Nanda POV
Hari ini baru pukul 09.30 Wib.Tapi aku sudah terkapar lemas karena terlalu banyak tertawa dan serangan dari ella.Sekarang aku sedang berbaring diatas sofa di ruang tamu,usai serangan ganas yang diberikan Ella.Ella lebih galak dari yang aku duga.Sejak tadi pagi dia terus memukul dan mencubit tubuhku.
Apalagi saat aksiku didepan pintu apartemen ditayangkan di tv.Ella sangat murka dan sangat marah dia menjepit kepalaku di ketiaknya.Kemudian dia kembali memukul dan mencubitku lagi.
Sungguh aku tidak berdaya dihadapan bulu matanya yang lentik dan bibir merahnya.Ella sangat cantik dilihat dari manapun.Aku juga suka saat melihat ella marah dan cemberut dia terlihat imut.Lagipula cubitannya tidak terasa apa apa bagiku.
Dia berhenti setelah ponselnya berbunyi ibunya menelepon,Opps.. maksudku ibu baruku.Karena jarak kami cukup dekat aku bisa mendengar percakapan mereka.Aku mendengarnya begitu jelas ditelingaku.Ibu mengkhawatirkan aku,dia menanyakan keadaanku.Tapi ella justru menjawabnya sambil marah.
"Kenapa ibu malah ngurusin Nanda.Anak ibukan aku bukan Nanda." ucap ella sambil menghentek hentakan kakinya ke lantai.
"Loh,kan yang kepalanya luka Nanda bukan kamu." ucap ibuku.
"Tapikan ella yang malu bu.Nanda teriak teriak gitu depan orang banyak.Sampai ada orang yang nimpuk pake pot bunga itupun karena kesalahan Nanda sendiri." Balas ella.
"Sekarang Nandakan udah jadi suamimu,Gak masalah dong kalau ibu nanyain dia." Lanjut ibu
"Udahlah ibu gak ngerti perasaan ella.Ella kesel sama ibu!" Bentak ella.
Ella langsung memutuskan sambungan telepon dan menaruh ponselnya di meja.Wajahnya kembali ditekuk seperti moncong ayam.Lama lama dia mulai menyadari kalau dari tadi aku sedang memperhatikannya.
"Apa liat liat? Puas udah bikin aku malu!" Ujar ella.
Aku hanya diam setelah mendengarkan perkataannya.Ella bahkan masih marah hingga sekarang.Lagipula bukannya masuk TV itu hal yang bagus.Bahkan banyak orang yang menginginkannya.Dan masalah aku berteriak menurutku itu biasa saja.Setiap aku pulang ke ruko aku selalu berteriak seperti itu tapi paman tidak marah sama sekali.
Selang beberapa lama ponsel ella kembali berbunyi.Sepertinya ada telepon masuk lagi.Ella mengangkatnya masih dengan kesal.
"Ada apa lagi bu?" ucap ella tegas.
"Ella ini saya." Aku mengenal suara itu dengan baik,pamanku.
"Eh... Pak joko,saya kira ibu.Soalnya dari tadi ibu nelepon terus." Nada suaranya melemah dia terlihat malu sekali.
'Hah rasain marah mulu sih.' Gumam Nanda.
"Saya melihat siaran kalian di tv.Bagaimana dengan kondisi Nanda?" lanjut paman.
"Lukanya Nanda gak terlalu parah jadi bisa cepet sembuh.Kebetulan yang tadi meriksa Nanda dokter Ane." jelas ella.
"Syukurlah kalau begitu saya jadi lega mengetahui kondisi Nanda.Oh iya soal bulan madu?" Belum selesai bicara Ella langsung memotong perkataan paman.
"Ella gak mau paket bulan madunya" balas ella spontan.
Saat mendengarnya aku sangat terkejut.Aku ingin protes tapi ella keburu menutup muka ku dengan bantal kecil di sofa.
"Tapi kenapa la? Banyuwangi tempatnya bagus,Saya kira 3 hari bulan madu disana tidak terlalu buruk.Besok kalian bisa berangkat selepas dzuhur." Balas paman kaget.
"Sebelumnya maaf paman.Untuk Sekarang ella gak mau bulan madu dulu.Yang lebih penting bagi ella dan Nanda sekarang cuman pekerjaan.Paman bisa antar Ella ke tempat yang paman bilang kemarin.Perusahaannya pak yogi!" Ucap ella.
"Apa kamu yakin la?" Ucap paman.
"Iya,ella yakin sekali." balas ella.
"Baik,kalau begitu besok pagi saya akan mengajak kamu ke perusahaannya." lanjut Paman.
"Terima kasih ya paman." ucap ella.
"Iya sama sama." Balas paman.
Kalimat terakhir paman mengakhiri percakapn mereka aku langsung duduk di sofa dan meminta penjelasan ella.
"Kenapa kita nggak jadi liburan?" ucapku .
"Itu hukuman karena kamu Teriak gak jelas tadi pagi." balas ella ketus.
"Tapi setiap aku pulang habis main.Aku selalu teriak depan ruko gak ada yang marah." protesku.
"Kamu pikir ruko sama apartemen itu sama.Makanya jangan jadi anak kecil mulu.Dasar gendut." Ella membentakku dan beranjak pergi ke kamar.
Aku membuntutinya lagi dan membujuknya agar tidak membatallan liburan bulan madu kami.
"Ella ayo donk jangan dibatalin.Pasti seru!" Ella berhenti di depan pintu kamarnya dan berbalik menghadapku.
"Kamu nggak boleh masuk ke kamarku. Apalagi ngacak ngacak barang yang ada didalam."
"Tapi..?"
"Gak ada tapi tapian."
"Bukannya kita harus satu kamar ya la." ucapku
"Ya nggak lah.Ini kamarku dan yang sebelah sana kamarmu!" Ella menunjuk ke ruangan yang bersebrangan dengan kamarnya.
"Tapi,kita jadi liburankan" ujarku memohon.
"Aku udah bilang gak jadi." jawab ella.
"Kenapa?"
"Karena aku nggak mau!" jawab ella keras.
Brek..
Ella menutup pintu kamar dan menguncinya dari dalam.Beberapa kali aku mengetuknya namun ella tetap tidak mau membukakan pintu.Aku mulai memutar otak dan mencari cara untuk membujuknya.
Dan aku teringat dengan barang barangku.Aku membuka kotak gerdus dan mencari semua mainanku.Setelah aku mendapatkannya aku kembali mengetuk pintu kamar ella.
tok tok tok.
"Ella aku punya mobil remot loh.Kamu boleh pinjam asal kita jadi liburan." teriakku dari luar.
"Nggak mau." balasnya dari dalam.
5 minutes later..
"Ella aku punya pesawat terbang bagus loh.Ini buat kamu tapi kita jadi liburan." teriaku.
"Aku nggak suka pesawat." ucapnya.
5 minutes later..
"Ella aku bisa bikin perahu kertas.Nanti kalau kita mau liburan,aku bikin yang banyak deh buat kamu."
"Kita nggak jadi bulan madunya." balas ella.
10 minutes later..
"Ella aku udah bikin 10 origami burung,Semuanya buat kamu tapi kita jadi liburan yah la."
"Aku udah bilang aku nggak mau liburan."
"Aku bikinin indimie ditambah telor mata sapi setiap hari deh." bujuku.
"Makan mie sama telor setiap hati nggak sehat." balasnya.
After minutes of long and lots of persuasion.
"Ella,aku harus apa sih supaya kita jadi liburan." Aku sudah pasrah dan putus asa untuk membujuknya.Sekarang aku tengah duduk bersender didepan pintu kamarnya.
"Nggak ada." ucap ella.
"Berarti kita jadi liburannya." ucapku.
"Mau kamu kaya gimanapun,aku tetep nggak mau liburan.Jadi kamu nggak usah repot repot bujuk aku.Ganggu tau!." balasnya.
"Yaudah deh kita nggak jadi liburannya." Akhirnya aku menyerah,Ella sangat keras kepala.Aku tidak akan bisa melawannya.
Ceklek...
Tiba tiba ella membuka pintu kamarnya.Aku hampir terjatuh ke belakang.Aku langsung berdiri saat melihat ella keluar.
"Hah,Kenapa berantakan gini sih!" Ella terlihat terkejut.Saat malihat mainan dan beberapa origami yang aku buat berserakan dilantai.
"Hehehe.hm.hm." Aku hanya tersenyum sambil cengengesan didepan ella.Aku bingung harus apa.
'Yah kena marah lagi nih.' pikirku.
"Cepet beresin semuanya,Terus masuk ke kamar kamu sekarang..!" Ella membentakku dan menunjuk kearah kamarku.Dia terlihat sangat marah dengan matanya yang membulat sangat besar.
"Iya aku beresin" Aku langsung membereskan mainanku dan membawanya kamar.
.
.
.
.
.
.Like,comment,vote.
Hi readers terima kasih sudah mau membaca novel my litle hubby ini ya.Dan maaf juga nih karena saya baru bisa update sekarang.
Oh iya,jangan lupa tinggalkan jejak ya.Agar kita bisa saling mendukung dan bertukar cerita.Like juga semua episodenya 🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Rinjani
aduh galak sekali Ella kan Nanda pingin liburan di Banyuwangi pasti ketemu Alex
2022-07-18
0
Andriany Na70
lucu sih, tp kasihan dua duanya.. 😀
2021-06-07
0
Lili Lintangraya
suka sih ceritanya tpi ella sadis bgt jdi cewek m suami gitu amat
2021-04-30
0