Angel mengikuti Kevin dengan perasaan cemas. Tangannya gemetar dan keringat dingin bermunculan. Angel kadang heran, kenapa dia mesti takut dengan pria itu? Mungkin wanita lain akan memujanya. Tapi, tidak dengan seorang Angelica Vanesa. Dia tahu, bahwa pria itu memiliki aura dingin yang menyeramkan. Memikirkannya saja membuat Angel bergidik ngeri.
Tanpa di sadari, mereka sudah sampai di pintu besar. Angel sempat takjub akan desain bangunan ini. Bangunan ini, di desain dengan gaya eropa. Walaupun Angel hanya lulusan SMA, dia tahu sedikit mengenai desain bangunan.
-------
Kaylo mengetuk jari tangannya sambil membaca berkas mengenai kontrak antara dia dan kelinci polos. Kaylo tahu, bahwa Angel sudah sampai di Loby. Karena dia mengawasi CCTV dan dia tahu apa yang terjadi disana. Untuk itu, Kaylo menyuruh Kevin untuk menjemput Angel.
Tok
Tok
"Masuk!" Kaylo memandang arah pintu.
Kevin dan Angel masuk ke ruangan Kaylo. Angel hanya berdiri di belakang Kevin, seakan meminta perlindungan. Bau harum bunga mawar secara tiba-tiba masuk menyeruak indra penciuman Kaylo. Sejenak, Kaylo terdiam menikmati harum yang masuk secara tiba-tiba.
"Apa kau akan berlindung terus di belakang Kevin?Duduk...! Atau kau tak punya kesempatan lagi."
Mendengar titah tersebut, Angel langsung duduk di sofa. Angel memilih duduk di sofa karena letaknya agak jauh dari meja kerja Kaylo. Kevin yang mendapatkan kode dari bosnya, langsung pergi meninggalkan mereka satu ruangan.
Aneh memang. Kenapa Kaylo mau satu ruangan dengan gadis yang berstatus pelayan itu? Kenyataan tersebut sebenarnya sangat di tentang oleh Kaylo. Tapi apa daya, instingnya ingin dekat dengan gadis tersebut.
"Kau mau aku datang menghampirimu, jangan harap. Duduk di depanku. Aku tak mau bersusah payah datang kepadamu."
Angel hanya diam dan mulai berjalan kearah kaylo. Tanpa di sadari, dia menabrak sudut meja.
"Auuu... sial. Kenapa meja itu ada di sini?"
Angel meringis sambil memegangi lututnya. Kaylo yang mendengarnya tersenyum tipis. Karena tingkah Angel. Tunggu, kenapa tersenyum? Apa yang lucu? Dia mencoba menyadarkan kembali pikirannya.
Angel segera duduk. Namun, sebelum mendudukkan b*k*ngnya dengan benar, dia mendapatkan tatapan tajam dan teguran dari Kaylo.
"Kalau kau sampai merusak mejaku, aku pastikan kau tidak bisa membelinya. Hutangmu akan menumpuk padaku. Dan jangan salahkan meja itu. Kau yang bersalah di sini."
"Astaga, dasar kutu kupret menyebalkan. Cuma meja saja di permasalahkan," batin Angel.
" Maaf tuan, saya benar-benar tidak sengaja," Angel tersenyum tipis kepada Kaylo.
Sejenak Kaylo terpesona dengan senyuman indah Angel. Kedua lesung pipi yang bertengger manis itu minta untuk di colek.
(Di colek ajang bang, biar tambah manis)
Angel menatap was-was Kaylo sejenak. Mengamati ekspresi pria di depannya. Astaga, dia baru menyadari bahwa Kaylo sangatlah tampan. Andai kutu kupret ini sedikit ramah padanya, pasti kadar ketampanannya akan bertambah. Sial, ini tidak benar. Enyalah setan yang mengganggu. Tujuannya ke sini hanya satu, menjelaskan permasalahan kemarin dan meminta sang tuan dingin ini untuk tidak membuat bangkrut Kafe Karina.
"Tu-an Kaylo yang terhormat, sa-ya datang kesini akan menunjukkan sisi TV di lokasi kejadian. Bukti itu menunjukkan bahwa sa-ya tidak bersalah. Dan untuk menjadi pelayan anda, tentu saja saya menolak. Karena di sini saya adalah korban."
Angel menahan rasa gugupnya dan menyerahkan flasdisk tersebut.
Kaylo mengerutkan kening tanda berfikir. Kelinci polos ini, menolak jadi pelayannya. Padahal, suatu kehormatan bisa jadi pelayannya. Melayani semua aktivitasnya. Ini tidak benar, dia harus diancam.
"Kau pikir bisa berunding denganku. Aku tak butuh buktimu. Yang aku butuhkan, kau jadi pelayanku. Mau tak mau, kau harus menurut. Atau, semua orang yang ada di dekatmu akan merasakan akibatnya. Dan juga panti asuhan itu, aku bisa dengan mudah membelinya untuk menghancurkannya." Kaylo tersenyum devil menatap Angel.
Jeder
Bagai disambar petir di siang bolong. Panti asuhan akan di hancurkan. Bagaimana nanti nasib anak - anak? Kutu kupret ini, memang kejam tak punya hati. Angel terus mengomel dalam hati.
"Bagaimana tuan bisa ta-hu mengenai panti asuhan itu?Jangan-jangan-"
"Tentu saja aku mudah mencari info orang yang merugikanku. Dengar, kau tidak punya pilihan lain. Baca dan cepat tanda tangani kontrak itu."
Dasar pemaksa, namamu yang semula Kaylo seharusnya di ganti dengan Kutu kupret tak berperasaan. Mentang-mentang kaya. Aku pastikan kau tidak akan betah denganku.
Batin Angel sambil mengambil kontrak dan menatap tajam Kaylo.
Angel pun lupa dengan ketakutannya, mengingat orang di depannya membawa orang-orang yang dia sayangi.
Tatapan mereka pun beradu. Kaylo tahu kalau Angel sedang marah. Kondisi Angel saat ini, malah membuat Kaylo ingin m*****t bibir Angel yang cemberut. Bibir yang sangat menggoda berwarna pink alami. Tunggu, kenapa dia jadi berpikir yang tidak logis? Ini bukan dirinya. Kaylo pun segera mengalihkan perhatiaannya. Tapi, tetap saja tidak bisa. Kaylo menatap Angel dengan seksama. Bau harum tubuh dan nafasnya seakan candu baginya.
Kau adalah canduku Angel, kau harus jadi milikku. Batin Kaylo
Angel membuka berkas dan mengerutkan kening. Apa ini menjadi pelayan selama tiga tahun penuh? Tanpa di gaji. Tidak boleh meninggalkan majikan apa pun yang terjadi. Selalu siap siaga 24 jam. Ini namanya kerja paksa. Bahkan banyak pasal-pasal yang sangat tidak menguntungkan baginya. Tanpa sadar dia meremas kontrak itu, dan menghiraukan orang yang ada di depannya.
"Kau mau merusak kontrak itu, kontrak itu sangat berharga. Dan kebiasaanmu merusak yang sudah membekas itu harus di enyahkan. Cepat tanda tangani!. Ku beri waktu 5 detik. Kalau kau tidak menanda tanganinya, kupastikan sebelum sampai rumahmu.
Kau sudah mendengar kabar yang akan mengejutkanmu."
"1 2 3..." Kaylo menatap sambil menyeringai
Angel pun bergegas menanda tangani kontak tersebut. Sebenarnya, dia kesal. Inginnya lepas, tapi terjerat kutu kupret menyebalkan. 3 Tahun pula.
Puas. Itu yang di rasakan Kaylo. Dia bahagia. Tapi, tidak dengan Angel.
"Bagus... Mana kontraknya? Sekarang kau pergilah! Dan tunggu jemputan yang akan datang kerumahmu. Kemasi semua barang-barang mu."
Tunggu! Mengemasi barang-barang. Jemputan. Jangan-jangan yang di pikirkan Angel benar. Ini tidak benar. Pasti, dia salah dengar.
"Apa tuan bercanda? Kenapa saya harus di jemput segala?"
"Sesuai kontrak, kau akan tinggal denganku. Terhitung mulai hari ini."
"Tinggal serumah."
Angel membeo dan bengong. Astaga dia ingat bahwa kontrak itu tidak semua dia baca. Bodoh, dia kurang teliti. Seharusnya, dia mengelak. Tapi apa daya, nasi sudah menjadi bubur. Itu artinya tak bisa kembali.
"Aku tidak mau mendengar penolakan dari pelayan sepertimu. Di kontrak, kau harus memenuhi semua keinginanku."
Mutlak dan tak bisa dibantah, itulah Kaylo. Angel hanya pasrah saja. Toh, percuma saja berdebat dengan pemaksa sejenis kutu kupret di depannya. Pasti akan menguras pikirannya.
"Sana pergi! Aku malas melihat tampang kusutmu. Aku yakin kau belum mandi. Lihat, dandanan mu seperti orang sawah."
Kaylo mengibaskan tangannya mengusir Angel dengan kasar.
Astaga mulut pedasnya, Mending orang sawah. Dari pada kau kutu kupret menyebalkan. Batin Angel.
Dengan seribu langkah, dia langsung meninggalkan ruangan tersebut. Angel tak mau berlama-lama dengan kutu kupret itu. Dia pasti akan selalu jantungan. Emosi tak terkendali.
Sepeninggalan Angel, Kaylo merasa senang. Pasti, hari-harinya akan berbeda. Kelinci polosnya itu, sudah masuk kandang yang telah disiapkan. Tinggal melahapnya perlahan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Dharsha Alfysya
what..melahapnya perlahan.....emang es krim....🤣🤣🤣🤣
2020-05-16
4
Tamika
sungguh berat perjuangan thor mencari imajinasi yg ok. semangat thor
2020-04-29
0
Mariani Sitepu
hi kaylo, why are you cruel to angel, Angel why you are so stuppid, there is a cctv
2020-04-21
1