Tok.. tok.. grekk!!
Ken menatap kehadiran Aria dari balik pintu rumahnya. Di belakang Aria tentusaja sudah ada Lena dan Nana yang senantiasa mengekor padanya. Ketiga wanita itu selalu kompak jika masalah berpergian. Mereka tak pernah terpisahkan satu hari pun.
"Hai!" Sapa Lena dengan senyum mengembang dengan menatap kehadiran Ken.
"Ohh..em.. ya? Ada apa?" Bingung Ken dengan situasinya saat ini. Raut wajah Ken bahkan terlihat sangat lucu saat ini. Dan tentu saja ekspresi tersebut adalah ekspresi favorite mereka.
"Maaf telat! Jalanan sedang macet pagi ini" seru Ivan yang baru saja sampai dengan membawa sebuah keranjang buah. Ivan terlihat kelelahan.
Tentu saja ia merasa lelah, karna Ivan sudah berlari sejauh 6 km pagi ini, untuk sampai pada rumah Ken. Motornya sedang berada di bengkel! dan taksi sedang sangat sulit pagi ini. jangan tanya lagi tentag bus dan kereta! pasti sangat full karna ini adalah hari libur. Orang orang pasti sedang sibuk berpergian untuk berlibur.
Oke, hiraukan keadaan Ivan yang mengenaskan. Kembali pada Ken yang masih bingung dengan situasinya. Akhirnya, ketika melihat raut kebingungan Ken, Nana pun membuka suara.
"Kita datang untuk menjengukmu Ken! Apa kau sudah merasa lebih baik saat ini?" Ujar Nana menjawab semua kebingungan dari lelaki di hadapan mereka.
Nana pun merebut keranjang buah yang ada di tangan Ivan dan memberikannya kepada Ken. "Ini bingkisan untukmu! Cepatlah sembuh jika kau masih merasa tidak enak badan" tambah Nana dengan tersenyum manis.
Ken masih menampakan raut wajah kebingungannya. Pasalnya hubungan mereka tidak sedekat ini dulu. Yah walau mereka dapat dikatkan dekat! tapi juga tidak sampai dapat saling membesuk seperti saat ini.
Lagi pula mereka jelas tahu jika Ken memang alay ketika sakit. Hanya luka seujung kuku saja ia bisa izin selama 3 hari, jadi tidak ada yang berniat menjenguknya, dulu.
Tapi lihatlah saat ini? Mereka rela jauh jauh datang menjenguknya kerumah? Bagaimana Ken tidak bingung dengan situasinya jika seperti ini keadaanya?
"Kalian sudah datang?" ucap Anita yang menyelingukkan kepalanya dari dalam pintu dapur.
"Masuk lah!" Ucap Lino yang baru saja datang dari dalam rumah dengan penampilang yang kacau.
Tapi penampilan kacau itu malah membuat ketiga gadis itu membeku melihat penampakan dirinya.
Bagaimana tidak? Lelaki itu baru saja keluar dari kamar mandi. Dan masih dengan menggunakan bokser selutut dengan telanjang dada! Tentu saja perut sixpack nya itu terekspos begitu saja.
Wajah tampannya terlihat semakin tampan dan segar karna baru selesai mandi! belum lagi rambut hitam legamnya yang masih setengah basah itu membuat penampilannya semakin bertambah waw.
Ivan dan Ken yang menyadari keadaan tersebut langsung panik. Mereka langsung mengambil taplak meja atau apalah itu untuk membungkus tubuh Lino. Dan segera menyeretnya masuk ke dalam.
Memarahi kecerobohan sahabatnya karna membuat ketiga gadis itu mati karna pesona dirinya. Yah bukan salahnya juga sih ya?! Lino kan emang ganteng dari lahir! Wajar jika para gadis itu mati terpesona melihatnya.
"Pria gila!" Umpat Nana dengan pipi yang sudah memerah seperti apel.
Sementara Aria dan Lena masih diam seribu bahasa. Mencoba untuk mengembalikan akal sehat mereka yang seketika lepas begitu saja.
...🐁 🐁 🐁...
Setelah kejadian absurd berusan akhirnya mereka semua berkumpul di depan tv dengan berbagai camilan di hadapan mereka.
Tentu saja Anita sudah mengupaskan buah yang mereka bawa untuk Ken tadi. Sekarang Anita sudah pergi untuk menjemput Eric yang sedang melakukan piknik di taman hiburan bersama teman temannya. Anita izin menyusulnya.
Hari ini sekolah libur! Karna tiga hari lagi akan ada acara ulang tahun kerajaan. Maka para osis, guru dan para siswa yang bersangkutan tengah mempersiapkan persembehan yang megah untuk kerajaan.
Sementaraitu yang tidak mendapatkan andil di dalamnya di perbolehkan libur atau setelah mengikuti kelas pagi mereka boleh pulang.
Dan disinilah mereka sekarang! Bersantai dengan setumpuk makanan ringan yang akan membuat kadar glukosa mereka semakin naik dan terlebih lagi akan menimbun lemak di berapa bagian tubuh mereka.
"Berapa nilai mu?" Seru Ivan pada Nana. Yah mereka sedang membahas hasil ujian prakter 2 hari lalu.
"Aku akan naik satu tingkat lagi hahaha. Owh benar! Lino kamu bisa masuk kelas Assassin awal bukan?"
Yang di panggil pun hanya mengangguk dengan senyum konyol, sementara teman temannya sudah menyorakinya dengan ucapan selamat.
"Kau senang?" Kini suara Aria terdengar. Setelah 3 jam hanya diam seperti patung di sebelah Lino! Akhirnya gadis itu membuka suara.
Lino mengusap tengkuknya yang bahkan tidak terasa gatal.
"Yah.. lumayan! Pertanda baik. Jadi aku senang dengan lah itu hehehehe" jawabnya dengan nada kikuk.
Menyadari keanehan tingkah kawannya lagi lagi Nana peka dengan situasinya.
"Kenapa logat bicaramu berubah? Seperti bukan dirimu saja"
Deg...
Seketika Lino dan Ken membeku di tempat. Mereka langsung saling berpandangan satu sama lain dengan gelagat aneh.
'Jangan sampai ketahuan bodoh' ucap Ken dengan menggerakan bibirnya tanpa mengeluarkan suara.
Lino yang menangkap itu langsung mengangguk paham.
"Yah semua orang kan bisa berubah! Apa aku juga tidak boleh berubah?"
Terang Lino dan mendapatkan seribu umpatan dari Ken. Karna bawasannya teman temannya kini sudah mencuramkan alisnya dengan tanda tanya besar di atas kepala mereka.
'Bodoh!'
Lino menepuk jidatnya frustasi. "Tidak.. maksudku! Emm..."
"Mungkin maksudnya! Karna telah melalui berbagai macam hal buruk. Kini dia jadi sadar! Yah.. mendapat pencerahan mungkin?! Untuk merubah hidupnya. Dan dia mulai merubah sikapnya! Benar begitu?"
Jelas Aria yang mendapatkan anggukan semangat dari adik kakak yang sudah hampir mati sesak karna keadaannya.
"Ya.. ya.. ya.. itu benar! Kakak sudah insyaf. Apa itu masalah untuk kalian?" Ucap Ken dengan nada ragu.
1..
2..
3..
Setelah diam beberapa detik ke empat temannya itu menghela nafas lega.
"Tidak! Itu bukan masalah untuk kami" ucap Lena dengan senyum simpulnya.
"Malah lebih bagus jika dia jadi lebih percaya diri sekarang. Yah aku lelah menjaga bocah labil yang menentukan mau makan saja harus berpikir setengah jam" keluh Ivan menghela nafas dengan di sertai senyum lembut.
"Ya! Kau benar Ivan. Setidaknya kau jadi lebih baik basipun sedikit. Sangat sedikit! Mungkin seujung jari ku hahaha" respon Nana mampu mengundang tawa mereka.
Lino menatap temanya satu per satu dengan pandangan lega. Segores senyum ia tampakan di wajah tampannya.
Jujur ia bersyukur bisa memiliki teman seperti mereka. Walau kemampuannya tidak sepadan! Namun teman temannya tetap mendukung dan menyayanginya tanpa ada rasanya keberatan dengan perbedaan status.
"Aria? Apa kamu keberatan?" Tanya Lino dengan nada lirih. Jujur ia takut menanyakan respon gadis itu, karna ia yang paling susah di tebak di antara teman temannya yang lain.
Aria mengangkat sebelah alisnya dan kemudian menggelengkan kepalanya dengan menampakan segores senyum.
"Tidak! Aku tidak pernah keberatan"
Apa lagi itu tentang mu
*****
Hai, terimakasih sudah membaca cerita ini. Aku benar-benar bersyukur memiliki kalian disini. Terimakasih...
IG : @otvianasofie
See you next time All.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Ririn
pakai daun pisang buat bungkus yah hahh
2021-02-07
6
Ace
smngt thor 👊😊
2021-02-05
1
@,aisyahhh32
semangat thor
2020-11-22
4