Kevin menekan lift sambil melirik bosnya
"Apa ini tidak keterlaluan bos? Lantai gedung ini ada lima puluh. Sedangkan, ruangan bos berada di lantai lima puluh".
"Kau membelanya. Sudah untung dia hanya menaiki tangga. Sepertinya, kau sudah bosan kerja denganku, Kev."
"Maaf bos, hanya saja...."
"Diam! Jangan sampai kau buat ku tambah marah, Kev."
Kevin pun langsung diam. Dia tidak ingin membantah bosnya. Lagian, dia tidak ingin di pecat. Nanti, kalau terjadi sesuatu dengan Nona Angel, pasti bosnya akan kalang kabut.
"Pukul berapa pertemuanku dengan utusan dari Perusahan Yeto?"
"Setelah makan siang bos. Dia mengajak bertemu di Restoran Jepang."
"Persiapkan semua."
Sambil berjalan keluar lift, Kaylo menatap pintu tangga lift sebentar. Kemudian, dia bergegas menuju ruangannya. Kaylo pun masuk keruangannya mepersiapkan berkas-berkas milik Kaylo.
Sudah tiga puluh menit, Kaylo menatap pintu tanpa menyentuh berkasnya. Kenapa kelincinya lama sekali? Hanya Lima puluh tangga saja apa sangat sulit. Atau jangan-jangan dia keterlaluan. Tidak! Ini adalah hukuman yang pantas untuknya. Karena, Angel menerima panggilan dari laki-laki lain. Mengingatnya saja membuat Kaylo marah.
Sementara itu, Angel yang menaiki tangga ke dua puluh sudah kehabisan tenaga. Dia tidak membawa air. Bajunya pun sudah basah kuyup karena keringat. Dia sangat kesal dengan Kaylo. Tanpa sadar, dia meneteskan air mata. Dasar laki-laki tak punya perasaan. Kutu kupret menyebalkan. Pemarah, pemaksa, egois, sombong. Masih banyak lagi julukan-julukan dari Angel untuk Kaylo.
Angel berhenti sejenak. Dia sudah sampai di tangga yang ke dua puluh lima. Matanya berkunang-kunang. Kakinya sangat lemas. Dia bersandar di tembok untuk istirat sejenak.
Sebentar lagi ngel, kau harus kuat. Jangan menyerah, batin Angel menyemangati dirinya.
Angel pun melanjutkannya dengan tertatih - tatih. Tiba-tiba, pusing menyerang. Dia tidak kuat menahan berat badannya. Dia jatuh berguling di tangga. Dahinya menatap tembok dan mengeluarkan darah. Angel pingsan seketika.
Kaylo melihat jam di tangannya. Sudah dua jam kelincinya belum juga tiba. Dia ingin menghampirinya. Tapi, dia urungkan.
Kevin yang melihat bosnya, mulai mendekatinya.
"Bos, saya akan mencari Nona Angel jika di perbolehkan."
"Urungkan niatmu, Kev. Sebentar lagi, pasti dia sampai."
Kevin hanya mengangguk dan menuju keruangannya.
Tok
Tok
"Masuk!" titah Kaylo.
Kaylo pun pura-pura memegang berkas. Dia tahu dari aroma tubuh orang yang mengetuk pintu adalah Angel.
"Tu-tuan saya telah...."
Bruk
Suara tubuh Angel ambruk ke lantai. Kaylo pun kaget. Dia sangat panik dan langsung menghampiri Angel. Ada darah di dahi Angel. Sontak dia berteriak.
"Kevin... Cepat hubungi dokter," teriak Kaylo sambil menggendong Angel menuju ruang istirahat miliknya
"Shit...! Bangun Angel. Jangan buatku menggila."
Kevin segera menghubungi Dokter Daniel. Tidak berapa lama, Dokter Daniel pun datang.
"Apa yang terjadi dengan Kaylo? Mana dia?"
"Di dalam, Dok. Silahkan masuk."
"Kau lama sekali. Cepat periksa dia."
"Siapa dia Kay? Cantik sekali. Dan ada apa dengan dahinya? Ya ampun... kau melukainya! Tunggu, bukannya kau tak bisa berdekatan dengan perempuan."
"Tutup matamu! Jangan banyak tanya. Cepat periksa."
Dokter Daniel pun memeriksa Angel dan mengobatinya. Dia juga memasang slang infus. Karena Angel kekurangan nutrisi.
"Dia kelelahan. Tubuhnya kurang nutrisi. Gadis ini, terbiasa sarapan nasi. Kau harus memperhatikannya, Kay. Jangan menyiksanya."
Kaylo hanya mengangguk pasrah. Dia menyesal melihat Angel terluka karena dirinya. Hatinya sakit seperti di cabik-cabik sesuatu tak terlihat.
Dokter Daniel pun keluar ruangan dengan Kevin.
Sepertinya kau sudah mulai berubah Kay, semoga kau bahagia, kau pantas bahagia Kay, batin Daniel.
Sudah hampir sore, Angel tak bangun-bangun. Kaylo sangat frustasi. Semua pekerjaannya di ambil alih oleh Kevin. Baru kali ini, dia merasakan hal seperti ini.
Bodoh.
Itulah julukan yang disemayankan untuk dirinya sendiri. Kaylo memgacak-acak rambutnya frustasi.
Melihat Angel yang tergeletak lemah di kasur, membuat Kaylo ingin menangis. Karena kekesalannya mendengar telpon Angel dari laki-laki, dia cemburu. Dia sadar, kalau dia sudah menyukai Angel sejak pertama kali bertemu. Bukan Obsesi memiliki. Tapi, ingin menjadi pendamping hidupnya sampai tua.
Tapi, apakah Angel menyukainya? Sepertinya, Kaylo harus berusaha keras menunjukkan cintanya pada Angel. Apa bisa dia meruntuhkan egonya yang tinggi itu? Tunggu sampai Angel benar-benar menyukainya. Dia akan membuat Angel menyatakan perasaannya sendiri kepadanya.
Kaylo mengelus surai hitam milik Angel. Angel tak bergeming sama sekali.
Cup
"Maafkan aku, aku mencintaimu, Angel."
(Menyatakan perasaan kepada orang pingsan, bang Kaylo ma aneh)
Tidak lama kemudian, Angel menggerakkan tangannya. Kaylo yang melihat pergerakkan tangan Angel mengubah posisi duduknya.
Angel membuka matanya perlahan, dia memegang kepalanya.
"Kau sudah sadar. Jangan menyusahkanku."
"Maaf tuan. Saya tidak bermaksud menyusahkan anda. Yang terpenting, bukannya hukumannya sudah saya selesaikan."
Angel hanya pasrah. Dia tak ingin berdebat lama dengan pria di depannya. Dia tak mau menghabiskan tenaganya.
"Kau benar-benar membuatku jengkel."
"Maaf tuan. Jika tuan jengkel, tuan bisa keluar."
"Kau mengusirku."
"Tidak tuan."
Tiba-tiba, Kevin masuk dengan membawa makanan. Makanan itu ditaruh di meja samping tempat tidur. Kaylo meraih makanan tersebut. Angel hanya melihat semua gerakan Kaylo.
"Makanlah. Aku yang akan menyuapi."
Terkena angin apa bosnya bisa baik seperti ini. Jangan-jangan ada maunya.
"Cepat...ini terhitung jasa. Dan kau harus menambah kontrak denganku."
Mendengar hal itu, Angel menghapus kata baik. Tak mungkin dia berbuat baik kalau tidak ada imbalannya. Mengingat pria ini tak mau rugi. Tanpa basa-basi, Angel pun duduk bersandar di tempat tidur. Dia memerima suapan dari Kaylo. Kaylo pun tersenyum tipis. Perlakuannya di terima oleh kelincinya. Biasanya, Kelinci ini akan mengeluarkan benteng untuk dirinya. Tapi, sekarang yang dia lihat kelincinya sangat penurut.
Manisnya, batin Kaylo.
Bubur yang disuapkan Kaylo tandas. Kaylo bergegas merapikan semuanya. Namun sebelum itu, dia memberi Angel minum.
"Istirahatlah. Biar kau bisa melunasi hutangmu dengan cepat. Aku akan mengurus pekerjaanku terlebih dahulu."
Sepeninggalan Kaylo, Angel hanya mematung. Dia meneteskan air mata. Perlakuan Kaylo mengingatkan dengan ayahnya. Ayah yang sangat menyanyanginya. Ayah yang selalu ada untuknya. Kalau bukan kecelakaan bus itu, pasti Angel masih bersama orang tuannya. Angel ingin pergi ke makam orang tuannya. Dia sangat merindukan mereka. Rindu ingin bertemu, berkeluh kesa mengenai hal yang dialaminya. Karena kepalanya berdenyut nyeri, Angel mumutuskan untuk tidur. Sebelum tidur, dia melihat obat. Seperti obat penghilang rasa sakit. Langsung diraihnya gelas dan di minum obatnya.
Angel merebahkan tubuhnya. Dia mencari kenyamanan untuk tidur lagi. Baginya, tidur adalah istirahat yang sempurna. Dia harus memulihkan dirinya cepat. Agar bisa bertarung dengan kehidupannya yang keras dan juga bertarung menghadapi Kaylo Fendaz Beltran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
olif faris
omma ae...lantai 50...klo aku mending kabur...
2020-04-21
2
rhynie
oh... tegany
kasian angel
2020-04-15
3
KimNana's_3112
lantai 50 dari yg paling dasar
lau qu udah pergi biar aj Mau d bakar mau di gusur pikir blakangan....
murka baca nyaa
2020-01-03
5