Namun, ditengah keterpakuan Hansell, dia melihat dari arah jauh sebuah sepeda melaju kencang ke arah mereka, membuat dirinya dengan spontan meraih tubuh Airyn kedalam dekapan nya. Airyn tentu saja kaget dengan yang baru saja terjadi, dia menegadah melilat wajah pria yang mencemaskan dirinya
“apa dia tidak punya mata mengendarai sepeda, apa jalanan ini milik nenek moyangnya! siall sekali aku bertemu dengan ******** itu, untung kamu tida apa-apa” gerutunya kapada pengendara yang ugal-ugalan dijalanan, Hansell masih saja mengerutu ke arah sepeda tersebut tanpa menyadari Airyn sedari tadi terpana melihat dirinya
“Airyn apa kau baik-baik saja?” tanya Hansell memastikan keadaan gadis itu
“iya” dia pun mengeluarkan diri dari depakan Hansell, dengan pipinya yang memereh Airyn benar-benar tak mampu melihatkan wajahnya kepada pria itu, dia berusaha tenang dan menyembunyikan kekikukan yang diakibatkan oleh deg degan yang dirasakan.
“apa kau mau Es Krim?” tanya Hansell ketika ia melihat orang yang menjual Eskrim dijalanan
“mau” Airyn benar-benar menyukai Eskrim dia berbinar-binar setiap kali dibelikan eskrim oleh seseorang “apa kau memiliki uang untuk membayarnya? Karna aku tidak memiliki uang” tanya Airyn dengan malu, karna dia selalu membawa kartu kemanapun dia pergi, tentu saja itu lebih efektif dari uang kertas yang disimpan didompet
“hahaha, tentu saja, ikut aku” ajak Hansell kepada Airyn hingga tidak rela melepaskan tangan gadis itu dari genggaman nya, seolah dirinya tidak ingin terjadi apa-apa kepada Airyn.
Airyn menghabiskan 3 eskrim sekaligus, membuat Hansell terpana akan kemampuan gadis dihadapannya, ia tak henti menatap setiap eskrim yang dimakan Airyn, gadis itu tentu saja sibuk dengan eskrim miliknya, ia benar-benar merindukan memakan eskrim dijalanan, karna ada sesnsasi rasa berbeda dengan eskrim yang dimakan nya di Restaurants Bintang Lima.
“Airyn apa kau yakin ingin menambah lagi?” tanya Hansell dengan cemas
“kenapa? Apa uang mu habis?” ketus Airyn dengan polosnya
“hahaha, apa yang kamu maksud. Aku hanya mengkawatirkan perut mu” jelasnya
“tidak aku baik-baik saja, berikan aku 2 lagi Rasa red velvet dan tarro aku masih belum puas Hansell” pinta nya dengan wajah yang begitu memohon, membuat Hansell tak mampu menolak permintaan dari gadis yang begitu menawan dihadapan nya
“coba ulangi lagi menyebut namaku” goda pria tersebut kepada Airyn
“kau ini, menyebalkan sekali” Airyn mendorong tubuh Hansell menjauh dari arahnya “pak buatkan aku rasa red velvet dan tarro dan satu lagi tirramisu” pinta nya kepada penjual es krim
“bukan nya kau meminta 20 kenapa jadi tiga" teriak Hansell tidak percaya, namun Airyn mengabaikan nya.
“diamlah” ketus airyn untuk menghentikan racauan Hansell, dia mengabaikan pria tersebut dan melihat kepada bapak penjual eskrim yang tengah sibuk membuatkan miliknya.
Airyn begitu menikmati es krim nya, matanya selalu berbinar setiap kali lidahnya merasakan sensasi rasa nikmat dari eskrim tersebut, Hansell pun membayar semua makanan yang dimakan oleh Airyn, dia mengajak Airyn melanjutkan perjalanan untuk berkeliling, entah kenapa Hansell tertarik dengan pedagang aksesoris yang berada di pinggir sebelah kanan dari arah mereka
“apa kalian pasangan” (mengunakan bahasa mandari) tanya penjual tersebut kepada Hansell
“tidak” ketus Airyn dengan cepat
“iyaa tuan, apa anda bisa memberi kami satu aksesoris yang cantik untuk pasangan” pintanya kepada penjual itu
“tentu saja” penjual tersebut sibuk memilih aksesoris yang diberikan kepada dua pasangan dihadapanya
“apa yang kau katakan” bentak Airyn kepada Hansell mengunakan bahasa irlandia, tentu saja pedagang itu tidak mengerti dengan pertengkaran mereka
“diamlah” perintah Hansell dengan begitu tegas, ia meraih tangan Airyn lalu diselipkan kedalam saku baju hangatnya, membuat Airyn terdiam melihat kelancangan pria itu.
“ini, pakailah gelang kaki untuk wanitamu, biasanya orang sangat jarang menggunakan gelang kaki namun untuk wanita secantik dia gelang kaki tentu saja melengkapi ke indahan di sekitar mata kaki wanita, makanya aku memilihkan gelang kaki yang indah untuk gadis yang indah malam ini” seketika itu pedagang tersebut menyodorkan dua pasang gelang kaki kepada Hansell, dengan senyum manis pria itu membalasnya dengan memberikan uang.
Membuat Airyn yang mendengar pernyataan tersebut, merasa malu karna dikatanya sebagai wanita Hansell oleh orang asing.
Sesaat Hansell menundukan diri sambil berlutut dihadapan Airyn, dia membuka sepatu yang dikenakan gadis tersebut lalu melingkari gelang kaki di mata kaki Airyn, membuat gadis itu tertegun akan perlakuan yang diberikan kepadanya.
Tentu saja ada rasa asing yang menghantam dadanya, membuat seluruh pejalan kaki disana memperhatikan mereka, perhatian yang mereka dapatkan bersamaan dengan rasa kagum dan iri, gadis yang beruntung mendapatkan perlakuan istimewa dari pria tampan, ditambah wanita yang cantik dimiliki oleh pria tersebut, bukankah itu pemandangan yang luar biasa.
“Hannsell apa yang kau lakukan, kau membuat aku malu, cepatlah pergi” ajak Airyn kepada pria yang masih sibuk memakaikan gelang kaki di mata kaki nya
“sebentar” Hansell mengikat kembali tali sepatu Airyn yang dilepaskan nya, lalu ia berdiri berhadapan dengan gadis tersebut membentang senyuman yang menghiasi malam , mata mereka bertatapan dengan begitu sendunya, pemandangan yang sangat jarang ditampilkan Airyn selama ini kepada pria, membuat Hansell kelu tanpa bicara, karna wanita itu terbiasa memancarkan sinar kemurkaan dan kemarahan kepada siapa saja yang menganggu dirinya, namun kali ini berbeda, Airyn membuat suatu gejolak merambat masuk kedalam hati Hansell, kehangatan akan pandangan itu melelehkan kebencian nya terhadap semua sisi lain dari diri Airyn.
“ayo kita pergi” Hansell menarik tangan Airyn lalu berjalan dengan bangga nya mengandengan wanita yang tidak terfikirkan sama sekali di hidupnya, wanita yang dulu sangat dibenci oleh dirinya, wanita yang sama sekali tidak mungkin menjadi pilihan hidupnya. Karna sifat yang bertolak belakang tentu saja alasan utama atas ketidak mungkinan yang terjadi, namun kali ini berbedan airyn benar-benar merubah pandangan nya tentang wanita, dia mengerti airyn memang bukan orang baik namun Airyn bukan orang jahat, itulah hal yang dikenali Hansell terhadap gadis tersebut.
“Hansell aku ingin naik komedi putar” tunjuk Airyn kedalam taman bermain
“tidak bisa, sekarang sudah malam, sudah tidak buka lagi” saut Hansell seketika, namun matanya melotot seketika “ oh aku tau, tuan Gong pemilik wilayah ini” Hansell mengeluarkan telepon genggamnya lalu menghubungi Tuan Gong, selang beberapa waktu ada pegawai yang menghampiri mereka lalu mempersilahkan masuk ketaman hiburan, tentu saja disuasana malam hanya lampu yang menjadi pencerah tempat itu, taman hiburan yang luas dan indah dengan lampu taman yang menghiasi pemandangan kala malam membuat Airyn merasa senang untuk hal yang pertama kali dilakukanya.
Diketinggian Airyn memandang keseluruh sisi kota tanpa melewatkan satu incipun di mata, tentu saja sangat indah dan menakjubkan, dia terlalu terkesima akan hal sederhana yang tak mampu didapatkan nya selama ini. Sedangkan Hansell terlalu terkesima dengan kecantikan yang dimiliki Airyn ditubuhnya.
Dulu dia berfikir Airyn cantik hanya karena make up yang dipadukan dengan gaun mahal yang dikenakan, namun diri Airyn yang polos dan sederhana ketika memakai baju kaos kuning di lapisi baju hangat berwarna dongker, meonjolkan sisi anggun yang luar biasa di dalam diri gadis itu.
Membuat Hansell menjadi pria beruntung yang menyaksikan senyuman indah dan tawa dimalam yang menyenangkan untuk dirinya.
“Airyn apa aku boleh bertanya” pernyataan Hansell kepada Airyn yang tengah sibuk dengan pemandangan di matanya
“apa?”
“apa kau tidak pernah ketempat seperti ini sebelumnya?” tanya nya dengan ingin tau
“pernah saat aku kecil, dan itu hanya siang hari bersama dengan ayah ibu ku. Setelah ibu meninggal ayah ku sangat jarang dirumah, dia menjadi pria yang gila kerja dan tidak ada waktu, aku saat itu seperti gadis biasa sekolah dan pulang kerumah. Tapi setelah ayahku meninggal akulah yang menjadi Workaholic (pecandu kerja), haha aneh bukan. Dan disaat itu aku mengerti apa yang dirasakan nya, jadi mana ada waktu untuk diriku bermain seperti ini, walaupun ada tidak mungkin aku sedirian melakukanya. Karna setelah aku berubah menjadi workaholic aku benar-benar tidak memiliki teman dekat. Jadi karna kau yang mengajak ku, makanya aku bisa melakukan ini” tutup nya dengan senyum kepada Hansell
Hansell yang mendengarkan semua cerita Airyn merasa tertampar dengan semua pandangan nya selama ini, dia bahkan tidak berfikir alasan lain dari sikap wanita ini, dia merasa terhina oleh dirinya sendiri, dia selalu berfikir selama ini dirinya adalah manusia yang baik dan sempurna, namun tanpa disadarinya dia terlalu tinggi menilai diri sendiri.
“Airyn apa kau baik-baik saja?” tanya Hansell sekali lagi dengan penuh rasa hangat yang membalut pertanyaan nya
“apa maksud mu” jawab Airyn dengan sedikit bergetar, karna tidak pernah ada orang yang bertanya seperti ini kepadanya. Mungkin selama dia hidup hanya hansell lah orang pertama yang menanyakan apa dia baik-baik saja
“maksud ku, kau bisa menjalani semuanya diusia yang sebenarnya belum pantas untuk kau melakukan nya, namun kau mampu bertahan selama ini, apa kau baik-baik saja akan itu?” tanya nya dengan begitu hangat memandang kedua bola mata Airyn
“terntu saja” namun jawaban yang dilontarkan airyn bersamaan dengan air matanya yang keluar, dia merasa ada kehangatan disetiap kata-kata lirih yang diucapkan Hansell, meskipun dia sendiri tidak tau hal apa yang membuat air matanya berderai hebat, hingga dadanya begitu sakit menjawab pertanyaan itu
“kenapa kau menanggis?” sambung Hansell, dia mengusap air mata Airyn dengan tangan nya, diatas ketinggian malam, mereka berdua saling menguatkan satu sama yang lain nya
“kau ternyata cengeng sekali” ledek Hansell lirih sembari tangan nya mengusap lembut kepala gadis itu
“apa kau kau, aku tidak pernah menangis saat ayahku meninggal, bahkan aku tidak menanggis saat ayahku dimakam kan, dan setelah aku kesepian aku masih belum mampu menangis, aku tidak tau apa yang membuatku menahan rasa itu, tapi itu membuatku menderita selama ini, dan kau menghancurkan semuanya aku sangat berterima kasih untuk itu” jelas Airyn dengan isakan tangis yang tersedu-sedu, membuat Hansell tidak percaya dengan apa yang dikatakan gadis dihadapan nya, sesakit apa kehidupan yang dijalaninya hingga kepergian ayahnya tak mampu ditanggisi nya
“Airyn” Hansell mendekap Airyn di pelukankan, tanganya tak henti menenangkan gadis itu dengan usapan lembut di kepala “husss” bujuknya untuk menenagkan “apa kau tau dihidup ini semua manusia pantas bahagia, baik dia buruk atau jahat dia tetap pantas bahagian, tak terkecuali dirimu” jelasnya dengan menepuk lembut punggung gadis itu
“kau tau aku sangat benci siang, padahal kita melakukan semua aktivitas disiang hari, kita bisa melakukan apapun disaat matahari ada. Dan orang terlalap disaat mata hari menghilang dibalik sana, namun aku menyukainya, karna hanya aku saja yang berada di dalam gelap, aku sendiri yang terbangun sedangkan orang lain terlelap. Dan kau tau kenapa aku suka malam? Meskipun dia terlihat mekutkan cahaya lampu dan rembulan mengindahkan, begitupun dirimu. Meskipun kau memiliki luka dan rasa sakit, keadaan yang membuatmu bahagia akan menjadi obat akan rasa sakit mu sendiri. jadi mulai sekang berbahagialah Airyn, kau sangat pantas mendapatkan nya, jangan siksa dirimu sendiri karna aku tidak akan membiarkan kau melakukan itu kepada dirimu” tentu saja perkataan Hansell membuat airyn terisak dalam rangkulan nya, untuk kedua kalinya dada bidang pria ini menampung derita nya, untuk kedua kali tubuhnya menjadi luapan air mata Airyn, membuat dirinta tak rela melepasan segalanya.
Hansell berusaha tegar mendegar rintihan gadis itu, meskipun setiap suara tangisannya menusuk ke bagian yang tidak terjamah oleh hatinya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
kiranaayu
keren bgt sih ni cerita
2020-09-11
0
Ahmad
like
2020-09-07
0
Ilham Rasya
hadir lagi dsni Thor 😅💪💪💪
2020-08-11
0