Dikra adalah pria remaja yang sedang beranjak dewasa dan juga memiliki banyak tingkah menyebalkan, membuat Hansell dapat mengerti kenapa pria itu selalu dikelilingi wanita yang notabenya menyukai pria periang dengan segala tingkah mengemaskan, meskipun begitu Hansell dan Dikra sudah berteman sedari kecil, meskipun Hansell lebih tua 3 tahun dibanding dirinya, tidak membuat perbedaan besar didalam pertemanan mereka, saat ini Hansell sepantaran dengan Dikra lantaran Hansell mengelola beberapa hal penting dari Keluarga Hamillton, membuat dirinya mengajukan surat cuti beberapa tahun belakangan, karna itulah Hansell bisa satu angkatan dengan Dikra di tahun ajaran ini.
Baru satu tahun belakangan pria itu kembali kesekolah meskipun beberapa kali dia harus berpergian jauh untuk mengurus bisnis milik keluarganya, namun nilai ujian Hansell termaduk ke jejeran pada siswa menakjubkan, mekspun ia sering izin ataupun mengambil waktu libur.
“Apa kau tidak membawakan aku sebuah buah tangan?” tanya Dikra kepada temannya yang baru datang dari Tiongkok, tentu hal tersebut sudah dimengerti oleh Hansell sebab Dikra selalu meminta keinginan dengan sikap klasik.
“Aku lupa, tapi nanti malam aku sudah menyiapkan semuanya untuk mu” balas Hansell dengan kalimat menyindir, sebab buah tangan yang dimaksud adalah formalitas untuk Dikra mengunakan kekayaan dan nama Hansell memasuki kesenagan dunia bagi dirinya.
“Dari dulu kau memang mengerti tentang kebutuhan ku Hans, aku benar-benar mencintaimu” puji Dikra begitu halusnya, seolah dia tidak melepaskan Hansell sebagai temanya, selain memenuhi kebutuhan pria itu tergolong mapan di usianya yang masih muda.
“Tutup mulutmu, aku banyak kerjaan beberapa hari ini. Sepertinya aku butuh sedikit hiburan, karna itulah aku membuat pertemuan disana” goda Hansell pada Dikra, membuat mereka melemparkan senyum menjengkelkan satu sama lain, tentu saja sudah tersirat disana apa yang menjadi hiburan mereka malam ini.
“Kau ini benar-benar, menakjubkan! Kenapa aku bukan wanita” sambung Dikra dengan mata berkaca-kaca, membuat tubuh Hansell bergindik ngeri atas kalimat yang dilontarkan pria itu, di tambah sikap polos yang tidak cocok dengan dirinya.
"Menjauh dari ku” Hansell berjalan mendahului Dikra hingga meninggalkan pria itu dibelakang, sebab jika Dirka di biarkan dengan imajinasinya mungkin pria itu akan memeluk Hansell dengan sikap menjijikan
“Hansell, tunggu aku” goda Dikra tanpa henti, membuat mulut Hansell mengumpat penuh jengkel, hingga tawa mengundang keduanya.
“Dikra, apa dia pacar mu?” tanya Hansell kepada Dikra seolah kaki mereka sama sama terhenti, bahkan membuat kebingunagan diraut wajah temanya itu.
“Siapa yang kau maksud dengan pacarku, bukankah kau mengetahui wanita di sekitarku banyak sekali” balas pria itu dengan sikap polosnya, seolah kenyataan memiliki pacar banyak bukan lah suatu dosa.
“Wanita yang kau ganggu barusan” jelas Hansell dengan ingin tau yang kuat, tentu ia menganggukan kepala kearah belakang, seolah mengatakan jika wanita yang baru saja mereka tinggalkan.
“Ohh wanita sombong itu, apa kau lupa dia wanita yang kau tolong dulu, dia belum mengucapkan terima kasih pada kita, dan sekarang dia tidak mengenaliku, tidakah itu sikap yang angkuh!! Meskipun ia pantas se dingin itu, hanya saja ia perlu sopan santu. Aku jengkel sekali padanya, rasanya aku ingin mencakar-cakar mulut berbisa itu” Dengus Dikra dengan berapi-api, membuat Hansell berfikir sekali lagi atas ucapan temanya.
Wanita yang mereka tolong dulu? Siapa? terlalu banyak orang yang singgah di hidupnya sampai Hansell sulit mengigatnya, hanya saj ada satu wanita yang cukup berkesan. Apakah itu dia, seketika Dikra menganggukan kepala ketika bertemu dengan mata bulat Hansell secara semurna. Tentu ia tidak lupa, sebab wanita itu cukup berkesan.
Hansell mengingat kembali bagaimana dirinya bertemu dengan Airyn dua tahun lalu, waktu itu Aiyrn begitu terlihat rapuh dan menyedihkan berlari di tengah hujan seolah tidak ada tujuan, Lalu Hansell memberikan tumpang untuk mengantarkan dirinya, meskipun awalnya Dikra menolak karna melihat wanita itu sangat basah dan juga berantakan, namun seorang Hansell tak akan bisa mengabaikan hal seperti ini.
Ia memberi tumpangan kepada Aiyrn, hanya saja ada sedikit aneh pada gadis itu, sebab ia seperti Hancur dan sangat berantakan, bahkan tubuhnya sangat kacau seperti melarikan diri dari kejaran seseorang, hanya saja Hansell mengurungkan niat untuk ingin tahu lebih dalam, karna sepertinya gadis itu sangat dingin dan tertutup.
Namun belum sempat Dikra menanyakan namanya dia malah keluar tanpa mengucapkan terimakasih “Tapi Hansell, kenapa kau bertanya tentang wanita? Selama kita berteman kau tidak pernah berbicara mengenai wanita, sekalipun itu tetang wanita yang menyukaimu” tanya Dikra dengan bingung saat melirik kearah temanya
“Dia sedikit cantik, jadi aku sangat bangga padamu jika memiliki pacar seperti itu” ledek Hansell dengan kalimat mengejek, seolah dia mengatakan selama ini pacar Dikra tidak ada yang cantik sedikitpun, lain dari itu dia mengingat kembali kejadaian yang waktu itu diceritakan oleh Dikra, hingga fokusnya sedikit terpecah kali ini.
Entah kenapa wanita itu cukup menganggu fikirkanya.
“Hansell”
"Tunggu aku"
Belum sempat Dikra berteriak, Hansell mendahului dirinya dan melangkah menjauh tanpa menoleh sedikitpun, Dikra benar-benar terhina dengan pernyataan Hansell barusan, bahkan ia sangat jengkel ketika jejaran para mantannya tidak ada yang cantik sedikpun.
Entah mengapa Dikra berfikir wanita sombong itu sangat pantas dengan Hansell, lagian selama ini Hansell tidak pernah memuji seorang wanita cantik, baru kali ini mulutnya mengeluarkan pernyataan meskupin menggunakan kata “Sedikit cantik” disana.
*****
Seperti biasanya, Dikra dan Hansell pergi ke Club Malam yang nomor satu di negara ini, untuk memasukinya saja seseorang harus meroggoh kocek tak tangung-tangung dan tentu pengunjung harus cukup umur untum kesana, meskipun begitu Dikra tidak perlu merogoh koceknya atau memiliki kartu tanda pengenal, sebab sahabatnya Hansell sendiri pemilik Bar itu, sehingga di usianya yang masih remaja Dikra telah mencoba segalanya atas fasilitas yang Hansell berikan, meskipun Hansell melarangnya mengkonsumsi Alkohol, setidaknya sebentar lagi Dikra bisa melakukan semua itu.
Club tersebut hanya mampu dimasuki oleh kalangan atas, dan beberapa artis hingga orang-orang kaya, bahkan tempatnya saja begitu mewah dengan anggur termahal dapat dinikmati di Club tersebut yang mungkin berumur cukup tua dan di buru banyak orang. Tentu saja untuk seorang Dikra tujuan utamanya adalah bersenang-senang menikmati keindahan di dunia malam, namun bagi Hansell dia hanya menyelesaikan beberapa bisnis dengan Client penting disana.
“Hansell Hamilton, sepertinya kerja sama kita akan sukses, kami sangat puas dengan hasilnya. Sebagai seorang anak muda anda benar-benar luar biasa, kenapa anda tidak melebarkan bisnis ini keseluruh Eropa mungkin anda jauh lebih berpengaruh dari keluarga Pertrov” imbuh seorang lelaki yang dihadapan nya, tentu saja pria itu lebih tua dari Hansell yang mungkin setara dengan umur ayahnya.
“Saya tidak tertarik terbang terlalu jauh, umur saya masih muda Tuan, di tambah saya juga percaya dengan proses, jika ingin mendapatkan segalanya dengan begitu tiba-tiba saya tidak menjamin itu menetap. Namun jika saya berusaha untuk waktu yang lama, tentu saja itu akan permanen” balas Hansell dengan nada merendah, namun tersirat misi besar disana, membuat pria itu menaganggukan kepala meneguk minumanya.
“Saya sangat suka seseorang seperti anda, penuh ambisi namun tidak serakah. Saya akan menunggu uluran tangan mu untuk bekerja sama lagi Hansell” kemudian pria itu memberikan uluran tangan kepada Hansell sebagai tanda Deal mereka, atas kerjasama kali ini yang dirasa tidak mungkin mengecewakan.
“Baik Tuan, terimakasih atas kerja sama anda, saya akan mempertimbangkan anda di deretan paling terdepan” Hansell terkekeh ketika mencairkan suasana mereka, membuat pria itu tak sungkan menjabat tangan Hansell untuk membalasnya sebagai bentuk kesopanan.
Setelah semuanya selesai Hansell memeriksa kembali beberapa dokumen diruangan tersebut, rasanya dia benar-benar ingin sendirian tanpa hiruk pikuk suara musik, meskipun diluar sangat berisik, tapi Hansell tidak akan bisa mengaksesnya, sebab ia berada di ruangan VVIP yang memiliki fasillitas kedap suara dan pelayanan terbaik di Bar ini.
Entah mengapa tiba-tiba Hansell tertarik mengenai Keluarga Pertov, sampai saat ini dia masih belum pernah bertatap muka dengan Gadis Petrov yang terkenal di Pasar Perdagangan Saham, bahkan banyak rumor yang mengatakan wanita itu hampir seusia dengan Hansell, namun entah mengapa dirinya tak pernah tertarik dengan Keluarga Pertov sedikitpun, dari caranya menjalankan suatu Bisnis tentu saja tak lepas dari kata kotor, Hansell adalah pria yang bertolak belakang dengan hal tersebut.
Namun wanita yang terkenal di Bisnis Gelap sangat kejam dan membabi buta siapa saja yang menjadi penghalang dirinya mencapai suatu tujuan, dan karna itulah Hansell benar-benar menjauh dari rekan bisnis seperti Petrov. Alasan lainya ketidak tahuan Hansell mengenai Nona Petrov, lantaran Media benar-benar bungkam dengan sosok misterius tentang Gadis Petrov tersebut, tak ada satu Media atau Internet yang menyebarkan data tentang Gadis Petrov itu.
Jika seseorang ingin mengetahui keberadaan nya, mereka harus menjadi sekutu dan membayar mahal untuk hal tersebut, karena setelah orang itu tau siapa Gadis Petrov, dia harus membayarnya dengan nyawa dan pengabdiaan tanpa penghianatan.
Bahkan setelah mendengarnya saja membuat tubuh Hansell merinding begitu hebat, dia tidak mampu membayangkan bagaimana jika dia yang menjadi orang itu. Namun dibalik harga mahal yang ditawarkan tersebut tentu saja ada keuntungan yang ditetapkan, hal itu merupakan kekuasaan dan kekayaan yang didapatkan.
Setiap orang yang bersekutu dengan Petrov pasti mendapatkan suatu keuntungan yang telah dijanjikan sebelumnya, semakin banyak orang yang menginginkan kekuasaan semakin banyak pula yang akan bersekutu dengan Petrov, hal inilah yang membuat keluarga Petrov semakin berpengaruh dengan dunia, bahkan jika Petrov bangkrut, Perekonomian diseluruh negara akan terguncang hebat, dan karna itulah semua orang mengatakan Gadis Petrov adalah Ratu Perekonomian.
“Hansell, apa sudah selesai? ” pertanyaan Dikra secara tiba-tiba itu memutus lamunan nya, membuat Hansell menutup kontrak yang baru saja di tanda tangani dengan rekan bisnisnya itu.
“Kenapa?” seru pria itu kearah Dikra, sembari menyentuh layar ponsel yang baru saja di raihnya, guna memeriksa pekerjaan lain
“Ayolah keluar, kau kan sudah selesai bekerja, temani aku mendekati wanita cantik di luar sana” bujuk Dikra yang masih berdiri di kedua sisi pintu, bahkan ia menghalangi pintu agar tidak tertutup rapat, setidaknya alunan musik dari luar dapat terjangkau oleh Hansell untuk menarikan tubuhnya.
“Aku banyak kerjaan, kau saja" belum sempat ia memberi jeda Hansell mengedus kesal kearah pria itu "Hei!! Tutup pintu itu” Teriak Hansell dengan jengkel, tentu saja hal seperti ini adalah kata-kata mutlak dari seorang Hansell yang tidak ingin keluar dari cangkangnya, ia selalu menyibukan diri dengan tanggung jawab keluarga yang di bebankan padanya sebagai ahli waris keluaraga.
“Kau ini, susah sekali. Kenapa terlalu keras pada dirimu sendiri, apa susahnya untuk nikamti hidup, agar kau merasakan bagaimana senangya di dalam dunia malam, dan bagaimana serunya berkebalan dengan wanita cantik, aku rasa dengan wajah seperti ini tidak akan tegas di tolak oleh mereka” ucap Dikra saat membayangkan hal itu, ia bahkan mendekati Hansell membaringkan tubuhnya di atas sofa yang luas “Aku lelah sekali namun menyenangkan” sambungnya sambari tersenyum, membuat Hansell mengelengkan kepala saking tidak percaya.
Bahkan Dikra juga menjadi ahli waris Kekayaan Tuan William tapi sampai detik ini dirinya masih sibuk bersenang-senang, meskipun begitu Dikra tetap saja temannya yang periang, sehingga bisa meluluhkan sikap kaku Hansell yang seperti batu.
“Hansell, apa kau tidak ingin pacaran?” tanya Dikra dengan kalimat dingin kepada Hansell yang terlihat begitu sibuk, seakan dia benar-benar ingin menyaksikan temanya memiliki seorang wanita
“Tidak”
“Kau ini pria atau bukan, aku tidak mau nantinya kau jatuh cinta kepada ku, aku membutuhkan keturunan” bentak Dikra dengan jengkel, tentu saja hal itu adalah suatu candaan, hanya saja melihat Hansell dingin kepada wanita sedikit menganggu dirinya
“tutup mulut mu, kau fikir aku ini apa” bentak Hansell saat menimpa jidat Dikra dengan laporan ditanganya, bahkan mata pria itu melotot kepada temanya, seolah candaannya begitu menganggu fikiran Hansell, hingga degusan kecil menarik tawa Dikra dengan heboh.
“Aku hanya bercanda” saut pria itu disertai tawa
“Hansell kenapa kau tidak ingin memiliki pacar?” sambungnya sekali lagi
“Aku hanya ingin memiliki seorang istri bukan pacar, menurutku pacaran itu hanya merepotkan, aku menjaga wanita yang belum tentu ditakdirkan untuk ku, apa keuntungan yang ku dapat? Jatuh cinta, patah hati, kenangan buruk karna tidak mampu melupakan. Apa kau fikir hal seperti itu menguntungkan untuk hidup kita yang berharga ini?” jelas Hansell dengan kalimat tegas, seolah dia ingin mengajari Dikra tentang bagaimana cara memaknai hidup.
“Oh tuhan mengapa aku memiliki teman yang kuno di Zaman Modern seperti ini” umpat Dikra seolah dia lelah jika menjadi Hansell, hidupnya selalu dipenuhi akan keseriusan, dan juga kebaikan, anak yang begitu teratur dan pria yang bertanggug jawab. Bagaimana bisa ditengah Zaman Modern ada manusia yang bersifat seperti manusia purba, tidakah Hansell terlalu menjengkelkan.
Fikiran Dikra benar-benar lelah jika memikirkan kehidupan yang dijalani Hansell, ia perlahan memejamkan mata dan terlelap disamping Hansell yang sibuk dengan pekerjaan nya.
Sesaat Dikra tertidur sambil memasuki alam mimpi indahnya, Hansell yang memperhatikan itu membuka jas yang sedang dikenakan lalu membalutkan jas tersebut ketubuh Dikra, bagaimana pun dia telah menganggap Dikra sebagai adiknya, ditambah sikap Dikra yang kekanak-kanakan membuat Hansell harus beradaptasi dengan itu, karna sebenarnya sikap baik Hansell hanya ditampilkan kepada mereka yang dekat dengan dirinya, dia tidak mampu berteman jika tidak cocok dengan orang itu, ditambah kesibukan yang di jalaninya setiap hari, tidak sempat untuk Hansell bermain bersama teman-teman seangkatan kecuali Dikra dan adiknya Angel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
ZAPDOS 丶R17
kerennnnn abiss
2020-10-07
0
wr
sukaa sama airyn
2020-10-07
0
Windi Rahmanda
menarikk
2020-10-07
0