Episode 18

Angel membuka album tersebut dengan perlahan. Dia melihat dua foto anak kecil bersama kedua orang tuanya. Di buka lagi lembar berikutnya. Ada seorang remaja membawa tropi dan juga memakai baju toga. Masih banyak lagi foto-foto yang ada di album tersebut. Baitu pun menghampiri Angel dan duduk di sampingnya.

"Lihat, ini ayahmu. Dia sedang bermain bola bersama ku. Dan yang ini ibumu, Loka Sasendri." Baitu menunjukkan foto itu.

Angel yang mendengar itu meneteskan air matanya. Dia tak menyangka, kalau dia masih punya keluarga. Dan orang itu di sampingnya adalah keluarga satu-satunya.

"Jangan bersedih. Penderitaanmu sudah berakhir."

"Hiks Hiks... aku masih tak percaya ini, om."

"Kau memanggilku om. Oh... aku sangat bahagia. Sebenarnya, aku sudah buat antisipasi kalau kau tak percaya padaku." Baitu menunjukkan berkas kepada Angel.

Angel pun membuka berkas tersebut. Di berkas tersebut menyatakan bahwa Angel positif keluarga seorang Baitu Maheswari. Dia menangis tersedu sambil memeluk Baitu

"Ha Ha Ha. Air liurmu menetes di baju ku."

Sontak Angel memukul pelan dada Baitu. Dia lagi terharu, masak di tertawakan. Angel mengerutkan kening. Dia harus tetap pulang.

"Om, aku akan kembali ke Jakarta. Ada hal yang harusku urus. Aku masih punya hutang."

"Oh... masalah mu dengan keluarga Beltran. Kau tenang saja.lagi pula, aku sudah mengurusnya. Lihat ini!" Baitu memberikan foto kepada Angel.

Angel menerima foto itu. Dia kaget bukan kepalang. Di foto itu, Kaylo sedang berpelukan dengan seorang wanita. Sontak saja hatinya memanas. Dia tanpa sadar meremas foto itu. Angel tidak sadar, kebersamaannya dengan Kaylo menumbuhkan benih-benih cinta.

Baitu tersenyum tipis melihat reaksi Angela.

*It*ulah hukuman mu, Kaylo Fendaz Beltran. Kau berani menjadikan keponakanku pelayan dan memaksa kontrak kerja sepihak hanya karena jas murahan. Berjuanglah, jika kau mencintainya, batin Baitu.

"Buang itu Om! Aku tak ingin melihatnya. Tapi, bagaimana dengan Karina dan panti asuhan?"

"Aku sudah mengurusnya."

Angel sangat lega mendengar perkataan Baitu.

"Mandilah, kita akan jalan-jalan."

Angel pun langsung menuju kamar mandi dan melakukan aktivitas mandinya.

---------

Kaylo sudah berada dikantor. Walaupun penampilannya yang kurang terawat, dia tetaplah tampan. Dia tak memakai setelan jasnya. Dia hanya memakai kaos dan juga celana jin saja. Kevin yang melihat perubahan penampilan Kaylo hanya menghela nafas kasar. Mungkin efek bucin. Masih dekat aja di jahili. Waktu jauh aja di cari. Benar kata bang Dylan, rindu memang berat.

"Kau sudah memproses pencarian, Kev." Kaylo berkata sambil memijat pelipisnya.

"Sudah bos."

"Bagaimana tentang detektif sewaan dady?"

"Mereka sedang berusaha bos."

"Sialan... sampai kapan aku harus menunggu? Kau urus semua yang berhubungan dengan perusahaanku. Aku mau menemui seseorang."

Kevin hanya mengangguk tanda setuju

-------

Di kafe milik Karina, dua orang tampan itu duduk berhadapan. Mereka merasa canggung.

"Ehem...."

"Kau terlihat berbeda, Tuan Kaylo, bagaimana? apakah Angel sudah ketemu?"

"Belum, aku masih berusaha mencarinya."

"Sebenarnya, aku dulu memiliki niat untuk bertemu Angel. Untuk mengundangnya ke acara pernikahanku yang akan di laksanakan di Bali."

Kaylo kaget. Dia salah sangka ternyata. Aduh.. malu sekali. INi muka mau ditaruh dimana coba? Ternyata, emosi membawa dampak besar. Maka dari itu, berpikirlah dengan menggunakan kepala dingin untuk menyelesaikan masalah.

"Karina sudah menceritakan semua. Jika kau benci di sentuh oleh wanita. Aku merasa senang jika gadis yang sudah meluluhkanmu adalah Angel."

Dasar wanita. Mulut penggosib di pelihara.

"Oh iya... di kota ini kau sangat terkenal. Aku akan memperlihatkan beberapa foto tentang skandalmu dua hari ini."

Foto Skandalnya, bagaimana bisa? Dia saja tidak pernah bersentuhan dengan wanita? Karena selalu tutup telinga, dia tak tahu kalau ada gosip yang beredar mengenai dirinya.

"Bukalah alamat ini! Dan lihat disana".

Dengan gerakkan cepat, Kaylo membuka alamat web site yang ada di ponsel milik Leo. Dirinya kaget. Disana, dia di kira Gay. Dan satu lagi, ada seseorang yang berpelukan dengan dirinya. Tunggu, itu waktu di lobi kantor. Ada seorang pegawai yang sengaja menabraknya. Situs sialan. Mencoreng nama baiknya saja.

Kehidupan Kaylo Fendaz Beltran tidak pernah di liput oleh media. Dia tak memiliki kehidupan yang menarik untuk di liput.

Brak

"Oh tidak....ponsel ku...."

"Aku akan menggantinya." Kaylo mengeluarkan ponsel dan menghubungi Kevin.

"Halo, Kev. Cepat urus semua situs yang berhubungan denganku. Sekarang!"

Tut

Kaylo sangat marah. Bisa-bisanya dia mendapat skandal itu. Angel saja belum ketemu. Sekarang ada masalah lagi.

"Aku akan pergi ke Bali. Jangan mengganti ponselku. Aku bisa membelinya. Mana kartu nama mu? Aku akan ikut membantu mencari Angel. Walau bagaimana pun, Angel sudah aku anggap adikku." Leo mengulurkan tangan di depan Kaylo

Kaylo mendengus pasrah dan mengeluarkan kartu namanya. Leo pun menerima dan segera meninggalkan Kaylo.

Kaylo masih mengingat betul kejadian waktu bertemu dengan Angel. Dia tersenyum mengingatnya. Tanpa di sadari, ada dua mata yang sedang mengintainya dan memotret semua aktivitasnya.

--------

Baitu menerima pesan dari orang suruhannya. Dia tersenyum puas melihat penderitaan Kaylo. Sambil mengotak-atik ponsel miliknya, dia menunggu Angel. Tak lama kemudian, Angel datang.

"Om ayo!" Baitu menengok, dia melihat Angel sangat cantik.

Kau harus ku lindungi Angel, batin Baitu.

Et.. Jangan salah. Walaupun mengagumi keponakannya, Baitu tidak pernah sedikitpun untuk menyukai keponakannya. Hanya sebatas sayang saja. Rasa sayang yang sangat besar untuk menebus kesalahan kedua orang tuanya yang telah mengusir Diaz dan Loka.

"Aku sudah memasukkan namamu sebagai keluarga Maheswari. Jadi, sekarang namamu Angelica Vanesa Maheswari."

"Terimakasih, Om Bai." Angel menatap Baitu dengan tersenyum.

Mereka melaju cepat menerobos jalan. Angel hanya diam menikmati pemandangan.

Hari ini, Baitu berencana mengajak Angel untuk jalan-jalan melupakan si br*ngs*k Kaylo. Dia sengaja memilih tempat-tempat yang sangat indah. Dia juga mengajak Angel ke Pantai Kuta. Di pantai, Angel sangat senang. Dia tak pernah ke Pantai. Dia tertawa lepas. Semua kaum adam memandangnya. Karena Angel terlihat seperti malaikat. Banyak para turis yang ingin mendekatinya. Namun, di cegah oleh para pengawal Baitu.

Melihat Angel tertawa bahagia, mengingatkan Baitu dengan kakaknya. Diaz sangat senang dengan pantai. Dia selalu bermain layang-layang di pinggir pantai. Tidak terasa, Baitu meneteskan air mata. Jika waktu bisa berputar kembali. Pasti mereka jadi keluarga yang sangat utuh.

Baitu membayangkan Angel bersama Diaz dan Loka bermain di pantai. Diaz melambaikan tangannya. Tanpa sadar, Baitu juga membalas lambaiannya.

-----

Tidak terasa, senja sudah tiba. Langit jingga mulai muncul. Matahari mulai tenggelam.

Baitu menghampiri Angel yang duduk menikmati senja.

"Apa sangat indah? Kau sampai lupa waktu, hem...."

"Om Bai, aku merasa ibu dan ayah disampingku." Angel meneteskan air mata.

"Orang tua mu selalu ada di hatimu, Angel. Aku yakin mereka juga sangat bahagia melihatmu bahagia."

"Terimakasih om, aku memang bahagia." sambil memeluk Baitu.

"Jangan memelukku. Lihat, bajuku jadi kotor karenamu."

"Om, kau begitu jahat. Aku hanya meminta sandaran."

"Sudah, Jangan cemberut." Baitu mencubit hidung kecil Angel.

Mereka pun keluar pantai menuju resort milik keluarga Maheswari.

Dari kejauhan, ada bayangan suami istri yang sedang berpelukkan. Mereka tersenyum bahagia melihat putrinya sudah berkumpul dengan keluarganya. Bayangan tersebut akhirnya menghilang. Bayangan itu adalah orang tua Angel. Diaz Maheswari dan Loka Sasendri.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***