Kaylo mulai berkutat dengan berkasnya. Sejak tadi, dia hanya menunggu Angel sadar. Dirinya lega, Angel sudah membuka matanya. Semua rapat dan pertemuan dengan klien, Kevin lah yang menghadirinya.
Brak
"Bisa rusak pintuku. Jika cara membuka mu seperti itu, Max."
"Sorry. Ayo kita ke kelab."
"Pergilah sendiri. Aku sibuk."
"Ayolah! Karyawanmu saja sudah pulang semua. Kenapa kau lembur? Bukankah kau tak pernah lembur?"
"Ada sesuatu yang membuat aku lembur, Max."
"Dengar, sampai kapan kau akan kerja terus, Kay? Hidup bukan untuk kerja saja. Hidupmu terlalu monoton bung...coba kau seperti diriku. Jangan gila kerja."
"Aku tak mau seperti dirimu. Penjajah para wanita."
"Hei, aku wajar melakukan itu. Aku hanya melakukan one night stand, Kay."
"Negara ini tidak seperti negara mu, Max. Negara di sini, menjunjung tinggi kode etik."
"Iya. Aku tahu."
Tiba-tiba, pintu kamar pribadi Kay terbuka. Angel lah yang membuka pintu itu.
"Tuan, sebaiknya kita pulang."
Sontak Max dan Kaylo menoleh. Max tertegun melihat Angel. Bukankah itu pelayan yang ada di K Kafe. Kenapa disini? Atau jangan-jangan mereka sudah melakukannya. Ternyata, diam-diam Kaylo sudah menghilangkan status perjaka nya. Max pun tersenyum melihat Angel. Kay yang melihat itu terbakar api cemburu.
"Jika kau terus memandangi nya, kupastikan kau ku lempar dari balkon atas, Max."
"Sorry Kay. Dia sangatlah cantik. Aku mau...."
"Stop Max. Jaga bicaramu. Dia miliki ku." Kaylo menggeram marah
" Woy... santai bung. Aku hanya bercanda."
Angel yang mendengar itu hanya acuh saja. Lagi pula, dia tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Tiba-tiba, ponsel Angel berbunyi. Angel pun segera melihat siapa kah yang menghubungi nya. Karina, dia sangat merindukan Karina.
Secepat kilat, dia pergi ingin mengangkat panggiln dari Karina.
"Duduk di depanku. Jika ingin mengangkatnya."
Kaylo, lagi-lagi memerintah seenak nya. Pasrah saja lah. Toh dirinya, tidak mau berdebat. Langsung saja Angel duduk di depan meja Kaylo. Angel pun segera mengangkat ponsel miliknya. Namun, sebelum diangkat. Kaylo merebut ponsel itu.
Dasar posesif, batin Max sambil menggelengkan kepala.
Kaylo menyetel tombol hijau dan melospekers nya.
"Halo, Astaga Angel...lama sekali kau mengangkat panggilan dariku. Apa kau benar tak ada waktu untuk menghubungiku?"
"Maafkan aku, Rin, aku terlalu sibuk."
"Dengar, Leo datang kemari. Dia mencari mu. Aku tak menyangka kau mengenalnya."
Jeder
Kaylo kaget membelalakkan matanya. Leo lagi. Sepertinya, dia harus mencari tau siapa Leo. Karena kesal, Kaylo menutup panggilan dari Karina. Angel pun tak terima.
"Apa yang tuan lakukan? Kenapa menutupnya?"
"Ponsel mu ku sita."
What
Kenapa ponselnya di sita? Itu hanya ponsel murahan. Walaupun begitu, Angel membelinya dengan keringatnya sendiri. Dirinya kesal sekali. Tapi, hanya diam saja.
Max hanya menggelengkan kepala. Tapi dia ikut senang. Berarti, trauma Kaylo beranjak hilang. Karena sekarang, ada lawan jenis di dekatny.
"Lusa, aku akan ke Jepang. Dad menyuruh ku untuk mengurusi bisnis di sana".
"Kau ke Jepang? Mendadak sekali. Lusa aku akan mengantarmu."
"Terimakasih. Aku menunggu mu, jangan kecewakan aku sobat. Oh iya... tak ada pesta perpisahan. Karena aku di sana cuma sebentar. Kau jangan merindukanku."
"Iya. Aku tahu."
"Aku pergi. Berbahagialah, Kay."
Max keluar dari ruangan Kaylo dengan wajah tersenyum. Dia yakin, sahabatnya akan bahagia. Dia juga lega karena ada orang berarti di samping sahabatnya. Ya... Kevin telah memberi tahu perubahan Kaylo semenjak kehadiran Angel.
Kini, tinggal Angel dan Kaylo yang berada di ruangan itu. Kaylo menyuruh Angel untuk pergi ke kamar pribadinya. Jika tidak, dia akan menghukum Angel. Dari pada di hukum, Angel memutuskan untuk kembali ke kamar itu.
-----
Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Kevin sudah pulang. Baru pertama kali ini, Kaylo lembur. Dia bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya yang lengket.
Selesai mandi, Kaylo masuk ke kamar pribadinya. Dia menuju kamar ganti. Dia mengganti jubah mandinya dengan baju tidur lengan panjang. Biasanya, kalau di rumah dia hanya bertelanjang dada saja. Mengingat ada Angel, dia lebih menjaga imeg nya.
Dengan senyum mengembang, dia menghampiri Angel. Kaylo melihat infus yang belum habis. Dirinya tak habis pikir, kenapa Angel sangat keras kepala? Padahal, dia butuh nutrisi untuk mulihkan tubuhnya. Kaylo pun membereskan slang dan infus tersebut. Kemudian, dia langsung berbaring di atas ranjang dan memeluk Angel dari belakang. Sekarang, tidur adalah hal terindah bagi Kaylo. Dia selalu menanti pergantian malam dengan cemas. Karena pergantian malam yang sekarang begitu lama. Tidak seperti dulu.
-----
Angel menggeliat. Dadanya sesak seperti ada beban yang berada di atas dadanya. Dia membuka mata nya perlahan. Astaga, tangan kekar Kaylo yang memeluknya.
"Tuan, bangun!"
"Em...."
"Tuan, bangun!"
"Em...tidurlah lagi, kelinci."
"Saya bukan kelinci. Sesak tuan. Saya tak bisa bernapas."
Kaylo membuka matanya malas. Dasar kelinci. Di peluk enak, minta di lepas. Angel yang terbebas pun bernafas lega. Dia langsung beranjak keluar kamar menuju kamar mandi. Kaylo hanya mendengus kesal. Apa berlama-lama dengannya membuat nya tak nyaman?
"Cih, menyebalkan," gumam Kaylo.
Sebenarnya, dia ingin berlama-lama dengan Angel. Tapi, dia malah pergi dengan cepat. Seakan dirinya seperti kuman. Kaylo mengambil ponselnya dan menghubungi Kevin.
"Halo... kirim baju beserta asetnya ke kantor dan juga sarapannya. Jangan lama."
Tut
Kaylo beranjak dari kasur menuju ke ruang kerjanya. Dia duduk di sofa memandang pintu kamar mandi. Selang berapa lama, pintu kamar mandi terbuka. Dengan rambut basah dan tampilan segar Angel, membuat jantung Kaylo berdetak kencang. Segera dia menetralkan perasaannya.
"Siapkan setelan jasku. Sebentar lagi, pakaianmu datang."
"Baik tuan."
Angel segera masuk ke kamar dan menyiapkan jas milik Kaylo. Sedangkan Kaylo, langsung menuju kamar mandi untuk ritual mandinya.
Tiga puluh menit berlalu, Kaylo keluar dengan wajah fres. Dia melihat dua kotak makanan dan juga satu buah tas yang berisi baju Angel. Segera dia menghampiri Angel dan masuk ke kamar gantinya. Kaylo melihat Angel yang sedang melihat-lihat stelan jasnya.
"Jangan terlalu banyak menyentuh
Nanti rusak. Kau tak bisa mengganti nya."
Mulai lagi, Angel hanya memutar bola mata nya jengah.
"Pakaikan aku baju. sekarang!"
Angel melotot kaget. Memakaikan nya baju, seperti bayi saja. Dia menggeleng-gelengkan kepala.
"Mana jasnya? kenapa diam disitu?"
"Tapi tuan, saya...."
Kaylo menghampiri Angel dan menciumnya.
Cup
"Apa yang tuan lakukan?"
"Menghukum mu. Bukannya kau tak mau memakaikan ku jas."
Ini keterlaluan. Angel sangat marah sekali. Dia langsung pergi.
"Apa kau tak mau pakai bajumu? lihat! bajumu ada di tanganku."
Angel berbalik cepat dan meraih paper bag yang di bawa oleh Kaylo.
Brak
Kaylo kaget. Dia langsung tertawa terbahak-bahak. Dia sangat senang menjahili Angel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Karyati Sholapari
mungkin one night stand thor... bukan want night stand
2020-04-20
1