Bab 8

Ella pov

Selama sisa acara,aku sempat berbincang bersama pak joko dan istrinya.Pak joko juga bercerita tentang kedua orang tua Nanda yang telah meninggal dunia.Kenapa dan Bagaimana dia tidak mengataknnya.

Bagiku itu tidak terlalu penting,Lagipula aku bisa menganggap pak joko dan istrinya sebagai mertuaku.Dan juga menganggap Rima sebagai adik iparku.Tapi menganggap Nanda sebagai suamiku.Hmm... Tidak mungkin!

Setelah acara berakhir aku mengajak Nanda kekamar untuk beres beres.Ternyata cukup sulit untuk menyuruhnya Mandi.Sejak ibu mengatakan bahwa Handycam yang dipegang oleh rima itu untuknya.

Dia mengambil Handycam itu dan terus memainkannya sepanjang waktu.Setelah selesai berseka,Sekarang aku duduk di meja makan bersama keluarga baruku.

Meski aku sangat tidak menyukainya.Aku harus menampilkan image sebagai seorang istri yang baik didepan mereka.Karena itu aku bersikap baik kepada Nanda.Aku mengambilkannya secentong Nasi,Ayam goreng,dan beberapa lauk lainnya.

"Ini mas,ella ambilin.Kamu yang pimpin baca doa ya!"Ucapku sambil tersenyum kepada Nanda.

Orang gila itu nampak tersenyum balik kepadaku.Sebenarnya aku mengumpat dalam hati dan terus mengutuknya.Sekarang dia mengangkat kedua tangannya dan memimpin doa.

"Bismillah hirahman nirohim.. Amin... aemhhmmm."

Pendek banget doanya😡😡😡

Dia langsung menyuapkan Nasi kemulutnya.sontak ulahnya itu mengundang tawa dimeja makan.

"Hahaha.. Doanya pendek banget Nda."Ucap ibu.

"Hahah.. Nanda keburu laper duluan bu!"

Sikapnya benar benar membuatku mual.Bahkan Nasi dimulutnya belum ditelan tapi dia malah berteriak.

"Hahaha.. Nanda Nanda.Bibi masih gak nyangka sekarang kamu sudah Menikah!"

ucap bu joko.

"Iya bu,seingat Rimakan Nanda masih suka ngompol dikasur.Hahaha..."

Kalimat Rima sempat membuatku tersedak.Aku mengambil segelas air putih dan meminumnya.

"la,kamu nggak papa.Tenang aja la pipis aku bersih kok."ucap Nanda.

Mana ada pipis bersih Bodo...!😣😣

"Haha.. Ngarang kamu Nda,mana ada pipis bersih!"😂😂😂lanjut rima.

"Hih... Ada kok.Punyakukan warnanya Putih tapi punyamu warnanya Merah."🤔🤔

ucap Nanda kepada rima.

"Hah?"🙂🙂

"Waktu itu aku ngintip pas kamu dikamar mandi.Pipisnya Merah bau Bangke lagi!"

"Nanda...!"😠😠😠😠

Rima berteriak keras di meja makan.Sikap Nanda yang so polos dan sedikit cabul membuat orang orang di meja makan tertawa.

Setelah beberapa saat berlalu.Bu joko mulai menatap serius ke arahku.

"Ella,bibi titip Nanda yah.Kadang Nanda suka rewel dan tidak mau minum obat.Meskipun kemungkinan sembuhnya hanya 20%.Tapi kami percaya kalo Nanda bisa sembuh dan kembali normal."

"Benar itu la,Nanti paman kasih resep obatnya juga.Dan masalah pekerjaan kamu gak perlu khawatir.Paman sudah minta kepada pak yogi agar menerima kamu diperusahaannya.Kamu juga tidak usah takut ada yang menghina kamu.Hampir semua orang disana sudah mengetahui kondisi Nanda."ucap pak joko.

"Alhamdulillah.. terima kasih ya paman,Paman selalu baik kepada ella.Dan bibi juga tidak perlu cemas ella akan berusaha menjaga Nanda dengan baik."

ucapku sambil tersenyum.

Aku merasa lega saat pak joko mengatakan bahwa dia telah menemukan pekerjaan untukku.Aku yakin orang orang disana bisa memahami kondisiku.

Setelah makan malam selesai kami sempat berbincang bincang sebelum pak joko dan keluarganya pergi.Dia nampak memberikan sesuatu kepada Nanda sepertinya sebuah Surat.

"Apa ini paman?"ucap nanda.

"Ini surat dari ibumu sebelum dia meninggal."

jawab pak joko.

"Benarkah?Tapi kenapa paman baru bilang pada Nanda sekarang."🙁🙁

"Karena dia meminta kepada paman supaya memberikan surat ini.Setelah kamu Menikah!"

lanjut pak joko😅😅😅

"Paman.. Apa ibu menyayangi Nanda?"😢😢

Suara Nanda lirih aku melihat matanya yang sedikit berair.

"Ya.. tentu saja.."😅😅

Nanda langsung memeluk pamannya.Dia menangis di bahu pria paruh baya itu.

"Terima kasih... Paman selalu menjaga Nanda!"😭😭😭😭

Pak joko kembali memeluk nanda dengan sangat lembut.Terlihat betul dimatanya kasih sayank yang begitu besar untuk Nanda.

"Seandainya ibu dan ayahmu masih hidup.Mereka pasti akan sangat bangga melihat putranya telah Menikah."😢😢

Setelah melepaskan pelukannya.Pak joko dan istrinya berpamitan dan pulang.Meski sesaat sepertinya kejadian tadi sangat membekas dihati Nanda.Bahkan setelah pak joko dan keluarganya pergi,dia terus menangis sambil memegang surat yang diberikan pak joko.

***

Selama perjalanan pulang joko terus memikirkan Nanda,dia sangat mengkhawatirkan keponakannya.Dan bukan hanya dia tapi istrinya juga merasakan hal yang sama.

"Pak,apa bapak yakin Nanda akan baik baik saja!"ucap bu joko.😔😔

"Sebenarnya bapak tidak yakin bu.Pernikahan ini tidak sehat sama sekali.Tapi setidaknya dengan menikahkan Nanda,Dapat mengurangi rasa bersalah bapak kepada Mba Rahayu!"😢😢

Joko terus mengingat kakaknya yang telah meninggal dunia.Rasa bersalah atas kesalahannya di masa lalu terus menghantuinya sepanjang massa.

"Tapi ibu tetap khawatir pak.Jalan hidup Nanda sampai sekarang terus dihadapkan dengan penderitaan yang tak terhitung.Ibu takut ella punya Niat Buruk terhadap Nanda."

😢😢

"Saat ini kita hanya bisa berharap dan berdoa semoga mereka baik baik saja dan tetap langgeng bu!"😢😢

Sementara kedua orang tuanya membicarakan pernikahan nanda,Rima memilih bungkam.Benar.. Selama ini Nanda tidak pernah menemukan sebuah kebahagiaan.

Tapi rima juga sadar betul bahwa dirinya tidak dapat berbuat banyak.Meski si Bodoh itu selalu saja mengganggunya,tapi jauh didalam lubuk hatinya.Nanda adalah seorang saudara yang sangat rima sayangi.

"Pak,Lalu bagaimana dengan mba Wina dan juga Remi?"ucap bu joko kepada suaminya.

"Bu,bapak rasa akan jauh lebih baik jika kita melupakan mereka dan begitu juga sebaliknya."

"Jadi bapak akan selamanya menyembunyikan Nanda dari mereka?"

"Iya bu,itu yang terbaik bagi Nanda."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.Like,comment,Vote.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***