Baitu Maheswari mendapat pesan singkat dari anak buahnya.
Tuan, kami sudah berada di Mansion. Nona aman dan tanpa lecet.
Baitu sangat senang mendengar kabar itu. Dia menghubungi anak buahnya.
"Halo."
"Kembalilah ke Jakarta dan awasi pria itu."
Tut.
Baitu memandangi foto Angel yang sudah dewasa. Dia sangat tak menyangka, bahwa keponakannya tumbuh dengan sangat cantik. Dia berjanji akan membuat Angel bahagia dan mencurahkan kasih sayangnya.
-------
Kaylo menyetir mobilnya dengan cepat. Dia menuju ke kafe milik Karina. Dia yakinbkalau Angel disana. Sampai di kafe, Kaylo langsung masuk dan mengedarkan pandangannya mencari sosok yang di cari. Melihat Karina yang sedang bicara dengan seseorang, Kaylo langsung menghampirinya.
"Mana Angel?" teriak Kaylo.
Karina yang mendengar suara tak asing menoleh padanya. Dia kaget dengan pertanyaan Kaylo.
"Angel tidak kesini, tuan."
"Jangan bohong. Aku tahu Angel kemari."
Seseorang yang merasa terusik itu pun menoleh ke belakang. Dia adalah Leo White.
"Bukan kah Angel bersamamu? Jangan konyol, Tuan Beltran!"
Kaylo marah. Kaylo berfikir mereka pasti menyembunyikan Angel.
"Aku tidak sedang melawak. Cepat katakan!" Kaylo mengusap rambutnya dengan kasar.
"Tuan Kaylo boleh mencari di semua ruangan ini. Agar kejujuran saya terbukti," bela Karina.
Dengan langkah cepat, Kaylo menuju ruangan. Kaylo mencari ke semua sudut ruangan untuk mencari Angel pun nihil. Angel tidak ada. Dia kecewa. Kemana Angel pergi? Barangnya masih dirumah.
Karina dan Leo yang melihat itu juga bingung. Bukannya Angel bersama Kaylo? Tapi, kenapa bisa menghilang? Kaylo mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Angel. Tapi, hasilnya nihil. Tidak ada jawaban.
Tanpa pikir panjang, Kaylo keluar dari kafe itu. Dirinya bingung, dimana Angel? Kemudian, dia ingat rumah dan panti asuhan itu. Akhirnya, dia menghubungi Kevin.
"Halo."
"Pergilah ke panti asuhan yang biasa di datangi Angel. Sekarang Kev!"
Tut
Kaylo masuk mobil dan memukul stang setir dan mobil. Dia benar-benar kalang kabut. Dia tidak mau berfikiran negatif. Angel tak mungkin pergi darinya. Dengan membawa mobil secara kasar, Kaylo menuju rumah Angel.
-----
Rumah Angel tampak sepi. Seperti tak ada penghuni. Tiba-tiba, ponselnya berbunyi.
"Halo."
"Kau yakin Kev. Kau sudah bertanya pada pengasuhnya".
"Apa? dia tidak berkunjung sama sekali."
Tut
Mendengar kabar itu, Kaylo melempar ponselnya ke jok mobil. Dia pun langsung turun menuju rumah Angel. Sampai di depan pintu rumah Angel, Kaylo menggedor-gedor pintu rumah Angel.
"Angel, keluar...aku tahu kau di dalam. Cepat! Jangan buat aku menunggu." Kaylo berucap dengan nada emosi.
Tanpa sengaja, Kaylo menginjak sesuatu benda logam. Dia menoleh ke bawah. Betapa terkejutnya dia melihat gembok dan juga kunci masih jadi satu itu. Dan di samping itu ada tas milik Angel. Jangan - jangan Angel di culik. Angel tidak mungkin di culik. Kaylo mengambil tas milik Angel dan menghirup aroma Angel yang tertinggal di sana. Dia linglung seperti orang tak waras.
"Halo Kev, cari Angel dengan menggunakan jasa Detektif." Nada suara Kaylo yang putus asa membuat Kevin bingung.
Melihat Kevin yang gelisah, Jenifer pun bertanya pada Kevin.
"Ada apa Kev? Kau terlihat gelisah."
"Bos ingin saya menyewa detektif untuk mencari Nona Angel, Nyonya."
Jenifer langsung berdiri kaget. Menyewa detektif. Itu tandanya Angel menghilang. Jenifer menyesal. Andai ide bodohnya itu tidak di laksanakan nya, pasti Angel tidak akan menghilang.
Satu jam pun berlalu, Kaylo masuk apartemen dengan tampang kusut. Rambut acak-acakkan dan baju sudah tidak rapi. Jenifer yang melihat tampang frustasi Kaylo ikut bersedih. Sepertinya, cinta Kaylo untuk Angel tak perlu di buktikan. Dengan langkah gontai, Kaylo menuju kamar tempat penyimpanan minuman keras. Dia harus minum untuk menghilangkan pikirannya sejenak.
Beberapa botol minuman berserakan. Kaylo menyebut nama Angel berkali - kali. Sesekali dia tertawa, kemudian menangis. Dia memeluk tas milik Angel yang sudah mulai memudar aromanya. Jenifer membuka pintu kamar tersebut. Bau Alkohol yang menyengat membuatnya pusing.
"Oh mom, Angel pasti ketemu. Lihat, tasnya ada padaku. Dia pasti kembali."
Jenifer menghampiri Kaylo. Namun, tiba-tiba Kaylo membanting botol minuman yang dia pegang."
"Sial... kau jangan membodohi ku Angel, kembalilah. Ku mohon...Kaylo berteriak dan menangis.
Jenifer kaget. Sebegitu besarkah cinta Kaylo untuk Angel. Sampai putranya merancau tak karuan. Dengan sigap, Jenifer mengangkat tubuh Kaylo. Dia meminta bantuan Kevin untuk membawa Kaylo ke kamarnya. Selama menuju kamarnya, Kaylo merancau tidak jelas. Dia iba melihat putranya. Baru pertama kali, Kaylo menjadi seperti ini dan menunjukkan sikap lemahnya. Padahal Kaylo terkenal dingin dan tegas. Kaylo mempunyai pribadi introvet. Dia suka memendam masalahnya sendiri.
Kaylo di rebahkan di ranjang miliknya. Jenifer masih setia menemni putranya. Kevin pun keluar kamar itu.
Dalam tidurnya, Kaylo sangat gelisah. Keringat dingin bercucuran. Jenifer yang melihat itu bingung. Dia tidak mengira kalau putranya akan bermimpi buruk.
"Tenang, mom disini. Tidurlah!" Setelah mendengar kata-kata ibunya, Kaylo menjadi tenang.
Jenifer yang melihat Kaylo tenang segera memutuskan turun dan mencari Kevin.
"Kev, kau pasti tahu kenapa putraku bermimpi buruk. Apa setiap hari dia seperti itu?"
Kevin yang mendengar pertanyaan Jenifer pun kaget. Apa dia harus jujur? Bahwa selama ini, bosnya sangat menderita dalam tidurnya. Akhirnya, dia menceritakan bahwa Kaylo selalu mimpi buruk sejak kejadian itu. Selama dua puluh tahun bosnya menahannya. Namun, tiba-tiba mimpi itu hilang ketika sosok Angel datang. Bosnya banyak tersenyum.
Jenifer menangis tersedu. Ibu macam apa dia yang tidak tahu penderitaan sang putra. Setelah kejadian penculikan itu, Kaylo tidak menunjukkan gejala-gejala trauma. Dia hanya merasa jijik bila di sentuh oleh seorang perempuan. Dokter bilang bahwa Kaylo hanya phobia. Karena hanya phobia, Jenifer memutuskan untuk tidak mencari tahunya.
Tangan Jenifer bergetar menghubungi seseorang.
"Sayang, cari detektif handal di Jerman untuk ke Indonesia. Bantu aku mencari seseorang. Fotonya akan ku kirim."
Tut
Mendengar titah istrinya, Frans langsung bergegas menghubungi detektif kepercayaannya.
Ting
Bunyi ponsel Frans tanda pesan masuk. Siapa gadis ini? Apa ini berhubungan dengan putranya? Kenapa gadis ini menghilang? Berbagai pertanyaan berada di benak Frans.
"Roy, siapkan jet. Kita terbang ke Indonesia sekarang."
"Baik tuan."
Frans sangat menyanyangi Kaylo. walaupun kadang dia keras. Tapi, rasa sayangnya begitu besar. Frans menghela nafas kasar memikirkan putranya.
"Tuan, jetnya sudah siap. Mari kita berangkat."
Tanpa pikir panjang, Frans langsung menuju jet pribadinya. Dia harus tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dia tak mau mati penasaran. Dan juga mengenai gadis itu. Dia akan membantu istrinya mencari keberadaan gadis itu. Selama perjalanan, Frans terus berfikir keras. Karena kalut dengan pikirannya, dia lelah dan tertidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Ney Maniez
👍👍
2023-03-30
0
olif faris
daebak.... bucin parah si kaylo nya
2020-04-21
1
Asna
udak Kaylo ma aku aj 😘😘
2020-04-19
1