[Episode : 6] Tuan Hamilton

Malam harinya, Airyn berdandan seperti biasa, tidak terlalu mencolok dan berlebihan namun sangat mengagumkan, sebagai seorang pemimpin dari orang-orang hebat penampilan nya harus meyakinkan, sebab saat pertama kali seseorang berkenalan hal pertama yang di pandang adalah penampilan merupakan hal terbesar yang perlu di perhatikan. Dandanan Airyn kali ini adalah suatu ke elegan yang tidak dapat disepelekan bahkan tidak mengambarkan dirinya seorang pelajar.

The Petrovika Hotel Of Dublin.

Ini adalah Hotel terbaik yang dimiliki Airyn di Irlandia yang merupakan jajaran teratas dan termahal dari seluruhnya, tentu saja kualitas tidak pernah mengkhianati kuantitas sehingga Hotel ini cukup berkelas menjamu mereka semua, saat ini beberapa orang penting diperusahan terbesar di Negara mereka telah hadir untuk menanti Airyn, mereka adalah CEO yang menjadi kaki tangan Keluarga Petrov, meskipun CEO tersebut terlihat besar dan penuh kekuasaan, namun di belakang mereka Airyn yang menjadi tameng terkuat hingga tak terkalahkan.

Dan karna itulah disetiap hal harus di diskusikan bersama Airyn, biasanya sesuatu yang tidak mendesak bisa di sampaikan kepada Merry ataupun Berto, namun kali ini Airyn sendiri yang diminta menghadiri perjamuan tersebut, bukan kah ini sesuatu yang tidak bisa diabaikan oleh Airyn, hingga orang-orang ini mampu mengharapkan kehadiran dirinya.

Pintu Ball-Room yang cukup tinggi itu dibuka oleh dua orang pelayan, terlihat jelas Merry dan Berto berjalan memasuki ruangan yang sudah dipenuhi oleh orang-orang pentig, kali ini ajudan yang dibawa Airyn tidak terlalu mencolok karna dia memerintahkan mereka berjaga di garda depan.

Airyn berjalan lurus dengan tatapan tajam dan sikap angkuh, ia memperhatikan meja bundar yang ditempati rekan-rekan yang telah terpenuhi, terlihat jelas yang mendominan kali ini ialah orang Tiongkok jadi sudah jelas masalah berada Tiongkok. Mereka yang sedari tadi menunggu kedatangan Airyn, memberanikan diri untuk memberi hormat, lalu setelah itu Airyn mendudukan tubuh di kursi yang telah disediakan untuk dirinya.

“Apa kalian menikmati waktu di Dublin Tuan-Tuan?” singgung Airyn dengan gamblang, sebagai bentuk pembuka acara malam ini, sebab dia hanya ingin tertuju langsung ke pokok permasalah.

“Nona Netrov, maafkan kami telah menganggu waktu berharga anda, tentu kami tidak menikmati pemandangan Dublin sebab permasalah yang terjadi. Tapi kali ini saya benar-benar membutuhkan bantuan anda Nona?” saut pria yang bermarga Xiao Ting itu kepada Airyn.

“Bantuan apa yang anda butuhkan Tuan Xiao?” tanya Airyn dengan begitu serius

“Nona Keluarga Gong mencabut 58% saham nya dari berbagai perusahan di Tiongkok dan karna itulah kami mendapatkan penurun yang drastis selama 4 hari ini, kami tidak mengerti motif apa yang dimiliki Keluarga Gong atas pencabutan saham besar-besaran di Tiongkok, namun hal itu tidak bisa disepelekan” jelas nya kepada Airyn yang dengan cermat mendengarkan permasalah yang terjadi di Tiongkok

“Perusahan mana yang mengalami keanjlokan hingga drastis?” tanya Airyn dengan serius, saat menatap kearah samping tepatnya Tuan Kim yang menjadi orang kepercayaanya disana, membuat pra itu salah tingkah sembari membetulkan posisi duduknya.

“ KL Grup N-nona” tuan Kim mencela dengan cepat, lantaran itu adalah perusahan miliknya sendiri yang 75% harga saham dimiliki oleh Airyn disana, karna Airyn telah menyelamatkan perusahan tersebut akibat kebangkrutan yang mereka alami satu tahun yang lalu.

“Siapa yang berani menyerang perusahan ku!!! Kenapa kau tidak melaporkan nya!!!” bentak Airyn yang tidak mampu menahan emosi setelah mendengar anak perusahaan di serang secara tiba-tiba hingga hampir bangkrut dan pria itu malah menyepelekan keadaan.

“Saya minta maaf atas kebodohan saya Nona, saya berfikir mampu dalam mengoptimalkan Saham kita, ternyata saya terkecoh dengan siasat mereka” jelas Tuan Kim dengan gemetar yang mendera tubuhnya, terlihat jelas keringat itu bercucuran di dahinya.

Airyn menetralkan emosinya sembari bersendekap di tempat itu, ia memandang nanar penuh pertimbangan lekat-lakat, kali ini Airyn telah menghitung langkah dengan tepat, jadi ia sudah bisa memastikan apa yang tengah terjadi.

“Saya yakin dia menyerang KL Grup dengan melakukan Sell-Short saham perusahaan kita, untuk beberapa hari ini mereka telah menguasai beberapa Trader untuk membeli Saham perusahaan diwaktu yang bersamaan, tapi disaat itu pula mereka menjual Saham dengan harga rendah yang tidak sesuai harga Pasar, bahkan dalam beberapa jam saja, nilai Saham kita di pasaran telah menguap. Nampak sekali tujuanya untuk menjatuhkan sehingga tidak tanggung-tanggung memberikan kerugian besar baik untuk mereka maupun kita yang tidak di untungkan” jelas Airyn kepada seluruh perwakilan perusahan Tiongkok yang hadir, membuat mereka terdiam dengan Analilis tepat oleh Airyn, bagaimana bisa seorang anak remaja mampu menganalisis dengan sekali penjabaran mengenai penurunah Harga Saham, seolah dirinya memiliki mesin tembus pandang di otaknya untuk menampilkan data apapun.

“Jadi apa yang harus kami lakukan Nona?” tanya Tuan Kim dengan begitu gugup, tentu ia sudah mengerti penjelasan Airyn, namun ia butuh kepastian untuk yakin melakukan tindakan.

“Kalian semua kembalilah ke Tiongkok, kabari setiap perkembangan yang terjadi kepada Merry, dan jangan menanam saham apapun di KL Grup, karna itu akan menghabiskan seluruh saham nantinya. Dalam 1 hari aku akan memperbaiki keadaan, jika tidak aku akan membuat karam musuh kita jika Grup KL colaps ” Airyn beranjak dari kursi duduknya, disambut lansung oleh semua tamu yang hadir, mereka menundukan tubuh seraya memberi hormat, hingga gadis itu meninggalkan ruangan.

Airyn begitu kesal dengan pecundang yang di jadikan anak buah yang merepotkan untuknya, mereka semua begitu bodoh hingga bisa memiliki situasi yang merugikan ini untuk Airyn. Merry dan Berto beranjak mengikuti Airyn dengan langkah cepat, di tengah perjalanan menuju pulang Merry menganalisi penurunan Harga Saham dan cara penangulanganya, dia begitu resah dan tegang bersamaan dengan Berto.

Namun berbeda dengan Airyn, gadis itu sangat tenang dengan dokumen yang di jadikan mainan di tanganya, seakan tidak memikirkan tentang perusahaan di Tiongkok.

“Nona, apa anda akan melakukan kerja sama dengan Keluarga Hamilton?” tanya Merry kepada Airyn yang sibuk dengan dokumen itu.

“Kenapa Merry? Apa kau sudah selesai berfikirnya?” tanya Airyn dengan santai, bahkan ia menyungingkan senyum ketika perusahaan itu di sebut.

“Nona berdasarkan Analisis yang aku lakukan, orang yang mampu melakukan semua ini hanyalah keluarag Hamillton, namun ini sangat berbeda dengan cara mereka bekerja selama 2 tahun belakangan, bagaimana mungkin dalam waktu dekat seseorang bisa merubah Sistem Kerjanya. saya takut ini hanyalah sebuah perangkap untuk anda nona” jelas Merry kepada Airyn yang bersikap tidak peduli.

“Ini memanglah perangkap, mana ada manusia yang bisa merubah kebiasaan nya setiap hari untuk hari besok, Dan karna itulah itu pasti orang yang berbeda, yang memiliki kekuasaan penuh di Keluarga Hamilton”

“Berarti maksud anda Tuan Hamilton sendiri yang melakukan nya” tukas Merry setelah mencerna perkataan Airyn barusan, membuat gadis itu menyeringai secara langsung atas apa yang di tangkap Merry.

“Tua Bangka itu masih mau bersaing dengan Petrov, bukan kah sudah bagus anaknya saja yang mengelola perusahaan, bahkan disaat Petrov dan Hamillton tidak bersaing Perekonomian diseluruh Negara baik-baik saja, tapi sekarang saat dia menginginkan kekuasaan lebih dia malah membuat yang lain kehausan” geram Airyn kepada Keluarga Hamillton, dia tidak pernah lagi mengusik Hamillton dan membiarkan mereka damai bertahun-tahun semenjak kematian ayahnya, namun dengan sedikit sentilan yang dilakukan benar-benar membuat Airyn geli tak tertahankan.

“Apa anda akan membiarkan perusahaan di Tiongkok mengalami kerugian Nona?” tanya Merry dengan ingin tahu besar, sebab selain sekretaris pribadi gadis itu, Merry juga menjadi penasehat bisnisnya.

“Tentu saja tidak, aku bukanlah orang yang pelit, aku rela berbagi sedikit barang ku jika mereka menginginkan namun jika mereka merebut barang yang berada ditangan ku, aku akan meminta ganti rugi yang besar Merry” jelas Airyn dengan tawa kesenangan, sontak membuat Merry mngetahui kemana arah pembicaraan Airyn tertuju

"Baik Nona aku akan mengurus semuanya"

setelah Merry sibuk dengan urusanya itu, Berto tengah mengotak atik ponsel di gengamanya

“Nona, saya telah menghubungi Tuan Hamillton” seketika Betro memberikan ponselnya kepada Airyn, membuat Nona Petrov menerimanya dengan senang hati.

“Hallo nak, apa kabar mu baik?” sapa pria dibalik ponsel tersebut kepada Airyn dengan sikap ramah.

“Hallo Paman, aku baik-baik saja. Apakah Paman sehat?” balas Airyn tak kalah lembutnya dari suara Hamillton, membuat pria itu terkekeh atas basa-basi diantara mereka

“Aku sangat sehat, ada hal apa Nona Petrov menelfon saya malam-malam begini” tanya Hamilton kepada Airyn seolah dia pura-pura tidak mengerti tentang situasi mereka.

“Paman aku berharap kau sehat, aku tidak bermaksud menganggu kesehatan mu, tapi paman. Tidak baik mencuri mainan milik anak kecil” sindir Airyn kepada Hamillton tentu saja tertuju secara gamblang bahwa Hamillton pelaku pencurian.

“Jaga cara bicara mu, Nona Petrov” nada suara Hamillton terdengar begitu tinggi, seolah dia tidak senang dengan ejekan Airyn kepadanya, tentu saja dengan rentah umur mereka membuat Hamillton terhina atas sikap gadis itu.

“Aku hanya mengatakan fakta, selama 2 tahun kita berhubungan sangat baik, entah angin apa yang membawa keluarga Hamillton berseberangan dengan kami. Jika kami menyinggung keluarga Besar Hamillton mohon maaf sebesar-besarnya Paman, tapi ini tidak baik untuk kita bukan? Kita sama-sama ingin bertahan hidup di dunia bisnis, bukankah bekerjasama lebih menguntungkan dari pada berseberangan” kali ini Airyn mencoba membujuk Hamillton untuk mewaraskan sedikit otaknya, namun jika manusia telah terasuki dengan fikiran kotor, kebenaran secerah apapun tak akan mampu dilihat.

“Hahaha.. kau masih kecil saat itu, bahkan saat ibumu mengandung aku adalah Pemilik kekuasaan di Tiongkok, namun aku tidak mengerti mengapa tiba-tiba orang nomor dua mampu menjadi nomor satu. Aku hanya meraih kembali posisi ku saat ini Nona Petrov, aku hanya mengambil mainan sesaat mu kenapa harus memaintanya kembali dari paman” balas Hamillton dengan kekehan kemenangan.

“Hahaha, kau lucu sekali mengemis kepadaku, tapi ingat satu kata-kata terakirku. Untuk menyingkirkan mu perkara mudah bagiku Tuan Hamillton. Tapi jika kau mencintai keluarga dan kekayaan yang kau miliki, bereskan kekacauan di Tiongkok dalam waktu 12 jam dari sekarang, jika tidak aku tidak menjamin semuanya aman, semakin lama kau bertindak maka semakin banyak pundi-pundi uangku yang terbuang, namun aku dengan baik hati memberimu waktu selama 12 jam. Jadi pertimbangkanlah dengan mata dan jangan sampai menyesal di kemudian hari” nada mengancam Airyn kepada Hamillton tentu saja di dengar oleh Merry dan Berto membuat mereka bertatapan satu sama lainnya.

Dunia perbisnisan yang sekejam ini seharusnya tidak dijajah oleh Gadis Muda seperti Airyn, namun takdir memaksa gadis itu untuk menerima keadaan, dengan kekerasan Dunia Bisnis yang tidak memandang ampun, bahkan mampu merubah kawan menjadi lawan dalam waktu yang bersamaan, memang menuntut Airyn untuk tidak mengunakan hati dalam bermain.

Merry tidak bisa menyalahkan Airyn dengan segala yang terjadi kepada kepribadianya, sebab keadaanlah yang membentuk seseorang menjadi seperti sekarang. Dan karna itulah Merry berharap ada seseorang yang mampu memperbaiki kesalahan tersebut, agar Airyn mampu menjadi dirinya sendiri, berlaku seperti wanita muda seuisianya secara normal.

...***...

Hamilton Family Residence.

“Pa..apa yang kau lakukan dengan Keluarga Gong, bagaimana bisa terjadi penurunan saham besar-besaran di Tiongkok karena perusahaan kita dan Tuan Gong, bahkan sekarang kita menempati posisi atas disaat yang sama” seketika itu dengan emosinya Hansell mendobrak ruangan kerja Tuan Hamillton, membuat Hamillton lebih panas dari ancaman Airyn barusan, sebab anaknya itu memberontak atas usaha keras yang telah ia lakukan.

“Apa maksudmu” bentak Hamilton kepada anaknya dengan tidak terima.

“Bukankah dari awal aku mengatakan, tidak perlu mengunakan cara licik untuk mencapai tujuan, Aku tidak bisa bermain seperti ini, ini sama saja kita mencuri” tegas Hansell yang tidak terima dengan cara yang dilakukan oleh papanya itu.

“Hansell!! Tutup mulut mu! Untuk siapa aku melakukan ini? Ini semua untuk mu! Kau terlalu dini memahami semuanya, jadi jangan coba-coba menghalangiku" Tuan Hamillton bicara dengan nada yang tersekat, seolah dadanya menyempit hingga membengkak ke kepala, urat di pita Suara Tuan Hamillton saja keluar dengan emosi yang membara, membuat Hansell panik akan kesehatan papanya.

“Aku tidak pernah meminta apa-apa kepada mu, bahkan aku tidak pernah meminta bantuan sedikit pun. Aku hanya berusaha dari usaha ku sendiri, aku tidak sudi mencapai puncak dengan berlari, lebih baik aku merangkak namun pasti” kali ini ia bertutur dengan rendah, tentu saja karna Hansell yang terima dengan cara yang dilakukan papanya itu.

“Kau memang bodoh！Di dunia bisnis yang sekejam ini kerja kerasmu tak akan menguntungkan. Tidakah kau berfikir ancaman yang akan terjadi jika kita tidak memiliki kekuasaan. Kau memang tidak tau terima kasih! Keluar!!” entah mengapa dada Hamillton terasa semakin sesak, membuatnya merintih kesakitan hingga goyang dari tegaknya dan hampir saja ambruk.

“Pa..Papa” Hansel berlari kearah Papanya dengan penuh ke-khawatiran, tentu saja Tuan Hamillton merasa sesak di bagian dada, sebab dirinya memiliki riwayat Penyakit Jantung. Belakangan ini kesehatan Tuan Hamilton tidak membaik dan karna itulah Hansell yang mengelola perusahaan, namun Tuan Hamillton memperhatikan kinerja anaknya yang tidak berjalan.

Dia hanya ingin mengajari anaknya cara bertahan di dunia bisnis, karna Tuan Hamillton mengerti bahwa Hansell sangat sulit menjadi pembisnis seperti dirinya, Hansell terlalu lunak dan lembut membuat dirinya sangat lamban dan sulit mendapatkan keuntungan besar.