Hansell mendudukan diri disofa tunggu kamar VVIP rumah sakit, dia begitu malu memandangi wanita yang ada bersamanya saat ini, sifatnya tidak dapat didefenisikan atas wanita itu, membuat hansell tidak mengerti dengan dirinya sendiri, untung saja airyn tidak sadar saat itu, jika tidak mungkin hansell tidak berani menampakan diri karena malunya.
Hansell merasa putus asa menekan bell kamar Airyn, saat itu ia tidak pergi kekamar namun menghampiri Resepsionis untuk meminta kunci cadangan, tentu saja tidak semudah itu bagi mereka memberikan kunci kamar tamu kepada orang asing, karna hal tersebut sangat melanggar Privasi pengunjung yang dijunjung tinggi oleh pihak hotel, namun Hansell dengan murkanya melemparkan semua barang yang berada dimeja itu, bahkan membuat pihak keamanan hotel mencegat dirinya, beruntung saat itu Manager hotel melihat Tuan Muda Hamilton selaku pemilik Hotel tersebut diperlakukan tidak pantas oleh kariyawan, dengan cepat dia menghampiri Hansell dan menyuruh mereka melepaskan Tuan Muda Hamilton tersebut.
“apa begini cara pegawaimu bekerja!” bentaknya kepada Manager yang menundukan pandagan dihadapan Hansell
“tuan Hansell saya minta maaf atas ketidak sopanan ini, apa yang membuat anda marah tuan” tanya nya dengan takut, sontak dengan perlakuan Manager kepada Hansell membuat semua nya menundukan diri
“berikan aku kunci kamar 159!!cepat” teriaknya kepada semua orang yang terlibat disana, tentu saja dengan cepat mereka mencari kunci dan memberikan nya kepada Hansell
“pecat mereka semua, aku tidak membutuhkan kariyawan yang tidak tau diri!” tentu saja manager itu melaksanakan apa yang diperintahkan oleh CEO tersebut.
Dengan cepat Hansell menuju kekamar Airyn menggunakan lift, bahkan jika dia mampu ingin sekali menambah lanju kecepatan lift tersebut, lantaran dia sudah berfikir akan kemungkinan terburuk yang terjadi kepada Airyn.
pintu kamar itu terbuka dengan kunci yang berada ditangan nya, tentu saja mata Hansell tertuju ke arah kasur namun dia menemukan tubuh Airyn terlentang dilantai, dengan sigap hansell berlari menghampiri wanita itu dengan cemas yang melanda, dia meneriaki nama airyn begitu keras namun wanita itu tidak membuka mata.
Hansell sekuat tenaga mengendong Airyn dan membawa tubuhnya dalam pelukan, ketika hansell mengendong wanita yang tidak sadarkan diri dipelukannya, Manager hotel dengan sigap membukakan mobil untuk dikendarainya, dia berusaha sekuat tenaga menyadarkan Airyn namun tidak ada balasan sedikitpun, frustasi tentu saja melanda, bahkan jika terjadi apa-apa dengan gadis itu hansell benar-benar menyalahkan dirinya.
Setelah sampai dirumah sakit, hal serupa terjadi lagi, Dokter mengabaikan Airyn dan memilih mengobati pasien yang mengantri. Tentu saja Hansell murka disana, namun setelah itu dokter fu yang mengenal Hansell menawarkan diri mengobati Airyn, untung saja saat itu Dokter tersebut mengenali anak dari Tuan Hamilton sehingga mempermudah penanganan Airyn.
Namun setelah kejadian ini Hansell berfikir kembali, disaat tententu sesorang membutuhkan kekuasaan, membuat dirinya tersadar sekali lagi dengan cara pandang nya selama ini. Bagaimana pun dirinya ingin sederhana dan merendah jika itu bukan pada tempatnya tetap saja salah.
Hansell selama ini menyembunyikan identitasnya, dia selalu melakukan hal apapun dengan cara yang sederhana berdasarkan pada jalur yang seharusnya, dia tidak pernah mengunakan koneksi untuk hal pribadi, karna dia percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki.
Tentu saja sikap Hansell yang seperti itu lah yang menjadi alasan kenapa kariyawan hotel memperlakukan nya seperti tadi, Hansell terpaku mengenai cara pandangnya sendiri, dia berfikir apa yang harus dilakukan nya kedapan.
Selama ini dia selalu merubah orang lain untuk mengikuti caranya, namun ketika bersama Airyn wanita itu merubah cara bersikap Hansell dengan sendirinya.
“permisi Tuan” beberapa pria berjas menghampiri Hansell membuat dia menghentikan lamunanya
“ada apa?” balasnya
“apa betul anda tuan Muda Hamilton?” tanya salah satu pria yang mengunakan kaca mata
“iya” jawab Hansell singkat
“perkenalkan nama saya Xiao Ting, saya pengacara nona Muda Petrov kami ingin bertemu dengan Nona Muda, apa anda bisa mengantarkan kami kepadanya tuan”
seketika itu pria tersebut mengeluarkan kartu identitasnya sebagai pengacara, hansellpun meraih kartu itu dan memeriksanya, selang berapa waktu Hansell berjalan untuk menuntun mereka.
Dia membukakan pintu kepada pria-pria berjas kedalam kamar Airyn, Hansell pun berjalan kearah Airyn untuk memberitahu kedatangan orang yang mengaku pengacara tersebut.
“Airyn apa benar itu pengacaramu?” tanya nya kepada gadis itu sembari menatap mereka yang tengah memberikan hormat kepada Nona Muda Petrov
“iya” jawabnya singkat
“baiklah aku akan keluar” seketika itu Hansell ingin berbalik badan namun Airyn menahan tangan hansell dengan meraihnya.
“kenapa? Temani aku disini” pintanya dengan sedikit memohon bercampur malu, Hansell pun menganggukan kepala, lalu membantu Airyn bangkit dari tidurnya, membuat wanita itu duduk diposisi yang aman.
“apa kau nyaman?” tanya Hansell mengenai keadaan airyn
“iya” jawabnya dengan senyum
Sesaat Airyn mengalihkan pandangan kepada orangnya “kenapa kalian menemuiku?” tanya nya dingin, berbeda dari sikap yang ditampilkan nya kepada Hansell barusan
“Nona, kami mendapatkan informasi anda dilarikan kerumah sakit ini, seketika itu asisten anda menghubungi saya untuk membantu seluruh keperluan anda disini, kami minta maaf atas keterlambatan info mengenai anda nona muda”
“begitukah, aku baik-baik saja kalian silahkan pergi” perintah Airyn kepada orang-orang itu, namun mereka tidak bergeming dari tempat, membuat Airyn mengkerutkan kening “kenapa kalian masih disana, apa kalian tidak memiliki telinga” bentak nya, tentu saja sikapa Airyn yang seperti ini terasa asing bagi Hansell
“Nona, kami tidak bisa meninggalkan anda begitu saja, lantaran semua Bodyguard tidak ada yang mengawal, kami harus menjamin keselamatan anda disini, dan kami telah menyiapkan presiden room dirumah sakit ini untuk anda tempati” jawabnya kepada Airyn, tentu saja Hansell merasa sedikit tersingung, lantaran dia hanya menyediakan kamar VVIP untuk Airyn, seketika itu Hansell merasa tempat Airyn terlalu jauh dari dirinya.
“aku tidak mau” bantah Airyn cepat
“tapi Nona”
“apa kalian ingin mati!!keluar!” seketika itu mereka menundukan badan memberi hormat kepada Airyn dan keluar meningalkan ruangan, wanita itu masih berada ditingkat kesal akibat perlakuan anak buahnya yang menyebalkan.
“Airyn kenapa kau memarahi mereka? Bukankah baik jika kau mendapatkan perawatan yang lebih baik” tanya Hansell kepada gadis yang didera emosi
“aku tidak mau” ketusnya kepada Hansell, tentu saja Airyn mengerti apa yang dirasakan pria itu ketika mendengar perkataan para anak buah nya, entah kenapa Airyn merubah sedikit polanya karna pria yang saat ini bersama nya.
“kenapa?” tanya Hansell begitu memaksa
“apa masalahmu jika aku tidak mau, itu urusan ku, urus masalahmu sendiri!!menyebalkan sekali” celetuk airyn dengan kesal, membuat hansell sedikit tersingung atas perlakuan itu.
Tanpa pamit Hansell keluar dari ruangan itu dengan wajah kesalnya “kenapa temperamen nya selalu buruk! Apa dia tidak bisa baik sedikit saja saat bicara, selalu mengatakan menyebalkan padahal dirinya sendiri yang menyebalakan. Menyusahkan sekali!! kenapa aku selalu pedulu!!! Dasar sial” gerutunya setelah membanting pintu kamar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
Rina Triwinnarni
biasany cowokny yg bucin...skrg kebalik.....seruuuu thor👍
2020-11-01
1
Icha
bagusss bgt
2020-10-05
0
kiranaayu
airyn gk bisa jauh jauh dari hansell, mau di temenin wkwkwk
2020-09-11
0