Pagi ini Rika sudah siap dengan pakaian kasualnya, dengan sweater abu-abu dan celana jeans putih tak lupa sepatu yang senada dengan pakaiannya.
Rika turun kebawah untuk sarapan, hari ini dirinya kembali ke kampus. Sebelum tidur dirinya harus berdebat terlebih dahulu dengan sang Mama yang melarangnya untuk ke kampus.
Rika menolak dengan tegas, percuma juga dirinya tak masuk, lagian kedua orang tuanya juga mengurusi pekerjaan mereka. Buat apa Rika di rumah sedangkan kedua orang tuanya ke kantor?.
Bosan? Tentu saja.
Dengan cepat Rika menghampiri kedua orang tuanya yang sudah berada di meja makan. Menatap ke meja terdapat beberapa lauk untuk sarapan.
Rika yang malas untuk makan berat pagi ini mengambil sereal dan juga susu, ia tuangkan pada mangkok bergambar daun. Rika sangat suka dengan daun, Rika termasuk suka dengan Alam.
"Pagi Ma, Pa" Sapa Rika.
"Pagi sayang, kamu yakin mau berangkat ke kampus?" Tanya Santi. entah berapa kali sang Mama mengucapkan hal tersebut.
"Iya Mam, lagian percuma juga kan Rika di rumah kalian aja sibuk sama pekerjaan mereka. Mending Rika ngampus dari pada diem di rumah" Ucap Rina memasukan sereal pada mulutnya.
"Ya kan ini buat kamu juga Rik" Ucap Rusdy.
"Hm terserah" Ucap Rika dengan malas.
Mereka makan dengan tenang, selesai makan Rika berjalan menuju keluar. Langkahnya terhenti Rusdy mengasih tau bahwa Ardit akan datang sebentar lagi.
"Rik, tunggu dulu! Bentar lagi Ardit datang" Ucap Rusdy membuat Rika memutar bola mata malas.
Duduk di kursi luar memainkan handphone sambil menunggu kedatangan Ardit. Tak begitu lama Ardit datang Rika bangkit dan pamit kepada kedua orang tuanya.
Rika dan Ardit pun langsung pamit untuk berangkat ke kampus. Di jalan kedua sejoli hanya diam, tak ada pembicaraan antara mereka. Hingga sampai lah mereka di depan kampus Rika.
"Makasih udah dianterin, oh iya nanti gak usah jemput gue deh, gue pulang sama Amel ada urusan buat Olimpiade" Ucap Rika.
Ardit mengangguk "Sama-sama, kalau gitu saya pamit ada hal yang harus saya urus"
"Eh tunggu! Panggilan lo ubah deh. Kayak lo-gue atau yang lain gitu. Gue gak biasa denger soalnya"
Ardit mengangguk, gimana lagi kan dirinya atasan jadi sudah terbiasa untuk memakai saya-kamu di kantornya.
"Iya aku pamit" Ucap Ardit.
Rika mengangguk, dirinya pamit terlebih dahulu setelah itu Ardit juga menancap gas pergi meninggalkan kampus Rika.
"Si Amel ke mana lagi? Kok gak ada, jangan bilang tuh bocah bolos lagi?" Guman Rika menunggu Amel di lobi.
"Sorry lama" Ucap Amel.
"Gak barusan juga, kelas yuk males gue disini" Ajak Rika.
Mereka berdua jalan menuju ke kelas mereka, banyak sekali yang menyapa mereka berdua Amel dan Rika hanya menjawab anggukan serta senyum.
"Gimana lo jadi ikut Olimpiade nya?" Tanya Amel.
"Gue sih ikut-ikut aja. Tapi gue belum bilang ke Bonyok" Ucap Rika.
"Lha kenapa? Eh entar gue lupa kok lo bisa masuk? Seharusnya kan lo dirawat, lo kabur ya?" Tanya Amel.
"Telat nanya nya! Males aja kalau lama-lama di rumah sakit, sembuh gak nambah beban iya"
Rika juga malas, dirinya paling tak suka dirawat di rumah sakit. Buang-buang duit katanya mending uangnya buat yang lain, contoh buat perbaiki motornya?.
Ngomong-ngomong soal motor Rika, motor Rika sedang di perbaiki kemarin ada beberapa bagian motor yang rusak akibat kecelakaan.
Mereka sampai juga di kelas, tak berapa lama dosen masuk memberikan materi dan juga tugas. Jam istirahat pun tiba mereka berdua menuju ke kantin berpapasan dengan Sania and the genk.
"Hai Rika" Sapa Sania.
"Oh iya em kemarin lo kecelakaan ya? Yah maaf ya kemarin gue gak bisa nengok lo. Gue kira lo gak selamet" Ucap Sania dengan nada yang dibuat-buat.
"Berisik gak penting! Dan gak peduli!" Rika menarik tangan Amel untuk ke kantin.
...…...
Akhirnya kampus hari ini selesai juga, Rika dan Amel berjalan menuju ke aula untuk membahas beberapa hal untuk Olimpiade.
Kepala sekolah memberi tahu beberapa hal tentang Olimpiade kali ini, tak semuanya bisa ikut karena Olimpiade kali ini cukup berbeda. Pada dosen akan mengambil beberapa anak saja.
Mereka akan di tes terlebih dahulu baru akan lolos ke seleksi berikutnya. Rika dan Amel mendengarkan dengan seksama.
"Baik itu saja yang saya sampaikan, Terima kasih sudah menyempatkan waktu kalian. Semangat selalu untuk belajar dan meraih prestasi! Sekian dari saya selamat siang" Ucap kepala sekolah.
"Wah gila gue kira kayak biasanya lho"
"Sama gue kira juga gitu ternyata cukup sulit juga" Ucap Rika yang sependapat dengan Amel.
...…...
Sampai rumah, ternyata sepi hanya ada Bi Ina yang membereskan dapur, Rika langsung saja naik keatas untuk membersihkan diri.
"Bi Mama belum pulang?" Tanya Rika menuangkan air pada gelasnya.
"Eh Non. Belum Non katanya Ibu ada. urusan jadi malam pulangnya" Ucap Bi Ina.
Rika mengangguk, meminum minumannya hingga ludes. Karena gak ada tugas kampus dan Rika bosan di kamar Rika pun membantu pekerjaan Bi Ina.
"Bi! Rika bantu ya?" Tawar Rika.
"Eh gak usah Non gapapa, biar Bibi aja yang beresin Non duduk aja" Tolak Bi Ina dengan halus.
"Gapapa Bi, Rika juga lagi gak ngapa-ngapain juga Rika bantu ya"
Mereka berdua membersihkan rumah bersama, mulai ruang tamu, meja makan, kamar tamu, dapur dan beberapa ruangan lainnya.
Ini yang Rika suka, karena bisa bersih-bersih sambil bercerita. Karena Bu Ina sudah hampir lima belas tahun kerja di sini Rika sudah menganggapnya sebagian ibunya sendiri.
Bi Ina lah yang merawat Rika ketika kedua orang tuanya sibuk dengan kerjaan mereka.
"Akhirnya selesai juga"
Melihat jam yang yang sudah hampir maghrib Rika pamit naik ke atas untuk membersihkan dirinya. Selesai mengambil wudhu Rika melaksanakan kewajibannya.
...…...
Duduk sambil membaca novel, itulah yang Rika lakukan sambil menunggu kedatangan Amel yang lamanya astagfirullah. Untung aja Rika sabar punya teman seperti Amel.
Hari ini adalah hari dimana mereka akan melakukan tes untuk mengikuti lomba Olimpiade. Menghela nafas perlahan, menatap jam pada layar HP nya, sudah tiga puluh menit Rika menunggu. Katanya Lima menit lagi sampai. Ini terus apa?.
"Rika"
Panggilan tersebut membuat Rika menoleh, Amel akhirnya dia datang juga. Untung sahabat kalau bukan udah Rika patahin tuh kaki.
"Lama!"
"Ya maaf, Jakarta macet mbak!"
"Serah lo dah"
"Kelas gak nih?" Tanya Amel.
"Cabut aja yuk, titip absen aja sama Yolla" Ucap Rika.
Amel hanya mengangguk, dirinya juga malas untuk jam pelajaran pertama ini. Jam pelajaran pertama ini adalah pelajaran Pak Edi. Dosen yang jelasinnya gak tanggung-tanggung.
Bukannya jelasin malah ceramah.
...…...
Jangan lupa tinggalkan jejaknya karena satu jejak berarti banget buat author!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
George Lovink
Ini SMA atau UNIVERSITAS...kok ada Kepala Sekolah...aneh
2024-09-21
0
Qaisaa Nazarudin
Gak kebalik tuh,Harusnya kan Rika yg ngerubah panggilan nya jadi aku-kamu udah mau nikah juga..masa ia sama suami lo-gue..ckk
2024-01-11
0
Teh Nung Anugrah
ko ada kepala sekolah d kampus
2021-07-14
0