Episode 7

Lena duduk di tepi lapangan. Hari ini kelasnya mengadakan  ujian kenaikan tingkat. Beberapa anak kelas lain, tentu saja ikut bergabung dengan izin waki kelas mereka masing masing. Karna itu pertandingan yang sedang berlangsung ini sangat ribut karna banyakannya jumlah peserta yang ambil andil di dalamnnya.

 

 

Dan di tengah sana ada Aria yang tengah bertarung dengan Nana. Pertarungan yang cukup sengit. Karena Aria merupakan petarung bela diri yang sudah mencapai tingkat akhir. Ia sudah memiliki gelar master saat ini. Bahkan

mungkin kemampuannya hampir sejajar dengan guru pembimbing.

 

 

Basipun mereka baru kelas 2, namun ada beberapa anak yang terlampaui jenius seperti Aria, Nana dan Ivan. Mereka, walau masih kelas 2 sekali pun sudah memiliki gelar master. Dan tentu saja dengan gelar itu mereka

pasti mendapatkan posisi yang sepadan di akademic Carberus ini. Mereka bahkan di hormati oleh senior, di segani oleh anak angkatannya dan di jadikan idola untuk adik kelas mereka.

 

 

Contohnya seperti Aria, yang saat ini menjabat sebagai ketua klub bela diri. Padahal untuk mengikuti seleksi anggota saja sudah sangat berat! Apa lagi menjadi ketua organisasi itu. Mungkin Aria memang seberbakat itu.

 

 

"Hay!" Sapa Kend dan Ivan pada Lena yang tengah beristirahat setelah melakukan duelnya di lapangan tadi.

 

 

Lena menoleh dan tersenyum cerah. Bukan karna kehadiran kedua sahabatnya! Melainkan karna apa yang mereka bawa untuknya. Jujur saja perutnya sudah sangat keroncongan saat ini. Langsung saja Lena mengambil bingkisan

tersebut dari tangan Kend dan langsung melahapnya dengan cepat.

 

 

Bahkan Ivan dan Kend sempat menggelengkan kepalanya melihat betapa rakusnya Lena saat ini. Yah.. walau pun rakus, Lena masih tetap saja terlihat sangat menggemaskan di mata kedua lelaki tersebut, jadi mereka senang

senang saja melihatnya seperti itu. Walau terlihat seperti tidak mempunyai tata krama, namun tidak masalah asal menggemaskan hehehehe.

 

 

"Berikutnya! Lino dan Bland" ucap pak Grandle yang berdiri di tengah lapangan.

 

 

Mendengar nama Bland di panggi masuk kedalam lapangan! Semua orang sangat terkejut. Pasalnya Putra Mahkota kerajaan Hasely sudah kembali ke ibu kota. Dan langsung mengikuti ujian kenaikan tingkat. Sungguh Putra Mahkota yang pekerja keras.

 

 

Padahal beberapa minggu yang lalu, Bland ditugaskan oleh sang Kaisar atau Ayahnya, untuk meminpin pasukan kerajaan mereka untuk melawan negara tetangga yang di kabarkan, tiba tiba menyerang perbatasan mereka tanpa

sebab.

 

 

Padahal perjanjian perdamaian baru saja selesai di tanda tangani kedua penguasa. Yah.. jika seperti itu

mau mereka? Kenapa tidak? Kaisar kerjaan Hasely juga sangat senang dengan pertempuran. Jadi maju saja, selama bukan mereka yang memulainya pertikaian terlebih dahulu.

Dan saat ini Bland sudah kembali! Jadi, perang mereka sudah selesai dan pastinya putra mahkota mereka membawa berita gembira untuk para rakyatnya. Memang tidak pernah terjadi yang namanya kekalahan dalam perang unyuk kerajaan Hasely ini.

 

 

Mereka memiliki para petarung yang kuat dan para pembuat strategi yang handal.Karna itu tidak heran jika mereka selalu memenangkan peperangan.

 

 

"Pecundang!" Sarkas Bland ketika memandang Lino dengan pandangan yang sangat merendahkan.

 

 

Sementara itu, Lino hanya mengangkat sebelah alisnya dengan menampakan senyum sarkas. Jika tindakan itu bahkan tak pernah ada di dalam pikirannya, dulu. Namun berbeda dengan sekarang! Malah dengan beraninya ia

perlihatkan langsung cemohannya di hadapan putra mahkota kerajaannya sendiri.

 

 

Bland tentu merasa terhina dengan perlakuan itu. Ia mulai merapalkan mantra untuk sihir api. Namun tiba tiba Lino berada di sebelahnya.

 

 

"Kau lambat tuanku!"

 

 

Brakkk...

 

 

Dalam sekali pukul, Bland terpental dua meter dari posisi awal. Sementara Lino dengan ringan mendaratkan serangan berikutnya dari jarak dekat. Ia menyentil kening Bland hingga lelaki itu kembali terpental sejauh satu

meter dari posisinya.

 

 

Gerakan Lino sangat cepat, bahkan Bland yang sudah handal dalam pertarungan pun mampu di unggulinya? Sebenarnya seberapa kuatkah Lino yang sekarang? Tentu saja itu masih menjadi tandanan yang besar bagi pereka semua.

 

 

Semua penonton lagi lagi di buat tercengang dengan aksi Lino. Bahkan kini Kend sudah menganga lebar menatap pertarungan kakaknya. Lino yang sekarang terlihat sangat keren dimatanya. Bahkan levelnya sudah meningkat satu tingkat dalam waktu 1 bulan. Sungguh sangat keren.

 

 

"Shit! Brengsek kau Lino!" Lantang Bland dengan melemparkan sihir apinya bertubi tubi.

 

 

Namun ini bukan Lino yang lambat seperti dulu. Bukan lagi Lino yang menyandang julukan siput seperti dulu. Namun, kini dengan mudah Lino menghindari serangan bertubi tubi itu. Malah ia terlihat seperti menari nari di antara semburan api yang sepanas neraka itu.

 

 

"Lelaki gila itu sangat keren" ucap seorang penonton mulai bersemangat dengan apa yang ia saksikan.

 

 

Bland menambah sihirnya. Kini ia mencampur sihir api dengan angin dan tanah sekaligus. Lino malah tersenyum sinis melihat bagaimana raut wajah kesusahan dari Bland.

 

 

"Apa segini saja kemampuan anda yang mulia? Tidak sebanding dengan nama anda yang selalu di bangga banggakan oleh rakyat!" ucap Lino tak kalah lantang. Bahkan ia masih setia menari di antara api yang sekarang besarnya setara dengan bola sepak tersebut.

 

 

"Kau sudah mengalahkan puluhan pasukan! Namun mengenaiku yang baru saja masuk ke tingkat 2 saja kau tak mampu!" Ejek Lino menyulut amarah Bland.

 

 

Dan disinilah celahnya! Ketika sihir yang di keluarkan Bland sudah tidak seakurat sebelumnya, kini peluang Lino untuk menyerang.

 

 

Lino mengambil posisinya di antara terjangan bola api. Bahkan beberapa kali bahunya terkena serangan tersebut. Tapi posisinya tak gentar sedikit pun.

 

 

Dan seperti tak memiliki rasa sakit. Lino masih berdiri dengan tegak di posisinya. Membidik lawannya dan melepaskan sebuah peluru! Yang melesat lurus menggores permukaan kulit wajah Bland dengan halus tapi jika mengenai peluru tersebut rasa sakit yang di timbulkannya akan sangat luar biasa.

 

 

Sratt..! Brukk!

 

 

Bland terduduk merasakan darah segar mengalir dari pipi kirinya. Ia masih terperangah jika dirinya tiba tiba terduduk. Padahal serangan yang Lino lancarkan tidak terlalu sakit untuknya.

 

 

Namun mengapa responnya seperti ini? Apa sebesar itu kah rasa terkejutnya hingga mampu membuat kedua lututnya melemas dan membuat keseimbangan tubuhya goyang? Bland sendiri tidak tahu mengapa responnya sangat lebay, namun benar adanya jika ia yang pertama kali menyentuh tanah. Jadi ia lah yang kalah disini.

 

 

Semua orang tercengang! mereka tak percaya bahwa Putra Mahkota kebanggan mereka dikalah kan dengan Assasin yang baru saja masuk kedalam tingkat 2. Sungguh suasana yang menegangkan. Dan suara tuan Grandle memecah kesunyian tersebut.

 

 

"Pemenangnya adalah Lino!" Sorak semua penonton pun terdengar ricuh, semua orang pun kembali bertepuk tangan dengan meriah untuk Lino, namun tiba tiba saja...

 

 

"Tidakk..."

 

 

"Awas...!"

 

 

Bruakkkk...

 

 

Terpopuler

Comments

Wijaya Andre

Wijaya Andre

Basipun apaan dah🤔, ada yang ngerti

2021-07-05

2

hapus akun

hapus akun

mampir nih,salam hangat dari naughty wangfei dan nasib Istri kecil yang liar😁😁

2020-11-18

3

🍒ꦽꦽꦼ➮ᎪᴠꫀӀƖყ~NꫀᎥɾᴀᏞყꪀꪀҽ༆

🍒ꦽꦽꦼ➮ᎪᴠꫀӀƖყ~NꫀᎥɾᴀᏞყꪀꪀҽ༆

thooooorr cepet up doooong

2020-11-17

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!