Episode 3

(Mulai part ini Hou di panggil Lino ya guys)

Ken masih duduk disofa ruang tamu rumahnya. Padahal setengah jam lagi jam pelajaran akan dimulai.

"Kak Lino? Apa sudah?" Seru Ken seketika terkejut mendapati kehadiran Lino yang sudah ada di sampingnya.

Ken menatapnya dari ujung kaki sampai ujung rambut. Hanya satu kata yang tepat mengenai penampilan kakaknya itu. Amburadul!

Jas terbalik! Rambut tidak disisir! Sabuk juga tidak di pakai dengan benar dan apa lagi dasi yang iya lilitkan ala kadarnya mengitari leher itu membuat penampilannya begitu kacau.

"Hahh aku lupa kalo kakak ini kaisar zaman dulu! Pasti memakai pakaian saja akan di bantuin oleh para pelayan. Haihhhh...." keluh Ken dan berusaha membetulkan penampilan lelaki di hadapannya ini.

Lino memperhatikannya secara seksama. Mulai dari cara Ken menyisir rambut, mengikat dasi dan yang lain lainnya, hingga penampilannya menjadi lebih rapi dan terlihat seperti murid pada umumnya.

Lino menatap sebuah tongkat kayu di saku jas milik Ken. "Apa aku juga menggunakan benda itu?" Tanyanya dengan menatap lebih dekat seperti apa benda itu.

Ken pun menatap apa yang di lihat olehnya. "Owhh ini? Tidak! Kakak tidak menggunakan tongkat sihir. Karna kakak itu petarung bukan penyihir"

"Aku seorang petarung?"

"Yups!"

"Apa aku menggunakan pedang? Aku ahlinya kalau dengan benda itu" ucap Lino mulai besar kepala.

Ken menggelengkan kepalanya. "Menggunakan itu kak!" Ken menunjuk pada tas hitam yang berisi sebuah pistol dengan moncong panjang.

"Itu terlihat usang! Apa Lino pernah menggunakannya?"

"Tidak! Dia bahkan tak mampu mengangkat benda itu. Berat katanya! Sekarang ayo bawa itu dan kita berangkat ke sekolah. Aku tidak ingin Mr. Griffin menghukumku karna terlambat lagi hari ini" keluh Ken dan menyeret Lino pergi.

...* * * * ...

Dalam perjalanan Ken sudah mengerangkan beberapa mengenai hal dasar yang harus di ketahui tentang dunia ini.

Wilayah ini di sebut dengan dataran Hasley. Penduduknya rata rata adalah seorang penyihir, alkimia, summoner, dan petarung.

Setiap bidang juga ada tingkatannya sendiri. Seperti penyihir yang di bedakan menjadi 6 tingkat dengan 8 level yang berbeda beda keahliannya.

Sementara bagi para petarung hanya ada 2 pilihan. Yaitu petarung senjata dan petarung bela diri.

Dan Lino adalah seorang petarung senjata di tingkat terendah. Dia bahkan belum pernah menggunakan senjata apa pun sampai sekarang. Dia masih belum mampu menguasai baik strategi dan cara pengguanaan senjata dengan baik dan benar.

Namun jika mendengar cerita dari Ken, Lino itu cukup mahir dalam menggunakan bela diri. Namun mengapa dia sering di bully? Itu yang Hou pikirkan sedari tadi.

Jika memang Lino cukup kuat? Kenapa dia tidak melawan para penindas itu dan menyelamatkan dirinya sendiri? Hou pun di buat bingung olehnya.

Lino masih berjalan di dalam koridor kelas. Sedari tadi ia masih mencari di mana letak kelasnya berada.

Jujur saja, Hou ini memang sedikit buta arah! Jadi ia masih sering tersesat. Untung saja di kehidupan yang lalu dia mempunyai ajudan yang kompeten. Jadi ia tak pernah mengalami benar benar yang namanya tersesat itu.

"Lino!" Sapa seorang perempuan dengan raut wajah dingin bak gunung es.

Yang di panggil pum sontak berhenti dan memperhatikan dengan seksama. Berusaha mengingat siapa gadis di depannya ini.

"Kau mau kemana? Ruang kelas mu terlewat Lino" tegurnya dengan nada yang datar.

Lino pun hanya mengerjap kebingungan. Sebenarnya di mana ruang kelasnya itu? Pikirnya.

"Dimana ruang kelasku?" Ucap Lino akhirnya.

Gadis bersurai hitam itu sontak mengernyitkan keningnya. "Apa kau sudah bertambah bodoh? Hingga kelas sendiri saja kau tak ingat. Itu!" Gadis itu menunjuk kearah ruangan yang di penuhi oleh para siswi di depan pintu kelasnya. "Itu kelas mu dasar bodoh!" Lanjutnya dengan nada sedikit meninggi.

Lino pun mengangguk "Terimakasih! Aku sedikit lupa jalan. Sampai nanti nona" seru Lino dan berbalik menuju kelasnya.

Gadis itu terdiam beberapa saat sebelum dirinya mengejar kemana perginya Lino. "Tunggu! Kau tidak ingat namaku? Sungguh?" Tanya gadis itu berjalan disampingnya.

"Tidak! Aku tak mengenalmu" ucap Lino acuh. Gadis itu pun sontak diam di tempat, memperhatikan tubuh Lino yang sudah hilang, masuk ke dalam kelasnya.

...* * * * ...

Lino duduk di bangku paling belakang, dekat pintu masuk. Di depannya duduk seorang gadis dengan wajah imut dan berpenampilan seperti anak kecil. Rambutnya di kuncir dua, dan ia selalu menghisap sebuah permen lolipop rasa strawberry.

"Selamat siang anak anak!" Ujar Mr. Arnold ketika memasuki ruangan.

"Selamat siang!" Serempak para murid dengan sopan.

Mr. Arnold meneliti setiap kehadiran para muridnya. Ia juga mengabsen siapa yang hari ini tidak menghadiri kelasnya.

Lelaki tampan dengan surai perak itu membenarkan kacamatanya. Ia menoleh pada Lino yang duduk di bangku sebrang.

"Hey..psstt...Lino..." bisiknya membuat si pemilik nama menoleh dan menaikan sebelah alisnya, bertanya mengapa dia memanggilnya.

"Hari ini ujian bukan?! Apa kau sudah siap? Hati hati Jovan akan menghajarmu lagi hari ini" ucapnya di sertai kekehan mengejek.

Lino hanya diam di saat beberapa siswa lelaki yang mendengar ejekan itu mulai terkekeh. Namun lelaki yang bernama Jovan itu nampak tak senang melihat Lino yang sedikit berbeda saat ini.

"Jangan di dengar! Mereka hanya sampah yang berani membuli yang lemah saja. Coba sesekali lawanlah aku bodoh!" ucap Fira, gadis yang duduk tepat di depan Lino.

Lelaki berakacamata itu hanya menggidikan bahunya acuh dan kembali memperhatikan Mr. Arnold yang sudah mulai mengawasi gerak gerik mereka.

Lino masih diam. Ia terus memperhatikan sekeliling. Dan menurutnya ada lebih dari separuh murid di kelas ini yang tak menyukai kehadirannya.

Melihat dari cara mereka memandang dirinya yang seperti menatap bongkahan sampah berjalan, tatapan jijik yang menusuk.

Semua murid bangkit dari duduknya. Mereka bersiap menuju arena pertarungan yang ada di lapangan luar. Karna murid kelas mereka rata rata para pengguna senjata, Mr. Arnold lebih suka menggunakan fasilitas luar ruangan agar muridnya bisa bergerak dengan lebih leluasa.

"Apa yang kau tunggu? Ayo kita pindah tempat Lino. Apa kau sakit lagi sekarang?" Ucap Fira menatap lelaki yang masih setia duduk di tempatnya dengan manis.

Lino menatapnya "Baiklah! Dengan kelas mana hari ini kita melakukan pertandingan?"

Fira menatap Lino lama, logat berbicara lelaki itu sedikit berbeda dari biasanya. Bahkan cara berdirinya maupun berjalan tidak sama dengan biasanya. Ada apa dengan Lino? batin Fira masih menatap pria jakung itu lekat lekat.

"Fira?!!" Panggil Lino menyadarkan gadis loli itu dari lamunannya.

"Ah..ya? Kau bilang apa tadi?"

"Dengan kelas mana kita bertarung hari ini Fira?! Itu yang aku tanya kan tadi" ulang Lino menjelaskan.

"Bukankah dengan kelas sebelah?"

"Ahh..baiklah! Apa mereka juga petarung seperti kita?"

Fira terkekeh "Apa kau tidak sudah waras? Atau sedang terserang amnesia mendadak? Di daratan Hasley ini mana ada orang yang bukan petarung Lino! Rakyat biasa saja minimal bisa bela diri. Apa lagi para bangsawan kan keluarga raja!" Jelas Fira dengan menggeleng gelengkan kepalanya.

Lino pun hanya diam tak menyahutinya. Ia hanya mencerna semua yang di ucapkan oleh gadis itu dan memahaminya dengan baik. Ternyata dunia ini lebih keras dari pada dunianya. Semua bertarung! Tidak ada kedamaian yang benar benar damai.

Bagi seorang raja seperti Hou, tentu saja dia merasakan mirisnya hidup di dataran Hasley ini.

Tidak ada hari tanpa bertarung dan mungkin hari ini dan hari hari berikutnya akan menjadi hari yang berat untuknya.

Mengingat tubuh Lino yang lemah dan kurangnya pengalaman bertarung. Membuat tubuh ini terasa jauh lebih kaku dari tubuh Hou yang asli.

"Kita sampai!" Ucap Fira saat mereka sudah sampai di arena pertandingan yang di pagari dengan dinding beton yang menjulang tinggi.

Dan terdapat ratusan kursi yang melingkari arena pertandingan tersebut. Sungguh pemandangan yang menakjupkan bagi Lino.

Terpopuler

Comments

Chaniagho

Chaniagho

masa reinkarnasi GK ada pengetahuan sama sekali..katak bayi dong hehehehe.. kelewatan itu Mach Thor ceritanya

2021-07-05

3

Ace

Ace

smngat smngt smngt 💪💪💪

2020-11-17

7

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!