Keesokan paginya, Airyn bersiap-siap untuk kembali ke Irlandia, dia memeriksa beberapa dokumen untuk dibaca, hingga dirinya tak lupa menghadiri beberapa jamuan siang nanti. Airyn tengah siap dengan pakaian rapi yang membalut tubuhnya dengan cantik, dia mempersiapkan diri menghadiri jamuan makan siang yang di siapkan keluarga Kim.
Selang beberapa waktu Airyn telah siap-siap dengan segala tugas dan bisnisnya di Tiongkok. Lalu wanita itu kembali lagi ke hotel lantaran jat yang dinaikinya langsung dari lantai atas gedung Hotel tersebut.
“Apa dia pulang?” tanya Hansell yang berada di bawah, tentu saja ia melibat jat mewah yang paling mahal itu melintasi dirinya, membuat Hansell mengerti tidak mungkin Airyn menerima ajakannya untuk nanti malam, terbesit rasa kecewa disana namun dia terbiasa ditolak wanita oleh wanita itu, ditambah sikap cuek yang tidak ingin di perintah, Hansell berfikir untuk wanita hebat seperti Airyn tidak mungkin ada waktu untuk dirinya sendiri.
Orang sepenting Airyn tidak mungkin meluagkan waktu berharganya untuk bermain bersama Hansell, Hansell tertawa pelik terhadap dirinya sendiri yang terlalu percaya diri. Bahkan dia rela menetap dan menunda penerbangan untuk hari besok, namun tidak mendapatkan apa-apa atas waktu yang di tundanya. Tentu saja Hansell menggunakan penerbangan di bandara untuk keberangkatanya ke Tiongkok karna mengunakan Jat Pribadi membuatnya merasa menyayangkan uang yang dihasilkan susah payah tersebut. Meskipun sebenarnya Hansell sendiri mampu untuk itu, namun sedari kecil dia terbiasa hidup sederhana dan merendah, perilaku itu tertular dari ibunya yang berasal dari kalagan biasa.
Setelah sore menjelang, Hansell dengan bosan nya menunggu dikamar Hotel tanpa melakukan apa-apa, dengan kesal Hansell menyuruh Darrel memesan Jet Pribadi yang berada di Tiongkok untuk mengantarkan nya ke Irlandia segera, jika harus menggunakan jet miliknya itu sama saja dengan keberangkatan besok untuk pulang, dia telah menyiapkan beberapa barang-barangnya.
Pukul 20.00 malam Hansell keluar dari kamar Hotel dan berjalan menelusuri lorong tersebut menuju lift. “Apa kau akan meninggalkan ku setelah janji yang kau berikan” sontak suara itu menghentikan langkah kaki Hansell, membuat dia membalikan badan sembari melepaskan kaca mata hitam yang dikenakan
“Airyn” dia tidak percaya dengan gadis yang berada dihadapan nya saat ini “kau kenapa masih disini?” tanya Hansell bingung
“Apa kau bodoh, bukan kah kau sendiri yang bilang ingin mengajakku untuk bermain sekarang, bahkan mengajakku menjadi orang biasa terlepas dari status kita” tegas nya kesal
Dengan cepat Hansell menekan nomor Darrel dan menghubungi pria itu “ Darrel batalkan penerbangan ku, aku tidak jadi pulang sekarang” perintahnya lalu Hansell menutup telepon tersebut, dengan cepat Hansell melangkah ke hadapan Airyn dengan senyum sumbringah, namun ia menahan itu untuk menjaga Image didepan wanita tersebut.
“Kenapa kau tidak pulang? Bukankah tadi siang kau sudah pulang, aku melihatnya diatap?” tanya nya dengan serius
“Bukan kah kau berjanji ingin mengajakku bermain di Tiongkok, sebagai pembisnis kau harus menepati janjimu, begitupun aku akan menagih janji itu. dan itu bukan aku yang pulang tapi orangku” tegas Airyn kepada Hansell, tentu saja pria itu begitu bahagia lantaran waktunya tidak sia-sia.
“Baiklah” Hansell memberikan kunci kamar dan koper yang dibawanya kepada pelayan Hotel, tak lupa dia memberi tip untuk pelayan tersebut, Hansell mengandengan tangan Airyn untuk mengikutinya, meskipun wanita itu merasa kesal dengan kelancangan Hansell dia tidak mampu menolak perlakuan pria yang mamaksa dirinya.
Sepasang kaki menelusuri malam bersamaan dengan gelap, baju hangat yang membalut tubuh merka menjadi pelindung dari aura dingin. Saat itu keadaan kota ditiongkok sangat ramai dengan pejalan kaki, ada begitu banyak jajan yang berjejer di tepi jalan yang siap memanjakan mata penikmat, namun Airyn belum pernah melakukan hal seperti ini sebelumnya, dia merasa asing dengan makanan yang nikmat menurut orang lain dihadapan.
“Apa kau ingin makan sesuatu?” tanya Hansell pada wanita itu
“Tidak” balas Airyn degan kalimat singkat
“Apa kau mau minum?” tanya Hansell sekali lagi.
“Tidak” ketus Airyn seolah malas menjawabnya.
“Jadi apa yang kau mau?” tanya pria itu dengan suara meninggi, yang bahkan mengalihkan perhatian Airyn "M-Maksudku kau harus memakan sesuatu" ujarnya dengan gugup lantaran telah membentak wanita itu.
“Terserah kay saja” ketus Airyn lebih dingin dari biasanya.
“Terserahmu itu apa? Makanan atau minuman?” balasnya dengan lirih, karna gadis di hadapannya benar-benar menyebalkan, membuat Hansell harus mengalah jika mereka ingin berdamai.
"Kau ini menyebalkan sekali” bentak Airyn kesal, bahkan ia menghentakan kakinya saking geram pada wanita itu. Seraya melangkahkah kaki dengan besar untuk meninggalkan Airyn.
“Apa mau wanita ini sebenarnya, apa aku salah? ” gumam Hansell dengan bingung, ia mengikuti Airyn yang meninggalkan dirinya, Hansell meraih lengan gadis itu, dan menyatukan jari jemari mereka
“Apa yang kau lakukan?” tanya Airyn saat melihat perlakuan Hansell terhadapnya
“Aku tau kau mengirim orang-orangmu pulang dan tinggal disini bersamaku, karna itulah aku ingin menculikmu” goda Hansell kepada gadis tersebut, tentu saja membuat Airyn takut, dia bahkan telah mempercayai Hansell sepenuhnya, hingga melepaskan segala hal yang dimiliki untuk menjadi orang biasa bersama Hansell, namun jika pria ini malah menghianati dirinya tentu saja Airyn tidak mampu melakukan apa-apa tanpa bantuan ajudan nya.
“Hahaha kenapa kau takut sekali Airyn” kekeh Hansell yang tak tertahan, dia menghusap lembut wajah Airyn untuk menenangkan ketegangan diraut wajah gadis tersebut
“mana mungkin aku menculik Gadis Petrov, aku masih menyayangi nyawaku” kekeh nya dengan bahagia setelah berhasil mempermainkan gadis itu
“Kau ini selalu saja menyebalkan, lepaskan tangan ku” berontak Airyn kepada Hansell, namun pria itu mengenggam erat jemari mereka hingga tak mampu dilepaskan oleh Airyn
“Aku bertanggung jawab untuk dirimu malam ini, jadi pegang tangan ku, kau tidak boleh melepaskan tangan ku. Dan harus dalam jangkauan mataku, karna aku tidak mampu menjami apapun terhadap keselamatanmu, kita tidak tau apa yang terjadi nanti, karna ini bukan negara kita, apa kau mengerti, jika kau tidak mengerti kau harus mengerti! ” saut Hansell seolah menjelaskan untuk tidak jauh-jauh dari dirinya
“Apa kau takut aku diculik” tanya Airyn begitu penasaran
“Tentu saja Nona Petrov, dengan semua yang kau miliki apa kau berfikir kau sedang aman sekarang? Tidak kah kau terlalu cerobah untuk mengirim semua ajudan mu pulang, kau ini gadis bodoh” sentil Hansell kekepala Airyn
“Hehehe,, apa kau tidak tau 70% saham disini adalah kepunyaan ku, siapa yang berani menculikku, dasar laki-laki bodoh” tentu saja hal itu mengundang tawa Airyn yang tidak tertahankan
“Cantik” Hansell terpana dengan begitu kagumnya ketika gadis itu tertawa bahagia kepada dirinya, dia tidak pernah merasakan debaran seperti ini sebelumnya, bahkan Hansell benar-benat terpukau akan kecantikan Airyn, tentu saja setelah mendengar pernyataan Hansell membuat Airyn tersipu malu dengan sendiri, ada rona merah padam di kedua pipi bulat Airyn, membuat wanita itu tak mampu menatap mata pria tersebut lebih lama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
Muhammad Adhi
mantappp
2020-10-10
0
kiranaayu
mantapppp thorr
2020-09-11
0
Ahmad
like
.
2020-09-07
0