Tuan Hamillton dilarikan kerumah sakit mengunakan kecepatan yang Tinggi, di Ruang ICU tersebut Tuan Hamillton terbaring tak sadarkan diri, Dokter yang tengah bekerja itu memeriksa Tuan Hamillton untuk beberapa waktu yang lama, sedangkan Hansell dengan dengan adik wanitanya yaitu Angelina Hamilton duduk diruang tunggu rumah sakit. Tiba-tiba saja wanita berbaju cream dengan balutan syal tebal dilehernya menghampiri Hansell.
“Kak Hans bagaimana keadaan paman Hamilton?” tanyanya dengan raur wajah cemas, membuat Hansell mengangka kepala melirik Hellena.
“Papa masih di periksa disana” mata Hansell menatap ruangan papanya, sedangkan wanita itu mengikuti arah mata Hansell berada.
“Hellena mengapa kau harus repot-repot kemari” sambung Angel kepada temannya tersebut.
“Angel, apa kau baik-baik saja?” lirih wanita bernama Hellena kepada adik perempuan Hansell selaku teman dekatnya.
“Tentu saja Tidak, papa ku tidak sadarkan diri bagaimana bisa aku bisa baik-baik saja” seketika itu mereka berpelukan, membuat Hellena menenangkan Angel yang didera ketakutan akan papanya.
Tentu saja perhatian yang diberikan Hellena kepada Angel semata-mata ingin mendekatkan Hansell, pria yang disukainya sedari dulu. Namun pria itu seperti berhati dingin kepada Hellena sekalipun dia sudah menjadi teman baik adiknya, membuat gadis itu tak kuasa menahan penghinaan atas sikap Hansell.
Hellena sangat cantik dan begitu unggul disekolah wanita, semua laki-laki dari sekolah lain bankan mengejar dirinya, namun hanya satu pria yang disukainya dan ternyata tidak sesuai dengan harapan, pria tersebut tidak pernah mempedulikan kehadiran Hellena, hingga dia menjadikan Angel jalan mendekati Hansell.
“Siapa yang bernama Hansell disini?” tanya Dokter yang baru saja keluar dari ruang ICU tersebut, tentu ia mengunakan masker lengkap dengan jas biru di sekujur tubuhnya, membuat Hansell dan Angel berdiri seketika.
“Saya Dok” Hansell mengajukan diri kepada Dokter yang menanyakan namanya, membuat dokter tersebut melirik kearah Hansell.
“Tuan Hamilton ingin menemui anda, silahkan masuk Tuan, dan jangan memancing kemarahan beliau, karna kondisinya sedang tidak stabil” jelas Dokter tersebut, lalu ia berlalu meninggalakan ruangan.
Dengan rasa takut Hansell mencoba menumbuhkan keberanian untuk menemui papanya, ia telah mengerti orang tua itu pasti memaksa dirinya menerima hal yang tidak di inginkan, namum Hansell harus menghadapi beliau karena perintah papanya tidak boleh terbantah, di tambah di keadaan seperti sekarang
“Papa--” Hansel mencoba menyentuh tangan papanya yang terbaring diatas ranjang bersar di bangsal rumah sakit.
“Hansell kau harus menyelamatkan Perusahaan kita nak, jika tidak Nona Petrov akan menghabisi semuanya, Hansell aku menitipkan seluruhnya ke tanganmu dan kau harus Bertanggung Jawab atas segala yang kau miliki. Aku merasa tidak mampu bertahan lebih lama lagi, kau harus menjaga Angel dengan baik, berikan Angel laki-laki terbaik untuk menjaganya, sepertinya aku melihat Ibumu Hansell, kami akan bertemu, namun aku sangat menyayangi Kalian berdua, Angel dan Hansell, Anakku" jelas tuan Hamilton, tentu saja nafasnya sangat berat dan tersengal saat mengucapkan kalimat itu, membuat Hansell yang mendengar tak mampu berkata selain menumpahkan air mata.
“Apa yang papa bicarakan, papa harus bertahan” teriak Hansell ketika Tuan Hamilton memejamkan mata secara perlahan, membuat tubuhnya dengan segera bangikit menjangkau alaram gawat darurat disana.
“Papa..Papa kau kenapa!! Dokterr!!!” semua orang yang mendengar teriakan Hansell berlari kedalam ruangan tersebut, dan setelah itu Dokter pun datang dengan raut wajah cemas, dia mengecek tanda vital Tuan Hamillton, ternyata takdir menjemput dirinya terlebih dahulu.
Tubuh laki-laki yang menyaksikan kepergian papanya itu membeku dan ambruk hingga terpuruk dengan isakan tagis disamping ranjang ayahnya yang terlentang, ketidak percayaan menjelma begitu saja, bagaimana bisa dia meninggalkan Hansell dan adiknya.
Angel yang melihat papanya tak sadarkan diri lagi berteriak histeris membuat Hansell meringkuh tubuh adiknya kedalam pelukan tersakit mereka, tentu kehilangan orang terpenting sangat menyakitkan hingga tangisan saja tidak bisa mengobati.
Segala yang terjadi seperti pukulan keras untuk mereka berdua, rasa tidak percaya dan sakit menjelma begitu nyata, Sekarang Hansell benar-benar merasa begitu kehilangan, ada rasa takut didalam hatinya hingga menjelma mejadi sepi dan duka, membuat Hansell benar-benar tak mampu berkata apa-apa.
Kediaman Tuan Hamilton dipenuhi oleh orang yang melayat hingga begitu banyak rekan bisnis yang mengucapkan bela sungkawa kepada Hansell, Namun dirinya tak mampu tegar dengan ucapan tersebut, tentu saja kepergian Tuan Hamillton yang secara mendadak seperti mimpi buruk di siang bolong, dan ada segelintir rasa menyalahkan diri sendiri.
Dikra sedari tadi berada di rumah duka, ia bahkan memeluk Angel akibat isakan yang tak henti dari adik sahabatnya ini, Dikra menghadiri pemakaman Tuan Hamilton sampai selesai sebab dia sangat berhutang budi kepada Tuan Hamilton yang sudah menjadi ayah bagi dirinya, bahkan Dikra mengerti bagaimana kehilangan yang dirasakan oleh Hansell saat ini.
Dan karna itulah ia tidak ingin menganggu sahabatnya, karna bagaimanapun dukungan yang di berikan kepada Hansell, tidak akan mampu meredakan sakit atas kehilangan itu, pria itu lebih ingin menyendiri tanpa berbagi, ia lebih rela memikul beban itu sendirian dari pada menyusahkan orang lain.
Hansell berusaha tenang dan menjalankan seluruh proses pemakaman, tak terasa sudah 12 jam berlalu, Hansell masih berduka atas kepergian ayahnya. Ia berusaha menenangkan diri didalam kamar bersamaan dengan gelap, Hansell tak menyangka akan mendapatkan peristiwa seperti ini secara tiba-tiba.
...****...
“Tuan Hansell” seketika itu Darrel masuk kekamar Hansell dengan tiba-tiba membuat pria itu terbangun dari lamunannya
“Aku tidak ingin diganggu” lirih pria itu, dengan nada sedikit membentak, tak urung membuat Darrel beranjak dari tegaknya.
“Tuan Hansell, maaf atas kelancangan ku. Tapi ini mengenai keadaan saham dan perusahaan” jelas Darrel dengan sedikit gugup, memang ini bukan waktu yang tepat untuk mengatakan hal tersebut, namun situasi ini sangat genting, sehingga tidak ada pilihan lain selain menyadarkan Tuan Hansell, sebab jika diabaikan meskipun beberapa detik, semuanya akan menjadi penyesalan nantinya.
“Ada apa?” tanya Hansell dengan nada dingin, sebab ia mengigat kata terakit dari ayahnya untuk menyelamatkan perusahaan.
“Tuan, Grup APV Petrov memberikan serangan yang sama kepada perusahaan kita, dan membuat harga saham merosot sangat jauh dari yang seharusnya, bahkan mereka mengakuisisi sebagaian perusahaan kecil kita di Tiongkok, hingga membuat kerugian yang berimbas pada Collaps” jelas Darell dengan singguh-sunggug.
Pria itu berfikir, sembari mengangkat kepalanya, ternyata gadis Petrov itu bukanlah lawan yang seimbang, bahakan ia bisa membalikan keadaan dengan sangat cepat, sehingga Hansell harus memutar otak memperbaiki kelacauan ini.
“Kelaurlah! Aku ingin menenangkan diri” perintah Hansell kepada Darrel selaku tangan kanan nya, dengan terpaksa Darrel mundur dari tempatnya.
Di luar ruangan Darrel merasa tidak senang, jika ini di biarkan perusahaan akan bangkrut dalam beberpa hari kedepan, bagaimanapun caranya dalam 2 hari perusahaan harus Optimal, karna Saham yang diserang oleh Petrov terlalu banyak.
Darrel tak henti-hentinya berjalan kekiri dan kekanan di depan pintu kamar Hansell, seolah dia sangat ingin mengedor pintu itu sekali lagi, namun di keadaan seperti ini Hansell pasti tidak mempedulikan perusahaan, bahkan jika Darrel diposisi Hansell dia tidak memiliki pemikiran untuk menyelamatkan perusahaan lagi.
Cklek…
Pintu kamar itu terbuka, Hansell keluar mengunakan pakaian yang rapi dengan setelan jas yang sesuai dengan lekuk tubuhnya yang sempurna, terlihat gagah dan tegas, membuat Darrel menatap Hansell tanpa bergeming, dengan kepribadian tuan-nya yang dikenal selama 10 tahun belakangan, bagaimana bisa dia berubah menjadi lebih garang dari sebelumnya, tatapan mata Hansell berbeda dari dirinya biasa, membuat Darrel tak mengenali pria yang ada di hadapanya.
“Tu…an Hansell” seketika itu bibir Darrel bergetar begitu saja, saat memulai menyuarakan dirinya.
“Bawa aku ke Nona Petrov, aku ingin menemuinya, langkah pertama kita harus bekerjasama dengan Nona Petrov” jelas Hansell sambil berlalu.
Tentu dengan segera Darrel mengikuti Hansell dari arah belakang, di lobby rumah utama Hamillton, Hanse berjalan menuju mobil yang berada di halalam rumahnya, yang mana dengan segera meluncur jika menerima perintah.
Di tengah perjalanan, Darrel membahas beberapa hal menyangkut penurunah Saham di berbagai Negara, Saham Keluarga Hamillton menurun lantaran Nona Petrov membalas dengan cara yang sama,
“selama ini Tuan Hamilton terlalu menyepelekan Nona Petrov, dia membuat anda menguasai Tiongkok agar bisa merebut seluruh Saham terbesar yang dimiliki oleh Petrov, bahkan dia sudah bekerjasama dengan keluaraga Gong di Tiongkok. Selama ini banyak orang yang tidak mengetahui sisi lain dari Nona Petrov, sebenarnya dia selalu bekerja di belakang layar dengan dukungan dari berbagai orang hebat, namun menjangkau seluruh Eropa dalam waktu sesaat. Bahkan Nona Petrov menguasai pasar perdagangan saham di Inggris dan juga Nona Petrov sendiri di gadang-gadang menjadi Ratu Perekonomian di Inggris. Sahamnya tentu saja banyak bahkan melebihi saham yang kita miliki di Tiongkok dan Irlandia, Hal inilah yang menjadi senjata untuk dia menyerang Grup Hamillton, dia menyerang seluruh anak perusahaan kita mengunakan taktik yang dimainkan oleh Tuan Hamilton sendiri, Perusahaan yang kita miliki dikontrolnya secara diam-diam di dukung dengan dana yang di milikinya di Inggris, setelah anak Perusahaan kita Bangkrut dia meng-Akuisisi dan telah melakukan Reorganisasi di Tiongkok, sekarang dia mendapatkan seluruh perusahaan yang bekerja sama dengan Hamillton disana, lalu yang terakir dia akan menyerang perusahaan kita di Irlandia, hanya mempertahankan Perusahaan HS di Irlandia kita bisa tenang Tuan” jelas Darrel kepada Hansell yang sedari tadi mencoba berfikir keras untuk mencerna semuanya, bagaimana bisa Ayahnya terlibat dengan Keluarga Petrov, dan gadis berbahaya itu.
Selama ini hal yang ditakutkan Hansell adalah yang terjadi hari ini kepada dirinya, untuk ketamakan seseorang bisa saja termakan dengan keserakahannya sendiri. Dan Hansell merasa keluarganya mendapatkan Karma instant dalam waktu sekejap.
“Apa yang harus kita lakukan?” tanya Hansell kepada Darrel di dalam mobil yang tengah melaju tersebut.
“Kita harus menemui Nona Petrov, untuk melakukan Negoisasi dengannya Tuan, jika ia setuju tentu saja nantinya kita akan menjadi Relasinya Tuan, dan anda harus bisa menerima cara kerja Petrov Tuan” saran Darrel pada Hansell.
“Apa kau gila menyuruh ku bekerjasama dengan wanita Iblis seperti itu” teriak Hansell begitu mengelegar di dalam Mobil, membuat sopir yang bekerja tersentak akan suaranya.
Hansell membanting dokumen yang tengah di pegang ke kursi yang berada di depan, membuat tubuh Darrel bergindik karena takut, tak pernah tuan Muda Hansell marah kepadanya selama 10 tahun bekerja sama, namun kali ini dia benar-benar berbeda.
“Jika kita tidak melakukan kerja sama, perusahaan Petrov akan meng-Akuisisi seluruh anak perusahaan Hamilton yang ada di irlandia Tuan” tutupnya, membuat Hansell begitu frustasi memikirkan apa yang tengah di jelaskan Darrel, sebab tidak ada jalan lain selain bekejasama dengan Gadis itu.
Namun seketika itu juga Darrel merasa Nona Petrov benar-benar wanita terlicik yang pernah ada dia Abad ini, bahkan seorang Hamillton sang pembisnis hingga akir hayatnya, mampu dijatuhkan dengan sekali serangan, Membuat Darrel ingin mengetahui bagaimana wujud sesungguhnya gadis berusia 19 tahun yang misterius itu.
Setelah mereka menginjakan kaki di perusahaan, Darrel mengikuti Hansell dari belakang, Dia mencoba membangun sikap yang baik agar tidak mengundang kemurkaan Hansell “Darrel” lirin pria itu hingga memecah keheningan mereka didalam Lift berdinding kaca dan lapisan tebal sebagai di bawah telapaknya.
“Ada apa Tuan Muda?” tanya Darrel dengan cepat
“Hubungin Nona Petrov aku akan melakukan Negoisasi dengan nya, dan juga aku minta maaf telah membentak mu, hari inj aku sedikut kacau hingga sulit mengendalikan emosi pribadi” jelas dengan raut wajah bersalah meskipun enggan melirik Darrel.
Tentu Darrel tidak keberatan sama sekali, dia bahkan siap menjalankan perintah dan menghubungi pihak Nona Petrov, tak lama setelah itu Darrel memasuki ruangan Hansell dengan tampang frustasi.
“Ada apa?” tanya Hansell, melihat raut wajah asissten pribadinya itu.
“Tuan, aku sudah mengubungi pihak Nona Petrov. Dia menolak bernegoisasi bersama anda. Dia ingin melihat kekuataan yang kita miliki, selain itu---” namun Darrel menangguhkan ucapanya karena takut
“Kenapa!!” tanya Hansell dengan wajah suram.
“D-dia mengatakan, Nona Petrov lebih penting kesekolah dari pada ber-negoisasi dengan paman, saya ingin menjelaskan bahwa Tuan Hamillton sudah tiada, namun pihak mereka menutup teleponnya dengan segera” jelas Darrel dengan gugup.
Entah mengapa Hansell tidak merespon apa-apa, namun sorot mata tajamnya benar-benar mengerikan, membuat Darrel meninggalkan ruangan karna terlalu menakutkan.
“B**agaimana bisa tuan Muda Hansell mendapatkan aura kelam yang membunuh seperti itu? Yang meninggal Tuan Hamilton tapi mengapa tuan Muda Hansell yang seperti kerasukan, aku benar-benar tertekan” gerutu Darrel di dalam fikiranya. Ia berulang kali membenturkan kepala ke meja untuk menenangkan kekacauan yang menyakitkan otak tersebut.
“Gasid ini hanya 19 tahun, namun begitu sombong” Hansell benar-benar mengepalkan tinjunya akan amarah yang tak tertahankan, dia memecahkan meja kaca yang berada di hadapan nya, membuat Darrel membeku tanpa bersuara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
Listiana Ngawi
gimna kalau mereka ketemu pasti kaget 😁😁
2021-01-29
0
ZAPDOS 丶R17
kerennnnnnnnn thor
2020-10-07
0
Icha
sukaaa
2020-10-05
0