Di tengah perjalanan pulang, Airyn memikirkan bagaimana dirinya menghabiskan waktu bersama pria itu, bahkan dia tidak menyangka ada manusia yang meruntuhkan semua pertahanan diri yang dibuatnya, Airyn hanya tersipu malu mengingat perkataan Hansell di dalam pesawat, pipi nya merah muda dengan senyum manis yang tibumbul-timbul ada, Merry dan Berto hanya memalingkan wajah seakan tak melihat apa-apa.
Mereka mengerti ada sesuatu yang luar biasa yang terjadi pada Nona Muda, untuk kali pertamanya gadis tersebut bertingkah
selayaknya anak remaja.
Ditengah perjalanan Airyn kembali teringat perkataan Hansell kemarin sore dirumah sakit, Hansell mengatakan jika dia ingin membahas beberapa bisnis bersama dengan Airyn, namun gadis itu belum sempat mengubris apa-apa, seketika itu mood Airyn memburuk lantaran dia kesal mengabaikan Hansell yang ingin meminta bantuan dari dirinya.
Airyn menginjakan kaki didalam kamar nya, gadis muda itu membersihkan diri seraya ingin menyelesaikan beberapa pekerjaan, dia membolak-balikan dokumen lalu menanda tangani beberapa berkas.
Gadis itu mengahabisi berjam-jam didalam sana, dia meregangkan badan untuk mengambil kembali kekuataan yang menguras tenaganya.
Airyn menidurkan diri dan berharap besok pagi cepat kembali hingga Airyn bisa mempertanyakan hal apa yang ingin dibicarakan Hansell.
Seperti biasa dia kesekolah dengan bahagia, kali ini Airyn tidak menyentuh pekerjaan nya sama sekali, lantaran dia ingin menjadi gadis normal yang tidak berambisi penuh dengan pekerjaan.
Namun matanya terasa asing ketika memandang kearah luar, biasanya mobil Hansell selalu bergandengan bersamanya, kali ini dia tidak melihat mobil tersebut.
Airyn berlalu kearah kelas dan menjalankan belajar mengajar layaknya anak sekolah,
Mata gadis itu memandang kesana kemari mencari sesuatu, seketika itu Airyn menemukan Hansell keluar dari ruang guru bersama dengan gadis yang tidak asing dimatanya, yaitu hellena.
Hansell pun melihat Airyn dari jarak pandang mereka, dia berlalu begitu saja ingin menghampiri Airyn namun Hellena mencegat tangan Hansell dengan alasan ingin menunjukan kelas baru yang harus ditempati Hellena, sebab hari ini gadis itu adalah anak baru disekolah tersebut, Hellena memutuskan pindah karena Hansell menceritakan gadis yang bersama nya dibandara temah sekolah Hansell, hal itulah yang mendorong Hellena untuk pindah.
Melihat sikap Hellena tentu saja Airyn beranjak dari tempatnya dan berbalik arah, entah apa yang membuat nya marah namun kali ini Airyn ingin menghancurkan sekolah dan seisinya.
“ini kelasmu” seketika itu Hansell berdiri didepan kelas nya, tentu saja mereka sekelas
“kak apa kau berada dikelas ini?” tanya Hellena ketika Hansell ingin pergi
“iya, aku pergi dulu” dia berlalu meninggalkan gadis tersebut, melihat semua itu Hellena mengepalkan tangan saking kesal nya
“kenapa gadis itu terus yang menganggu perhatian Kak Hans, menyebalkan sekali” gerutunya dengan kesal
Airyn berdiri diloker miliknya, sembari membaca buku yang berada diloker tersebut
“Airyn” sapa Hansell dengan senyuman kepada Airyn, namun dia tidak membalas senyuman itu
“kenapa kau kesini?”
“aku ingin menemui Nona Petrov, dan memastikan keadaanya” jelas pria tersebut
“omong kosong” seketika itu Airyn menyungingkan senyum tidak sukanya, Hansell mengkerutkan kening melihat wajah jutek yang ditampilkan gadis itu
“apa kau ada masalah?”
“tidak
“apa kau marah padaku?”
“untuk apa aku marah, kau ini aneh sekali” celetuknya sambil membalikan buku dengan kasar
“berhenti berbohong” Hansell meraih buku itu dari tangan Airyn, belum sempat gadis itu membentak Hansell terlebih dahulu menarik tangan nya, dia mengajak Airyn kearah perpustakaan, tentu saja perpustakaan sangat sepi akibat luasnya, jika murid membolos diperpustakaan tersebut, tidak akan ada guru yang mampu mengetahuinya.
“kenapa kita kesini?” tanya Airyn kepada h
Hansell
“aku ingin menunjukan tempat rahasia ku padamu” jelasnya, tentu saja Airyn ingin tahu seperti apa tempat itu
“dimana?” seolah mata Airyn mencari sudut yang paling rahasia, biasanya tempat rahasia akan memiliki bentuk unik untuk membukanya.
“ini” celetuk Hansell seketika, Airyn hanya bingung dengan apa yang dikatakan oleh pria tersebut
“apa kau mempermainkan ku” tentu saja Airyn ingin naik pitam karna kesalnya
“tidak” Hansell meredakan emosi Airyn dengan mengusapkan tangannya dikepala Airyn, tentu saja itu berpengaruh jika Hansell yang melakuakan
“Airyn ini adalah tempat rahasiaku, apa kau tau di sekolah kita anak-anak tidak ada yang gemar membaca bahkan mereka sangat jaramg keperpustakaan, dan perpustakaan ini sangat luas, dan kau harus tau selama ini tidak ada satu anak pun yang menjangkau tempat kita berdiri, tapi kemarin ada seseorang yang menjangkau tempat ini, yaitu dirimu. Aku bahkan kaget kaulah orangnya” jelas Hansell, tentu saja dia mengingat bagaimana dirinya dan Airyn bertemu disini
“bernarkah?” gadis itu merasa sedikit tak percaya tentang perkataan Hansell, sebab dirinya masih anak baru disekolah ini, jadi Airyn belum memahami selut belut sekolahan, ditambah dirinya hanya menghabiskan waktu dikelas dan pulang
“saat pertama kali aku memasuki sekolah ini, aku merasa canggung untuk berteman, aku hanya memiliki Dikra saja disekolah. Jadi aku menghabisi waktu ku disini, bahkan aku sampai tertidur dilantai namun tidak ada orang yang menjangkau tempat ini untuk membangunkan, aku merasa aneh kenapa sekolah membuat perpustakaan begitu besar dengan buku-buku lengkap padahal anak-anak tidak berniat membaca” jelasnya sembari memilah buku yang berada dirak tersebut
“ntahlah” Airyn berusaha mengelakan jawabanya, tentu saja karna dia ingin bersekolah disekolah yang memiliki perpustakaan yang luas, untuk apa dia mendanai sekolah jika tidak sesuai dengan keinginan nya. tetapi Airyn tidak menyangka anak-anak tidak menyukai perpustakaan meskipun begitu dia tidak merasa rugi sedikitpun, karna Hansell menyukai tempat ini.
“apa kau suka membaca buku?” sekarang giliran Airyn yang melemparkan pertanyaan kepada Hansell
“hmm tidak, tapi saat usiaku 15 tahun, ayah sudah mulai sakit dan disaat itu aku terpaksa mempelajari bisnis, bahkan aku membaca seluruh buku diruangan nya, hingga aku terlalu nyaman untuk itu” jelas Hansell sambil menyandarkan diri ke rak buku dan berhadapan dengan Airyn
“ apa kau suka membaca?”
“tidak juga”
“lalu kenapa kau sering keperpustakaan?”
“karna aku menyukai tempat-tempat sepi disekolah ini, hanya perpustakaan yang terlalu nyaman untuk ku, lantaran orang hanya diam dan membaca, tanpa bersuara” balasnya dengan tersenyum.
Seketika itu Airyn memilih buku nya, Hansell pun hanya memperhatikan gadis tersebut dari belakang, entah kenapa ketertarikan nya kepada Airyn begitu besar, namun dirinya merasa ada dinding pembatas yang membuat mereka tidak bisa untuk babas.
Airyn menyibukan diri membaca buku yang berada ditangan nya, bahkan duduk mereka saling berdekatan tanpa merasa canggung seperti kemarin, sesekali Hansell melihat keseriusan di wajah gadis itu, pantas saja semua orang takut dengan remaja 19 tahun, lantaran saat Airyn benar-benar berbeda dimata nya
“Hansell aku sangat bosan, aku rasa bolos satu mata pelajaran tidak membuat guru memarahiku bukan” tanya nya
“tentu saja, kau adalah gadis Petrov” celetuknya singkat
“apa kau memandangku seperti itu?” tanya Airyn dengan serius
“tentu saja, kau gadis Petrov yang terhormat bahkan dimanapun kau berada” jelas Hansell tanpa memperhatikan keadaan
“ternyata dia memandangku sebatas itu, bukan sebagai Airyn. apa aku yang terlalu berharap” gumam Airyn didalam diamnya,
seakan ada kecewa yang terbesit disana
“Airyn” Hansell memperhatikan raut wajah Airyn, dia merasa ada sesuatu yang berubah sesudah dirinya biacaranya
“apa?” gadis itu tentu saja berusaha seperti biasa, namun Hansell tidak mudah untuk dibohongi
“tentu saja aku mengenalimu sebagai Airyn, dan image Nona Petrov memang tak bisa diasingkan dari mu, karna itu bagian dari dirimu sendiri. Namun kau tentu saja Airyn untuk ku” nada Hansell terasa bersunguh-sunguh membuat Airyn memperbaiki kembali suasana hati yang memburuk tadinya
“apa aku meminta penjelasan, kau ini aneh sekali” ketus nya
“kau bohong” Hansell memeluk tubuh itu dengan begitu lembut, membuat Airyn meronta untuk dilepaskan, namun pria tersebut memang tidak bisa menyakiti siapapun, ditambah Airyn tentu saja dia tidak akan mampu membiarkan dirinya melakukan kesalahan.
Hansell mengerti Airyn terluka dengan perkataan nya, lantaran pernyataan tersebut membunuh Airyn dan menghidupkan Nona Petrov didalam dirinya
“aku tau kau terluka, jangan tertawa seperti itu lagi, jika tidak aku akan membencimu! Aku mengatakan ini sekali kepadamu. Kau boleh membohogi ku dan siapapun didunia ini, tapi aku tidak mengzinkanmu membohongi dirimu sendiri, Airyn aku tidak suka dengan caramu yang menyimpan luka, lepaskanlah jika kau merasa sakit, kau bisa memaki ku seperti biasa jika kau terluka akan sikap dan perkataan ku, Aku telah terbiasa dengan dirimu sebagi Nona Petrov, dan juga aku merasa istimewa telah mengenal Airyn didalam didirimu yang sesungguhnya. Jagan membohongi diri sendiri, kumohon, berjanjilah! Airyn!” tentu saja kalimat yang dilontarkan Hansell begitu mengoyahkan pertahanan gadis itu, dia seperti tersayat namun mengeluarkan luka dan dukanya, biasnya sayatan yang melukai dirinya hanya menambah kembali lara, namun kalimat Hansell mengeluarkan segalanya.
“apa aku bisa melakukannya?” tanya Airyn kepada Hansell dengan dada yang bergemuruh begitu hebat, membuat sesak mendominan seluruh suaranya yang keluar, tentu saja gadis itu menahan air mata
“kau harus melakukan itu, aku mohon. Untuk dirimu sendiri, Airyn egoislah dengan hidupmu, kau boleh mementingkan diri sendiri, kau boleh memikirkan perasaan mu sendiri, kau boleh melakukan apapun yang kau mau, asalkan jangan menyakiti dirimu dan menyiksa hatimu terlebih kau selalu menahan sakit mu, aku benar-benar membencimu” Hansell mengeratkan pelukan nya disana, membuat Airyn meringkuh didalam kehagatan Hansell, tentu saja air mata mendera, dan membuat dirinya tak mampu berkata, berulang kalipun Airyn mencoba dia selalu kembali kedalam pelukan laki-laki ini untuk menangis dengan suara.
“aku sangat senang kau menangis bersamaku” Hansell tentu merasa lega dengan gadis itu, untung saja Airyn tidak lagi menyiksa dirinya sendiri, Hansell rela berbagi luka jika luka itu menyakiti wanita tersebut.
“Hansell kenapa kau baik padaku?”
“apa aku melakukan hal yang salah?”
“tidak!”
“lalu kenapa? Kau seharusnya menyawab pertanyaan ku bukan membalas ku untuk bertanya” bentak gadis tersebut, tentu saja dia kesal dengan hal yang bertele-tele
“aku hanya tidak mampu melihatmu terluka, jadi diamlah dalam pelukanku, dan kau harus tenang baru aku melepaskan mu” jelasnya
“apa kau mencari kesempatan dalam kesempitan?"
“tidak!!” dengan reflek hansell membuka pelukan mereka dan mengangkat kedua tangan nya seperti ditodong pistol, Airyn pun terkekeh melihat kelakuan pria itu, dia benar-benar bahagia bersama dengan Hansell
"apa aku egois jika menginginkan mu? "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
🌷mei aja.🌹
sejauh ini aq baca,aq simpulkan 1 kata buat author,KEREN.👍👍👍👍
2021-01-17
0
kiranaayu
sejauh ini aku sukaa
2020-09-11
0
Katlyin Ilona
10 jempol ku hadir untuk mendukungmu.
Semangat selalu.
Salam, Lewat Ta'aruf Kita Bertemu 🙏
2020-08-18
0