Dua sejoli yang masih di alam mimpinya tak terusik dengan cahaya mentari yang masih malu-malu. Mereka masih setia dengan bunga tidurnya. Angel pun menggeliat merasa terusik. Angel meraba sesuatu yang ada di depannya. Keras, hangat, berbentuk kotak-kotak. Seingatnya, tidak ada guling yang seperti ini. Ini pasti mimpi. Jika bukan mimpi, pasti sangat menyenangkan. Angel pun tersenyum.
Kaylo merasa ada yang meraba dadanya. Dia membuka matanya perlahan. Kaylo tersenyum melihat tingkah Angel yang sedang meraba-raba dadanya.
"Apa aku sedang bermimpi? Kenapa ada guling berbentuk manusia?"
"Kau tidak mimpi. Bangun dan buka matamu."
Tunggu, suara ini sangat dia kenal. Angel pun membuka matanya perlahan.
Blus
Malu, itulah yang di rasakan Angel. Segera dia menarik tangannya. Bodoh sekali, apa yang di lakukannya? Karena sangat malu, rona merah di pipinya sangatlah kelihatan. Wajahnya penuh merah seperti kepiting rebus.
Kaylo yang melihat itu pun khawatir. Jangan-jangan Angel sedang sakit. Karena, wajahnya sangatlah merah sekali. Masih dengan posisi tidur miring menghadap Angel, Kaylo meletakkan tangan kekarnya di kening Angel untuk meriksa suhu tubuh Angel.
Angel pun kaget. Dia menetralkan detak jantungnya yang kini sedang gugup. Sama hal nya dengan Kaylo. Akan tetapi, Kaylo bisa dengan mudah menyembunyikan kegugupannya.
"Apa kau sakit? wajahmu merah sekali," ucap Kaylo sambil menyentuh kening Angel.
"Tidak tuan." Angel menghempaskan tangan Kaylo perlahan.
Angel sangat malu berada di posisi seperti ini. Tanpa sadar, dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"Apa yang kau lakukan? Tingkahmu sangat aneh."
Angel menggeleng perlahan.
"Bangun. Cepat turun dari ranjangku, bersiaplah!"
"Apa?" teriak Angel.
"Kau ingin merusak gendang telingaku."
"Tuan tak salah bicara, ranjang yang mana? Bukankah saya tidur di lantai."
"Apa perlu aku menyadarkanmu dengan memfoto dirimu sekarang."
Reflek Angel berdiri. Dia sadar, ternyata dirinya berada diatas kasur milik Kaylo. Apa jangan-jangan kebohongannya jadi kenyataan? Dia tidur sambil berjalan. Angel pun menggelengkan kepalanya.
"Kenapa kau berdiri? Aku saja masih duduk. Dasar tidak sopan!"
"Maaf, saya ke kamar mandi dulu." Angel melompat kasur dan lari ke kamar mandi. Di depan pintu kamar mandi Angel berhenti. Dia ingin menoleh ke Kaylo tapi malu.
Kaylo hanya tersenyum. Dia beranjak dari ranjangnya.
"Tuan, saya tidak tidur sambil berjalankan," ucap Angel tanpa menoleh ke Kaylo.
Kaylo yang mendengar suara Angel pun berhenti.
"Menurutmu sendiri bagaimana? Jangan terlalu besar hati. Aku tak mau tubuhku yang suci menggendong dirimu. Lihatlah, dirimu seperti buntalan karung."
Astaga... Mulutnya. Batin Angel.
Angel merutuki dirinya sendiri. Pasti, dia berjalan sambil tidur dan menghampiri Kaylo. Ya ampun, apa segitu besarkah keinginan untuk menyentuh bentuk badan milik Kaylo?
"Kendalikan dirimu, Angel." guman Angel.
"Jangan bergumam tak jelas. cepat masuk! Lihat, sudah pukul 7. Hari ini, aku ada klien. Kau harus ikut.
Oh tidak! Pukul 7. Biasanya Angel tak pernah terlambat bangun. Atau jangan-jangan karena ranjang yang di tidurinya tadi.
Angel pun bergegas masuk kamar mandi untuk melakukan rutinitas paginya. Sama halnya dengan Kaylo. Namun, Kaylo menggunakan kamar mandi lain.
-------
Kaylo sudah duduk di meja makan menunggu Angel. Anton dan Ali kali ini tidak ikut makan bersama. Karena mereka sedang sibuk mengurusi pekerjaannya masing-masing.
Akhirnya, yang di tunggu sudah tiba. Angel turun dengan perlahan. Mendengar suara sepatu Angel, Kaylo menoleh. Dia terpesona kepada Angel. Angel memakai rok selutut dan stelan merah fanta. Dengan make up tipisnya dan rambut kuncirnya. Ini pertama kali Angel menggunakan baju stelan kantor. Dia sebenarnya kurang nyaman. Dia lebih suka memakai celana jins dan kaos saja.
Angel menghampiri Kaylo di meja makan. Kaylo hanya diam mematung.
Sangat cantik. Bajunya juga pas. Tak salah aku meminta Kevin untuk membeli bajunya. Batin Kaylo.
Angel yang merasa dirinya ditatap hanya keheranan. apa ada yang salah dengan pakaiannya?
"Tuan, apa sebaiknya saya ganti baju?"
"Jika kau mengganti bajumu, maka aku akan membantumu menggantikan bajumu." Kaylo menyeringai.
Angel bergidik ngeri. Tidak akan terjadi hal seperti itu. Dari pada memikirkan yang tidak-tidak, Angel mulai aktivitas makannya. Begitu juga Kaylo. Sarapan kali ini adalah roti selai. Selai rasa stroberi.
"Kau ikutlah aku bertemu dengan klien. Kemana pun aku pergi, kau harus mengikutinya. Hari ini kita ke kantor dulu."
"Baik tuan."
Setelah sarapan, mereka pun bergegas menuju kantor. Keheningan dalam perjalanan membuat Angel canggung. Mau membuka obrolan, dia takut mengganggu. Tiba-tiba saja, ponsel Angel berbunyi.
"Halo... siapa ini?"
...........
"Oh... kak Leo, bagaimana kabar kakak?"
..........
"Iya, aku juga baik. Pasti bila ada waktu senggang."
"Maaf aku tutup dulu kak. Selamat aktivitas."
Kaylo mengepalkan tangannya. Siapa yang mengubungi kelincinya? Tatapan Kaylo sangat tajam. Urat di tangannya keluar.
Shit...! Batin Kaylo.
Angel melirik Kaylo. Dia merinding. Karena, Kaylo sangatlah menyeramkan. Suasana yang semula baik-baik saja menjadi menakutkan. Yang semula hening santai, kini berubah menjadi hening tegang.
Apa yang membuatnya marah? Perasaan dia tidak berbuat salah. Kutu kupret aneh. Sebentar baik, sebentar marah.
Kevin hanya diam fokus menyetir. Dia tahu bosnya marah karena Nona Angel mendapat telpon dari seorang laki-laki.
Tidak lama kemudian, mereka sudah sampai di kantor. Kaylo keluar dengan membanting pintu mobil dengan kasar. Angel hanya mengernyit heran.
Apa salahku tuhan? Batin Angel
Angel pun keluar dari mobil dengan perlahan. Dia mengikuti Kevin dari belakang. Sampai di lobi, dia di pandangi oleh semua karyawan. Apa lagi Karyawan laki-laki? Mereka menatap kagum pada Angel. Angel yang merasa di tatap hanya bingung. Apa ada yang salah dengannya? Kenapa mesti di tatap begitu?
Semua Karyawan kantor berbisik-bisik memuji kecantikan Angel. Mereka mengira Angel adalah seorang aktris.
Kaylo yang mendengar itu pun tambah marah.
"Tutup mulut kalian! Jaga pandangan mata kalian! Aku tak ingin melihat kalian mematap milikku seperti itu. Jika ada yang berani lagi, kupastikan kalian hidup menderita," kata Kaylo dengan tajam dan marah.
Angel yang mendengar suara keras milik Kaylo pun takut. Tapi tunggu, kata miliknya yang dimaksud itu apa. Tidak mungkin kan dirinya. Wah... ! Sungguh menyebalkan. Sejak kapan Angel jadi miliknya. Diri Angel adalah milik Angel sendiri. Seenak jidatnya saja mengklaim dirinya. Dia manusia bukan barang. Kutu kupret menyebalkan.
Kaylo pun masuk lift khususnya disusul dengan Kevin. Angel pun juga ikut masuk.
"Keluar!" teriak Kaylo kepada Angel.
"Apa?"
"Apa kau tuli? Kau tak mengerti artinya keluar. Lewat tangga! Jangan lewat lift. Kau ku hukum."
"Tapi, ruangan anda paling atas sendiri tuan."
"Aku tidak peduli, lakukan perintahku. Cepat!"
Dengan langkah gontai, Angel keluar lift. Angel menuju tangga darurat. Salah apa dirinya, sampai di hukum seperti ini. Dia harus menaiki anak tangga yang berjumlah 50 tangga. Angel hanya pasrah. Ingin rasanya dia menangis. Walaupun sudah sarapan roti, tapi roti itu cuma sedikit. Roti itu tidak mengenyangkan perutnya sama sekali. Karena, Angel terbiasa sarapan dengan nasi.
(Bang Kaylo mah jahat, apa gak kasihan sama Neng Angel? hiks)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Nia Satya
bagus... gregetan deh😘😘
2020-04-29
2