlutut di depan pangeran buangan. Cihh.. bukankah ini pemandangan yang indah Xuexue?"

Dan seorang wanita cantik pun hadir. Langsung meringkuk pada pelukan Haru.

Membuat mata Hou yang tadinya penuh dengan rasa kaget, kecewa dan amarah langsung meredup melihat gadis yang sangat di sayanginya, ratunya, dan wanita yang paling ia cintai di seluruh daratan ini berani pergi ke dekapan lelaki lain tepat di depan matanya.

Rasa kecewa pun tak bisa Hou bendung. Buliran bening mulai menetes perlahan tanpa persetujuan dari pemiliknya. Hatinya terasa sakit namun yang paling ia sesalkan adalah dirinya yang tampak begitu menyedihkan saat ini.

Ia sangat mencintai keluarganya, mengasihinya dengan segenap jiwanya. Namun hanya pengkhianatan yang ia dapatkan.

Senyum sendu pun terbit pada wajah Hou membuat wanita bernama Xuexue itu sedikit merasa bersalah.

Jantung Xuexue berdegup dengan sangat kencang menatap raut wajah suaminya. Ingin rasanya ia menangis meraung raung sambil mendekap tubuh lelaki itu.

Namun ia tak berdaya. Seluruh keluarganya telah di sandra oleh Haru. Dan dia dipaksa ikut bersekongkol hari ini.

Ya! Xuexue hanya sekedar akting saat ini. Ia merasa begitu sakit sekarang. Rasa sakitnya begitu meradang hingga ia pun tak sadar saat kukunya yang panjang melukai telapak tangannya sendiri ketika ia mengepal kuat kuat untuk menahan rasa sesak dadanya.

Namun tidak dengan Haru yang malah tertawa semakin kencang melihat wajah memelas adik semata wayangnya itu. Ia senang melihat wajahnya yang seakan mengemis ingin di kasihani dan meminta pengampunan itu.

"Baiklah! Aku sudah memberitahu kedokku! Sekarang pergilah ke neraka bersama ibumu....!"

Sringgg....

Xuexue langsung beranjak dari duduknya dan menangkap kepala Hou yang dipenggal oleh Haru tepat di depan matanya.

Darah pun mengenai pada pakaiannya. Mengalir turun pada jari jemari Xuexue. Namun Xuexue tak mengindahkan keadaan mengerikan itu.

Air matanya jatuh begitu saja saat ibu jarinya menyeka air mata Hou yang masih hangat ketika menyentuh kulitnya.

"Selamat jalan, Hou..!"

Aku mencintaimu

...* * * *...

Setelah menutup matanya, semua terasa begitu gelap bagi Hou.

Seakan dirinya ditarik paksa untuk tenggelam di lautan yang dingin nan gelap.

Hou pun hanya membiarkan dirinya terus tenggelam tanpa ingin meronta dan menyelamatkan diri dari dekapan sang maut.

Harapannya hidupnya telah hilang. Setelah pengkhiatanan itu terjadi, hati Hou terasa begitu hampa hingga dirinya tak lagi bisa merasa marah atau sedih.

Namun matanya kembali terbuka ketika mendengar seruan permintaan tolong yang begitu lirih nan lembut di telinganya.

Tolong aku tuan

Aku mohon

Bantu lah aku

Dan mata Hou terpaku pada sosok lelaki yang ada dihadapannya. Wajahnya terlihat begitu menyedihkan dengan senyum yang sangat memilukan itu.

Membuat hati Hou terasa seperti disayat sebuah belati ketika menatapnya.

Bantulah aku tuan!

Lagi lagi Hou mendengar kalimat itu. Dan sebuah cahaya menyilaukan pun muncul ketika tangan mereka saling bersentuhan.

Dan kini Hou merasa aneh. Ia merasakan pengap di punggungnya serta suara bising yang membuat telinganya berdengung.

Lino

Linoo

LINOOO

Dan Hou membuka matanya lebar lebar ketika sebuah tamparan keras menghantam pipi sebelah kanannya. "Aww" pekiknya kesakitan.

Ia menatap marah pada seorang wanita di atasnya itu.

"Apa kau liat liat! Cepat bangun dasar pemalas" seru wanita itu kesal sambil menepuk wajah Hou kasar, membuatnya meringis untuk kesekian kalinya.

Hou pun bangun dan menatap kesal kearah wanita yang pergi keluar begitu saja setelah memukul wajahnya berulang kali itu.

Hou pun segera beranjak dari ranjangnya dan bergegas mengikuti kemana wanita itu pergi dengan langkah lebarnya.

Namun ia terpaku saat melihat pantulan dirinya di cermin. Wajah, tubuh, serta penampilannya jauh berbeda dari dirinya yang sebenarnya.

Tubuh ini sedikit lebih pendek, kurus dan memiliki wajah tirus. Hou mengambil sebuah kacamata di atas nakas dan memakainya.

Ia kembali menatap cermin dan sontak mengernyitkan kening parah. Karna dirinya saat ini terlihat seperti orang culun dengan kacamata yang ia gantung di hidung tingginya itu.

"Kakak apa yang kau lakukan?" Seru seorang anak lelaki yang beberapa senti lebih pendek darinya.

Ia memiliki wajah tampan dengan surai hitam yang mengkilat. Belum lagi kulitnya yang seputih susu membuat ketampanan bocah lelaki itu memiliki plus tersendiri.

"Kenapa kau pakai kacamataku? Haih dasar! Kan kotor" omel lelaki itu dengan merebut kacamata yang digunakan Hou lalu mengenakannya.

Hou masih menatapnya dengan seksama. Lelaki itu pun mendengus kesal "Cepat mandi! Apa kau tidak kesekolah hari ini?" Ketusnya kemudian melenggang pergi keluar kamar.

Hou mengikuti langkahnya dan ia terpaku melihat pemandangan di sekitarnya. Ruangan berbeda! Interior asing dan gaya pakaian yang asing.

"Siapa kalian?" Lantang Hou dengan suara berat khasnya. Membuat perhatian semua orang tertuju padanya.

Wanita yang menamparnya tadi pun langsung melemparkan sendok kearahnya dengan cepat! Tapi Hou menangkapnya dengan mudah membuat wanita itu terkejut.

Lalu wanita itu melemparkan beberapa barang lainnya pada Hou. Dan semua barang itu pun di tangkap dengan begitu mudah olehnya.

"Wawww kakak kau sudah berkembang!" Ucap anak lelaki bersurai hitam itu disertai tepuk tangan yang meriah.

Tapi kening wanita itu justru bertaut parah. Menatap Hou dengan penuh selidik.

"Siapa kau!"

*****

Hai, terimakasih sudah membaca cerita ini. Aku benar-benar bersyukur memiliki kalian disini. Terimakasih...

IG : @otvianasofie 

See you next time All.

Terpopuler

Comments

Hades Riyadi

Hades Riyadi

lanjutkan Thor 💪👍🏼👍🏼

2021-11-30

1

LORD Z1

LORD Z1

wanitanya idiot kalo lu berkhianat ya tetap lu berkhianat gak bisa diubah tapi dianya masih ingin hati bener bener idiot

2021-05-11

2

zien

zien

aku hadir disini 👍😘 semangat terus 💪😘 semoga sukses selalu 😀😘

2021-03-23

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!